Anemia Pengertian PDF
Anemia Pengertian PDF
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Anemia
darah kurang dari normal, yang berbeda untuk setiap kelompok umur dan jenis
(WHO) yang dikutip Stuart Gillespie (1996) diartikan sebagai suatu keadaan
dimana kadar haemoglobin (Hb) lebih rendah dari keadaan normal untuk
Tabel 2.1
Kadar Haemoglobin Normal
Kelompok Hemoglobin (%)
Dewasa Wanita 12
Wanita hamil 11
Laki-laki 14
darah merah lebih kecil dari ukuran normal dan berwarna coklat, yang
disebabkan kekurangan ion Fe sebagai komponen hemoglobin. disertai
simpanan zat besi habis, kadar serum menurun,dengan gejala klinis timbul
Anemi sel sabit bentuk anemi yang bersifat kronis dan bersifat
tertentu.
3. Anemia Megaloblastic
oleh adanya eritroblas yang besar yang terjadi akibat gangguan maturasi
B12 dan asam folat, gangguan sintesis DNA akibat dari: defisiensi enzim
mengganggu sintesis DNA hingga terjadi ganggua maturasi inti sel dengan
tahun 1988, Ia melaporkan seorang wanita muda yang pucat dan panas
C. Patogenesis Anemia
banyaknya sesl-sel darah merah yang hilang dari tubuh seseorang, akibat
penekanan terhadap pembuatan sel-sel darah merah. Selain itu ada pula
perdarahan kronis yang terjadi sedikit demi sedikit tetapi terus menerus.
karena bibit penyakit atau parasit yang masuk kedalam tubuh, seperti
hemolitik. Bila sel-sel darah merah rusak dalam tubuh, zat besi yang ada di
dalam tidak hilang tetapi dapat digunakan kembali untuk membentuk sel-
sel darah merah yang baru dan pemberian zat besi pada anemia jenis ini
digunakan lagi oleh karena itu pemberian asam folat sangat diperlukan
Sum-sum tulang mengganti sel darah yang tua dengan sel darah
merah yang baru sama cepatnya dengan banyaknya sel darah merah yang
hilang, sehingga jumlah sel darah merah yang dipertahankan selalu cukup
banyak zat gizi. Apabila tidak tersedia zar gizi dalam jumlah yang cukup
timbul karena, kurangnya zat gizi penting seperti zat besi, asam folat, asam
biasa disebut “anemia gizi.” Selain itu juga kekurangan eritrosit, infiltrasi
sum-sum tulang, kelainan endokrin dan penyakit ginjal kronis dan sirosis
hati. Menurut Husaini (1998) anemia gizi yang disebabkan kekurangan
Proses yang komplek terjadi ketika zat besi diabsorbsi mulai dari
masuknya makanan hingga akhirnya masuk kedalam plasma. Besi yang masuk
kedalam tubuh biasanya dalam bentuk ferri (Fe3+). Besi dalam bentuk ini sulit
untuk diserap tubuh, karena sulit larut dalam air jadi harus dubah terlebih
dahulu dalam bentuk ferro (Fe2+), sehingga diserap oleh sel-sel epitil mukosa
usus dan akhirnya diteruskan kedalam plasma (Chalton dan Bothwell, 1993).
Zat besi diangkut melalui dinding usus dalam senyawa dengan asam
Zat besi yang bersenyawa dengan asam folat dan asam fitat
membentuk senyawa yang tidak mudah larut dalam air sehingga sulit
untuk diabsorbsi. Asam folat dan asam fitrat banyak terdapat dalam bahan
manusia sendiri yang ikut menentukan absorbsi besi. Ada tiga faktor
penting yang turut menentukan absorbsi besi yaitu jumlah zat besi yang
Apabila simpanan zat besi dan sumsum tulang sedang aktif membentuk
banyak zat besi yang dapat diserap. Hal ini terjadi pada anak yang sedang
dalam pertumbuhan dan pada ibu hamil. Wanita hamil absorbsi besi
yang paling dapat dipercaya untuk menentukan status anemia sesorang. Cara
darah yang diambil sama dengan cara Cyanmethaemologi yaitu 0,002 ml.
sampai warna sama dengan standar warna gelas disampingnya, dan kadar Hb
dapat dibaca secara langsung. Metode ini masih dianggap subyektif karena
Kebutuhan zat besi tubuh tergantung pada jumlah zat besi yang hilang
rendah karena tidak menstruai dan zat besi yang digunakan janin minimal.
berlangsung samapai trimester III. Penambahan sel darah merah ini dapat
mencapai 30%. Kebutuhan zat besi untuk memenuhi pertambahan sel darah
Secara rinci kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin disajikan dalam tabel
berikut:
Tabel 2.2
Kebutuhan Fe untuk Ibu Hamil Menurut Trimester Kehamilan
Kebutuhan Fe
Umur kehamilan
Janin Umbilikus & Plasenta Total (mg)
Trimester I 25 7 32
Trimester II 85 30 115
Trimester III 170 53 223
Jumlah 280 90 380
Sumber : INACG, 1991
energi. Dua proses anabolic fundamental yang bebas satu sama lain terjadi
berat badan waktu lahir kira-kira 3,4 kg. Sebagai akibat dari proses
perubahan fisiologis yang sangat besar pada tubuh ibu hamil. Perubahan
yang terjadi pada darah akan menyebabkan turunnya kadar Hb yang sering
plasma 30%, sel darah 18%, dan hemoglobin 19% (Hanifa, 1998).
Oleh sebab itu winita dengan kadar Hb yang rendah pada awal kehamilan
parasit. Faktor yang penting secara mendasar anemi pada ibu hamil
Perise yang dikutip oleh Syarif (1998) menyebutkan anemi gizi dapat
dipengaruhi oleh faktor-faktor internal dan eksternal sebagai berikut :
mempunyai resiko bayi berat lahir rendah (BBLR), kelahiran dini dan
mengatasi penyebabnya. Pada anemia berat (kadar Hb <8 gr/dl) biasanya ada
penyakit yang melatar belakangi yaitu antara lain infeksi cacing atau malaria,
terutama makanan sumber hewani (heme iron) yang mudah diserap seperti
hati, ikan, daging dan lain-lain. Makanan yang mengandung vitamin C dan
vitamin A dan asam amino esensial pada bahan makanan yang dimakan
3. Suplemen zat besi-folat secara rutin selama 90 hari dengan dosis 1 tablet
kandungannya.
I. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Anemia pada
Kehamilan
1. Umur Ibu
kecukupan umur ibu. Umur ibu yang terlalu muda atau terlalu tua
yang berusia 10-19 tahun dan 30-39 tahun menunjukan kasus anemia yang
terdapat 76,6%, keadaan ini lebih tinggi bila dibandingkan pada golongan
menyerang pada golongan umur < 20 tahun dan > 30 tahun, dan dari hasil
SKRT (2001) didapatkan sekitar 8-15% ibu hamil yang menderita anemia
masih berumur dibawah 20 tahun dan hampir 60% berumur 20-29 tahun.
Anemia pada ibu hamil berumur > 30 tahun berkisar antara 30-35% dan 2-
infeksi) pada ibu hamil dapat dikurangi, salah satu upaya yang dapat
dilakukan yaitu menjaga jarak kehamilan sekurang-kurangnya 2 tahun dan
bagi ibu dan anaknya. Angka kesakitan dan angka kematian ibu dan anak
masih sangat tinggi bila umur wanita tersebut kurang dari 20 tahun. Selain
juga mempunyai pengaruh terhadap kejadian anemia gizi pada ibu hamil.
Oleh karena itu usia yang baik untuk melahirkan disarankan yaitu 20-30
2. Umur Kehamilan
Jumlah zat besi yang dibutuhkan pada waktu hamil jauh lebih besar
dari wanita yang tidak hamil. Pada trimester I kehamilan, kebutuhan zat
besi lebih rendah dari sebelum hamil karena menstruasi dan jumlah zat
besi yang ditransfer pada janin masih rendah. Pada waktu mulai menginjak
trimester II, terdapat peningkatan volume plasma darah yang lebih besar
zat besi pada trimester II dan III akan sangat besar, maka jumlah zat besi
yang didapat dari makanan tidak mencukupi, walaupun makanan tersebut
mengandung zat besi yang memiliki bioavialibilitas yang tinggi. Hal ini
simpanan zat besi yang tinggi yang lebih besar dari 500 mg di dalam
tubuhnya. Wanita yang mempunyai simpanan zat besi > 500 mg jarang
cukup dan tidak mendapat suplemen besi sementara janin bertambah terus
maka janin akan berperan sebagai parasit bagi si ibu. Ibu akhirnya akan
kecuali pada keadaan yang sangat berat misalnya kadar Hb ibu sangat
rendah maka zat besi yang kurang akan berpengaruh pula terhadap janin.
Penggunaan Cut of point untuk umur kehamilan adalah 20 minggu, hal ini
jumlah eritrosit dan hematokrit akan menurun dan keadaan ini dikenal
(Po) 30,43% untuk multipara (P1-3) dan 37,05% untuk grande multipara
ibu hamil dengan paritas lebih dari 2 anak kemungkinan memiliki resiko
terjadinya anemia 1.8 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan ibu
4. Pendidikan
dalam perawatan ibu hamil. Ibu yang mempunyai pendidikan tinggi lebih
Asia diperoleh hasil bahwa 35,1% dari wanita hamil yang anemia adalah
buta huruf, dari penelitian lain ditemukan juga bahwa semakin rendah
meskipun hal ini perlu dibuktikan lebih lanjut (Ahmed et al, 1999).
survey kesehatan rumah tangga tahun 1992, dilaporkan bahwa dari ibu
hamil yang menderita anemia sebanyak 777 ibu, dimana 51,6% ibu hami
sebanyak 19% ibu hamil dengan status anemia dapat menamatkan SD dan
maupun dari orang lain. Sementara itu Bumil orang yang paling
zat besi. Kekurangan zat besi dalam jangka waktu yang relative lama akan
beresiko berdasarkan cut of point yang ada yaitu kurang bila jawaban yang
benar kurang dari 8 dan baik bila jawabab responden benar 8 atau lebih
besi di dalam tubuh. Selama kehamilan absorbsi zat besi berlangsung lebih
ferrosulfat secara oral. Dengan demikian anemia pada ibu hamil dapat
Defisiensi asam folat juga dijumpai pada ibu hamil. Kadar asam
folat di dalam serum akan turun pada waktu hami. Hal ini dimungkinkan
akibat pengaruh dari kekurangan zat besi dakn kebutuhan yang bertambah
pada waktu hamil. Oleh sebab itu dianjurkan juga untuk memberikan pil
beberapa faktor. Pada populasi dimana prevalensi defisiensi zat besi tinggi
terutama bagi wanita yang akan memasuki kehamilan banyak yang anemi,
maka dosis yang lebih tinggi perlu diberikan dibandingkan dengan daerah
terpenuhi maka sisa kebutuhan zat besi perlu didapat dari asupan makanan
60 mg elemental iron dan 0,25 asam folat dalam bentuk tablet tambah
hari pada trimester III, dan apabila kadar Hb kurang dari 11 gr/dl maka
pencernaan atas seperti mual, muntah dan nyeri oerut serta berhubungan
resiko ini bila tablet besi diminum secara rutin sesuai dengan aturan.
Konsunsi secara baik ini memberikan peluang terhindarnya ibu hamil dari
anemia. Agar TTD tersebut diminum secara rutin sesuai aturan, sangan
dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu diantaranya bentuk obat yang besar,
warna obat, rasa dan efek samping dari tablet ini antara lain mengakibatkan
hamil belum teratur minum TTD, dengan alasan malas dan lupa.
Fenomena ini menunjukan bahwa mereka yang malas dan lupa dapat
dan dampaknya. Oleh karena itu selain pemberian tablet suplemen besi,
7. Pendapatan Keluarga
merupakan faktor yang mempunyai peranan besar dalam persoalan gizi dan
pangan yang baik mutu gizi dan keragamannya. Jumlah dan jenis pangan
suatu keluarga dipengaruhi oleh satatus ekonomi. Salah satu ukuran ekonomi
oleh beragamnya konsumsi makan. Karena belum ada batas ambang resiko
pendapatan keluarga per bulan terhadap kejadian anemia pada ibu hamil
oleh Pemda menyapaikan bahwa upah minimum naik 8% sekitar satu juta
apabila pendapatan keluarga per bulan lebih dari 1 (satu) juta dan ukuran
kurang apabila pendapatan keluarga per bulan kurang dari 1 (satu) juta,
dan kelompok yang paling terkena akibatnya adalah ibu hamil. Ibu hamil
banyak dengan sistim prioritas seperti ini maka yang akan mendapatkan
makanan seadanya (sisa) adalah ibu hamil. Dengan jumlah makanan yang
seadanya, intake zat gizi yang serba terbatas, dan bila terjadi terus
keluarga < 4 orang, sebuah keluarga dengan 2 orang anak), akan memberi
(Fe) dalam jumlah yang cukup pula, dan risiko anemi dapat dihindari.
sebagai berikut :
- Pengetahuan tentang
gizi
- Keteraturan
mengkomsumsi TTD
- Pendapatan keluarga
- Jumlah anggota
keluarga
Anemi Gizi pada ibu
hamil
- Umur
- Umur kehamilan
- Paritas
- Pendidikan