Anda di halaman 1dari 6

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PENGERTIAN IDEOLOGI MENURUT PARA AHLI

 Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-


gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu
ras tertentu.
 C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis
berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi
dan pelakunya.
 Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
 Karl Marx, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan
bersama dalam masyarakat.
 Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi
seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.

UNSUR-UNSUR DALAM IDEOLOGI

1. Seperangkat gagasan yang disusun secara sistematis.

2. Pedoman tentang cara hidup.

3. Tatanan yang hendak dituju oleh suatu kelompok.

4. Dipegang teguh oleh kelompok yang meyakininya

FUNGSI IDEOLOGI

1. Struktur Kognitif. yaitu merupakan keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan


landasan untuk memahami dan menafsirkan duniia dan kejadian-kejadiannya dalam alam
sekitarnya.

2. Orientasi Dasar Dalam Membuka Wawasan yang membrerikan mana serta menunjukkan
tujuan dalam kehidupan manusia.

3. Norma-Norma Pedoman Dan Pegangan Bagi Seseorang Untuk Melangkah Dan Bertindak.

4. Bekal Dan Jalan Seseorang Untuk Menemukan Identitasnya,


5. Kekuatan Yang Mampu Menghayati Dan Mendorong Seseorang Untuk Menjalankan
Kegiatan Dan Mencapai Tujuan.

6. Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati serta melakukan
tingkah lakunya sesuai dengan orientasinya dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

PENGERTIAN IDEOLOGI TERBUKA

 Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan


zaman dan adanya dinamika secara internal (BPP4, 1995).
 Pandangan hidup bangsa yang mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap dan nilai
instrumental yang dinamis (Kansil, 2000).

Idelogi dikatakan terbuka apabila pada dirinya memiliki unsur fleksibilitas. Unsur
fleksibilitas mencerminkan adanya kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, yaitu adanya penerimaan terhadap interprestasi
baru yang sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Ideologi ini dapat menerima
pengaruh luar yang sesuai atau menguatkan nilai sehingga dapat berinteraksi dengan
ideologi-ideologi lain di dunia.

PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

 Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang
mempunyai nilai dasar yang bersifat tetap sepanjang jaman dan nilai instrumental
yang mampu berkembang secara dinamis.
 Nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat tetap adalah cita-cita dan tujuannya, yaitu
pembukaan UUD 1945:

1. Alinea I : keyakinan kepada kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, kepada


perikemanusiaan dan peri keadilan.

2. Alinea II : cita-cita nasional/kemerdekaan, yaitu suatu negara yang merdeka, bersatu,


berdaulat, adil dan makmur.
3. Alinea III : watak aktif dari rakyat indonesia menyatakan kemerdekaan, untuk mencapai
kehidupan bangsa yang bebas.

4. Alinea IV : tujuan negara, susunan negara, sistem pemerintahan sistem presidensil) dan
dasar negara.

ASAL MULA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Istilah Pancasila sebagai ideologi terbuka bagi bangsa Indonesia berasal dari:

1. Penjelasan Umum UUD 1945

a. “...terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu
hanya memuat aturan-aturan pokok, sedang aturanaturan yang menyelenggarakan aturan ini
diserahkan kepada undangundang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan
mencabutnya”.

b. “yang sangat penting dalam pemerintahan dan dalam hidupnya negara ialah semangat,
semangat penyelenggaraan negara, semangat para pemimpin negara”.

2. Dikemukakan oleh Presiden Soeharto

a. Pada tanggal 10 Nopember 1986 dalam acara pembukaan Penataran Calon Manggala BP-7
Pusat.

b. Pada tanggal 16 Agustus 1989 dalam pidato kenegaraan 1989 sebagai berikut:

“Itulah sebabnya, beberapa tahun lalu saya kemukakan, bahwa pancasila adalah ideologi
terbuka, maka kita dalam mengembangkan pemikiran baru yang tegar dan kreatif untuk
mengamalkan Pancasila dalam menjawab perubahan dan tantangan zaman yang terus
bergerak dinamis, yakni:

1) Nilai-nilai dasar Pancasila tidak boleh berubah

2) Pelaksanaannya kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tantangan nyata yang kita hadapi
dalam tiap kurun waktu.

NILAI-NILAI DALAM PANCASILA


a. Nilai Dasar

Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan. Nilai-nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila
Pancasila yang sifatnya universal, nilai-nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan, serta
nilai-nilai yang baik dan benar.Cita-cita dan tujuan dari negara kita tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu alinea II dan IV.

b. Nilai Instrumental

Nilai Instrumental adalah penjabaran lebih lanjut dari nilai dasar yang terkandung
dalam pembukaan UUD 1945, penjabaran itu dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam
batas-batas yang tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dijabarkannnya.
Penjabaran itu dalam bentuk Ketetapan MPR, peraturan perundang undangan, dan kebijakan-
kebijakan pemerintah lainnya.

c. Nilai Praksis

Nilai praksis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengamalan


yang bersifat nyata,dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Suatu ideologi selain memilki aspek-aspek yang bersifat ideal yang berupa cita-
cita, pemikiran serta nilai-nilai yang dianggap baik, juga harus memiliki norma yang jelas
karena ideologi harus mampu direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan
suatu pengamalan nyata.

DIMENSI-DIMENSI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

Menurut Alfian, Pancasila memenuhi syarat sebagai ideologi terbuka dan dinamis
sebab nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mengandung tiga dimensi. Ketiga dimensi
dalam Pancasila yaitu:

1. Dimensi Realitas

Bahwa nilai-nilai ideologi itu bersumber dari nilai-nilai riil yang hidup didalam
masyarakat Indonesia. Nilai-nilai itu benar-benar telah dijalankan, diamalkan, dan dihayati
sebagai nilai dasar bersama. Kelima nilai dasar Pancasila itu kita temukan dalam suasana atau
pengamalan kehidupan masyarakat bangsa kita yang bersifat kekeluargaan,
kegotongroyongan, atau kebersamaan.
2. Dimensi Idealitas

Bahwa suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai
bidang kehidupan. Ideologi tidak sekedar mendeskripsikan atau menggambarkan hakikat
manusia dan kehidupannya, namun juga memberi gambaran ideal masyarakat sekaligus
memberi arah pedoman yang ingin dituju oleh masyarakat tersebut.

3. Dimensi Fleksibilitas

Bahwa ideologi memiliki keluwesan yang memungkinkan untuk pengembangan


pemikiran-pemikiran baru yang relevan tentang dirinya tanpa menghilangkan atau
mengingkari hakikat dan jati diri yang terkandung dalam nilai-nilai dasarnya.

PERBEDAAN IDEOLOGI TERBUKA DAN TERTUTUP

Ideologi terbuka :

 Merupakan kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat (falsafah).


 Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia milik
seluruh rakyat, dan bisa digali serta ditemukan dalam kehidupan mereka.
 Isinya tidak langsung operasional, sehingga setiap generasi baru dapat dan perlu
menggali kembali falsafah tersebut dan mencari implikasinya dalam situasi kekinian
mereka.
 Tidak pernah membatasi kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan
falsafah itu.
 Mengahargai pluralitas, sehingga dapat diterima masyarakat yang berasal dari
berbagai latar belakang budaya dan agama.

Ideologi tertutup :

 Bukan merupakan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan cita-cita
sebuah kelompok yang digunakan sebagai dasar untuk mengubah masyarakat.
 Apabila kelompok tersebut berhasil menguasai negara, ideologinya itu akan
dipaksakan kepada masyarakat.
 Bersifat Totaliter, artinya mencakup / mengurusi semua bidang kehidupan.
 Pluralisme pandangan dan kebudayaan ditiadakan, hak asasi tidak dihormati.
 Menuntut masyarakat untuk memiliki kesetiaan total dan kesediaan untuk berkorban
bagi ideologi tersebut.
 Isi ideologi tidak hanya nilai-nilai dan cita-cita, tetapi juga tuntutan konkret dan
operasional yang keras,mutlak dan total.

Anda mungkin juga menyukai