7263 SPT

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 9

Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)

Menurut Rahman (2010) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh

Wajib Pajak (WP) digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran

pajak, objek pajak, dan atau bukan objek pajak dan/atau harta dan kewajiban.

Fungsi SPT

Fungsi Surat Pemberitahuan bagi Wajib Pajak menurut Rahman (2010) adalah sebagai

sarana WP untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah wajib

pajak yang sebenernya terutang dan untuk melaporkan tentang:

a. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri atau melalui

pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau Bagian Tahun

Pajak;

b. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan/atau bukan objek pajak;

c. Pemotongan/pemungutan pajak orang atau badan lain dalam 1 (satu) Masa Pajak.

Bagi Pengusaha Kena Pajak, SPT berfungsi sebagai sarana untuk melaporkan dan

mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah PPN dan PPnBMyang sebenarnya terutang

dan untuk melaporkan tentang:

a. Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran

b. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh PKP dan/atau

melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak yang ditentukan oleh ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Sedangkan bagi Pemotong/Pemungut

Pajak, fungsi SPT sebagai sarana untuk melaporkan dan memepertanggungjawabkan

pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan.


Jenis SPT

Menurut Mardiasmo (2010) secara garis besar SPT dibedakan menjadi dua,

yaitu:

1. SPT-Masa adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan

perhitungan dan atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Masa

Pajak atau pada suatu saat.

2. SPT-Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu

Tahun Pajak.

Batas waktu dan Sanksi Tidak atau Terlambat Melaporkan SPT

Batas waktu SPT masa


Batas waktu SPT tahunan

SPT dilaporkan menggunakan formulir tertentu, tergantung dari jenis pajak yang akan

dilaporkan. Untuk setiap jenis laporan memiliki tanggal jatuh tempo yang berbeda untuk

waktu pembayaran dan pelaporan. Jika SPT tidak dilaporkan pada waktunya, maka

dikenakan sanksi sebesar:

a. Rp 100.000,00 untuk SPT Tahunan bagi wajib pajak pribadi.

b. Rp 1.000.000,00 untuk SPT Tahunan bagi Pengusaha Kena Pajak.

c. Rp 500.000,00 untuk SPT Masa PPN


d. Rp 100.000,00 untuk SPT Masa lainnya.

Sama seperti melaporkan pajak, membayar pajak juga merupakan kewajiban warga negara.

Jika Anda tidak membayar pajak tepat waktu, terdapat sanksi pajak yang tidak ringan.

Selain formulir bukti potong, kita juga mengenal tiga jenis formulir SPT PPh Orang Pribadi,

yakni formulir 1770 yang ditujukan bagi wajib pajak yang bekerja tanpa ikatan kerja

tertentu, formulir 1770 SS yang ditujukan untuk perseorangan atau pribadi dengan jumlah

penghasilan kurang dari atau sama dengan Rp60 juta setahun dan hanya bekerja pada satu

perusahaan, serta formulir 1770 S untuk wajib pajak pribadi dengan penghasilan tahunan

lebih dari Rp60 juta dan bekerja pada dua perusahaan atau lebih.

Prosedur penyelesaian SPT

Prosedur penyelesaian SPT menurut Mardiasmo (2010), diantaranya adalah:

a. Wajib Pajak harus mengambil sendiri blanko SPT (Surat Pemberitahuan

Pajak) pada kantor pelayanan Pajak setempat dengan menunjukkan NPWP.

b. SPT harus diisi dengan benar, jelas, dan lengkap sesuai dengan petunjuk

yang diberikan. Pengisian formulir SPT (Surat Pemberitahuan Pajak) yang

tidak benar mengakibatkan pajak yang terutang kurang bayar dan akan

dikenakan sanksi perpajakan.

c. SPT diserahkan kembali ke Kantor Pelayanan Pajak yang bersangkutan

dalam batas waktu yang ditentukan, dan akan diberikan tanda terima dalam

batas waktu yang ditentukan, dan akan diberikan tanda terima tertanggal.

Apabila SPT dikirim melalui Kantor Pos harus dilakukan secara tercatat,

dan tanda bukti serta tanggal pengiriman dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal

pengiriman.
d. Bukti- bukti yang harus dilampirkan pada SPT (Surat Pemberitahuan

Pajak), antara lain:

 Untuk Wajib Pajak yang mengadakan pembukuan yaitu laporan

keuangan berupa neraca dan laporan rugi laba serta keterangan-

keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya

penghasilan kena pajak.

 Untuk SPT masa PPN sekurang-kurangnya memuat jumlah Dasar

Pengenaan Pajak, jumlah Pajak Keluaran, jumlah Pajak Masukan yang

dapat dikreditkan, jumlah kekurangan atau kelebihan pajak.

 Wajib Pajak yang menggunakan norma perhitungan yaitu perhitungan

jumlah peredaran yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan.

Contoh formulir SPT

SPT tahunan
SPT Masa

Anda mungkin juga menyukai