Anda di halaman 1dari 8

Arya SriSaddharma Pundarika Nama Dharmaparyaya

Mahayana Suttram

Yang Suci Sutra Bunga Teratai Putih Dari Pintu Gerbang Dharma Mahayana
tentang pembabaran dua belas nidana dari hukum kesunyataan mulia

Tathagataddharyabhisamskara Parivartah
Dharmaparyaya Suttram
Bab XX

Kekuatan Ghaib Sang Tathagata

1
Pada saat itu, Para Bodhisattva Mahasattva yang telah muncul dari dalam Bumi yang
jumlah-Nya sebanyak atom-atom dari jutaan dunia, kesemua-Nya dengan sepenuh
Hati mengatupkan Tangan-Nya di hadapan Sang Buddha dan memandang Wajah
Agung-Nya dengan berkata:"Yang Maha Agung! Sesudah Kemokshaan Sang
Buddha nanti, maka di mana pun jua Beliau Moksha, Kami akan selalu
mengkhotbahkan Sutta Dharmaparyaya Ini secara luas. Karena betapa pun juga
Kami Sendiri menginginkan pula untuk memperoleh Hukum Kesunyataan Agung
Dharmaparyaya Yang Benar-Benar Suci Ini agar Kami dapat menerima dan
memelihara, membaca dan menghafalkan, memaparkan, menyalin-Nya serta
memuliakan-Nya."

Kemudian Sang Buddha yang berada di hadapan Sang Manjusri dan Ratusan Ribu
Koti Bodhisattva Mahasattva lain-Nya juga di hadapan Para Bhiksu, Bhiksuni,
Upasaka, Upasika, Dewa, Naga, Yaksa, Gandharva, Asura, Garuda, Kinnara,
Mahoraga, Manusia dan yang bukan manusia, di hadapan Para Mahluk ini, Beliau
memperlihatkan Kekuatan Ghaib-Nya Yang Sempurna dengan menjulurkan Lidah-
Nya Yang Maha Lebar dan Maha Panjang sampai mencapai Dunia Brahma di atas
sana. Setiap lubang pori-pori-Nya memancarkan Cahaya yang berwarna-warni, yang
menyinari segala sudut penjuru semesta. Semua Para Buddha yang duduk di atas
Tathta Singa di bawah PePohonan Permata juga menjulurkan Lidah-Nya Yang Maha
Lebar dan Maha Panjang, yang memancarkan Cahaya yang bergemerlapan.

Selagi Sang Sakyamuni Tathagata, Sang Bhagavan Prabhutaratna Tathagata Arhan


SamyakSamBuddha di dalam Stupa Agung-Nya dan Buddha-Buddha lain-Nya yang
berada di bawah PePohonan Permata itu sedang memperlihatkan Kekuatan Ghaib-

2
Nya Yang Sempurna, sang waktu telah berlalu sebanyak ratusan ribu koti tahun
penuh. Sesudah itu, Mereka menarik kembali Lidah-Nya dan berbatuk bersamaan
serta dengan bersamaan Mereka mengatupkan Jari-Jari Mereka dengan keras-Nya.
Kedua Suara ini memenuhi segala penjuru Dunia-Dunia Sang Buddha dan seluruh
Negeri-Negeri Mereka bergoncangan dalam enam cara. Para mahluk hidup yang
berada di tengah-tengah Dunia ini, Para Dewa, Naga, Yaksa, Gandharva, Asura,
Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia dan yang bukan manusia, dengan Kekuatan
Ghaib Sang Buddha, Mereka melihat di dalam Dunia Saha ini Ratusan Ribu Koti
Para Buddha sedang duduk di atas Singgasana-Singgasana Singa di bawah
PePohonan Permata dan melihat pula Sang Sakyamuni SamyakSamBuddha bersama
Sang Prabhutaratna Tathagata Arhanta SamyakSamBuddha yang juga sedang duduk
di atas Tathta Singa di tengah-tengah Maha Stupa Permata. Mereka juga melihat
Ratusan Ribu Koti Bodhisattva Mahasattva dan Keempat Kelompok yang sedang
mengelilingi Sang Sakyamuni Buddha dengan takzim-Nya.

