Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap mendekati peringatan hari kemerdekaan Republik
strategis.
bendera.
Inggris identity yang memiliki pengertian harfiah; ciri, tanda atau jati
sebagainya. Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda atau jati diri
negara lain.
nasional adalah suatu ciri yang dimiliki suatu bangsa, secara fisiologi
sakral, bendera merah putih itu sendiri merupakan salah satu bentuk
kejayaan masa lampau. Hal ini tidak terlepas dari Negara yang
sendiri, atau negara sendiri. Identitas nasional adalah suatu ciri yang
dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini sangat ditentukan
makna dan fungsi, serta perlakuan terhadap Sang Saka Merah Putih.
sepotong kain segi empat atau tiga (dikaitkan pada puncak tiang)
sederhana dengan dua warna yang dibagi menjadi dua bagian secara
mendatar, dengan warna merah di bagian atas dan warna putih di
bagian bawah.
1292). Sejarah itu disebut dalam tulisan bahwa Jawa kuno yang
sebelum masa Majapahit pun warna merah dan putih telah digunakan
alami kapuk atau kapas katun yang ditenun menjadi selembar kain,
sementara zat pewarna merah alami diperoleh dari daun pohon jati,
manggis.
1613-1645 dari tanah Batak pun memakai warna merah putih sebagai
dasar merah menyala dan putih. Warna merah dan putih ini adalah
I-XII.
Begitupun dengan pejuang-pejuang Aceh telah menggunakan
Woromporan.
Pada waktu perang Jawa (1825-1830 M) Pangeran
digunakan oleh para pelajar dan kaum nasionalis pada awal abad ke-
dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun
1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini
nasional.
adanya kesamaan ras, suku, agama, adat dan budaya, keturunan serta
nasional. Dialam buku ini akan dijelaskan secara rinci tentang Sang
pertama kali pada tahun 1122 dengan warna putih belio. Bendera
atau flag berasal dari german yaitu flaken atau flegan yang berarti
semangat patriot.
Apabila kita tinjau dari segi sejarah kedua warna ini mirip
dengan warna gula jawa atau gula aren dan warna putih pada nasi.
lebih dulu, tapi jika dilihat dari sejarah kerajaan maka Indonesialah
Bendera adalah sepotong kain segi tiga atau segi empat yang diberi
tersebut.
Kelapa isinya berwarna putih, tapi satu asal). Oleh karena dianggap
sebagai lambang kejayaan, maka dapat dipahami mengapa warna
tulisan Jakob Sumardjo: “Pada buku Prof Moh Yamin “6.000 Tahun
Sang Saka Merah Putih” yang tak pernah dicetak ulang sejak 1958
bahwa warna merah, putih, dan hitam dapat dijumpai pada berbagai
arkeologi pikiran kolektif inilah yang harus digali dan masuk otoritas
sekarang.
warna itu banyak dijumpai pada ragam hias kain tenun, batik,
yang kaya warna. Benarkah bangsa ini buta warna? Atau bangsa ini
Bhinneka Tunggal Ika bukan berarti yang plural menjadi satu entitas.
modern.
atau merah jambu. Lelaki atau perempuan atau banci. Dalam pikiran
karena Yang Tunggal itu hakikatnya Paradoks. Jika semua ini berasal
dari Yang Tunggal, dan jika semua ini dualistik, Yang Tunggal
kepulauan ini.
candi, panji perang. “Putih” adalah simbol langit atau Dunia Atas,
“Merah” sim- bol dunia manusia, dan “Hitam” simbol Bumi atau
dunia.
hidup manusia. Tanaman baru tumbuh jika ada harmoni antara langit
dan bumi, antara hujan dan tanah. Antara putih dan hitam sehingga
Hitam menjadi biru atau biru tua. Merah menjadi coklat. Itulah
warna-warna Indonesia.
mereka, “darah tidak sama”, ada darah putih dan darah merah. Darah
putih manusia itu dingin dan darah merah panas. Darah putih itu zat
hidup dan darah merah zat mati. Darah putih manusia mendatangkan
dibalik? Bukankah merah itu alam manusia dan putih Dunia Atas?
Merah itu berani (mati) dan putih itu hidup? Merah itu lelaki dan
menjadi tunggal.
menyatakan bahwa :
kemudian ketika kita lahir jadi manusia didalam kita ada roh suci,
tahun silam , yang artinya kurang lebih mirip dengan Merah Putih,
menyentuh tanah dan tidak boleh dibawa balik kanan, namun apakah
bendera akan kotor, namun dibalik itu terdapat makna kiasan, bahwa
Muhammad Hatta pada saat upacara tahun 1945. Lalu apakah itu
jari-jari rapat pada paha, sedang semua jenis penutup kepala harus
dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban dan kudung atau topi
termasuk juga tutup kepala yang digunakan oleh non dari agama
jelas tidak megatakan teknis dan cara hormat yang harus dilakukan.
dengan jari-jari rapat pada paha, sedang semua jenis penutup kepala
harus dibuka, kecuali kopiah, ikat kepala, sorban, dan kudung atau
topi wanita yang dipakai menurut agama atau adat kebiasaan”.
tersendiri.
Lagu Kebangsaan
Pasal 4
(2) Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dari
kepresidenan;
Wakil Presiden;
Pasal 5
Pasal 6
pemasangan.
Pasal 7
Pasal 9
nonkementerian;
ini;
Undang-Undang ini.
yang bersangkutan.
Pasal 13
Negara.
membujur rata.
Pasal 14
Pasal 15
Indonesia Raya.
Bagian Keempat Larangan
Pasal 24
komersial;