Anda di halaman 1dari 3

Efek dari Trauma Tajam pada Thoraks dengan Laju dan Pola

Dekomposisi
Abstrak: Terdapat banyak faktor yang bisa mempengaruhi laju
dekomposisi, salah satu kendala yang sering dihadapi oleh antropolog
dan patologis adalah menentukan interval postmortem (PMI). Trauma,
telah diterima secara luas sebagai salah satu faktor tersebut, penelitian
yang dipublikasi baru-baru ini bertentangan dengan premis ini. Namun,
terdapat beberapa masalah major yang ada pada penelitian tersebut.
Oleh itu, penelitian ini dirancang untuk mensimulasikan pengaturan
yang lebih realistis dalam upaya mengatasi perbedaan yang terdapat
pada literatur. Penelitian ini menggunakan delapan ekor babi; Tiga di
antaranya mendapat luka tusuk menembus rongga toraks, tiga lainnya
menerima luka tanpa penetrasi, dan dua lainnya ditujukan sebagai
kontrol nontrauma. Pengukuran termasuk mengevaluasi skor total
tubuh (Total Body Score, TBS) pada temporal dan derajat akumulasi per
hari (Accumulated Degree Date, ADD). Dengan menggunakan metode
two-ways ANOVA, hasil penelitian ini menemukan bahwa walaupun
trauma memang memiliki pengaruh dalam pola dekomposisi, ia tidak
mempengaruhi tingkat dekomposisi.
KATA KUNCI: ilmu forensik, antropologi forensik, tingkat dekomposisi,
pola dekomposisi, interval postmortem, trauma

Pendahuluan
Estimasi postmortem interval (PMI) merupakan salah satu aspek
yang sulit dari sebuah penyelidikan dalam kasus kematian, terutama bila
informasi mengenai jenazah terbatas. Suhu, kelembaban, akses dan
aktivitas serangga, aktivitas hewan, curah hujan, paparan sinar matahari,
pH tanah, lingkungan pengendapan, dan trauma semuanya tercatat
sebagai faktor yang mempengaruhi dekomposisi. Pada era pasca-
Daubert, terdapat banyak asumsi secara antropologis dan dekomposisi
telah dikaji ulang dalam upaya untuk membuatnya lebih dapat diukur
(quantifiable) serta dapat diterima melalui proses hukum. Selama proses
pengkajian ulang ini, muncul pertanyaan mengenai pemahaman
lapangan tentang dekomposisi, terutama dalam kasus-kasus yang
melibatkan jenazah manusia yang disertai dengan trauma. Secara khusus,
hasil penelitian terbaru yang ditemukan tidak sesuai dengan hasil
penelitian Mann et al yang diterima secara luas mengenai trauma
sebagai faktor penting dalam menentukan tingkat dekomposisi.
Penelitian ini berusaha untuk memvalidasi temuan Mann et al., atau
studi serupa yang mempunyai hasil yang berbeda dan secara statistik
untuk menentukan apakah trauma berpengaruh pada tingkat dan / atau
pola dekomposisi.

Kesimpulan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa trauma bukanlah variabel
yang signifikan dalam tingkat dekomposisi, yang bertentangan dengan
teori dekomposisi. Selanjutnya, penelitian ini menemukan bahwa
trauma memainkan peran penting dalam pola dekomposisi. Hal ini
menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi laju dekomposisi dan
pola berbeda. Sementara laporan anecdotal mengatakan bahwa trauma
mempercepat laju dekomposisi, para penulis ini hanya bisa mengenali
perubahan dalam pola dan bukan tingkatnya. Penelitian ini telah
mengkonfirmasi bahwa pola dekomposisi pada kontrol nontraumatik
umumnya dimulai di daerah wajah dimana pada wajah terdapat
beberapa lubang alami. Dengan adanya trauma, orifisium yang lebih
besar dan kaya dengan nutrisi bagi serangga akan menimbulkan sebuah
pergesearan pola. Dalam insiden yang terisolasi, ini bisa menyebabkan
penyidik menyimpulkan bahwa terdapa perbedaan dalam tingkat yang
dihasilkan. Hal ini hanya dapat ditemukan dengan membandingkan
subyek traumatis dengan subjek non-trauma, dapat disimpulkan bahwa
pergeseran pola bisa ada sementara tingkat tetap konstan. Dekomposisi
adalah formula yang sangat bervariasi, walaupun, sementara proyek ini
menantang anggapan bahwa trauma adalah variabel yang signifikan,
diperlukan lebih banyak penelitian untuk mempelajari hubungan trauma
dengan dekomposisi, serta semua variabel lain yang mempengaruhi
tingkat dekomposisi. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat dekomposisi akan memungkinkan pemahaman PMI yang lebih
akurat, memperpendek rentang perkiraannya dan membantu petugas
penegak hukum dalam menyelidiki kasus yang diduga pembunuhan
melalui jalur penyidikan.

Anda mungkin juga menyukai