Anda di halaman 1dari 2

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUMAH SAKIT

Pengertian:
Tahapan proses pengolahan bahan buangan yang berbentuk cair, gas dan padat yang
mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya sehingga air limbah
tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.
Tujuan:
Menyaring dan membersihkan air limbah yang sudah tercemar sehingga kualitas air limbah
sesuai baku mutu yang dipersyaratkan untuk dibuang ke badan air.
Kebijakan:
Kebijakan Direktur Nomor : 1822/SK/DIR/II/2015 Tentang Kebijakan Pelayanan Kesehatan
Lingkungan di Rumah Sakit Kasih Ibu Rengat.
Prosedur:
A. Persiapan
1. Pakai alat pelindung diri (masker, sarung tangan, sepatu boot).
2. Sediakan alat dan bahan yang digunakan.
3. Hitung volume air limbah yang dihasilkan setiap hari.
4. Hitung bak di setiap proses tahapan.
5. Hitung masa tinggal di setiap proses tahapan.
B. Pelaksanaan
1. Proses Pengolahan
a. Bak penyaring, berfungsi menyaring air limbah dari padatan yang ikut aliran air
limbah.
b. Bak penampung, berfungsi menampung seluruh air limbah yang dihasilkan dari
berbagai kegiatan rumah sakit.
c. Bak inlet merupakan bak tahapan awal dalam proses pengolahan air limbah.
d. Bak anaerobic filter terdiri dari 3 buah ruangan yang berisi media pembiakan
mikroorganisme yang akan menguraikan senyawa polutan yang ada dalan air limbah.
e. Bak aerasi adalah proses penambahan oksigen air limbah.
f. Bak filtrasi, berfungsi menyaring air limbah dari flok-flok.
g. Kolam indikator sebagai indikator kualitas air limbah yang dihasilkan dari proses
pengolahan.
2. Pemeliharaan Instalasi
a. Unit pra pengolahan
1) Lakukan pemeriksaan terhadap pipa inlet setiap 2 minggu sekali untuk
memastikan apakah terjadi penyumbatan atau tidak.
2) Apabila terjadi penyumbatan lakukan penggelontoran hingga kembali menjadi
lancar.
3) Lakukan pembersihan sampah dan lemak yang berada pada bak kontrol IPAL
setiap 3 hari sekali.
4) Bersihkan pasir yang berada pada bak penangkap pasir dengan cara mengambil
pasir tersebut dengan alat yang telah disediakan (sekop).
5) Bersihkan dinding bak kontrol dan dinding unit pengumpul minimal 1 bulan
sekali dengan sikat dan lakukan penyemprotan.
b. Unit Pengolahan
1) Lakukan pemeliharaan pada jam aktivitas minimum pengoprasian.
2) Lakukan pemantauan secara berkala pada pipa inlet vertikal dan horizontal untuk
mengetahui adanya sumbatan atau tidak.
3) Lakukan pengurasan pada bak pengumpul setiap 1 – 2 tahun sekali.
4) Lakukan pencucian media filter setiap 1 – 2 tahun sekali.
5) Lakukan pemilahan dan peremajaan pada tumbuhan wetland yang ada pada bak
filtrasi.
6) Lakukan pengecatan pada sisi luar bangunan setiap 2 tahun sekali (bila
diperlukan).
7) Bersihkan rumput-rumput yang tumbuh di sekitar IPAL.
c. Unit Pasca Pengolahan
1) Lakukan pemantauan setiap jam akitivitas minimun pengoprasian.
2) Lakukan pemantauan debit air limbah setiap hari pada outlet pengolahan air
limbah.
3) Lakukan pengujian pH air limbah setiap hari
C. Pengawasan Pemantauan
1. Pemantauan debit outlet IPAL oleh petugas Kesling.
2. Pemantauan pH air limbah oleh petugas Kesling.
3. Pemantauan proses tahapan IPAL oleh petugas Kesling.
Instalasi Terkait:
- Kesling

Anda mungkin juga menyukai