ASUHAN KEPERAWATAN
PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM INTEGUMEN
ERYSIPELAS
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
Nama : Ny.D
Umur : 29 tahun
Tanggal Lahir : 07-01-1995
Agama : Islam
Alamat : Kebon Turi, Arjawinangun
Nomor Medrek : 001471
Tanggal Masuk RS : Selasa, 20 Desember 2018
Tanggal Pengkajian : Selasa, 20 Desember 2018
Diagnosa Medis : Erysipelas
2. Identitas Orang tua / Keluarga
1) Ayah/Ibu
Nama : -
Umur : -
Agama : -
Suku Bangsa : -
Pendidikan : -
Pekerjaan : -
Alamat : -
2) Suami/Anak/Saudara terdekat
Nama : Tn. N
Status : Suami
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Aborigin
Pendidikan : S1-Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jalan Siliwangi, Kota Cirebon
2. Keluahan Utama
Pasien merasa nyeri pada bagian kaki dan tangan
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien juga mengeluh nyeri tekan pada bagian kaki dan tangan seperti di tusuk-tusk
dengan skala nyeri 7, nyeri akan semakin bertambah saat sentuh ataupun saat
melakuakan aktivitas, nyeri menetap pada area kaki dan rasa nyeri akan hilang pada
saat diberikan analgetik.
Pasien merasa lemas, tidak enak badan, merasa gatal dan terkadang disertai rasa
menggigil. Rasa lemas akan berkurang pada saat istirahat.
c. Sistem Respirasi
Inspeksi : - Bentuk hidung normal, tidak ada lesi
- Lubang hidung tampak bersih
- Bentuk dada normal
- Gerakan pernapasan simetris
- Tidak ada pernapasan cuping hidung atau
pergerakan otot aksesorius
- Batuk tanpa sputum
Perkusi : - Resonan
d. Sistem Endokrin
kadar kortisol dalam serum meningkat, laju pelepasan progesterone dan estrogen menurun
akibat penurunan rangsang GnRH dan FSH.
e. Sistem Neurologi dan Pesepsi Sensori
Kepala dan Leher : - Bentuk kepala normal, rambut berwarna
hitam, kulit kepala bersih, tidak
menunjukan adanya lesi.
- Bentuk leher normal, tidak ada lesi namun
terdapat pembengkakan limfa.
- Reflek menelan normal.
f. Sistem Gastrointestinal
Inspeksi : - Bentuk abdomen normal tidak ada lesi,
g. Sistem Urinary
Output urine normal, berwarna bening dengan konsentrasi cair dan berbau amoniak, tidak
ada nyeri pada bagian pinggang, adanya bunyi pekak pada bagian kandung kemih klien.
h. Sistem Muskuloskeletal
Sulit tidur disebabkan karena rasa nyeri dan demam saat sore hari, tampak lemah, sianosis
bagian ekstremitas, hasil pengkajian ROM didapatkan nilai 3 (pasien mampu melakukan
pergerakan, mampu melawan gravitasi, namun tidak mampu melawan tahanan).
i. Sistem Reproduksi
Tidak terkaji.
11. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik
a. Pemeriksaan Darah Rutin
Hematokrit : 47.3 %
Leukosit : 15000 mm³
Hemaglobin : 11.5
Trombosit : 122000 mm³
LED : 40 mm/jam
b. Titer Bakteri Streptococcus Type A (+)
c. Electrocardiogram (Hasil EKG menunjukan gelombang T mendatar/inverse)
2. Analisa Data
NO Data Fokus Etiologi Masalah
Keperawatan
1. Ds :klien mengatakan nyeri Pajanan bakteri Nyeri Akut b.d Agen
pada bagian kaki dan lengan. streptococcus beta Cedera Biologis.
Do : tipe A
Nyeri akut
- Respirasi : 24x/menit
(cepat dan dangkal) Invasi ke bagian
- Tekanan Darah 110/70 dermis dan subkutis
mmHg
- Nadi 68x/menit
- Suhu 39˚C Respon inflamasi
- Leukositosis 15000 mm³ sistemik
- Hb 11.5
- Ht 47,3 %
- Titer Bakteri Merangsang
Streptococcus Type A pelepasan mediator
(+) inflamasi oleh
- Terdapat macula immunoglobulin
eritematisus dengan spesifik
batas tepi tegas dan
menebal disertai
timbulnya vesikel dan
bula.
- Akral teraba dingin Peningkatan kadar
- Turgor kulit (-) histamine dan
- CRT > 2 detik leucotrien
- Sianosis bagian
ekstremitas bawah
Dilatasi pembuluh
darah di bawah kulit
dan peningkatan
permeabilitas
vesikolor
Macula
eritematosus, protein
plasma keluar ke
epidermis
Vesikula
Kerusakan integritas
kulit
Hipertermia
3. Diagnosa Keperawatan
NO DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN HARI/TANGGAL PARAF
FOKUS
1 DX 1 Nyeri akut b.d agen cedera Kamis, 20 Des
biologis 2018
2 DX 2 Kerusakan intergritas kulit b.d Kamis, 20 Des
adanya luka akibat agen cedera 2018
biologis.
3 DX 3 Hipertermia b.d Peningkatan Kamis, 20 Des
thermostat hipotralamus, proses 2018
penyakit akibat agen cedera
biologis.
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Keperawatan Hasil
1. Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukukan NIC Penempatan
cedera biologis asuhan keprawatan Posisikan pasien posisi yang tepat
selama 3x/24jam senyaman dapat
kondisi klien mungkin, menigkatkan
diharapkan dapat elevasikan bagian kenyamana
membaik dengan yang bengkak klien.
kriteria hasil ; dengan Mengidentifikasi
TTV dalam rentang menggunakan tingkat
normal ; bantal selama 48 keparahan dari
TD : 110/70 mmHg jam. agen cedera
N : 68x/menit Kaji tanda vital biologis melalui
R : 20x/menit setiap 8 jam perubahan tanda
S : 37˚C sekali, catat vital klien.
Skala nyeri adanya perubahan Mengidentifikasi
berkurang yang signifikan. tipikal nyeri
Leukosit dalam Lakukan secara
rentang normal pengkajian nyeri menyeluruh
4500 – 11000 mm³ secara mulai dari
Hct < 40% komprehensif respon verbal
Hb 11,5 gram/dL Observasi reaksi dan non-verbal
Mampu non verbal dari serta
mengontrol nyeri ketidaknyamanan menentukan titik
Melaporkan nyeri Ajarkan pasien pusat nyeri yang
berkurang dengan teknik asertif dialami oleh
menggunakan dengan menarik klien.
manajemen nyeri nafas dalam Teknik asertif
Mampu mengenali Tingkatkan dapat membantu
nyeri skala, istirahat meredakan nyeri
intensitas, Kolaborasi sementara waktu
frekuensi dan tanda dengan dokter Analgetik
nyeri. untuk pemberian diberikan untuk
Menyatakan rasa analgetik mengurangi
nyaman setelah nyeri.
nyeri berkurang. Istirahat dapat
membantu
proses
penyembuhan
5. Impelentasi
No Hari/Tanggal Jam Tindakan Diagnosa Nama &
Keperawatan Tanda Tangan
Perawat
1. Kamis, 20-12- 11.00 Memposisikan pasien Nyeri akut b.d agen
2018 senyaman mungkin, cedera biologis
elevasikan bagian yang
bengkak dengan
menggunakan bantal
selama 48 jam.
Mengkaji tanda vital setiap
8 jam sekali, catat adanya
perubahan yang signifikan.
Melakukan pengkajian
nyeri secara komprehensif
Megobservasi reaksi non
verbal dari
ketidaknyamanan
Mengajarkan teknik asertif
dengan menarik nafas
dalam
Berkolaborasi dengan
dokter untuk pemberian
analgetik
Menganjurkan untuk
meningkatkan istirahat
6. Evaluasi Keperawatan
O:
- Tampak lemas
- Wajah klien masih
tampak menyeringis
apabila dilakukan
penekanan sedalam 0,5
inchi di area nyeri
- TD : 110/70 mmHg
- N : 68x/menit
- R : 20x/menit
- S : 38˚C
- Leukosit dalam rentang
normal 12000 mm³
- Hct 40%
- Hb 12 gram/dL
- Skala nyeri 6
- Adanya macula
eritematosus pada bagian
kaki dan lengan dengan
batas tepi tegas dan
menebal disertai dengan
vesikula dan bula namun
tampak membaik dari
kondisi sebelumnya.
- Turgor kulit (-)
- CRT > 2detik
- TD : 110/70 mmHg
- N : 68x/menit
- R : 20x/menit
- S : 38˚C
- Leukosit dalam rentang
normal 12000 mm³
- Hct 40%
- Hb 12 gram/dL
O:
Falco OB, Plewig G, Wolff HH, Winkelman RK. Disease caused by Streptococci.
Dermatology. Berlin Heidelberg, New York: Spnnger-Verlag, 1991 : 17375.
Rook A. et. Al. Texbook of Dermatology 4th ed., Oxford: Blackwell Scientific
Publication, 1986 : 750 – 1
Baker AB. Clinical Dermatology revised ed. Philadelphia: Harper Row PubI. 1981: 9-18.
Nurarif, Huda dan Hardhi Kusuma. 2015. Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Yogyakarta:
Mediaction.
Djuanda A. Pioderma. Dalam : Djuada A, Hamzah M, Aisah S. 2011. Ilmu Penyakit Kulit
dan Kelamin Edisi Keenam. Jakarta : Badan penerbit FKUI
Gan VHS, SetiabudyR. Antimikroba. Pengantar. Dalam: Farmakologi dan Terapi edisi
ke 3, Jakarta: Bagian Farmakologi FKUI. 1987 : 51426.