Anda di halaman 1dari 5

JurnalPENELITIAN

Husada Mahakam Vol. III No. 2, Nopember 2011, hlm.45-94

PENGARUH WAKTU TERHADAP HASIL PEMERIKSAAN


KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITADIABETES
MELITUS
Hilda1), Tiara Dini Harlita1), Agus Rudy Hartono1)
1)Dosen Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Kaltim

ABSTRAK
Ketepatan prosedur pemeriksaan sangat berpengaruh terhadap hasil
pemeriksaan. Setiap tahap prosedur pemeriksaan mulai dari proses pengumpulan
darah dalam tabung, pengendapan (inkubasi) dan pemisahan serum melalui
pemusinganmemungkinkan terjadinya metabolism glukosa oleh sel-sel darah.
Suhu lingkungan tempat darah disimpan sebelum pemisahan juga mempengaruhi
tingkat glikolisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
waktu terhadap hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada penderita diabetes
mellitus. Dengan Jenis penelitian eksperimental, sampel diambil secara acak dari
penderita diabetes mellitus yang melakukan pemeriksaan di laboratorium patologi
klinik RSU A.W. Syahranie Samarindamulai bulan Juni sampai Oktober 2010. Data
dianalisa dengan menggunakan T-test dan ANOVA. Hasil Penelitian ini
menggambarkan 319 penderita DM yang kontrol mempunyai kadar glukosa antara
200 – 300 mg% (79,75%).Mean perbedaan glukosa darah pada pemeriksaan
pertama (15 menit) dan kedua (30 menit) adalah 0,9258 mg% (±0.412mg%). Mean
perbedaan glukosa darah pada pemeriksaan pertama dan ketiga (45 menit)
adalah 1.84 mg% (±0.538mg%), sedangkan mean perbedaan glukosa darah
pada pemeriksaan pertama (15 menit) dan keempat (60 menit) adalah 2.722
mg% (±0.67mg%). Terdapat hubungan antara lama pemeriksaan (30 menit, 45
menit dan 60 menit) dengan penurunan kadar glukosa darah dengan p-value
.000. Kesimpulan : Terdapat perbedaan yang signifikan penurunan kadar glukosa
darah sehubungan dengan semakin lamanya waktu pemeriksaan yang dilakukan.

ABSTRACT

The accuracy of examination procedure is very influential on the result. Every stage
of examination procedure starting from blood collection, the sedimentation
(incubation) and serum separation by centrifugation permits the metabolism of
glucose by blood cells. The temperature of the environment in which stored blood
before separation also affects the level of glycolysis. Objective: to determine
whether there is the influence of time on the result of blood glucose levels in
people with diabetes mellitus. The type of this research is experimental research.
Samples are taken randomly from people with diabetes mellitus who check up in
Clinical Pathology Laboratory RSU A.W. Syahranie Samarindawas conducted from
June to October 2010. This study describes 319 patients with DM who has
controlled have glucose levels between 200-300 mg% (79.75%). Mean differences
in blood glucose at the first examination (15 minutes) and second (30 minutes) was
0.9258 Mg% (± 0.412 mg%). Mean differences in blood glucose at the first and
third examination (45 minutes) was 1.84 Mg% ( ± 0.538 mg%), while the mean
difference in blood glucose at the first examination (15 minutes) and fourth (60
minutes) is 2.722 mg% (±0.67 mg%). Conclusion: There was significant
differences decrease of blood glucose levels in relation to the duration of the tests.

Keywords: Examination time, Blood Glucose.

1
Jurnal Husada Mahakam Vol. III No. 2, Nopember 2011, hlm.45-94

PENDAHULUAN runan glukosa yang substansial aki-


Penyakit diabetes meli-tus bat glikolisis oleh sel-sel darah.
(DM) merupakan penyakit tidak Adanya hubungan antara
menular yang menjadi masalah kandungan serum yaitu glukosa
kesehatan masyarakat di Indonesia. yang dapat dihidrolisis oleh sel – sel
DM merupakan penyakit kelainan yang terdapat dalam tubuh khu-
hormon yang mengakibatkan sel – susnya pada sel darah, dan adanya
sel dalam tubuh tidak dapat kemungkinan sel darah untuk me-
menyerap glukosa dari darah. Pe- makan glukosa pada saat jalannya
meriksaan kadar gula darah secara pengendapan mendasari peneliti
berkala merupakan hal yang sangat untuk melakukan penelitian tentang
penting dalam piñata-laksanaan apakah ada pengaruh waktu
penyakit DM. Evaluasi hasil diet dan terhadap hasil pemeriksaan kadar
pengobatan dapat di pantau melalui glukosa darah pada penderita
pemeriksaan glukosa darah secara diabetes melitus.
rutin. (Depkes, 2007). METODE
Pemeriksaan gula darah Penelitian ini menggunakan
yang dianjurkan adalah metode jenis penelitian eksperimental de-
enzimatik menggunakan bahan plas- ngan melakukan intervensi waktu
ma darah yang diambil dari vena pada setiap kelompok sampel yang
disekitar lipat siku. Metode enzimatik berbeda. Intervensi dalam penelitian
bersifat lebih spesifik karena yang ini menggunakan lama pendiaman
diukur hanya glukosa (Dalimartha. sampel dan terdiri dari 4 kelompok
1999).Teknik dan metode pe- yaitu kelompok I (pendiaman 15
ngambilan serum darah sangat menit) yang dijadikan sebagai
berperan dalam tingkat ketelitian kontrol, kelompok II (pendiaman 30
nilai glukosa darah penderita DM. menit) dan kelompok III (pendiaman
Beberapa teknik mendapatkan se- 45 menit) dan kelompok IV
rum yaitu dengan metode pe- (pendiaman 60 menit). Populasi
ngendapan dan metode pemusingan pada penelitian ini adalah seluruh
(sentrifuge). pasien DM yang melakukan kontrol
Pengumpulan darah dalam pemeriksaan gula darah di RSUD
tabung bekuan untuk analisis ki- A.W.Sayahrani Samarinda dengan
miawi serum memungkinkan ter- jumlah sampel sebanyak 400
jadinya metabolism glukosa dalam responden. Kadar glukosa darah
sampel oleh sel-sel darah sampai penderita diabetes dijadikan sebagai
terjadinya proses pemisahan melalui variabel terikat dan variabel bebas
pemusingan. Hitung sel darah yang adalah lama waktu pendiaman
sangat tinggi dapat menyebabkan sampel. Penelitian dilakukan di
glikolisis berlebihan dalam sampel laboratorium kimia klinik Poltekkes
sehingga terjadi penurunan kadar Kemenkes Kaltim pada bulan Juni
glukosa yang bermakna. Penurunan 2010.
ini tidak bermakna untuk labo- Prosedur penelitian meng-
ratorium yang melakukan pemro- gunakan alat spektrofotometer, pipet
sesan darah segera setelah diteri- 1000 ul, pipet 10 ul, blue tape dan
ma. Namun, apabila sampel darah yellow tape, tabung reaksi, rak
dikirim ke laboratorium rujukan yang tabung reaksi, tissue, sentrifuse,
terletak jauh, dapat terjadi penu- tabung sentrifuse dan

2
Jurnal Husada Mahakam Vol. III No. 2, Nopember 2011, hlm. 45-94

reagenDIALAB sebagai reagen Analisis Univariat


standar dalam pemeriksaan glukosa. Karakteristik umur responden
Prosedur penelitian terdiri penderita DM yang kontrol adalah
dari: (1). Teknik perlakuan sampel termudaberusia 28 tahun
dan (2) pemeriksaan glukosa darah sedangkan penderita tertua berusia
sesuai dengn protokol di labo- 78 tahun dengan mean umur
ratorium klinik. Darah vena yang respondenadalah 47,7 tahun (± 9,67
sudah didapat langsung dipisahkan tahun) dan median umur adalah 47
dengan dua cara yaitu secara tahun.
manual dan memakai alat untuk Karakteristik responden berda-
mendapatkan serum.Prosedur sarkan jenis kelamin adalah
pemeriksaan kadar glu-kosa yaitu penderita DM laki-laki sebanyak 273
disediakan 3 tabung dan reagen orang (59,3%) sedangkan
beserta serum dan standar perempuan sebanyak 163 orang
dicampur. Tabung – tabung yang (40,8%).
sudah dicampur diinkubasi selama ±
20 menit pada suhu kamar atau Tabel 1.
suhu ruangan. Alat dinyalakan dan Gambaran kadar glukosa penderita
dilakukan setting ulang alat DM yang kontrol di RSU AW.
spektrofotometer sesuai dengan Syahranie Samarinda
aturan pada list reagen.Diperiksa
kadar glukosa dari masing – masing No Kadar Frek Presentase
sampel pada panjang gelombang Hg Gula
546 nm.Dibaca kadar glukosa darah darah
sampel pada layar spektrofotometer 1. < 200 16 8%
Data primer yang dikumpulkan mg%
selanjutnya diolah dengan meng- 2. 200 – 319 79,75
gunakan software SPSS 10. Data di 300
analisa dengan analisa univariat mg%
dan bivariat dianalisa menggunakan 3 >300 65 16,25%
uji mean pada kelompok yang mg%
berbeda (ANOVA) 400 100%

Tabel 1 menggambar-kan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebagian besar responden (79,75%)
Pengambilan sampel dilakukan
mempunyai kadar gula darah 200 –
bagian patologi klinik RSU A.W.
300 mg% dan hanya 8% responden
Syahranie Samarinda selama 5
yang mempunyai kadar gula darah
bulan mulai dari bulan Juni sampai
terkontrol (<200 mg%). Hal ini
dengan Oktober 2010. Penelitian
berarti sebagian besar responden
dilakukan pada 400 orang penderita
belum mempunyai kesadaran dalam
DM yang kontrol ke poli penyakit
mengen-dalikan gula darah.
dalam dan sampel darahnya
Beberapa penelitian me-
diperiksa di Laboratorium patologi
nggambarkan pentingnya penderita
klinik (pemeriksaan pertama). Sisa
DM mendapatkan penyuluhan yang
sampel darah selanjutnya dibawa
berkualitas secara
dan diperiksa di Laboratorium kimia
berkesinambungan tidak hanya
klinik jurusan analis kesehatan
ketika kadar gula darah penderita
Poltekkes Kalimantan Timur.
meningkat. Hasil observasi

3
Jurnal Husada Mahakam Vol. III No. 2, Nopember 2011, hlm.45-94

mrnggambarkan ba-nyaknya pasien rendah kadar glukosa. Hal ini sesuai


di poliklinik spesialis tidak dengan yang dituliskan oleh Sacher
memungkinkan dokter spesialis (2004) bahwa suhu lingkungan
melakukan penyuluhan. Sebagian tempat darah disimpan maupun
besar pasien DM datang kontrol sebelum pemisahan juga mem-
hanya untuk mengecek kadar gula pengaruhi tingkat glikolisis.
darah dan mendapat obat Pada suhu lemari pendingin,
glukosa tetap stabil selama
beberapa jam di dalam darah. Pada
Analisa Bivariat suhu kamar, diperkirakan dapat
mengalami penurunan kadar
Tabel 2. glukosa 1 sampai 2 % per jam.
Rata – rata (mean) perbedaan kadar Penurunan ini tidak bermakna untuk
glukosa darah pada pemeriksaan ke laboratorium yang melakukan
2, ke 3 dan ke 4 pemrosesan darah segera setelah
diterima. Namun, apabila sampel
darah dikirim ke laboratorium
p- rujukan yang terletak jauh, dapat
Pemeriksaan Mean (SD)
value terjadi penurunan glukosa yang
Pemeriksaan 0.925 0,4 substansial akibat glikolisis oleh sel-
II 8 12 .000 sel darah.
Pemeriksaan 1.840 0,5 Kesimpulan penelitian ini
III 7 38 .000 adalah terdapat perbedaan yang
Pemeriksaan 2.722 0,6 signifikan penurunan kadar glukosa
IV 5 73 .000 darah dengan semakin lamanya
Sumber data: data primer waktu pemeriksaan yang
dilakukan.Sampel yang didapat
harus segera diproses dan
Dari tabel 2 diatas terlihat mean
dipisahkan dari sel darah merah
perbedaan glukosa darah pada
(koagulasi) dan segera melakukan
pemeriksaan pertama (15 menit) dan
kedua (30 menit) adalah 0,9258 pemeriksaan terhadap sampel yang
mg% (±0.412mg%) . Rata – rata telah diproses.Apabila terjadi
perbedaan glukosa darah pada penundaan pemeriksaansebaiknya
menggu-nakan tabung vacuteiner
pemeriksaan pertama (15 menit)
dan ketiga (45 menit) adalah 1.84 yang disertai dengan gel sebagai
mg% (±0.538mg%), sedangkan wadah penampung sampel sehingga
mean perbedaan glukosa darah se-rum terpisah dari sel darah.
pada pemeriksaan pertama (15 Penulis mengucapkan teri-
menit) dan keempat (60 menit) masih kepada dr Lily P Kalalo, SpPK
adalah 2.722 mg% (±0.67mg%). dari Bagian Patologi Klinik RSU
AWS dan direktur Poltekkes
Uji Anova menggambarkan
antara lama pemneriksaan dengan Kemenkes Kaltim yang telah
penurunan kadar glukosa darah memberikan bantuan dalam pelak-
dengan p-value = 0.000 (< 0.05) sanaan penelitian ini.
dapat disimpulkan terdapat per-
bedaan yang signifikan antara lama
pemeriksaan dengan penurunan
kadar glukosa darah. Semakin lama
pemeriksaan ditunda akan semakin

4
Jurnal Husada Mahakam Vol. III No. 2, Nopember 2011, hlm. 45-94

DAFTAR PUSTAKA Notoatmodjoyo.Sorhidjo. 2005.


Metodologi Penelitian. PT.
Biomerieux.2008.Prosedur Kerja Rineka Cipta
Pemeriksaan Kadar Glukosa Robbins. 1995. Dasar Patologi
Darah Penyakit. Jakarta. EGC.
Dalimartha, Setiawan. 1999. Ra- Sacher, Ronald A. 2004. Tinjauan
muan Tradisional Untuk Pe- Klinis Hasil Pemeriksaan
ngobatan Diabetes Mellitus. Laboratorium.
Jakarta: Penebar Swadaya. Jakarta : EGC.
Depkes RI. 2007. Pedoman Sadikin, Muhammad. 2002. Bio-
Pemeriksaan Laboratorium Un- koimia Darah. Jakarta : Widya
tuk Penyakit DiabetesMe-litus. Medika.
Jakarta Sylvia, Price Anderson. 1995.
Irianto, Kus. 2004. Struktur Dan Fisiologi Konsep Klinik Proses-
Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta. Proses Penyakit Buku Kedua .
CV. Yrama Widya. Jakarta : EGC
Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Widmann, F.K. 1995 .Tinjauan Klinis
Kedokteran Dasar Sebuah Pen- atas Hasil Pemeriksaan
dekatan Klinis.Jakarta : EGC. Laboratorium. Jakarta : EGC.
Mohamad , dr. Kartono. 2006.
Anatomi Fisiologi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai