Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PENYUSUNAN DRAFT KEBIJAKAN DAN STRATEGI


DAERAH KABUPATEN DALAM PENGEMBANGAN
AIR MINUM (JAKSTRADA)

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


KABUPATEN LANGKAT
2018

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
KERANGKA ACUAN KERJA
REVIEW PENETAPAN KEBIJAKAN DAN STRATEGI DAERAH PROVINSI DALAM
PENGEMBANGAN AIR MINUM (JAKSTRADA)

1. Latar Belakang

Permasalahan air bersih merupakan salah satu permasalahan utama yang terjadi di
kota-kota besar. Ini dikarenakan jumlah konsumsi air bersih oleh masyarakat kota
sangat besar. Seiring perkembangan zaman, permintaan terhadap peningkatan kualitas
dan kuantitas air bersih terus meningkat. Akibat ketidaksiapan badan penyelengara
sistem penyedia air minum, terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan suplai. Air
minum yang merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan
kehidupan manusia, mutlak harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai.
Pada hakekatnya, alam telah menyediakan air minum yang dibutuhkan, namun desakan
pertumbuhan penduduk serta aktivitasnya telah menimbulkan berbagai dampak
perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan. Daya dukung air baku yang semakin
terbatas, karena pencemaran air sebagai akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat,
pengelolaan daerah tangkapan air kurang baik, dan adanya perubahan iklim,
merupakan isu lingkungan yang penting untuk ditangani. Dilain pihak, ketersediaan air
pada suatu wilayah akan mendorong peningkatan ekonomi di wilayah tersebut karena
pusat pertumbuhan di suatu wilayah hanya akan terjadi bila didukung sarana dan
prasarana dasar, termasuk sarana dan prasarana air minum. Untuk itu, Pemerintah
mempunyai perhatian dalam pengembangan prasarana dan sarana air minum.

Setelah berakhirnya Kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs), dimana


sasaran MDGs untuk bidang air minum yaitu sebesar 75% penduduk Indonesia akan
memperoleh akses air minum yang aman pada tahun 2015. Pemerintah saat ini
menargetkan akses air minum yang aman (Jakstranas) pada tahun 2019 dapat
mencapai 100%, sehingga pemerintah juga telah menyiapkan program pengembangan
SPAM khususnya bagi MBR. Pencapaian target tersebut bukanlah hal yang mudah,
mengingat masih banyaknya persepsi masyarakat yang menganggap bahwa air
merupakan benda sosial (public goods) yang dapat diperoleh secara gratis dan tidak
mempunyai nilai ekonomi.

Pada kenyataannya, saat ini ketersediaan air baku yang sesuai kapasitas dan
kualitasnya sebagai air baku untuk air minum, dan selanjutnya mengolah air baku
menjadi air minum untuk kemudian mendistribusikan kepada masyarakat merupakan
upaya besar yang memerlukan pembiayaan dengan pengelolaan yang profesional.
Seperti telah disinggung sebelumnya, bahwa ketersediaan air juga mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah, sehingga selain masih memiliki sifat sebagai
benda sosial, air saat ini juga merupakan benda ekonomi.

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun
2015 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum mengamanatkan
penyusunan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum serta Kebijakan dan Strategi Daerah Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum. Amanat tersebut ditindak lanjuti oleh Kementerian Pekerjaan Umum melalui
Permen PU Nomor 20/PRT/M/2006 dan Permen PU Nomor 13/PRT/M/2013 tentang
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum . Dalam
peraturan tersebut dijelaskan bahwa kebijakan dan strategi pengembangan sistem
penyediaan air minum merupakan arah pengembangan sistem penyediaan air minum
dalam 5 (lima) tahun mendatang dan sebagai pedoman bagi Pemerintahan Daerah dan
penyelenggara pengembangan sistem penyediaan air minum.

Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera


Utara melalui Dinas Penataan Ruang dan Permukiman akan melaksanakan kegiatan
Penyusunan Draft Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam Pengembangan Air Minum
(Jakstrada). Kegiatan ini bertujuan sebagai bahan acuan dan regulasi bagi pemerintah
baik provinsi ataupun Kabupaten/Kota dan pihak penyelenggara dalam pengembangan
air minum di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Selain itu juga untuk
perwujudan Standar Pelayanan Minimal bidang air minum.

2. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Penyusunan Draft Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah


Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada) adalah untuk mereview dokumen jakstra
air minum Provinsi Sumatera Utara yang berisi perencanaan, kebijakan dan strategi
pembangunan air minum secara konfeherensif di tingkat provinsi yang menjadi pedoman
pemerintah, penyelenggara maupun pemangku kepentingan dalam pembangunan sektor
air minum supaya dapat berlangsung secara sistematis, terintegrasi dan berkelanjutan.

Tujuan kegiatan Penyusunan Draft Kebijakan dan Strategi Daerah Provinsi Dalam
Pengembangan Air Minum (Jakstrada) adalah :

 Sebagai gambaran tentang kebijakan pembangunan sektor air minum Kabupaten


Lanngkat untuk jangka menengah (5 lima tahun) sektor air minum.

 Dasar penyusunan rencana operasional tahapan pembangunan sektor air minum.

 Menyelesaikan permasalahan-permasalahan pengembangan SPAM dan upaya


pencapaian sasaran pengembangan SPAM yang ada di daerah.

 Pedoman bagi pemerintah daerah dan penyelenggara dalam pengembangan


SPAM.

 Memenuhi kebutuhan dasar dalam rangka peningkatan derajat kesehatan.

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
3. Manfaat

 Dokumen perencanaan khusus bidang air minum disamping RI-SPAM.

 Bahan untuk penyusunan rencana strategis dan program pengembangan SPAM

 Sebagai salah satu readiness criteria untuk mendapatkan bantuan-bantuan teknis


dari pemerintah pusat.

4. Sasaran

Sasaran dari kegiatan Penyusunan draft Kebijakan dan Strategi Daerah Dalam
Pengembangan Air Minum (Jakstrada) adalah:

a) Tersusunnya profil kondisi air minum di Kabupaten Langkat baik kondisi sarana-
prasarana air minum, tingkat pelayanan air minum yang terkini.
b) Mendapat suatu kebijakan dan strategi dalam pengembangan air minum yang
konfeherensif dan terpadu sesuai dengan kebijakan dan strategi nasional dan
provinsi.
c) Tersusunnya suatu program pemenuhan kebutuhan akan akses air minum dan
penanganan sanitasi lingkungan.

5. Keluaran (Output)

Keluaran dari Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam


Pengembangan Air Minum (Jakstrada) adalah:

a) Laporan, yang meliputi Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, dan Laporan Akhir.

b) Dokumen Rancangan Peraturan Kabupaten (Ranperbup).

c) Lampiran Rencana Aksi Pengembangan Air Minum.

d) Soft File/CD.

6. Jangka Waktu Kegiatan

Penyusunan Review Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam


Pengembangan Air Minum (Jakstrada) dilaksanakan dalam jangka waktu 30 (Tiga puluh)
hari kalender.

7. Ruang Lingkup Wilayah

Wilayah perencanaan kegiatan Penyusunan draft Penetapan Kebijakan dan Strategi


Daerah Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada) mencakup wilayah Kabupaten
Langkat Provinsi Sumatera Utara.

8. Ruang Lingkup Pekerjaan

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
Menyusun kebijakan dan strategi air minum yang berisi visi, misi dan tujuan
pembangunan sektor air minum di Kabupaten Langkat serta strategi-strategi
pencapaiannya.

Ruang lingkup penyusunan jakstrada air minum ini meliputi :

a) Tujuan dan sasaran

b) Dasar kebijakan

c) Pendekatan penanganan

d) Prioritas pengembangan.

e) Konsepsi kebijakan

f) Rencana strategis dan program pengembangan SPAM.

g) Rencana aksi kabupaten di bidang air minum untuk memenuhi 100% akses air
minum tahun 2019 (sesuai dengan Jakstranas).

Untuk mencapai tujuan dan sasaran diatas, maka Konsultan dituntut melakukan
kegiatan yang meliputi :

a. Persiapan (Studi Literatur).

b. Sosialisasi pekerjaan dan worshop

c. Inventarisasi data, meliputi :

a. Data kependudukan.

b. Data pelayanan air minum.

c. Kondisi eksisting prasarana dan sarana air minum.

d. Profil kebijakan dan pembangunan sektor air minum.

e. Profil kondisi sosial, ekonomi, budaya masyarakat.

f. Profil kelembagaan dan pengembangan air minum.

d. Analisis data, meliputi :

1. Proyeksi pertumbuhan penduduk waktu tertentu.

2. Proyeksi kebutuhan air minum waktu tertentu.

3. Penyusunan matrik jenis dan prioritas penanganan.

4. Isu strategis, permasalahan dan tantangan pengembangan air minum.

5. Analisis kebijakan dan strategi pengelolaan air minum.

6. Analisis program pengembangan sektor air minum.

e. Penyusunan rencana aksi percepatan investasi.


KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
f. Penyusunan Draft Ranpergub.

9. Metode Penyusunan

Metode penyusunan Jakstrada air minum sebagai berikut :


 Studi dokumen dan analisis data sekunder.
 Survey lapangan.
 Wawancara
 Diskusi kelompok
 Analisa SWOT dan matriks rangking isu prioritas.

Tahapan penyusunan Jakstra Air minum :

 Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi air minum eksisting.

 Menetapkan kondisi air minum yang diinginkan yang dituangkan dalam visi, misi,
tujuan serta sasaran.

 Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan.

 Merumuskan strategi penyediaan SPAM yang menjadi basis penyusunan program


dan pembangunan jangka menengah.

10. Tenaga Ahli

Dalam pelaksanaan kegiatan ini diperlukan tenaga ahli sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing. Adapun Tenaga Ahli yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut :

 Team Leader.

Tenaga Ahli dengan latar belakang pendidikan Sarjana (S-1 atau S-2) Teknik
Lingkungan/Teknik Sipil, lulusan Universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan
tinggi swasta yang telah terakreditasi dan memiliki SKA, pengalaman minimal 2 (dua)
tahun untuk S-2 dan 5 (lima) tahun untuk S-1. Pernah melaksanakan pekerjaan
perencanaan Air Minum (RISPAM). Sebagai ketua tim mempunyai tugas memimpin
dan mengorganisasikan tim dalam pelaksanaan pekerjaan teknis, serta terlibat dalam
keseluruhan proses pekerjaan, termasuk mempersiapkan rencana kerja, metodologi,
jadual pelaksanaan, jadwal personil dan alokasi tugas masing-masing personil.

 Ahli Estimasi Biaya.

Tenaga Ahli dengan latar belakang pendidikan minimal S-1 Teknik Sipil 1 (satu) orang
dan memiliki sertifikat keahlian (SKA). Mempunyai tugas untuk perkiraan estimasi
KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
biaya dalam program perencanaan dan pengembangan sistem penyediaan air
minum.

 Ahli Hukum dan Perundangan.

Tenaga Ahli dengan latar belakang pendidikan minimal S-1 Hukum 1 (satu) orang dan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun dibidangnya dengan melampirkan Ijajah dan
Curriculum Vitae (CV).

 Tenaga Pendukung.

Selain Tenaga Ahli, Konsultan juga dapat menyediakan tenaga pendukung seperti :

 Operator Komputer.

 Surveyor.

11. Pelaporan

Dalam Penyusunan Kebijakan dan Strategi Daerah (JAKSTRADA) dalam


Pengembangan Air Minum, Konsultan dituntut menghasilkan pelaporan sebagai berikut:

a) Laporan Pendahuluan (Inception Report),


Laporan pendahuluan berisi pembahasan rencana kerja dan alur pikir dari seluruh
kegiatan. Selain itu laporan ini juga memuat metode pengerjaan seperti tahapan
dan jenis analisis dan gambaran umum wilayah studi. Laporan ini diserahkan paling
lambat 7 hari kalender setelah SPMK sebanyak 5 eksemplar.
b) Laporan Antara (Interim Report),
Laporan antara berisi realisasi dari rencana kerja antara lain hasil pengumpulan
data dan informasi di lapangan yang telah dikompilasi, yaitu berupa fakta dan
analisa. Laporan Antara dibuat masing-masing sebanyak 5 eksemplar, dan
diserahkan paling lambat 15 (lima belas) hari kalender setelah SPMK.
c) Laporan Akhir (Final Report),
Laporan Akhir berisi materi final yang merupakan penyempurnaan draft laporan
akhir yang telah mengakomodasi masukan-masukan pada saat pembahasan di
Draft Laporan Akhir. Laporan diserahkan paling lambat 30 (Tiga Puluh) hari
kalender setelah SPMK sebanyak 5 Eksemplar.
d) Draft Rancangan Peraturan Daerah, berisi kebijakan dan strategi provinsi dalam
pengembangan air minum yang mengacu pada kebijakan dan strategi nasional,
diserahkan paling lambat 60 (Enam puluh) hari kalender setelah SPMK sebanyak 5
(sepuluh) eksemplar.
e) CD/Soft File, berisi file laporan, data-data dan album peta, diserahkan paling
lambat 60 (Enam puluh) hari kalender setelah SPMK sebanyak 5 (lima) set.

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)
12. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen

Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera


Utara.

13. Sumber Anggaran Pekerjaan

Kegiatan Review Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Provinsi Dalam


Pengembangan Air Minum (Jakstrada) ini dilaksanakan melalui sumber dana Anggaran
Perubahan Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Kabupaten Langkat Provinsi
Sumatera Utara Tahun Anggaran 2018.

KAK Penetapan Kebijakan dan Strategi Daerah Kabupaten Dalam Pengembangan Air Minum (Jakstrada)

Anda mungkin juga menyukai