Sesudah melihat ini, mereka semua sangat bersuka-cita karena telah memperoleh
apa yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya. Pada saat yang sama pula, para
Dewa yang berada di atas langit bernyanyi dengan suara yang penuh sanjung:"Di
seberang ratusan ribu koti asamkhyeya Dunia tanpa batasan dan hitungan ini, adalah
sebuah Dunia yang bernama Saha. Di tengah-tengahnya terdapat Seorang Buddha
yang bernama Sang Sakyamuni Tathagata Arhan SamyakSamBuddha. Karena demi
Semua Bodhisattva Mahasattva, saat ini Beliau mengkhotbahkan Sutta Kendaraan
Agung yang di sebut "Sutta Bunga Teratai Dari Keghaiban Hukum Kesunyataan
Yang Menakjubkan" Hukum Kesunyataan Yang Membina Para Bodhisattva dan
Yang Senantiasa Di Jaga Dan Di Pelihara Oleh Para Buddha Dalam Hati-Nya.
Kalian harus mengikuti-Nya dengan penuh Kegembiraan Hati mu dan Kalian pun
harus memuliakan serta membuat persembahan pada Sang Sakyamuni Tathagata
3
Arhanta SamyakSamBuddha dan Sang Prabhutaratna Tathagata Arhanta
SamyakSamBuddha."

Setelah mendengar Suara dari atas langit, seluruh mahluk-mahluk itu bersikap anjali
dengan mengatupkan tangannya ke arah Dunia Saha serta berseru demikian: "Namo
Bhagavate Sakyamunaye Tathagataya Arhate SamyakSamBuddha (Terpujilah Yang
Maha Agung Sakyamuni, Yang Telah Datang, Yang Maha Suci, Yang Telah
Mencapai Penerangan Agung)." Kemudian dengan segala macam bebungaan,
dedupaan, karangan-karangan bunga, tirai-tirai, begitu juga perhiasan-perhiasan
pribadi, permata-permata dan benda-benda berharga, mereka menaburi Dunia Saha
dari kejahuan. Benda-Benda yang mereka taburkan dari setiap kawasan itu seperti
gumpalan-gumpalan mega layaknya dan berubah menjadi tirai berhias permata yang
menutupi semua tempat di atas Para Buddha itu. Kemudian dunia-dunia dari alam
semesta ini tergabung seluruhnya menjadi satu kesatuan sebagai satu lapang
Buddha.

Pada saat itu Sang Bhagava Buddha menyapa Sang Visistacaritra Bodhisattva
Mahasattva dan Kelompok-Kelompok Para Bodhisattva Mahasattva yang lain
:"Kekuatan-Kekuatan Yang Sempurna dari Para Buddha adalah begitu Tak Terbatas
dan Tak Terhingga sehingga tiada dapat di utarakan maupun di lukiskan. Bahkan
seandainya Aku Sendiri di minta untuk menyatakan Pahala-Pahala dari Sutta
Dharmaparyaya ini selama ratusan ribu koti asamkhyeya kalpa yang tak terhingga
dan tak terbatas dengan Kekuatan Ghaib Yang Sempurna ini, demi untuk
menyelusuri-Nya, maka Aku masih tidak mampu mencapai ujung dari Pahala-
Pahala itu. Pada Hakekat-Nya, segala Hukum Kesunyataan yang di miliki Sang
Tathagata, segala Kekuatan Ghaib Yang Sempurna dan Agung dari Sang Tathagata,
segala Harta Kekayaan Yang Azazi serta Pelik dari Sang Tathagata, dan Keadaan
4
Yang Sangat Begitu Dalam dari Sang Tathagata, Semua-Nya di nyatakan, di
pertunjukkan, di ungkapkan serta di jelaskan di dalam Sutta Dharmaparyaya ini.
Oleh karenanya, sesudah Kemokshaan Sang Tathagata nanti, Kalian harus dengan
sepenuh hati menerima dan memelihara, membaca dan menghafalkan, menjelaskan
dan menyalin-Nya, membina dan melaksanakan-Nya sebagai Ajaran. Di negeri
manapun Sutta Dharmaparyaya ini di terima maupun di pelihara, di baca maupun di
hafalkan, di bentangkan maupun di salin, di bina maupun di laksanakan sebagai
suatu Ajaran dan di mana pun juga baik di suatu tempat maupun di dalam seuatu
Candi, di sesemakan maupun di bawah sebuah pohon, di dalam suatu Sanggar
Pamujan maupun di rumah Seorang Pengikut, di Istana maupun di Pegunungan, di
lembah maupun di hutan belantara, di mana isi dari Sutta Dharmaparyaya ini di
pelihara, maka Kalian semua harus mendirikan sebuah caitya dan membuat
persembahan-persembahan di tempat-tempat ini. Kalian ketahuilah, bahwa seluruh
Tempat-Tempat ini adalah Singasana-Singasana Penerangan Agung dan di Tempat-
Tempat inilah Para Buddha mencapai Penerangan Agung. Di Tempat ini pula Para
Buddha memutar Roda Hukum Kesunyataan dan memasuki PariNirvana."

Pada saat itu, Sang Buddha menginginkan untuk mengkhotbahkan Ajaran ini
kembali dan bersabdalah Beliau dalam Syair:

"Semua Para Buddha, Penyelamat-Penyelamat Dunia,


Tinggal di dalam Penembusan Ghaib Yang Sempurna,
Demi untuk menggembirakan semua mahluk
Memperlihatkan Kekuatan-Kekuatan Ghaib Mereka Yang Tak Terlukiskan.
Lidah-Nya terjulur ke Surga-Surga Brahma.
Tubuh-Nya memancarkan Cahaya Yang Tak Terhingga,

5
Bagi mereka yang mencari Jalan Sang Buddha,
Mereka memperlihatkan Tanda-Tanda Yang Aneh ini.
Suara ketika Para Buddha itu berbatuk,
Dan Suara katupan Jari-Jemari Mereka,
Terdengar di seluruh alam semesta
Dan Bumi bergoncangan dalam enam cara.
Oleh karena sesudah Kemokshaan Sang Buddha nanti,
Ada kemungkinan untuk memiliki Sutta ini,
Semua Para Buddha bersuka-cita
Dan memperlihatkan Kekuatan Ghaib Yang Maha Hebat.
Karena sekarang Sutta ini di butuhkan
Kepada Dia yang memelihara-Nya, biarlah memuji,
Selama banyak kalpa yang tak terbatas,
Tanpa habis-habisnya.
Pahala Orang ini
Akan menjadi sangat tak terbatas dan tanpa akhir
Seperti angkasa di segala penjuru,
Yang tidak terdapat batasnya.
Dia yang dapat memelihara Sutta ini
Adalah Orang yang telah melihat Aku
Dan Sang Prabhutaratna,
Serta seluruh Para Buddha yang berasal dari-Ku,
Dan melihat kecuali Para Bodhisattva
Yang Telah Aku asuh sampai sekarang.
Dia yang mampu memelihara Sutta ini
Akan membuat Aku dan Para Buddha yang berasal dari-Ku,
Serta Sang Buddha Prabhutaratna Yang Berada di dalam Nirvana,
6
Kita benar-benar bahagiah;
Dan Para Buddha yang sekarang berada di alam semesta,
Serta Mereka Yang Telah Berlalu maupun Yang Akan Mendatang,
Ia juga akan melihat dan memuliakan
Dan membuat Mereka bergembira.
Hukum-Hukum Kesunyataan Pelik yang telah di capai
Oleh Para Buddha yang masing-masing berada di atas Tahta Kebijaksanaan-Nya,
Ia yang mampu memelihara Sutta ini
Tidak lama lagi pasti akan mendapatkan-Nya.
Ia yang mampu memelihara Sutta ini,
Akan makna dari Hukum-Hukum Kesunyataan,
Beserta Istilah dan Ungkapan-Nya,
Membentangkan-Nya dengan gembira tanpa henti-henti-Nya,
Seperti angin di angkasa,
Yang tiada pernah menemui rintangan;
Sesudah Sang Tathagata moksha, maka Orang seperti itu,
Memahami Sutta yang telah di ajarkan oleh Sang Buddha ini,
Bersama dengan Alasan-Alasan dan Proses-Nya.
Akan membentangkan-Nya sesuai dengan makna yang sebenar-Nya;
Seperti Cahaya dari Sang Mentari dan Rembulan
Yang mampu menyirnakan kegelapan,
Begitu juga Orang ini yang bekerja di dunia,
Mampu memusnahkan kemurungan mahluk hidup,
Dan membuat Para Bodhisattva Yang Tanpa Hitungan Jumlah-Nya,
Pada akhirnya tinggal di dalam Kendaraan Tunggal.
Oleh karenanya, Dia yang memiliki Kebijaksanaan,
Setelah mendengar Pahala dari Jasa-Jasa ini,
7
Sesudah Aku Moksha,
Harus menerima dan memelihara Sutta ini.
Di dalam Jalan Sang Buddha, Orang ini akan
Teguh dan tidak memiliki rasa ragu sedikitpun jua.

Demikianlah Sutta Bunga Teratai Dari Kegaiban Hukum Kesunyataan Yang


Menakjubkan, Tentang Kekuatan Ghaib Sang Tathagata, Bab 20.

Anda mungkin juga menyukai