Anda di halaman 1dari 7

*PERSONAL FINANCE - Seri 2*

*Life Check*, cari tahu kondisi keuangan kita terlebih dahulu.

oleh *halofina*

Di seri sebelumnya (*Wake Up Call*), kita menyadari bahwa perjalanan hidup kita sangatlah panjang dan
harus dipersiapkan dari sekarang. Untuk melakukan perjalanan, kita butuh kendaraan yaitu uang.
Layaknya kendaraan, kita harus rutin melakukan checkup agar kondisinya masih optimal. Mari kita lihat
faktor apa saja yang mempengaruhi kondisi kendaraan kita.

*Arus Kas / Cashflow*

Rasio konsumsi bahan bakar merupakan salah satu indikator penting dari sebuah kendaraan, biasanya
dalam bentuk 1:20 atau 1 liter untuk 20 kilometer perjalanan. Pada konteks finansial, rumusan ini adalah
*saving ratio*, seberapa banyak kita bisa menabung setiap bulan dari pendapatan yang kita terima.
Idealnya, kita diharapkan bisa menabung setidaknya *20-30% dari total pendapatan* yang kita terima.

Bagaimana cara agar kita bisa menabung? *Tabungan harus disisihkan, bukan disisakan.* Begitu
menerima pendapatan, langsung sisihkan dan pisahkan tabungan, nanti gaya hidup kita (pengeluaran)
yang akan menyesuaikan. Jangan menunggu menabung dari sisa uang, apalagi rekening tabungan masih
sama dengan rekening pengeluaran, keburu habis.

"Untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja masih kurang, bagaimana bisa menabung?" Bagi teman-teman
yang memiliki persoalan yang sama, nantikan seri berikutnya mengenai *Life Spend*, bagaimana
mengelola pengeluaran agar maksimal menabung setiap bulan.

*Neraca Keuangan / Networth*

Semua orang tentu ingin melakukan perjalanan dengan kendaraan yang nyaman. Pada awalnya kita naik
sepeda, lalu sepeda motor, kemudian mobil. Neraca keuangan membantu kita melihat apa yang telah
kita capai selama ini. Selain itu, neraca keuangan juga membantu kita melihat aset dan hutang yang kita
wariskan.

Kita juga bisa melihat tingkat produktivitas dari aset yang kita miliki dan hubungannya terhadap hutang.
Apakah kita berhutang untuk membeli aset produktif, atau malah hutang untuk kebutuhan konsumtif.
*Pastikan nilai kekayaan bersih (total aset dikurang hutang) kita bernilai positif*.

*Hubungan Arus Kas dengan Neraca Keuangan*


Hal pertama yang harus dipastikan adalah kita bisa menabung rutin setiap bulan. Kenapa? Jika
pengeluaran kita lebih besar maka kita berhutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hutang ini
menambah pengeluaran kita bulan depan, dan akhirnya kita berhutang lagi sehingga semakin banyak.

Sebaliknya jika kita bisa menabung setiap bulan. Tabungan diinvestasikan dalam bentuk aset produktif
sehingga setiap bulan kita mendapatkan pendapatan pasif. Tambahan pendapatan berarti tambahan
tabungan bulanan, yang artinya tambahan aset produktif. Beginilah orang yang kaya semakin kaya.
Padahal yang lebih membutuhkan investasi adalah kita yang belum kaya.

Ingin dapat rekomendasi investasi? Nantikan seri mengenai *Life Plan*, agar tahu produk investasi yang
sesuai untuk Anda.

*Dana Darurat / Emergency Fund*

Ban serep sangat penting untuk kendaraan, apalagi jika melakukan perjalanan jauh. Kondisi keuangan
kita pun juga harus ada "ban serep" atau dana darurat. Dana ini dipergunakan untuk keadaan darurat,
terutama untuk kondisi dimana kita tidak berpenghasilan tapi ada pengeluaran. Oleh karena itu, nilai
dana darurat didasarkan pada pengeluaran bulanan kita. Berapa besaran dana darurat yang harus
disiapkan? *Setidaknya 3x pengeluaran bulanan kita*, bisa sampai 12x pengeluaran bulanan. Besaran ini
tergantung apakah kita sudah menikah, memiliki anak, dan sebagainya.

Dana darurat harus disimpan dalam bentuk yang cukup mudah diambil / _likuid_. Salah satu tipsnya
adalah, 3x pengeluaran bulanan kita simpan dalam bentuk tabungan, sisanya bisa dalam bentuk emas,
deposito, atau reksadana pasar uang.

*Kesimpulan*

Bagaimana kondisi kendaraan keuanganmu? Sudahkah kamu melakukan checkup tahun ini?

Lakukan checkup setidaknya 1 tahun sekali, misalnya di akhir tahun, lakukan komparasi terhadap tahun
lalu, dan lihat peningkatan kondisi finansial kita.

*PERSONAL FINANCE - Seri 3*

*Life Spend*, kelola pengeluaran kita agar maksimal menabung setiap bulan.

oleh *halofina*
Di seri sebelumnya (*Life Check*), saving ratio atau rasio menabung merupakan indikator penting untuk
melihat kesehatan kondisi finansial dan kemampuan kita mempersiapkan masa depan. Mari kita lihat
bagaimana kita bisa mengelola pengeluaran agar maksimal menabung setiap bulan.

*Rencana Pengeluaran / Budgeting*

Sebuah rencana sangat diperlukan agar kita memiliki panduan yang sistematis dalam mencapai sebuah
tujuan. Tujuan kita adalah memaksimalkan rasio menabung setiap bulan, sehingga rencana pengeluaran
sangat perlu.

Tips yang cukup mudah untuk membuat rencana pengeluaran adalah strategi sepak bola. Pernah dengar
4-4-2 atau 4-3-3? Kita bisa menerapkan dalam rencana pengeluaran yang kita buat. Pengeluaran kita
pilah menjadi 3 pos besar,

*40% untuk pengeluaran yang tidak bisa ditunda*, misalnya biaya rumah tangga, bayar listrik dan
tagihan,

*40% untuk pengeluaran yang bersifat pengembangan diri*, misalnya pulsa, internet, makan di cafe,

*20% untuk menyiapkan masa depan*, alias ditabung dan diinvestasikan,

Setelah membuat rencana, tahap berikutnya adalah melakukan dan mengevaluasi. Banyak yang
mengeluhkan tidak bisa rutin mencatat setiap pengeluaran tiap hari. Salah satu tipsnya adalah *melihat
dari rekening koran* agar kita mengetahui pola kebiasan pengeluaran.

Tujuan kita membuat rencana adalah bisa menabung setiap bulan. Jika dari pendapatan langsung
disisihkan dan dipisahkan untuk tabungan, maka catatan pengeluaran bisa cukup untuk pengeluaran
yang mendadak.

*Prioritas Pengeluaran / Prioritizing*

Dalam pembuatan rencana pengeluaran, kita harus pandai melihat mana pengeluaran yang merupakan
*kebutuhan* atau *keinginan*. Kebutuhan merupakan pengeluaran yang tidak dapat ditunda.
Sedangkan keinginan biasanya berhubungan dengan kenyamanan sehingga bisa ditunda, dikurangi, atau
bahkan dihilangkan.
Buat prioritas pengeluaran, lakukan kebutuhan terlebih dahulu. Sesuaikan gaya hidup dengan sisa
penghasilan setelah dikurangi kebutuhan dan tabungan. Jika ada kelebihan uang dan sudah terpenuhi
dana darurat, akan lebih menarik jika diinvestasikan menjadi aset produktif yang terus bertumbuh setiap
saat.

Simak seri *Life Plan* untuk tahu produk investasi apa yang cocok agar bisa jadi aset produktif.

*Kesimpulan*

Bagaimana pola pengeluaranmu? Sudahkah kamu menabung secara rutin setiap bulan?

Buat rencana pengeluaran bulanan dan budget untuk setiap pos. Lakukan evaluasi dan pastikan bahwa
kita *rutin menabung setiap bulannya 20-30% dari pendapatan*.

*PERSONAL FINANCE - Seri 4*

*Life Plan*, rencanakan tujuan masa depan dan mulai berinvestasi untuk mencapainya.

oleh *halofina*, _your personal finance assistant that can help you on saving, spending, and investing
your money._

Dari seri 1 *Wake Up Call*, kita tahu bahwa hidup ini merupakan perjalanan yang panjang, ada banyak
kebutuhan yang akan dijalani dan harus kita persiapkan. Mari kita lihat bagaimana merencanakan siklus
kehidupan dan cara untuk mencapainya.

*Rencanakan Siklus Kehidupan*

Sebuah rencana baru dikatakan lengkap apabila memenuhi unsur _SMART_.

*Spesific*, memiliki tujuan yang jelas,

*Measurable*, terukur,

*Achievable*, dapat dicapai,

*Realistic*, sesuai dengan kemampuan,


*Time-bound*, ada target waktu.

Mari kita buat contoh rencana membeli rumah yang _SMART_.

*S* pecific, memiliki rumah untuk tempat tinggal,

*M* easurable, harga rumah yang ingin dibeli 500 juta rupiah,

*A* chievable, dapat dicapai dengan cara berinvestasi atau KPR,

*R* ealistic, tabungan investasi atau cicilan KPR terjangkau,

*T* ime-bound, ingin memiliki rumah 10 tahun lagi.

Yang harus diperhatikan adalah adanya faktor inflasi.

Jika harga rumah saat ini *500 juta*

Nilai inflasi misalnya *4%*.

Durasi ingin membeli rumah *10 tahun lagi*.

Maka nilai rumah di masa depan adalah *740 juta*, dan nominal inilah yang harus dimasukkan ke dalam
rencana.

*Investasi sebagai Jembatan*

Sebenarnya, apa sih investasi itu? *Investasi bisa diartikan membeli aset produktif saat ini untuk
digunakan pada masa depan.* Jadi investasi bukan untuk menumpuk harta, tapi untuk memenuhi
kebutuhan di masa depan. Kita bisa mulai berinvestasi dengan cara menyisihkan sebagian pendapatan
setiap bulannya. Dengan berinvestasi rutin setiap bulan, nominal investasi bisa lebih terjangkau.
Bukankah membeli rumah dengan cara KPR berarti kita juga harus menyisihkan sebagian pendapatan
untuk membayar cicilan?
Dari contoh rencana membeli rumah di atas, mari kita coba lakukan dengan cara berinvestasi.

Ketika akan berinvestasi, kita akan dihadapkan pada pilihan produk investasi. Salah satu produk investasi
yang murah dan terjangkau saat ini adalah reksa dana. Reksa dana sendiri memiliki banyak kategori yang
bisa kita pilih sesuai dengan keinginan kita. Setiap produk investasi memiliki target *return investasi*
atau pertumbuhan nilai investasi setiap kurun waktu tertentu, biasanya dalam rentang 1 tahun.

Mari kita bandingkan beberapa produk yang tersedia. Jika ingin mencapai nilai *740 juta di tahun ke-10*,
maka investasi yang harus kita sisihkan setiap bulan adalah:

- *Tabungan* (return 0%), *Rp 6.167.685*

- *Reksa Dana Pasar Uang* (return 5%), *Rp 4.766.301*

- *Reksa Dana Campuran* (return 10%), *Rp 3.613.084*

- *Reksa Dana Saham* (return 14%), *Rp 2.856.854*

Dapat kita lihat bahwa terjadi selisih yang cukup besar dari hanya sekedar tabungan ke reksa dana
saham. Kenapa bisa terjadi? Karena ada *compound interest*, hasil dari return investasi tidak kita ambil
tapi diinvestasikan lagi sehingga mendapatkan tambahan return investasi.

*Mulai Berinvestasi*

"Saya bisa menabung rutin setiap bulan. Saya juga sudah merencanakan tujuan masa depan. Produk apa
yang cocok untuk saya?". Ada 2 faktor yang harus diperhatikan untuk mengetahui produk yang sesuai,
yaitu *profil resiko* dan *durasi investasi*.

Profil resiko akan mempengaruhi tingkat return investasi yang dapat kita ambil. Prinsip investasi adalah
*high risk, high return*, jadi jika toleransi risiko kita rendah, maka kita disarankan hanya mengambil
produk yang return investasinya rendah.
Durasi investasi mempengaruhi pilihan produk investasi yang diambil. Jangan berinvestasi di reksa dana
saham untuk durasi jangka pendek karena reksa dana saham sering naik turun, jangan-jangan pada saat
kita butuh uangnya, nilai investasinya malah turun.

Salah satu tips penting berikutnya adalah *diversifikasi investasi*. Jangan meletakkan semua telur dalam
1 keranjang. Jika 1 keranjang jatuh, maka seluruh telur akan pecah. Dengan menyebarkan investasi di
beberapa produk, harapannya ketika ada penurunan investasi di 1 produk tidak mempengaruhi produk
yang lain.

*Kesimpulan*

Sudahkah kamu menghitung tujuan masa depan? Bagaimana persiapan untuk mencapainya?

Catat semua tujuan dan hitung kebutuhannya. Lakukan perencanaan investasi yang sesuai dengan profil
resiko dan durasi tujuan. Pilih produk investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jangan sampai
terjebak di investasi bodong. Dan terakhir, lakukan monitoring dan evaluasi dari investasi kita dalam
kurun waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai