Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Ilmu kedokteran terus berkembang, salah satu perkembangan yang terjadi adalah
seni menyembuhkan penyakit (the art of healing) yang dilaksanakan oleh dokter yang mampu
melayani pasien yang menderita berbagai penyakit, maka kemudian sesuai dengan
sebaik- baiknya.
Dalam kesempatan ini, tim penyusun membahas mengenai kelainan kelnjar minyak
dan kelenjar keringat di kulit. Dikarenakan kasus kelainan kelenjar pada kulit sangat banyak
pada masa kini, ditambah polusi udara yang makin meningkat sehingga infeksi kulit sangat
Disamping itu didalam perkembangan ilmu kedokteran yang sangat dinamis sehingga
menuntut mahasiswa/i untuk terus belajar dan menggali ilmu tanpa mengenal waktu, hal itu
sangat diperlukan terhadap mahasiswa/i yang menjadi calon dokter masa depan di negara
Indonesia. Jadi dengan konsep keilmuan yang baik maka lahirlah seorang dokter yang
kompeten dan dipercaya oleh masyarakat, inilah yang merupakan salah satu latar belakang
Dalam penyusunan makalah ini tentunya memiliki tujuan yang diharapkan berguna
bagi para pembaca dan khususnya kepada penyusun sendiri. Dimana tujuannya dibagi
menjadi dua macam yang pertama secara umum makalah ini bertujuan menambah wawasan
mahasiswa/i Fakultas Kedokteran, dimana pemikiran ilmiah sangat dibutuhkan bagi seorang
dokter agar mampu menganalisis suatu masalah secara tepat dan cepat. Sedangkan secara
Dalam penyusunan makalah ini kami mengembangkan suatu metode yang sering
metode dan teknik secara deskriptif dimana tim penyusun mencari sumber data dan sumber
informasi yang akurat lainnya setelah itu dianalisis sehingga memperoleh informasi tentang
masalah yang akan dibahas, setelah itu berbagai referensi yang didapatkan dari berbagai
sumber tersebut disimpulkan sesuai dengan pembahasan yang akan dilakukan dan sesuai
Itulah sekilas tentang metode dan teknik yang digunakan dalam penyusunan makalah
ini.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MILIARIA
Definisi dari miliaria merupakan suatu keadaan tertutupnya pori- pori keringat
keringat. Pada permulaan musim hujan udara mula lembab. Udara lembab ini
Dapat juga bahan kimia menyebabkan keratin menjadi basah dan menutupi lubang
keringat. Lokasi sumbatan yang menutupi saluran keringat dapat menentukan tipe
kristalina. Saluran yang berada di bawah sumbatan pecah dan timbul vesikula
kecil putih seperti kristal jernih. Atap vesikula terdiri dari stratum korneum.
b) Kalau sumbatan sedikit lebih dalam yakni di dalam epidermis dan saluran
dengan eritem dan rasa gatal. Tanda ini adalah akibat dari vasodilatasi dan
rangsangan reseptor gatal oleh enzim yang keluar dari sel epidermis karena
c) Jika sumbatan terletak lebih dalam lagi, di bagian dermo- epidermal junction,
vesikula terjadi terletak di dalam dermis bagian superficial; ini dikenal dengan
miliaria profunda.
Manifestasi klinis dari miliaria dibedakan atas tipe- tipenya, yaitu : (1)
Miliaria kristalina, jenis ini mempunyai tanda khas, yakni vesikula kecil- kecil jernih
seperti kristal dengan diameter 1- 2 mm, menyerupai titik- titik air pada kulit dan
tanpa eritem. Biasanya tanpa simptom dan diketahui secara kebetulan pada waktu
pemeriksaan fisik. Sering terjadi pada daerah intertriginosa, seperti pada ketiak dan
leher, serta badan. Vesikula mengelompok, mudah pecah pada waktu mandi atau
karena gesekan ringan;(2) Miliaria rubra, ini merupakan bentuk klinik yang sangat
penting dan ditandai dengan rasa gatal dan eritem. Lesinya berupa papula eritematus
miliaria yang luas dan kronis;(3) Miliaria pustulosa, selalu didahului oleh penyakit
kulit lain yang menimbulkan kerusakan dan sumbatan saluran kelenjar keringat.
Pustulanya jelas dan nonfolikuler. Rasa gatal sering pada daerah- daerah
tersebut itu sembuh. Disini papula biasanya steril, tetapi dapat pula berisi stafilokok
dan/atau streptokok yang non patogen;(3) Miliaria profunda, penyakit ini mempunyai
tanda berupa papula keputih- putihan dengan diameter 1-3 mm. Biasanya pada
punggung, tetapi juga bagian ekstremitas. Ini merupakan vesikula yang letaknya lebih
dalam (di dalam dermis), sehingga bersifat kronis dan tampak sebagai papula. Tidak
ada eritem dan gatal. Kalau luas, miliaria ini akan mengganggu keluarnya keringat,
keringat yang tidak berfungsi, sehingga keringat yang seharusnya keluar tidak terjadi,
dan penderita perlu tempat yang dingin. Penderita ini bisa menjadi lemah, dispnea,
takikardia, bahkan suhu bisa naik, dan penderita dapat pingasan di bawah keadaan
dengan cara memecah vesikula dengan jarum kecil;akan keluar cairan jernih;(2)
miliaria rubra dapat dikelirukan dengan penyakit lain, misalnya reaksi iritasi primer,
eritem neonatorum, dan folikulitis. Dengan kaca pembesar akan tampak vesikula yang
khas; puncak lesi yang eritematus adalah folikel rambut;(3)miliaria profunda, ada
persoalan dalam menegakkan diagnosis miliaria profunda, karena papula putih atau
penderita di daerah yang dingin, sehingga keringat bisa berkurang. Sumbatan keratin
yang menutupi lubang keringat akan terlepas beberapa hari sampai 2 minggu.
AC/pendingin/ruang yang teduh bisa mencegah terjadi permulaan miliaria. Obat- obat
topikal terkadang tidak efektif dan kadang- kadang bisa menambah banyaknya
misalnya lanolin yang anhidrus, salep hidrofilik, talk untuk bayi, tepung kanji, dan
losio yang berisi 1% menthol dan gliserin dan 4% asam salisilat dalam alkohol 95%.
Antibiotika lokal juga dapat diberikan untuk mencegah, tetapi ternyata tidak efektif.
Pemberian vitamin C dosis tinggi dapat diberikan untuk mencegah atau mengurangi
timbulnya miliaria.
BAB III
PENUTUP
3. 1 KESIMPULAN
1. Kelainan kelenjar keringat sangat dipengaruhi oleh faktor endogen sendiri. Banyak
penyebab yang belum diketahui secara pasti akan tetapi faktor yang memperburuk
2. Kelaianan rambut yaitu alopesia kasus umumnya disebabkan oleh faktor genetik. Dan
3. Kelainan kuku pada kasus klinik yang paling banyak dan mengganggu keseharian
adalah paronikia. Dimana kasus ini membuat penderita merasakan sakit akibat kuku
4. Kelainan kelenjar minyak kasus yang banyak adalah rosasea dan akne vulgaris.
Dimana kedua kasus ini banyak pada wanita karena timbul di wajah dan secara tidak
langsung mengganggu kepercayaan diri dari wanita yang menderita penyakit tersebut.
3. 2 SARAN
Dalam penyelesaian makalah ini kami juga memberikan saran bagi para pembaca dan
Beberapa poin di atas merupakan saran dari tim yang dapat diberikan, apabila ada
yang ingin melanjutkan penelitian terhadap makalah ini, dan demikian makalah ini
disusun serta besar harapan nantinya makalah ini dapat berguna bagi para pembaca
Alwi, Idrus; Simadibrata K, Marcellus; Setiyohadi, Bambang; Setiati, Siti; W.Sudoyo, Aru.
BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM. Jilid I. Edisi V. Interna Publishing : Jakarta.
2009
Garna Baratawidjaja, Karnen. Rengganis, Iris. IMUNOLOGI DASAR. Edisi ke-10. Badan
Boedina Kresno, Siti. IMUNOLOGI : Diagnosis dan Prosedur Laboratorium. Edisi kelima.
Djuanda, Prof. Dr. Dr. Adhi (Ketua Editor). ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN.