Anda di halaman 1dari 17

A.

PERIKLANAN

Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan


promosi ide, barang atau jasa secara non personal
oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran.

Menentukan Tujuan Periklanan


Pilihan tujuan periklanan harus didasarkan pada
analisis yang mendalam mengenai situasi pemasaran
sekarang.
Tujuan (atau sasaran) periklanan adalah suatu tugas
komunikasi spesifik dan level keberhasilan yang
harus dicapai atas audiens spesifik pada periode
waktu yang spesifik.
Tujuan periklanan dapat digolongkan berdasarkan
sasarannya yaitu apakah untuk menginformasikan,
membujuk, atau mengingatkan.

- Periklanan informatif : diadakan secara besar-


besaran pada tahap awal suatu jenis produk,
tujuannya adalah untuk membentuk permintaan
pertama.
- Periklanan persuasif : penting untuk dilakukan
dalam tahap persaingan, tujuannya adalah
membentuk permintaan selektif atas suatu merek
tertentu.
- Iklan pengingat : sangat penting untuk produk yang
sudah mapan. Bentuk iklan yang berhubungan
dengan ini adalah iklan penguat (reinforcement
advertising), yang bertujuan untuk meyakinkan
pembeli yang sudah ada bahwa mereka telah
melakukan pilihan yang benar.
Memutuskan Anggaran Periklanan
Hakekatnya anggaran untuk iklan tidak boleh terlalu
sedikit karena pengaruhnya akan tidak berarti, tetapi
bila terlalu banyak sebenarnya dana itu dapat
dipergunakan untuk keperluan lain yang lebih baik.
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan
saat menetapkan anggaran periklanan :
- Tahap dalam siklus hidup produk : produk baru
umumnya mendapat anggaran iklan yang besar guna
membangun kesadaran dan membuat pelanggan
mencoba produk tersebut.
- Pangsa pasar dan basis konsumen : merek dengan
pangsa pasar yang tinggi biasanya membutuhkan
lebih sedikit biaya iklan sebagai presentase terhadap
penjualan guna mempertahankan pangsanya.
- Persaingan dan gangguan : dalam pasar dengan
banyak pesaing dan pengeluaran iklan yang tinggi,
suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran
agar terdengar di tengah kegaduhan pasar.
- Frekuensi periklanan : jumlah pengulangan yang
diperlukan untuk menyampaikan pesan kepada
konsumen juga sangat menentukan anggaran iklan.
- Kemungkinan substitusi produk : merek-merek
dalam suatu kelas komoditas memerlukan iklan
besar-besaran untuk membangun citra yang berbeda

Memilih Pesan Periklanan


Iklan dibutuhkan kreativitas para pembuatnya.
Pengiklan melalui empat tahap dalam
mengembangkan suatu strategi yang kreatif :
- Pembentukan pesan
- Evaluasi dan pemilihan pesan
- Pelaksanaan pesan
- Pengkajian ulang tanggung jawab sosial pesan itu
Keputusan Tentang Media dan Pengukuran
Efektivitasnya
Setelah memilih pesan iklan, tugas berikutnya adalah
memilih media periklanan untuk menyampaikan
pesan iklannya. Tahap-tahapnya adalah :
- Mengambil keputusan mengenai jangkauan,
frekuensi dan dampak yang diinginkan
- Memilih diantara berbagai jenis media utama,
memilih sarana media tertentu
- Memutuskan waktunya
- Memutuskan alokasi media secara geografis

Profil Jenis-jenis Media Utama


Media Keunggulan Keterbatasan
Surat kabar

Televisi

Surat Langsung

Radio

Majalah
Ruang terbuka (out door)
Halaman kuning pada buku telepon

Surat berita

Brosur

Telepon

Internet Fleksibilitas, ketepatan waktu, liputan pasar


lokal yang baik, penerimaan yang luas, sangat
dipercaya
Menggabungkan gambar, suara, dan gerak,
merangsang indera, perhatian yang tinggi, jangkaun
tinggi

Audiens terpilih, fleksibilitas, tidak ada persaingan


iklan dalam media yang sama, personalisasi
Penggunaan masal, pilihan geografis dan demografis
tinggi, biaya rendah

Pilihan geografis dan demografis tinggi, kredibilitas


dan gengsi, mutu reproduksi tinggi, jangka waktu
panjang, penerusan pembacaan baik
Fleksibilitas, pengulangan paparan tinggi, biaya
rendah, persaingan rendah
Liputan lokal yang unggul, sangat meyakinkan,
jangkauan luas, biaya rendah

Selektivitas sangat tinggi, sangat terkontrol, peluang


interaktif, biaya relatif rendah
Lentur, sangat terkendali, peluang interaktif, biaya
relatif rendah
Memiliki banyak pengguna, peluang untuk
memberikan sentuhan pribadi

Selektivitas tinggi, kemungkinan interaktif, biaya


relatif rendah Jangka waktu pendek , mutu reproduksi
buruk, ”penerusan” ke audiens berikutnya kecil

Biaya absolut tinggi, pengelompokkan tinggi, paparan


bergerak cepat sehingga sulit dilihat, audiens dipilih
secara kurang baik

Biaya relatif tinggi, ”citra surat sampah”

Hanya penyajian suara, perhatian lebih rendah


daripada televisi, struktur harga tidak standar, tidak
ada jaminan posisi
Tenggang waktu atas manfaat dari pembelian iklan
panjang, ada peredaran yang sia-sia, tidak ada
jaminan posisi produk

Tidak ada pilihan audiens, kreativitas terbatas

Persaingan tinggi, tenggang waktu atas manfaat dari


pembelian iklan panjang, kreativitas terbatas
Biaya bisa mengalir dengan sia-sia

Produksi yang berlebihan bisa menyebabkan biaya


mengalir dengan sia-sia
Biaya relatif tinggi kecuali jika digunakan sukarelawan

Media yang relatif baru dengan jumlah pengguna


yang rendah di beberapa negara

Mengevaluasi Efektivitas Periklanan


Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik
sangat tergantung pada ukuran kreativitas periklanan.
Namun, jumlah riset dasar mengenai efektivitas
periklanan sangat sedikit.
Kebanyakan pengukuran efektivitas periklanan
dilakukan terhadap iklan dan kampanye tertentu.
Umumnya para pengiklan berusaha mengukur
dampak komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi
dampaknya pada kesadaran, pengetahuan, atau
preferensi. Mereka juga ingin mengukur dampak
terhadap penjualan karena adanya iklan tersebut.
B. HUBUNGAN MASYARAKAT

Perusahaan tidak hanya harus berhubungan secara


konstruktif dengan pelanggan, pemasok dan
penyalur, tetapi ia juga harus berhubungan dengan
kelompok kepentingan masyarakat yang besar.
Masyarakat (publik) adalah setiap kelompok yang
memiliki kepentingan aktual dan potensial atau yang
memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan
untuk mencapai tujuannya. Hubungan masyarakat
(humas) melibatkan berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan dan atau menjaga
citra perusahaan atau tiap produknya.
Lima fungsi humas :
1. Hubungan pers : menyajikan berita dan informasi
tentang organisasi secara sangat positif
2. Publikasi produk : mensponsori berbagai usaha
untuk mempublikasikan produk tertentu.
3. Komunikasi perusahaan : mempromosikan
pemahaman tentang organisasi bersangkutan baik
melalui komunikasi internal maupun eksternal.
4. Lobi : berhubungan dengan badan pembuat
undang-undang dan pejabat pemerintah guna
mendukung atau menentang undang-undang dan
peraturan.
5. Pemberian nasihat : menasihati manajemen
mengenai masalah publik dan posisi serta citra
perusahaan. Pemberian nasihat itu meliputi
pemberian nasihat ketika terjadi kesalahpahaman
masyarakat terhadap produk.

Hubungan masyarakat di bidang pemasaran


Humas pemasaran (marketing public relation – MPR)
memainkan peranan penting untuk tugas-tugas
berikut :
1. Membantu peluncuran produk baru
2. Membantu memposisikan kembali produk mapan
3. Membangun minat terhadap suatu kategori produk
4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu
5. Membela produk yang menghadapi masalah publik
6. Membangun citra perusahaan sehingga
mendukung produknya.

Dalam mempertimbangkan kapan dan bagaimana


menggunakan MPR, manajemen harus menetapkan
tujuan pemasaran, memilih pesan dan sarana humas,
menetapkan rencana tersebut dengan hati-hati, serta
mengevaluasi hasilnya. Hasil dari penerapan
program tersebut biasanya dievaluasi dalam bentuk
besarnya jumlah paparan dan penghematan biaya;
perubahan kesadaran, pengertian, atau sikap, serta
kontribusi penjualan dan laba.

Ringkasan
1. Waktu santai dan menunggu bisa jadi waktu
terbaik untuk beriklan. Manfaatkan sebaik-baiknya!
2. Penggunaan selebritis sebagai bintang iklan – asal
berhati-hati – merupakan salah satu jalan paling
cepat untuk mengangkat citra sebuah produk.
3. Iklan boleh saja persuasif dan merayu. Tetapi
dalam arti merayu disini tak boleh bermaksud
mengecoh. Yang penting iklan itu harus jujur kepada
konsumen. Iklan tidak perlu terlalu dibatasi kode etik.
Karena kode etik sendiri sering kali ketinggalan.
Bukankah konsumen sendiri makin lama makin
pintar.
4. Iklan yang benar tidak boleh over promise atau
membual yang hanya memberikan janji-janji muluk.
Karena jika pesannya tak sesuai dengan kenyataan,
ini bisa berbahaya pada konsumen. Boleh saja iklan
itu persuasif, tapi jangan memberikan ekspektasi
keliru yang berakibat kekecewaan. Pemasaran
dengan model iklan salah, bisa menyerang balik
perusahaan pemasang iklan tersebut.
5. Suatu produk, bagaimanapun bagusnya, tak ada
gunanya kalau dirahasikan dari konsumen.
”Marketing without advertising just like kissing a girl in
the dark. Nobody knows ! onlu you and your girl enjoy
the kiss!”.
6. Consumer promo bentuknya seing berupa
potongan harga. Potongan harga terlalu sering, bisa
menurunkan “kelas” suatu produk. Hadiah langsung
menyebabkan konsumen kurang memperhatikan
esensi produk utama. Konsumen akan semakin
menilai kreativitas pemilihan hadiah yang diberikan
ketimbang mutu produk yang sesungguhnya.
Sedangkan undian yang memberi hadiah yang tak
ada hubungan sama sekali dengan produk, akan
lebih banyak mengecewakan banyak orang yang
’kalah’, padahal jumlah pemenang hanya sedikit.
Kebiasaan memanjakan konsumen seperti ini juga
bisa menyebabkan mereka lantas menunggu waktu
ada promosi. Akibatnya, produsen tak bisa lepas dari
rangkaian program consumer promotion sepanjang
waktu, jika tak ingin kehilangan omzet. Karena itu
gunakan promosi secara bijak!.
C. Kreasi Pemuda Informatik
"WE CAN BE SUCCESS"
Minggu, 17 Oktober 2010

PERIKLANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemasaran menuntut lebih dari sekedar pengembangan produk yang menarik, menetapkan
harga yang terjangkau, menyalurkan produk dan perusahaan harus juga berkomunikasi
dengan pelanggan dan apa yang dikomunikasikan jangan sampai menimbulkan keraguan
oleh masyarakat (konsumen). Promosi merupakan salah satu dari empat elemen penting
dari bauran pemaaran perusahaan. Alat-alat promosi utama yaitu iklan, promosi
penjualan, publisitas, penjualan personal serta penjualan langsung masing-masing dan
koordinasi yang efektif memerlukan rumusan tujuan komunikasi yang cermat.
Sebagai sebuah elemen bauran pemasaran, gugus penjualan sangat efektif untuk meraih
tujuan pemasaran tertentu dan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, misal :
mencari konsumen baru, komunikasi penjualan, jasa, pengumpulan informasi dan
mengalokasi. Ada beberapa tahap dalam yang harus dilakukan dalam melakukan promosi
antara lain : menyusun komunikasi, menentukan anggaran promosi, menentukan bauran
promosi.
Salah satu komponen promosi yaitu periklanan mempunyai pengaruh berkelanjutan yang
berlangsung melalui periode sekarang. Walaupun iklan diperlukan sebagai beban sekrang,
sebgaian sebenarnya merupakan investasi yang membentuk nilai tak terwujud yang disebut
equitas merk. Dalam mengembangkan progam periklanan, manajer pemasaran harus selalu
mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian
mengoptimalkan keputusan utama dalam pembuatan progam periklanan yang disebut Lima
M : Mission (Misi), Money (uang), Messege (pesan), Media (media), Measurement
(pengkuran).

B. Rumusan Masalah
Sebelum kita membahas permasalahan yang lebih lengkap sesuai topic periklanan dan
hubungan masyarakat, agar tidak keluar jauh dari pembahasan, hendaknya kita
mengetahui rumusan masalahnya, anatara lain :
1. Apa pengertian periklanan sebagai alat promosi ?
2. Apa tujuan periklanan, menetapkan Anggaran ?
3. Bagaimana mengembangkan strategi periklanan dan mengevaluasi efektivitas iklan dan
tingkat pengembalian investasi serta pengembangan iklan lainnya ?
4. Bagaimana mengidentifikasi hubungan masyarakat, dampak dan perannya?
5. Bagaimana mendiskusi konsep dan mengidentifikasi kasus perusahaan tentang promosi
penjualan ?

C. Tujuan Masalah
Setelah mengerjakan dan membahas tentang periklanan dan hubungan masyarakat,
diharapakan mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan tentang periklanan, tujuan iklan, penetapan anggaran, strategi periklanan.
2. Mengevaluasi efektivitas iklan dan tingkat pengembangan investasi periklanan.
3. Memahami hubungan masyarkat sebgai komponen promosi.
4. Mengetahui peran, dampak dan sarana uatama hubungan masyarakat.
5. Memahami konsep-konsep promosi pada studi kasus perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Periklanan
1. Pengertian Periklanan
Iklan adalah promosi prosuksi atau pelayanan non individu yang dilakukan oleh sponsor
(perusahaan atau perseorangan) tertentu yang bisa di identifikasi.
Periklanan adalah segala bentuk penyaiian dan promosi ide, barang, atau jasa secara non
personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Pengiklan tidak hanya mencakup perusahaan bisnis tetapi juga museum,organisasi amal,
dan lembaga pemerintah yang memasang iklan untuk. berbagai masyarakat sasaran. Iklan
merupakan cara yang efektif biaya guna menyebarkan pesan baik untuk membangun
preferensi merek. Organisasi menangani periklanan dengan berbagai cara. Pada
perusahaan-perusahain kecil, periklanan ditangani oleh seseorang di departemen
peniualan atau pemasaran yang bekerja sama dengan biro periklanan. Perusahaan besar
sering membentuk departemen periklanan sendiri, di mana manaiernya melapor kepada
wakil direktur pemasaran. Tugas departemen periklanan adalah membuat anggaran total;
membaniu mengembangkan strategi periklanan; menyetuiui iklan dan kampanye; serta
menangani periklaian melalui surat-langsung, paiangan penyalur dan bentuk periklanan
lain yang biasanya.tidak dilakukan oleh biro periklanan. Perusahaan
umumnyamenggunakan biro periklanan dari luar perusahaan untuk menciptakan membuat
kampanye periklanan serta memilih dan membeli media.
Dalam mengembangkan program periklanan, manajer pemasaran harus selalu mulai
dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembeli. Kemudian mengambil lima
keputusan utama dalam pembuatan progam periklanan, yang disebut lima M: Mission (Misi)
Apakah tujuan periklanan? Money (uang) : Berapa banyak yang dapat dibelanJakan?
Message (pesan): Pesan apa yang harus disampaikan? Media (media): Media apa yang akan
digunakan? Measurement (pengukuran).

2. Tujuan Periklanan
Tujuan periklanan harus berdasarkan pada keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran,
penentuan posisi pasar dan bauran pemasaran. Tujuan periklanan dapat digolongkan
berdasarkan sasarannya yaitu apakah untuk menginformasikan, membuiuk, atau
mengingatkan.
Periklanan informatif diadakan secara besar-besaran pada tahap awal suatu ienis produk,
tuiuannya adalah untuk membentuk permintaan pertama. Jadi, industri yogurt pada
awalnya harus menginformasikan kepada konsumen manfaat gizi yogurt dan kegunaan-
kegunaan lainnya.
Periklanan pesuasif penting untuk dilakukan dalam tahap persaingan, tujuannya adalah
membentuk permintaan selektif atas suatu merek tertentu.
3. Anggaran Periklanan
Bagaimanakah sebuah perusahaan mengetahui apakah ia membelanjakan iumlah uang yaig
tepat? Jika perusahaan membelanjakan terlalu sedikit,.pengaruhnya akan tidak berati..
Jika perusahaan mengeluarkan terlalu banyak untuk periklanan, maka sebenarnya
sebagian uang tersebut dapat digunakan untuk hal yang lebih baik. Beberapa Kritikus
menyatakan bahwa perusahaan besar barang konsumsi kemasan cenderung mengeluarkan
terlalu banyak biaya periklanan sebagai suatu bentuk perlindungan terhadap pengeluaran
yang kurang, dan perusahaan industri umumnya meremehkan citra perusahaan dan produk
sehingga mengeluarkan terlalu sedikit biaya periklanan.
Ada lima faktor spesifik yang perlu dipertimbangkan saat menetapkanan Sasaran Anggaran
periklanan :
a) Tahap dalam siklus hidup produk: Produk baru umumnya mendapat anggaran iklan yang
besar guna membangun kesadaran dan membuat pelanggan mencoba produk tersebut.
Merek yang sudah mapan biasanya didukung oleh anggaran periklanan yang lebih rendah
sebagai rasio terhadap penjualannya.
b) Pangsa pasar dan basis konsumen Merek dengan pangsa pasar yang tinggi biasinya
membutuhkan lebih sedikit biaya iklan sebagai. Persentase terhadap penjualan guna
mempertahankan pangsanya. Untuk memperbesar pangsa dengan meningkatkan ukuran
pasar memerlukan pengeluaran periklanan yang lebih besar.
c) Persaingan dan gangguan : Dalam pasar dengan banyak pesaing dan pengeluaran. Iklan
yang tinggi, suatu merek harus diiklankan secara besar-besaran agar terdengar di tengat
kegaduhan pasar.
d) Frekuensi periklanan : jumlah pengulangan diperlukan untuk menyampaikan pesan
kepada konsumen juga sangat menentukan anggaran periklanan.
e) Kemungkinan substitusi produk : Merek-merek dalam suatu kelas komoditas. (misalnya,
rokok, bir, minuman ringan) memerlukan iklan besar-besaran untuk membangun citra yang
berbeda.
4. Strategi Periklanan
Adapun strategi periklanan antara lain:
a. Memilih pesan
Orang-orang yang kreatif menggunakan beberapa metode untuk menciptakan daya tarik
iklan yang mungkin. Banyak orang kreatif secara induktif berbicara dengan konsumen,
penyalur, pakar, dan pesaing. Dengan sistem komisi yang sekarang, biro iklan tidak suka
mengeluarkan uang untuk menciptakan dan menguji banyak iklan. Untungnya, biaya
menciptakan iklan, kasar menurun pesat seiring dengan kemaiuan teknik computer
desktop publishing. Departemen kreatif dari suatu biro periklanan dapat menyusun
berbagai alternatif iklan dalam waktu singkat dengan mengambil data dari file komputer
yang berisi berbagai gambar diam dan video, jenis huruf, dan sebagainya.

b. Evaluasi dan pemilihan pesan


Iklan yang baik biasanya berfokus pada satu usulan penjualan inti. Twedt menyarankan
agar pesan diperingkat berdasarkan tingkat diinginkan (desirability), keeksklusifan,
(exclusiveness) dan keterpercayaan (believability). Misanya : The March of Dimes The
March of Dimes mencari suatu tema iklan untuk mengumpulkan uang dalam rangka
mengurangi cacat kelahiran. Beberapa pesan muncul pada saat bertukar pikiran.
Sekelompok orang-tua muda diminta untuk memberikan peringkat tiap pesan berdasarkan
daya tarik, kekhasan, dan tingkat dipercayainya, dengan nilai maksimal 100 untuk masing-
masing. Misalnya, "700 anak-anak lahir cacat setiap hari" mendapat nilai 70, 62, dan 80
untuk daya tarik, kekhasan, dan kepercayaan, sedangkan Bayi Anda berikutnya mungkin
lahir cacat mendapat nilai 58, 51, dan 70. Pesan pertama mengungguli pesan kedua dalam
segala hal. Pengiklan harus melakukan analisis dan riset pasar untuk menentukan daya
tarik mana yang paling mungkin berhasil bagi audiens sasarannya.
c. Pelaksanaan pesan
Dampak pesan tidak hanya tergantung pada apa yang dikatakan tetapi juga pada
bagaimana mengatakannya. Beberapa iklan mengarah pada penentuan posisi rasional dan
yang lain penentuan posisi emosional Pilihan judul dan teks iklan mempunyai dampak yang
berbeda. Lalita Manrai menciptakan dua iklan untuk mobil yang sama. Iklan yang pertama
menggunakan iudul "Suatu Mobil Baru;" yang kedua "Apakah Mobil ini Untukmu?" Judul
kedua menggunakan strategi periklanan yang disebut pelabelan (Iabeling), di mana
konsumen diberi label sebagai jenis orang yang berminat pada jenis produk tersebut.
Kedua iklan itu juga berbeda di.mana iklan pertama menjelaskan tampilan mobil dan yang
kedua menjelaskan manfaat mobil tersebut. Dalam penguiian, iklan kedua mengungguli
iklan pertama dalam hal kesan menyeluruh atas produk tersebut, minat untuk membeli
produk tersebut, dan kemungkinan merekomendasikannya kepada teman.
d. Memilih Media
Perencanaan media harus mengetahui kapasitas jenis-jenis media utama dalam
menyampaikan jangkauan, frekuensi, dan dampak. Media iklan utama serta biaya,
keunggulan, dan kendalanya.

e. Menentukan waktu media


Dalam memutuskan jenis media apa yang akan digunakan, pengiklan menghadapi masalah
penjadwalan makro dan masalah penjadwalan mikro. Masalah penjadwalan makro
mencakup penjadwalan iklan yang sesuai dengan musim dan siklus-bisnis. Misalkan 70
persen penjualan suatu produk terjadi antara bulan Juni dan September. Perusahaan
memiliki tiga pilihan. Perusahaan dapat mengatur besarnya pengeluaran iklannya dengan
mengikuti pola musiman, dengan tidak mengikuti pola musiman, atau dengan pengeluaran
konstan sepanjang tahun.

5. Mengevaluasi Efektivitas Periklanan


Kebanyakan pengukuran efektivitas periklanan dilakukan terhadap iklan dan kampanye
tertentu. Sebagian besar uang tersebut. digunakan oleh biro iklan untuk penguiian awal
iklan, dan lebih sedikit lagi yang digunakan untuk evaluasi akhir atas pengaruhnya. Banyak
perusahaan mengembangkan kampanye iklan, menempatkan kampanye tersebut di pasar
nasional, dan kemudian mengevaluasi efektivitasnya. Seharusnya kampanye iklan tersebut
diuji dulu di satu atau beberapa kota dan mengevaluasi dampaknya sebelum melakukan
kampanye secara nasional dengan anggaran yang sangat besar.

B. Hubungan Masyarakat
1. Pengertian Masyarakat.
Masyarakat (publik) adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan, aktual dan
potensial atau yang memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai
tujuannya. Hubungan Masyaraka (humas) melibatkan berbagai program yang dirancang
untuk mempromosikan dan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.
Masyarakat dapat mendukung atau menghalangi kemampuan perusahaan dalam mencapai
tujuannya. Humas terkadang diperlakukan sebagai anak tiri dari pemasaran, dan dipikirkan
di belakang perencanaan promosi yang lebih serius. Tetapi perusahaan yang bijaksana
mengambil langkah nyata untuk mengelola hubungan yang berhasil dengan masyarakat
utamanya. Kebanyakan perusahaan mengoperasikan departemen hubungan masyarakat
untuk merencanakan hubungan itu. Departemen humas memantau sikap publik dari
organisasi itu serta membagikan informasi dan komunikasi unfuk membangun hubungan
baik.

2. Hubungan Masyarakat di Bidang Pemasaran


Manajer pemasaran dan spesialis humas tidak selalu berbicara dalam bahasa yang sama.
Manajer pemasaran lebih berorientasi pada laba, sementara praktisi humas memandang
tugas mereka dalam menyiapkan dan menyebarkan komunikasi. Namun perbedaan itu
berangsur-angsur menghilang. Banyak perusahaan membentuk hubungan masyarakat
pemasaran, (marketing publik relations MPR) untuk mendukung secara langsung promosi
perusahaan/produk dan pembentukan citra. Maka MPR, seperti humas finansial dan humas
lingkungan, akan melayani kelompok khusus,yaitu, departemen pemasaran.
Nama lama untuk MPR adalah publisitas, yang dilihat sebagai tugas mendapatkan ruang
editorial-lawannya ruang yang dibayar-dalam media cetak dan siaran untuk
mempromosikan atau mempopulerkan suatu produk, tempat, atau orang. Namun, MPR
bergerak melampaui hanya sekedar publisitas dan memainkan peranan penting untuk
tugas-tugas berikut :
a. Membantu peluncuran produk baru
b. Membantu mempromosikan kembali produk mapan
c. Membangun minat terhadap suatu kategori produk
d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu
e. Membela produk yang menghadapi maslah publik
f. Membangun citra perusahaan sehingga mendukung prosuknya.

3. Memilih Sarana
Manajer harus mengidentifikasi atau mengembangkan cerita yang menarik untuk
diceritakan tentang produk tersebut. Misalkan suatu perguruan tinggi yang relatif ingin
lebih diketahui secara luas. Praktisi MPR akan mencari cerita yang tepat. Apakah anggota
fakultas (dosen) memiliki latar belakang yang luar biasa, atau bekerja pada proyek yang
luar biasa? Apakah dibuka kelas baru dan bidang studi yang luar biasa? Apakah terdapat
peristiwa-peristiwa menarik di kampus?
Jika jumlah cerita tidak mencukupi, praktisi MPR harus mengusulkan peristiwa yang
memiliki nilai berita yang dapat disponsori perguruan tinggi itu. Di sini tantangannya
adalah menciptakan berita dan bukannya mencari berita. Penciptaan peristiwa adalah
keahlian yang sangat penting dalam mempublikasikan kegiatan pengumpulan dana bagi
organisasi nirlaba. Pengumpul dana membuat suatu daftar panjang peristiwa-peristiwa
khusus, termasuk perayaan hari jadi, pameran seni, pelelangan, dll.

4. Menerapkan Rencana
Penerapan publisitas memerlukan kehati-hatian. Perhatikan penempatan cerita dalam
media: Cerita yang hebat mudah untuk ditempatkan. Namun, kebanyakan cerita itu tidak
hebat dan mungkin tidak berhasil menarik perhatian editor yang sibuk. Salah satu aset
utama para ahli publikasi adalah hubungan pribadi mereka dengan editor media. Praktisi
hubungan masyarakat biasanya adalah mantan jurnalis yang mengenal berbagai editor
media dan tahu apa yang mereka inginkan. Orang humas memandang editor media sebagai
pasar yang harus dipuaskan sehingga para editor itu akan terus menggunakan cerita
mereka sebagai bahan berita.

5. Mengevaluasi Hasil
Kontribusi MPR terhadap laba sulit untuk diukur, karena MPR digunakan bersama dengan
alat promosi lain. Jika digunakan sebelum alat lain dijalankan, kontribusinya lebih mudah
dievaluasi. Tiga pengukuran efektivitas MPR yang biasa dipergunakan adalah banyaknya
paparan, perubahan kesadaran / pemahaman / sikap; serta kontribusinya terhadap
penjualan dan laba.
Ukuran yang baik adalah perubahan dalam kesadaran pemahaman, atau sikap terhadap
produk yang dihasilkan dari kampanye MPR (setelah memperhitungkan dampak dari alat
promosi lain). Sebagai contoh, berapa banyak orang yang ingat pernah mendengar berita
tentang produk tersebut? Berapa banyak yang mernberitahukan orang lain mengenai
produk itu (ukuran promos mulut ke mulut)? Berapa banyak yang mengubah pendirian
setelah mendengarnya. Dalam tahun-tahun mendatang, kita dapat mengharapkan bahwa
hubungan masyarakat pemasaran akan lebih banyak berperan dalam usaha komunikasi
perusahaan.
6. Tinjauan Ulang Konsep
a. Konsep masalah
Perusahaan Anda mengetahui bahwa publisitas negatif dapat berpengaruh negative ke
masa depannya, tetapi perusahaan ingin agar semua level manajemen suka menghadapi
pers berkenaan dengan berita baik atau berita buruk.secara per orangan atau
berkelompok, bantulah staf hubungan masyarakat mengembangkan daftar wawancara
media vang terdiri dari 10 hal pokok. Daftar itu akan digunakan oleh seluruh manajer yang
mungkin ditanyai baik oleh media cetak maupun elektronik.
Misalkan suatu merek after-shave lotion akan diturunkan harganya sebesar $0,09 untuk
periode terbatas. (Dengan kata lain, produsen akan menjual barang tersebut kepada
pengecer dan /atau pedagang besar 9 sen lebih reridah daripada harga biasanya.) Barang
tersebut biasa dijual seharga $1,09, yang $0,40-nya merupakan kontribusi untuk Laba
produsen sebelum biaya pemasaran. Manajer merek berharap satu iuta botol akan teriual
selama masa transaksi itu. Biaya administratif selama promosi diperkirakan $ l0.000.
a). Tentukan biaya total untuk promosi itu.
b). Asumsikan bahwa perusahaan berharap menjual 800.000 botol tanpa promosi. Apakah
promosi pantas untuk dilakukan?
Produsen makanaan anjing dalam kaleng mencoba untuk memilih antara medium A dan
medium B. Medium A memiliki 10.000.000 pembaca dan membebankan $20.000 untuk
iklan satu halaman penuh ($2 per 1.000). Medium B mempunyai 15.000.000 pembaca dan
membebankan $25.000 untuk iklan satu halaman penuh ($1,67 per 1.000). Informasi apa
lagi yang dibutuhkan oleh produsen itu untuk menentukan mana medium yang lebih baik?
b. Fokus pada teknologi
Satu hal penting yang diperhatikan oleh para pemasar ketika merencanakan kampanye
iklan adalah berapa banyak orang yang dapat diliput oleh-setiap medium. Namun,
bagaimana pemasar dapat mengukur paparan iklan di cyberscape? Suatu perusahaan
terkemuka yang melakukan pengukulan itu adalah Nielsen Media research yang terkenal
karena peringkat televisinya yang telah bekerja sama dengan NetRatings untuk mengukur
lalu lintas Web dan spanduk dengan menelusuri penggunaan panel yang representatif ada
lebih dari 3.500 pengguna Internet.
Teknologi yang digunakan oleh NetRatings dan Nielsen menguji tidak hanya situs Web dan
spanduk mana yang dilihat oleh kebanyakan orang melainkan juga berapa banyak orang
yang telah mengklik spanduk (banners) yang sedangd diukur. Masuklah ke situs Web
NetRatings (www.netratings.com/), lihatlah produk dan iasanya, serta periksalah
beberapa laporan terakhir. Apa yang dapat diberitahukan oleh ukuran NetRatings itu
kepada para pemasar tentang iklan lnternet pada umumnya? Tentang situs dan banners
spesifik? Mengapa seorang pemasar tertarik pada jumlah orang yang menguniungi situs
Yahoo!?
7. Studi Kasus
1) Alka Seltzer tablet antacid (untuk mengatasi keasaman lambung) Alka Seltzer mendapat
keuntungan sebagai salah satu dari beberapa iklan paling / kreatif dalam sejarah: Pada
tahun 1969, perusahaan itu mulai mengudarakan “iklan penjara" klasik yang
menggambarkan 260 narapidana, dipimpin oleh aktor George Raft, menolak makanan
penjara dengan memukul-mukulkan tempat minum kaleng ke atas meja sambil
meneriakkan" Alka-Seltzer." Kemudian pada tahun yang sama, perusahaan itu
mengudarakan dua iklan TV klasik Alka-seltzer: "Bulan Madu" yang menggambarkan tablet
tersebut menyelamatkan pengantin pria (dari sakit perut) setelah pengantin wanitanya
memasak makanan yang berupa tiram rebus dan baso marshmallow, serta iklan yang
diingat karena kata-katanya "Itu baso yang terlalu keras bumbunya”. Paerusahaan itu
mendorong lebih banyak iklan TV klasik untuk Alka Seltzer, dengan menggunakan kalimat
seperti "Cobalah. Anda akan menyukainya," Saya tak percaya saya memakan semuanya,"
dan "Plop-plop, fizz-fizz, oh, betapa leganya." Akan tetapi, selama beberapa tahun,
pengenalan produk-produk seperti Pepsidi dan Zantac menggandakan ukuran kategori
antacid, menyisakan pangsa pasar Alka-Seltzer hanya sebesar 4 ,2 persen pada tahun 1998,
turun dari 25 persen di tahun 1968.
2) Wine Growers of California The Wine Growers of California menyewa perusahaan
hubungan masyarakat Daniel J. Edelman, lnc., untuk mengembangkan suatu kampanye
publisitas guna meyakinkan masyarakat Amerika bahwa meminum anggur merupakan
bagian yang menyenangkan dari kehidupan yang baik dan guna meningkatkan citra
serta.pangsa pasar anggur California. Tujuan publisitas ditentukan itu sebagai berikut: (1)
Mengembangkan berbagai cerita mengenai anggur dan menempatkannya pada majalah-
majalah dan surat kabar top; (2) membuat berbagai cerita tentang banyaknya nilai
kesehatan anggur dan mengarahkannya ke dunia kedokteraran; dan (3) membuat publisitas
spesifik untuk pasar dewasa muda, pasar perguruan tinggi, badan pemerintah, dan
berbagai masyarakat etnis.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Iklan adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa
oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Pengiklan tidak hanya
mencukup perusahaan bisnis tetapi juga lembaga amal, nirlaba, dan lembagi-lembaga
pimerintahan yang memasang iklan untuk berbagai masyarakat umum.
2. Pengembangan program periklanan melibatkan proses lima-tahap. Pertama,
menetapkan tujuan iklan. Kedua, menetapkan suatu anggaran iklan. Ketiga, memilih pesan
dari iklan. Keempat, mereka harus memutuskan media yang akan digunakan. Terakhir,
pemasar harus mengevaluasi pengaruh iklan terhadap komunikasi dan penjualan.
3. Masyarakat adalah setiap kelompok yang memiliki kepentingan aktual atau potensial
atau mempunyai pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Hubungan masyarakat (humas) melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan/atau menjaga citra perusahaan atau tiap produknya.
B. Saran
Setelah membahas makalah yang kami buat ini di harapkan teman-teman dapat memahami
tentang masyarakat sebagai komponen promosi pemasaran.
Demikian makalah yang telah kami susun sebagaimana mestinya, semoga dapat
bermanfaat.

ali subhan di 08.23

Tidak ada komentar:


Posting Komentar


Beranda

Lihat versi web


Mengenai Saya

ali subhan
bapak,ibu,adik,adinda adalah permata hidupku.............
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai