Anda di halaman 1dari 167
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Ni |OMOR ; 296/MENKES/SKIII1/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOBATAN DASAR Di PUSKESMAS Menimbang : Mengingat MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa pemberian obat (intervensi farmakoterapi) oleh tenaga medis merupakan salah satu kegiatan penting dalam pelayanan medik di puskesmas untuk memberi manfaat maksimal dan resiko minimal bagi pasien; bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan medik di puskesmas, perlu ditetapkan pedoman pemberian bat {(intervensi farmakoterapi) oleh tenaga medis dalam pengobatan dasar di puskesmas dengan Keputusan Menteri Kesehatan; Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4431); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3781); (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota; Menetapkan : Kesatu MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128/Menkes/SK/l/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat, 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512/Menkes/Per/IV/2007 tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran; 9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes/Per/Xl/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1205/Menkes/Per/ XIV/2007; MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS. Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu sebageimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, : Pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua digunakan sebagai acuan bagi tenaga medis dalam memberikan pelayanan pemberian ‘obat (Intervensi farmakoterap)) kepada pasien di Puskesmas. : Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan pedoman sebagaimana dimaksud Diktum Kedua dilakukan oleh Menteri, ala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan melibatkan Organisasi Profesi sesuai tugas dan fungs! masing-masing. Keputusan ini mulal bertaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada te 26 Maret 2008 KESEHATAN, Dr. dr. SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K) (MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 296/Menkes/SKJIIN2008 ‘Tanggal : 25 Maret 2008 PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS 1. PENDAHULUAN Pengobatan merupakan suatu proses ilmiah yang dilakukan oleh dokter berdasarkan femuan-teruan yang diperaleh selama anamnesis dan pemeriksaan. Dalam proses pengobatan terkandung keputusan ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan intervensi pengobatan yang memberi manfaat maksimal dan resiko sekecil mungkin bagi pasien. Hal tersebut dapat dicapai dengan melakukan pengobatan yang rasional. Pengobatan rasional menurut WHO 1987 yaitu pengobatan yang sesuai indikasi, diagnosis, tepat dosis obat, cara dan waktu pemberian, tersedia setiap saat dan harga terjangkau. Salah satu perangkat untuk tercapainya penggunaan obat rasional adalah tersedia suatu pedoman atau standar pengobatan yang dipergunakan secara seragam pada pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas pertama kali diterbitkan pada tahun 1985 dan mendapat tanggapan yang sangat menggembirakan bag! pelaksana pelayanan kesshatan dasar. Telah pula dicetak ulang beberapa kali dan terakhir tahun 2002 tanpa merubah Isinya. Oleh karena kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran maupun farmas! menuntut tersedianya suatu pedoman yang mengikuti perkembangan, sehingga perlu merevis! pedoman tersebut. A. Tujuan dan Manfaat Pedoman Pengobatan 4. Tujuan Pedoman Pengobatan ‘Tujuan Pedoman Pengobatan dikelompokkan dalam beberapa hal: a. Mutu Pelayanan Pengobatan Oleh Karena Pedoman Pengobatan hanya memuat obat yang terpilih untuk masing-masing penyakit / diagnosis. b. Standar Profesi ‘Senantiasa menjadi standar profesi setinggi-tingginya karena disusun dan diputuskan atas kesepakatan para ahli, ¢. Pengamanan Hukum Merupakan landasan hukum dalam menjalankan profesi karena disusun dan disepakati para ahli dan diterbitkan oleh pemerintah. 4. Kebijakan dan Manajemen Obat Perencanaan obat yang digunakan akan lebih tepat, secara langsung dapat mengoptimalkan pembiayaan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai