Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

HASIL KEGIATAN PUSKESMAS

4.1 Profil Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi

Puskesmas Kebon Kopi berdiri tahun 1988 dengan nama Puskesmas Inpress Kebon
Kopi berada dalam kecamatan Jambi Selatan.Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi sebagai
salah satu unit pelayanan teknis (UPT) Dinas Kesehatan Kota Jambi dituntut menjadi ujung
tombak pembangunan kesehatan khususnya memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilatif untuk mempertinggi
derajat kesehatan dengan memberikan prioritas pada upaya peningkatan kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Kebon Kopi, pelayanan kesehatan ini berdasarkan Permenkes No.75 tahun
2014 tertuang dalam 6 program pokok dan program pengembangan Puskesmas yaitu :
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak &Keluarga Berencana
4. Perbaikan Gizi Masyarakat
5. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan.

Wilayah kerja Puskesmas Kebon Kopi meliputi 2 kelurahan yaitu kelurahan Thehok
dan kelurahan Pasir Putih. Letak dan luas wilayah kerja Puskesmas Kebon Kopi untuk
kelurahan Thehok adalah± 660 ha yang terdiri dari 40 RT dengan jumlah penduduk sampai
Desember 2017 adalah 17.580 jiwa dengan pertumbuhan penduduk 0,8% rata-rata dan
kepadatan penduduk 2,5% rata-rata yang terdiri atas 4492 Kepala Keluarga dengan jumlah
laki-laki 8967 jiwa dan perempuan 8613 jiwa.
Untuk kelurahan Pasir Putih luas wilayah ± 114 Ha yang terdiri dari 28 RT dengan
jumlah penduduk 12.063 jiwa dengan 3265 Kepala Keluarga dan jumlah laki-laki 6138 jiwa
dan perempuan 5925 jiwa. Secara geografis batas-batas wilayah kerja Puskesmas kebon kopi
adalah sebagai berikut :
Untuk kelurahan Thehok :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Tambak Sari
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Paal Merah dan Pasir Putih
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Kebon Handil dan Paal V
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Kenali Asam Atas
Untuk Kelurahan Pasir Putih :
a. Sebelah utara berbatasan dengan Wijaya Pura
b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Talang Bakung
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Thehok
d. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Paal Merah

Visi Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi: Terwujudnya Pelayanan Puskesmas Kebon
Kopi yang berkualitas, mandiri dan terjangkau oleh masyarakat.
Misi Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi:
1. Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan dan harapan
masyarakat
2. Melengkapi sarana dan prasarana secara kualitas dan kuantitas
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat.
4. Meingkatkan kerja sama lintas sektoral dalam pembangunan kesehatan

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kebon Kopi Berdasarkan Jenis
Kelamin Tahun 2017

Desa Jumlah Penduduk L P


Kel.Thehok 17.580 8967 8613
Kel.Pasir Putih 12.063 6138 5925

Ketenagakerjaan Kesehatan dan Non Kesehatan di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi
Tabel 4.2 Tenaga Kerja Kesehatan di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi
NO Profesi Jumlah (orang)
1 Dokter umum 2
2 Dokter gigi 1
3 SKM 1
4 Akper 3
5 AKZI 1
6 APK/AKL 1
7 Akbid 6
8 Akfar 2
9 SMF 1
10 AAK 1
11 Bidan/D1 8
12 Perawat/SPK 3
13 SPAG 1
14 SMAK 1
15 SPRG 1
16 SPPH 1
17 SLTA/sederajat 3
Total 37

Tabel 4.3 Tenaga Kerja Non Kesehatan di Puskesmas Kebon Kopi Kota Jambi
NO Jenis Tenaga Non Jumlah
Kesehatan (orang)
1 Administrasi Umum 0
2 Keuangan 0
3 Pekarya 2
4 Pengelola Data 0
5 Pesuruh 0
6 Supir 0

4.2 Wawancara
4.2.1 Hasil Wawancara dengan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Kebun Kopi
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan penanggung jawab program Promosi
Kesehatan (Merina) di Puskesmas Kebun Kopi Kota Jambi didapat keterangan sebagai
berikut :
1. Bagaimana Pelaksanaan pemantauan cuci tangan pakai sabun pada sekolah-sekolah
di wilayah kerja Puskesmas Kebun Kopi selama ini?
“Pemantauan kegiatan cuci tangan pakai sabun terlaksana. Pemantauan dilakukan
dengan cara mendatangi sekolah secara langsung, Pemantauan dilakukan biasanya
bersamaan dengan penyuluhan mengenai PHBS di lingkungan sekolah.. Pemantauan
ini biasanya dilakukan 1 kali dalam 1-3 bulan. Namun pada beberapa bulan terakhir
karena banyaknya petugas yang sibuk mengurus akreditasi maka pelaksanaan
pemantauan cuci tangan pakai sabun pada sekolah-sekolah tertunda.”
2. Apa saja kegiatan yang dilakukan oleh Puskesmas Kenali Besar pada pemantauan
cuci tangan pakai sabun di sekolah ?
“Kegiatannya adalah kunjungan sekolah berupa observasi dan wawancara langsung
yang dilakukan petugas dengan turun ke sekolah, kemudian membawa blangko
sekolah ber-phbs yang kemudian berisi ceklist yang 8 indikator PHBS di tatanan
sekolah (mencuci tangan dengan air yang mengalir dan memakai sabun; (2)
mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah; (3) menggunakan jamban yang bersih
dan sehat; (4) olahraga yang teratur dan terukur; (5) memberantas jentik nyamuk;
(6) tidak merokok di sekolah; (7) menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
setiap bulan; (8) membuang sampah pada tempatnya.).
3. Apa masalah-masalah yang timbul dalam pelaksanaan pemantauan cuci tangan pakai
sabun di wilayah kerja Puskesmas Kenali Besar selama ini?
“masalah yang timbul adalah biasanya guru UKS atau pihak sekolah dan anak-anak
murid yang lain kurang menjalankan PHBS terutama cuci tangan pakai sabun
sehingga program tidak berjalan secara lancar, serta fasilitas di sekolah juga belum
memadai seperti tidak disediakannya wastafel di tiap kelas beserta sabun di sekolah.
4. Apa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kegiatan PHBS di sekolah?
“Upaya yang dilakukan adalah dengan adanya penyuluhan pada guru UKS yang
diharapkan menjadi perpanjangan tangan dari petugas. Lalu setelah penyuluhan
dengan guru, dilakukan lagi penyuluhan dengan siswa-siswi didalam ruang kelas
sekolah tersebut. Agar semua murid-murid mengetahui mengenai manfaat cuci
tangan pakai sabun. Perlu adanya kerjasama lintas sektor dalam upaya
meningkatkan kegiatan PHBS cuci tangan pakai sabun di sekolah ini.
5. Apakah sudah ada solusi yang dilakukan terhadap permasalahan pelaksanaan PHBS
di wilayah kerja puskesmas Kenali Besar selama ini?
“Solusinya ada, yaitu melakukan penyuluhan pada guru UKS, siswa dan siswi serta
berkoordinasi bersama kepala sekolah dan lintas sektor untuk mensukseskan program
cuci tangan pakai sabun ini.

4.2.2 Hasil Kuisioner dengan Siswa


Telah dilakukan wawancara kuesioner mengenai pengetahuan cuci tangan pakai
sabun terhadap 30 orang siswa-siswi di SDN 134/IV Thehok pada tanggal 9 November 2018
dengan rangkuman sebagai berikut:
1. Pengetahuan siswa mengenai mencuci tangan tidak cukup hanya dengan
membasahi tangan saja. Dari 30 siswa sebanyak 21 orang (70 %) dapat menjawab
dengan benar dan 9 orang (30 %) salah menjawabnya.
2. Pengetahuan siswa mengenai teknik mencuci tangan. Dari 30 siswa sebanyak
10 orang (33,3 %) dapat menjawab dengan benar dan 20 orang (67,7 %)
lainnya salah menjawab.
3. Pengetahuan siswa mengenai mencuci tangan di air mengalir. Dari 30 siswa
sebanyak 27 orang (90 %) dapat menjawab dengan benar dan 3 orang (10 %)
salah menjawabnya.
4. Pengetahuan siswa mengenai mencuci tangan dengan sabun. Dari 30 siswa
sebanyak 29 orang (96,6 %) dapat menjawab dengan benar dan 1 orang (3,3 %)
salah menjawabnya.
5. Pengetahuan siswa mengenai Setelah mencuci tangan perlu dikeringkan. Dari 30
siswa sebanyak 29 orang (96,6 %) dapat menjawab dengan benar dan 1 orang (3,3
%) salah menjawabnya.
6. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan tidak hanya saat tangan terlihat
kotor. Dari 30 siswa sebanyak 23 orang dapat menjawab dengan benar (76,6 %)
dan 7 orang (33,3 %) salah menjawabnya.
7. Pengetahuan siswa mengenai Hal terpenting dari mencuci tangan. Dari 30 siswa
sebanyak 24 orang (80 %) dapat menjawab dengan benar dan 6 orang (20 %)
salah menjawabnya.
8. Pengetahuan siswa mengenai Salah satu teknik mencuci tangan yaitu
membersihkan sela-sela jari. Dari 30 siswa sebanyak 29 orang (96,6 %) dapat
menjawab dengan benar dan 1 orang (3,3 %) salah menjawabnya.
9. Pengetahuan siswa mengenai Salah satu teknik mencuci tangan yaitu memutar-
mutar kuku ditelapak tangan. Dari 30 siswa sebanyak 26 orang (86,6 %) dapat
menjawab dengan benar dan 4 orang (13,3 %) salah menjawabnya.
10. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan sebagai pencegahan infeksi dari
benda sekitar. Dari 30 siswa sebanyak 30 orang (100 %) menjawab pertanyaan
dengan benar.
11. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Dari
30 siswa sebanyak 29 orang (96,6 %) dapat menjawab dengan benar dan 1 orang
(3,3 %) salah menjawabnya.
12. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan setelah bermain dengan hewan
peliharaan. Dari 30 siswa sebanyak 28 orang (93,3 %) dapat menjawab dengan
benar dan 2 orang (6,6 %) salah menjawabnya.
13. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan
makanan. Dari 30 siswa sebanyak 28 orang (93,3 %) dapat menjawab dengan
benar dan 2 orang (6,6 %) salah menjawabnya.
14. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan setelah membersihkan sampah.
Dari 30 siswa sebanyak 28 orang (93,3 %) dapat menjawab dengan benar dan 2
orang (6,6 %) salah menjawabnya.
15. Pengetahuan siswa mengenai Mencuci tangan dapat mencegah dari penyakit
menular. Dari 30 siswa sebanyak 24 orang (80 %) dapat menjawab dengan benar
dan 6 orang (20 %) salah menjawabnya.

Anda mungkin juga menyukai