Anda di halaman 1dari 6

A.

TURUNAN FUNGSI
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya
fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Nilai turunan dapat dilambangkan
𝑑𝑦
dengan y’ atau 𝑑𝑥 begitu juga turunan selanjutnya.

TURUNAN PERTAMA

Misalnya y merupakan fungsi dari x atau dapat ditulis juga y=f(x). Turunan dari
y terhadap x dinotasikan sebagai berikut:

TURUNAN KEDUA
Turunan kedua merupakan turunan yang diperoleh dengan menurunkan kembali
turunan pertama. Turunan kedua dari y=f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut :

Perhatikan contoh berikut :

Penggunaan turunan kedua ini antara lain untuk :

a. Menentukan gradien garis singgung kurva

Jika diketahui garis g menyinggung kurva y = f(x) pada titik ( a, f(a) ) sehingga
gradient garis g adalah
b. Menentukan apakah interval tersebut naik atau turun

Perhatikan contoh berikut :

Tentukanlah interval naik dan interval turun dari fungsi y = x³ + 3x² - 24x

Jawab :

Y = f(x)

=x³+3x²-24x → f ‘ (x) = 3x²+6x-24

=3(x²+2x-8)

=3(x+4)(x-2)

Berdasarkan garis bilangan yang diperoleh diatas :

f ‘ (x) > 0 untuk x < -4 dan x > 2 yang merupakan interval untuk fungsi naik.

F ‘ (x) <0 untuk -4 < x < 2 yang merupakan interval untuk fungsi turun.

c. Menentukan nilai maksimum dan nilai minimum

Nilai maksimum dan nilai minimum fungsi ini dapat diperoleh pada f ‘ (x) = 0 untuk
fungsi y = f(x). Misal, y = x³ - 3x² - 24x - 7

Jawab :

y’=3x²-6x-24

nilai ekstrim diperoleh dari y’=o maka

3x²-6x-24 = 0

(x²-2x-8) = 0

(x-4)(x+2) = 0

x1= 4 ; x2 = 2
Berdasarkan garis bilangan diatas :

Fungsi maksimum pada x=-2 sehingga nilai balik maksimumnya yaitu :

f(-2)=(-2)³-3(-2)²-24(-2)-7

f(-2)=21

Fungsi minimum pada x=4 sehingga nilai balik minimumnya yaitu :

f(4)=(4)³-3(4)²-24(4)-7

f(4)=-87

A. PENERAPAN FUNGSI DI BERBAGAI BIDANG


1. Pada bidang Tekhnik

Pada bidang Tekhnik penggunaan turunan dapat membantu programer dalam


pembuatan aplikasi dari mesin – mesin yang handal.Contohnya : Para Enginer dalam
membuat / mendisain mesin – mesin pesawat terbang.

2. Pada bidang Matematika

Turunan digunakan untuk pencarian dalam limit, yang bentuk soal limitnya harus di
faktorkan atau di kalikan terlebih dahulu dengan akar sekawan. Selain itu , Aplikasi turunan
juga digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung.

Contoh penggunaan Turunan untuk menentukan Garis singgung :

Tentukan persamaan garis singgung dari y = x3 - 2x2 - 5 pada titik (3,2).

Jawab :

Y = f(x) = x3-2x2-5

Y = f(x) =3x2-4x f ’(3) = 3(3)2 - 4(3) = 15 ; m = 15.

Rumus persamaan garis singgung :

y-yo = m (x-xo), maka garis singgung fungsi diatas adalah :

Y – 2 = 15 (x – 3) atau y = 15x – 43

3. APLIKASI TURUNAN DALAM BIDANG EKONOMI


Penerapan penggunaan turunan parsial matematika pada kehidupan sehari-hari sangat
banyak. Hampir semua bidang ada.

Pada bidang ekonomi fungsi turunan dipakai untuk mencari biaya marjinal, yaitu
dengan cara menurunkannya dari persamaan biaya total. Bisa ditulis biaya marjinal = biaya
total’. Para matematikawan mengenal biaya marjinal sebagai dc/dx, turunan C terhadap x.
dengan demikian dapat didefinisikan harga marjinal sebagai dp/dx, pendapatan marjinal
sebagai dR/dX, dan keuntungan marjinal sebagai dp/dx.

Berikut contoh soalnya :

Sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x – 0,0003x2 dengan jumlah persatuan
x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya marjinal?

Penyelasaian

biaya rata-rata = C(x)/x

= 3200+3,25x-0,0003x2 / X

= 3200+3,25 (1000)-0,0003(1000)2 / 1000

= 6150 / 1000 = 6,15

Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150

biaya marjinal = dc/dx

= 3,25-0,0006x

= 3,25-0.0006 (1000)

= 2,65

maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 Pada x=1000

Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk memproduksi 1000
barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1 barang setelah barang yang ke
1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650 untuk membuat 1000 barang yang sama.

4. ELASTISITAS
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari
sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan apa
yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan
harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan
sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat
berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai
contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen
terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan
menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun
dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga
produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata
menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil
penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia
menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat
elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus
memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan
bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan
seterusnya.

5. DEFINISI MATEMATIS

Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi dengan
persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan:

Atau secara umum, elastisitas “y terhadap x” adalah:

Elastisitas biasa disimbolkan sebagai ‘E’, ‘e’ atau epsilon kecil, ‘ε’. Selain elastisitas linier
tersebut ada juga elastisitas non linier

6. Aplikasi Turunan Parsial Dalam Bidang Fisika

Matematika merupakan ilmu dasar dari segala ilmu yang lain,sekarng ini
matematika digunakan sebagai alat penting di berbagai bidang ilmu pengetahuan,salah
satunya dalam bidang pengetahuan fisika dengan menghubungkan fungsi suatu turunan
parsial dalam bidang tersebut.

Sebelum diperjelas apa saja hubungan diatas kita harus tahu dulu definisi dari turunan
parsial itu sendiri. Turunan parsial itu adalah suatu proses melakukan differensial dari suatu
fungsi yang hanya melibatkan satu macam variabel dari keseluruhan variabel yang
berkontribusi terhadap perubahan fungsi tersebut.

Berikut ini adalah contoh turunan parsial yang menggunakan 3 variabel. Dalam bidang
fisika saya mengambil contoh rumus jarak yang ditempuh oleh benda yaitu:

y = ½gx2+v0x+y0 dimana y0 menyatakan jarak awal dari titik 0. Apabila rumus ini
diturunkan menjadi turunan yang pertama y’ = dy/dx maka akan menjadi y= gx+v0, dimana
v0menyatakan kecepatan awal. Rumus ini masih bisa diturunkan menjadi turunan yang kedua
yaitu d2y/dx2, menjadiy=g(konstan), sehingga menjadi rumus percepatan, dimana jika suatu
benda dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas permukaan bumi.

Sehingga kita dapat mengetahui bahwa dengan turunan parsial, kita dapat membuktikan
rumus-rumus dari turunan sebelumnya. Seperti rumus diatas dari rumus jarak,hingga dapat
rumus percepatan. Rumus-rumus itu didapat hanya dari satu rumus saja.Dengan demikian
turunan parsial dibilang sebagai hubungan yang mengaitkan suatu fungsi dengan turunan-
turunannya melalui variabel-variabel yang dimaksud.

7. Besaran Turunan dan Satuannya Dalam Ilmu Fisika


Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran pokok
yang ada. Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat dinyatakan dengan
angka. Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan
meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan
panjang. Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem
internasional / SI yang diturunkan dari sistem MKS (meter - kilogram - sekon/second) :

- Besaran turunan energi satuannya joule dengan lambang J

- Besaran turunan gaya satuannya newton dengan lambang N

- Besaran turunan daya satuannya watt dengan lambang W

- Besaran turunan tekanan satuannya pascal dengan lambang Pa

- Besaran turunan frekuensi satuannya Hertz dengan lambang Hz

- Besaran turunan muatan listrik satuannya coulomb dengan lambang C

- Besaran turunan beda potensial satuannya volt dengan lambang V

- Besaran turunan hambatan listrik satuannya ohm dengan lambang ohm

- Besaran turunan kapasitas kapasitor satuannya farad dengan lambang F

- Besaran turunan fluks magnet satuannya tesla dengan lambang T

- Besaran turunan induktansi satuannya henry dengan lambang H

- Besaran turunan fluks cahaya satuannya lumen dengan lambang ln

- Besaran turunan kuat penerangan satuannya lux dengan lambang lx

Anda mungkin juga menyukai