Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Muaro Jambi pada semester ganjil

tahun ajaran 2016/2017.

3.2 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Deskriptif Korelasional

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Shot-Case Study.

Penelitian ini hanya menggunakan satu kelas untuk melihat korelasi penerapan

model kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) terhadap kemampuan

berpikir kreatif siswa. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk mengamati

keterlaksanaan model kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) pada

aktivitas guru dan siswa serta lembar observasi untuk mengamati kemampuan

berpikir kreatif siswa. Pengamatan dilakukan saat proses pembelajaran

berlangsung. Desain penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:

51
52

Populasi

Kelas Sampel

Penerapan Model Kooperatif tipe TGT


(Teams Games Tournament) Pada materi
Termokimia

Keterlaksanaan model
Kooperatif tipe TGT (Teams Kemampuan berpikir kreatif
Games Tournament) Siswa

Lembar Observasi Lembar Observasi


Keterlaksanaan model Keterlaksanaan model Lembar observasi
Kooperatif tipe TGT (Teams Kooperatif tipe TGT (Teams Kemampuan berpikir kreatif
Games Tournament) oleh Games Tournament) oleh siswa
guru siswa

Uji kesamaan dua rata-rata


dengan menggunakan rumus t
hitung

Analisis data dengan Analisis data menggunakan


menggunakan rata-rata dan hasil rumus korelasi product
penelitian moment

Kesimpulan

Gambar 3.1 Desain Penelitian


53

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMAN 1

Muaro Jambi yang terdiri dari kelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas XI

No Kelas Jumlah Seluruh

1 XI IPA 1 32
2 XI IPA 2 31
3 XI IPA 3 30
Sumber : TU SMAN 1 Muaro Jambi

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random

sampling. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara undian

dan diambil satu kelas sebagai kelas eksperimen.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah :

Variabel Bebas (X) : Keterlaksanaan Model Kooperatif Tipe TGT

Variabel Terikat (Y) : Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

3.5 Instrument Penelitian

Instrument dalam penelitian ini adalah :

3.5.1 Lembar Observasi keterlaksanaan model pembelajaran TGT

Lembar observasi tersebut digunakan sebagai pedoman melakukan observasi

atau pengamatan untuk memperoleh informasi tentang bagaimana keterlaksanaan

model Teams Games Tournament (TGT) di kelas. Lembar observasi ini disusun

berdasarkan langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournament

(TGT) dengan menyediakan pilihan jawaban dengan kriteria skor 4,3,2,1 sehingga
54

observer dapat memilih jawaban yang dinilai paling sesuai dengan memberikan

tanda checklist (√) pada jawaban yang dipilih, kriteria jawaban dibuat berdasarkan

indikator yang telah ditentukan. Adapun kisi-kisi lembar keterlaksanaan model

pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) oleh guru adalah:

Tabel.3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Oleh Guru


Sintak Atau
Langkah Indikator Atau Tindakan Nomor
Pembelajaran Item
TGT
Membuka  Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan 1
pelajaran meninjau kembali materi pada pertemuan sebelumnya.
 Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan terkait 2
dengan materi yang akan dipelajari
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 3

 Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang nanti akan 4


dilakukan siswa yaitu dengan model pembelajaran TGT.
 Guru menjelaskan materi tentang termokimia 5
Siswa belajar  Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri 6
secara kelompok dari 5 orang
 Guru menyuruh siswa membaca dan berdiskusiuntuk 7
mempermudah siswa menjawab pertanyaan dan materi yang
disampaikan guru
Permainan  Guru mempersiapkan media game yang didalamnya terdapat 8
soal-soal yang akan digunakan untuk permainan
 Guru memanggil satu siswa dari tiap-tiap kelompok untuk 9
mewakili kelompoknya mengikuti permainan
 Guru mengawasi permainan yang dijalankan. 10
Pemberian  Guru menghitung skor dan rerata yang didapat dari permainan 11
penghargaan dalam tiap kelompok
kelompok  Guru memberikan penghargaan pada kelompok super, sangat 12
baik, dan baik.
Menarik  Guru memancing siswa untuk membuat kesimpulan yang 13
kesimpulan benar dalam permainan tersebut
jawaban atau
 Guru membimbing siswa untuk membuat rangkuman tentang 14
generalisasi
materi termokimia
Menutup  Guru memberikan penguatan dan motivasi untuk belajar lebih 15
pelajaran giat lagi dan membaca materi yang akan dipelajari pada materi
berikutnya serta menarik kesimpulan secara general
55

Adapun kisi-kisi lembar keterlaksanaan model pembelajaran TGT (Teams

Games Tournament) oleh siswa adalah:

Tabel.3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Keterlaksanaan Model Oleh Siswa


Sintak Atau
Langkah Indikator Atau Tindakan Nomor
Pembelajaran Item
TGT
Membuka  Membalas ucapan salam dari guru dan memperhatikan 1
pelajaran ulasan materi pada pertemuan sebelumnya.
 Siswa memperhatikan pertanyaan yang diberikan guru 2
terkait dengan materi yang akan dipelajari dan
menjawab dengan antusias
 Memperhatikan guru saat menyampaikan tujuan 3
pembelajaran
 Mendengarkan penjelaskan guru tentanglangkah- 4
langkah kegiatan yang nanti akan dilakukan siswa yaitu
dengan model pembelajaran TGT.
 Memperhatikan materi yang disampaikan guru 5
Siswa belajar  Bergabung kedalam kelompok yang telah dibagi oleh 6
secara kelompok guru
 Bekerjasama dengan teman sekelompok dengan 7
berdiskusi dan mengerjakan latihan soal
 Memecahkan masalah bersama dan saling mengoreksi 8
jika ada kesalahan dalam menjawab soal yang diberikan
Permainan  Bersedia untuk mewakili kelompok dalam mengikuti 9
permainan
 Mengerjakan soal yang dibacakan oleh pembaca soal 10
 Menjawab soal yang dibacakan oleh pembaca soal 11
 Menanggapi jawaban soal dari pemain lain 12
 Menghargai jawaban dari pemain lain 13
 Mengumpulkan poin untuk menambah skor kelompok 14
Pemberian  Menghargai hasil yang didapat oleh kelompok 15
penghargaan
 Menerima penghargaan yang diberikan oleh guru 16
kelompok
Menarik  Membuat kesimpulan jawaban yang benar dari 17
kesimpulan permainan yang telah dijalankan
jawaban atau  Membuat rangkuman tentang materi termokimia 18
generalisasi
Menutup pelajaran  Memperhatikan guru dan menimbulkan rasa ingin tahu 19
tentang materi selanjutnya

3.5.2 Lembar Observasi berpikir kreatif siswa

Lembar observasi kemampuan berpikir kreatif siswa digunakan untuk melihat

pengaruh keterlaksanaan model pembelajaran Team Games Tournament (TGT)


56

terhadap berpikir kreatif siswa dalam proses pembelajaran dikelas. Lembar

observasi ini disusun sesuai dengan indikator yang dipilih. Adapun kisi-kisi

lembar observasi berpikir kreatif siswa adalah sebagai berikut.

Tabel.3.4 Kisi-Kisi Lembar Observasi Berpikir Kreatif Siswa


Aspek Yang
Dilihat Indikator Atau Tindakan Nomor
Item
Kemampuan  Mengemukakan banyak gagasan dan saran dalam 1
berpikir lancar menyelesaikan permasalahan pada materi termokimia
 Mampu mengemukakan variasi jawaban dalam 2
menyelesaikan permasalahan pada materi termokimia
 Melakukan pekerjaan lebih cepat dan melakukan lebih 3
banyak dari yang lain
Keterampilan  Mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang 4
berpikir luwes yang berbeda
 Dapat menghasilkan banyak gagasan atau ide yang 5
bervariasi
 Mampu memecahkan masalah dengan menerapkan 6
konsep, sifat, atau aturan
Kemampuan  Mampu mengungkapkan hal atau ide yang baru dan 7
berpikir orisinil unik yang tidak terpikirkan orang lain
 Memikirkan strategi yang kreatif untuk mengungkapkan 8
dan memecahkan suatu masalah
Kemampuan  Mampu menambah dan mengembangkan suatu gagasan 9
Berpikir Detail
(elaborasi)  Mampu menambah detail suatu objek atau situasi 10
menjadi lebih menarik
Rasa Ingin Tahu  Bertanya ketika tidak memahami sesuatu 11
 Keinginan untuk menerapkan konsep yang sudah 12
didapat dengan mengerjakan soal
Bersikap merasa  Bersedia melibatkan diri dalam tugas yang diberikan 13
tertantang
Berani mengambil  Berani mengambil keputusan yang tepat dalam 14
resiko mengerjakan tugas
 Berani mempertahankan pendapat walau mendapatkan 15
kritikan
Sikap menghargai  Menghargai pendapat atau hasil kerja orang lain 16

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang akan dikumpulkan, yaitu data

keterlaksanaan model kooperatif TGT (Teams Games Tournament) dan data

kemampuan berpikir kreatif siswa. Kedua jenis data ini dikumpulkan dengan cara
57

pengamatan langsung tiap pertemuan saat proses pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan lembar observasi. Pengamatan dilakukan oleh observer,

jumlah observer yang dibutuhkan untuk mengamati selama penelitian sebanyak

enam orang. Tiap kelompok siswa diamati oleh satu orang observer. Dalam

penelitian ini terdapat 5 kelompok siswa yang diamati oleh masing-masing

observer, dan guru yang diamati oleh satu observer.

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Lembar observasi keterlaksanaan model Teams Games Tournament oleh guru.

Lembar observasi berisi 15 pernyataan dengan skor minimal 15 dan maksimal

60 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 15 = 15

Skor maksimum : 4 x 15 = 60

Kategori kriteria :4

Rentang nilai : 60-15 = 11,25


4
Rumus Persentase :

% Skor = x 100%

Tabel 3.5 Kategori Keterlaksanaan Model Oleh Guru

% Nilai keterlaksanaan
Kategori keterlaksanaan model
Skala Nilai Skor model Teams Games
Teams Games Tournament
Tournament
4 51 - 60 85-100 Sangat baik
3 39 - 50 65-83 Baik
2 27 - 38 45-63 Cukup baik
1 15 - 26 25-43 Kurang baik
58

b. Lembar observasi keterlaksanaan model Teams Games Tournament oleh

siswa.

Lembar observasi berisi 19 pernyataan dengan skor minimal 19 dan maksimal

76 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 19 = 19

Skor maksimum : 4 x 19 = 76

Kategori kriteria :4

Rentang nilai : 76-19 = 14,25


4
Rumus Persentase :

% Skor = x 100%

Tabel 3.6 Kategori Keterlaksanaan Model Oleh Siswa

% Nilai keterlaksanaan
Kategori keterlaksanaan model
Skala Nilai Skor model Teams Games
Teams Games Tournament
Tournament
4 64 - 76 84-100 Sangat baik
3 49 - 63 64-82 Baik
2 34 - 48 44-63 Cukup baik
1 19 - 33 25-43 Kurang baik

c. Lembar observasi kemampuan berpikir kreatif siswa

Lembar observasi berisi 16 pernyataan dengan skor minimal 16 dan maksimal

64 dimana interpretasi skor tersebut adalah sebagai berikut:

Skor minimum : 1 x 16 = 16

Skor maksimum : 4 x 16 = 64

Kategori kriteria :4

Rentang nilai : = 12
59

Rumus Persentase :

x
% Skor = 100%

Tabel 3.7 Kategori Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa

% Nilai kemampuan Kategori kemampuan berpikir


Skala Nilai Skor
berpikir kreatif siswa kreatif siswa
4 55-64 86-100 Sangat baik
3 42-54 65-84 Baik
2 29-41 45-64 Cukup baik
1 16-28 25-44 Kurang baik

3.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis statistic dalam penelitian ini adalah:

H0 = μ = 0 (tidak ada hubungan)

Ha = μ ≠ 0 (ada hubungan)

Hubungan yang akan dilihat adalah keterlaksanaan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournament) dengan kemampuan berpikir

kreatif siswa. Keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams

Games Tournament) seharusnya ditinjau dari guru dan siswa, namun dapat diwakili

dari data keterlaksanaan model oleh siswa, karena aktivitas yang dilakukan oleh siswa selama

proses belajar mengajar adalah akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh guru. Namun, untuk

meyakinkan hal tersebut perlu dilakukan uji kesamaan dua rata-rata keterlaksanaan ditinjau baik

dari guru maupun ditinjau dari siswa dengan menggunakan rumus:

2
– –

thitung = dengan S =

(Sudjana, 2012)
60

dimana:

X1 = rata-rata keterlaksanaan model oleh guru

X2 = rata-rata keterlaksanaan model oleh siswa

n1 = jumlah pertemuan guru

n2 = jumlah pertemuan siswa

S = nilai simpangan baku gabungan

S1 = nilai simpangan baku keterlaksanaan model oleh guru S 2


= nilai simpangan baku keterlaksanaan model oleh siswa

Menurut teori distribusi sampling, maka statistik t tersebut berdistribusi

student dengan dk = (n1 + n2 – 2). Kriteria pengujian adalah X1 = X2, jika -ttabel< t

<ttabel. Dimana ttabel didapat dari daftar distribusi t dengan dk = (n1 + n2 – 2) dan

peluang (1-1/2ά) untuk α = 0,05.

Cara pengujian hipotesis adalah dengan mencari korelasi antara hubungan

antara keterlaksanaan model pembelajaran Teams Games Tournament dan

kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan rumus korelasi produk

momen. Analisis korelasi yang di gunakan adalah (PPM) Pearson Product.

Adapun rumusnya sebagai berikut:

(Arikunto, 2014)

Keterangan:

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

x = Keterlaksanaan model Teams Games Tournament


61

y = Kemampuan berpikir kreatif siswa

y = Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari

harga (-1≤ r ≤ +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0

artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan

arti harga r akan di konsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r sebagai berikut:

Tabel 3.8 Tabel Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi


0,800 – 1,00 Tinggi
0,600 – 0,800 Cukup
0,400 – 0,600 Agak rendah
0,200 – 0,400 Rendah
0,000 – 0,200 Sangat Rendah
Sumber: Arikunto, 2014:319

Untuk melihat signifikan pengaruh variabel X dan variabel Y maka dilakukan

uji lanjutan dengan uji t. Namun sebelum dilakukan uji t, data harus diuji

normalitas dan homogenitasnya terlebih dahulu. Adapun rumus untuk uji t adalah

sebagai berikut :

(Arikunto, 2014)
62

Keterangan:

n = banyak sampel

r = koefisien korelasi

Harga thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel, untuk α =

5% dengan dk = n – 2. Kriteria penerimaan hipotesis, terima Ha jika thitung lebih

besar dari ttabel (thitung > ttabel), sebaliknya tolak Ha dan terima H 0 (Arikunto,
2014). Syarat untuk uji t, data harus bersifat normal dan homogen. Sebelum
dilakukan uji t, dilakukan uji Normalitas dan uji Homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti

berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji

Lillifors. Untuk menguji kenormalan data digunakan uji Lillifors, dengan langkah-

langkah sebagai berikut;

1. Skor hasil belajar diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang

terbesar.

2. Menghitung rata-rata masing-masing kelas sampel.

3. Menghitung standar deviasi masing-masing kelompok sampel.

4. Mencari skor baku dari skor mentah dengan rumus: Zi =

5. Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku, dihitung peluang dengan

rumus: F(Zi) = P (Z<Zi).

6. Dengan menggunakan proporsi Z1, Z2, Z3…, Zn yang lebih kecil atau sama

dengan Zi dinyatakan dengan:


63

S(Zi) =
S(Zi) =
7. Hitung selisih F(Zi) – S(Zi), kemudian ditentukan harga mutlaknya.

8. Ambil yang terbesar dari harga mutlak selisih tersebut, harga terbesar ini

disebut Lo.

9. Membandingkan Lo dengan harga kritis L yang ada pada tabel dengan tingkat

kepercayaan 95%, kriteria pangujian adalah:

Jika Lo< Ltabel maka data berdistribusi normal.

Jika Lo> Ltabel maka data tidak berdistribusi normal. Jika data tidak normal

maka dilakukan transformasi data.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji Fisher, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Bagi data menjadi dua kelompok

2. Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok

3. Tentukan F hitung dengan rumus:

F =
(Arikunto, 2014)

Keterangan :
2
S1 = Varians terbesar
2
S2 = Varians terkecil

Jika Fhitung sudah diketahui, maka harga tersebut selanjutnya dibandingkan

dengan harga Ftabel yang terdapat dalam daftar distribusi F pada tingkat

kepercayaan 95%. Jika Fhitung lebih kecil dari harga Ftabel berarti kelas tersebut
mempunyai varians yang homogen.

Anda mungkin juga menyukai