Anda di halaman 1dari 8

M Med Indones

Artikel Asli

mHllAillHllltfi
tion'

'isis.
mD0llEsl[1][
y:A
lkatan Dokt"t lndon"ti" Wl"yth
lava HakCipta@2oog olehfakultas Kedokteran Universilas Diponegoro dan
sian
per.

lree

fiip
Kejadian dan Faktor Risiko Akne Vulgaris
;io-
hop R.M. Suryadi'Iiekyan*
'ent

iTj't
c€s
es? ABSTRACT

Acnevulgaris and its riskfactors ,,,- -.^..-- ,TL--a


-- -,-- theyoung'
among There is no data onthe community
Background: acnevulgaris (AV) gives cosmelic as,well as psychologicalproblem andriskfactors ofAV
prevalenceandriskfactors oitiiprott"^ objectlve of-tii iayaiineai0nd.thecomiunityprevalenceyears in March-July 2007' Data
ijihentong oning 5204 subiects-iged I4-21
Method: A cross sectionat itucty ias carried in tn" city
I3'
iere collectedusingquestionnaire distributedthroughhantets (RT) andanal,zedusingSPSS wastlv at the age
Resulls:Theprevalence it..z% andspeciicattywere'58.4% o*ong*o*"nind78,9%1an?"c f:!'whowere
of I5-16years. "ilii^
paputopus'tiarr typeias the itshl:lds.gy") fouo*e! by loyedonal (30-l%o) aid nodulistic
(2'2%) with the location,

mostly on theface Og.cyO'*iiniitateiat positio" 11j.2r"1.'Routine faciat


cleaning gave ty.* 4Y *'d.op'nent'
Using and changing
nitpo,ndentswithfamilv his1iy ofAVhas higher risktodevelopAV (oR=2' 18)'
cosmeticswereorro"rot"a*)iii,e/io,=g.g7,,,:o.oioq.
conclusion: Acnevulgaris is comnon among I 5- l6years oldboys and
girls.

Keyw o rtls: P rev ale nce, acne vu lgaris, risklacto rs

ABSTRAK
teriadi pada l&langan remaja' Belum
Laar belakang: Akne vulgaris menjadi masalah kosmetika dan psikologis_umum yang terutama
ada data angka kejadian danfactor risiko akne uulgori, dt maiyarakai. Penelitin i bertuiuan untuk meneliti angla prevalensi dan
beberapafaE br rei iko akne vulgaris penduduk kota P alentbang' yang
Metode: Studi potong mitri iiltr*"n pada 5204 samlel usia.14 -sampai 2l tahun di Palenbang, memakai kuesioner
terpilih. Penelitian dilal<sanakan pada bulan Maret
didistribusitcan melalui ruhtl"tetangga disetiap kecamatan di kota Patembangyang
sampaiJulitahun2\|T. DatadiolahfunganpirantilunakSPSS 13' .. , , 10 ao/ pada la\!-!a!j,lellcan ttyyl
Hssil: prevalensi umum AV pada subjik penelitian 68,2% dan khusus 58,4.%o--pada wanita dan
78'9%
(:,!'V"1 diihrti komedonaly (j0,1%o) dan noduler
terbanyak berusia I5-16 tahun Tipe papulopustuter aiqk! wys tertinggi dengan
bilateral. Pimb.irsthan.-iojalh s"caro rutin mimbegikan kejadian AV yang rendah'
(2,2%) dengan lokasi terutama di wajah dan
kosmetik dan kcbiasaai berganti-ganti kosmetik berhubunEan dengan keiadian AV (p,:0,04; p'--0'000)' Responden
Menggunaknn
deffiriwayat leluarga ber AV memilikiresiko untukmendapatk4nnya (OR:2' I8)'
Sitipulnn: ikne vulgiis b4nyakmenimpa laki-laki maupunperempuantsia I5-l6 tahun-

t''
!t

t Bagian llmu Kesehatan Masyarakat & Kedokreran Komunitas. Fakukas Kedokteran (Jniversitas sriwijaya. Jl- Dr Moh Ali Konplek NMH
Palembang 30126

,'
Votume 43, Nomor l, Tahun 2008 37
Ar'l
Media Medika Indonesiana

2459 lelaki
mewakili.setiap kecamatan dikota Palembang
PENDAHULUAN iun Zf+S *unita. yang disesuaikan dengan proporsi
jerawat r"nA"A* usia 14-21 tahun disetiap l<ecanratan di Kota
Akne vulgaris atau yang lebih. dikenal 9tnFT
-p"envakit ^Palembang.(Tabel l).
kulit- kronis yang lerja.di
akibat
"i"i"t,
;;;"J; ;enahun pilosebasea yang ditandai dengan
subjek
Angka kejadian akne vulgarit ?u91 .u."}:Tuh
'

ffiil'il;;, paput, pustul, nodul dan kista pada


r""?iiti.n i"U esar 68,2Vo,kelompok lelaki (37'3%) lebih
;;;; fi inya vaneb
i leLs any pada kelenj ar sebasea
i as a
if"""Ta*i *anita(fO,gy") OR=1,42, dilain pihak khusus
besar seperti wajah, dada' dan.punggung akne vulgaris angka kejadian
Uerutcuian
dejadiannva al<ne lufcaris berkisar
85 ;;; k;G*pok pinderiti
;;;;;;;,;'.""ska begitu' akne i"a" *t"it" C5,i% sedangkan pada lelaki 54'7%"
(Tabel
x?"" t"rUunyaf pada usia muda'' Meskipun menalnut Klaus'
kesehatan vans umum' psikologis
ii. fr"iitti leblh rendah dibandingtcan
ffiil;;Fi '"l;hh dAorn aun Buxton,'os juga berbeda ciengat'
pene.litian
L"gi .".v*"tat, terutama metik" yang peduli akan m"naupu*in prevalensi acne vulgaris
il;; lung
penampilan. sebesar 85o/o.
padausia 14- 17 tahun
Pada uthumnya insiden akne terjadi Pada penetitian ini sebanyak 35,87o'"lP^olg:t menderita
dengan lesi
il; ;;;il;-iun ie-rq iuh* puauiutilaki' tipe papulopustular, 3p'l7o responden
'oredominan adalah komedo dan papul'' Rothman 1997
"t".'""G*is
r"na"ti"" akne'vulgai'is iipe komedonal dan 2'2o/o
il;;;;;; ur.n. tua*t timbul p-ada anak usia 9 tahun ;;;;;J"; menderita-aknb vulgaris tipe nert{ulistik dan
iu*in p"n"aknya pada laki-laki t€rutama usia 17-18 I r,'glr iid"t terkena atau mendirita akne vulgaris'(Tabel
iutt* t"iunskan waoita usia l6- I ? tahun''
2).

Dengan bertambahnya- .umur .angka,kejadiannya vulgaris pada


terutama Sebanyak 85olo responden menderita akne
U".uigt* U.rkurang, meskipun kadang-kadang' 30 Gil wajah, dan-terdapat juga pada wajah dan leher'
pada usia
i,*i", akne v-ulgaris menetap sampai
umunya wa]an aan tengan''atas, wajah dan punggung'
wajah dan
""4"
iutr* Uuhkan lebih.' Selain itu, akne vulgaris ;;"
teriapat 4' orang responden.yang rnenderita
Jai;,-
u[n.'*fgutit paba empat timplt predilekslnya (*1j4:
"tuu
U""V.t
i"'Uitt' terjadi pada laki-laki dibandingkan -a:ngT
34 Vo pada
wanita pada rentang usia 15-44 tahun-yaitu i.G ft"?"" atas, dan dada)'@bel 3)' Sebanyak 55'?%
Pada laki-laki' kiri)
taki-laki dan 27% pada wanita'to''. p"titi wlgaris bilateral (kanan- dan dan
walaupun "f.li" tgrd-ap.at disebelah kanan 6'47o dan sebelah
,ilut"V" uf."e vulgaris lebih cepat berkurang' i.i.g.ili"gi
gej ala yang beratjuitru terjadi'' ffi.;;b;"y"ak 5;3"/* Disiribusi geografis lcejadiln a]11e

pada *lg"tl U"masarkan kecamatan bervariasi 40'7- 70'6%


Di Palembang khususnya dan Sumatera Selatan
;;;t; dan
;sia keiadian tidak pernah.diteliti pelyanan data
Banyak cara yang dilakukan oleh
penderita u.k*uuiql:
v""l iip-uiit".si hariya data rawatjalan dari unit
uniut *.ngutasi penyakitnya, mulai, dari mengatast
kesehatan. r""Jiti denlan ouit traAisional atau kosrnetik sampai
LLioUut ke-dokter spesialis kulit' Pengobatan
akne
Tiriuan Penelitian uulgtrit sangat bersifat individual dandapat berlangsung
I;ffiiii pr."ti.^ti akne vulgaris. d11 belerapa faktor a"nlun baili tergantung berat ri.ncal reaksi yang
139
;;;ikJ;;;" kejadian akne wlgaris dikota Palembang' aiii-iuutt"n. ualit penfouatan tidak akan tampak dalam
menerus'
waktu cepat, pengobatpn harus terahr dan terus
METODE d;;;y"[ 'iia dayiv") tidak berobat, 2tt4 (se'6%)
*tngdUuti sendiri dan sisanya menggunakan pelayanan
SuatukuesionersurveidikotaPalembangdalambentuk le-sJutun dan salon kecantikan untuk mengatasi
akne
ildt ;;;;itnsi dengan populasi. masyarakat di kota
jumlah subjek vulgaris.(Tabel4).
Palembang berumur i+-zi tittun dengan
oenelitian-5204 tersebar di setiap kecamatan
di kota
Tindakan mengatasi sendiri akne vulgaris cenderung
'P;.*;;;c-tang dihitung menggunakan.piranti lunak utun t.tp.rpirah akne vulgaris sehubungan sebagian
for cross sectional study" dengan varlasl
samnel size
dan :0,05 didapatkan besar sampel
: besar obat akne yang teiedar mengandung
bahan
;#;.i;=d=0,5 keratolitik Oan aUrasif .slefta bahan pembawa yanq glgu1
;t;'-;6;den. vang variabel diteliti adalah akne
*.nutop pori-pori ktlit'yung i?tttung*ng'a'tfifitas
;G;rit;i.ktr resiko, variabel random yangterdiri dari kelenjar sebasea.
umirjenis kelamiq geografis lainnya' dan

tetangga dari Kaitan antara akne vulgaris dan makanan masih


Kuesioner disebarkan melalui ketua rukun OtplrO.U"i-f"t. Saat ini bium ada bukti bahwa
coklat'
yang terpilih menjadi anggota sampel di
*f.on tetangga ,riri,- ,"ofooa, atau malianan lain dapat langsung
setiap kecamitan di kota Palembang menvebabkan akne, Makanan teriebut dapat
L r.rp.ngu",hi metabolisme tubuh sehingga men-
HASTL gaktiikan kelenjar pilosebasea untuk menghastlra"
I

5204 subjek yang i.Uu* dan bita terliai penyumbatan pada folikelnla
Jumlah subjek yang diteliti sebanyak
I

i
I
I
I
I 38 \'olume 43, Nomor [, Tahun 2008
I
$.
Arti*el Asli Kejadian <lan Faktor Risika lkne k'wlgark

Tabel l. Angka kejadian akne vulgaris pada subjek penelitian

Akne Vulgaris Perempuan Total

ubjek
Tidak akne vulgaris 519 (31,3%) n38(68,7%) t657 (t00%)
lebih
(10,07o) 21.9% 3l,g%
husus Aknc vulgaris 1940 {54,1Yo) 1607 (45,3yo) 3547 (t00%)
iadian
(37.3v") (30,9%) 68,2W
Tab€l
(laus, 2459 2745

ditian r'=zt,ot p=0,000001, OR = t,42

ttur,r_. ,

Tabel 2. Tipe akne vulgaris berdasarkan sex subjek penelitian tahun 2007
derita
lnden
Tipe Akne Vulgaris Lelaki Perempuan Total
22Yo
< dan Tidak menderita akne vulgaris 5t9 I138 16i,57
Tabel t0,v/o 2t9% 3l,8yo
Komedonal' 844 725 t569
16,2o/o 13,9%o 30.1o/o
pada
leher, Papulopustular t027 836 1863
r dan 19,7Vo l6,lYo 35.8%
lerita Nodulokistik 69 46 ll5
ajah,
l,3o/o 0,9Yo 2,2o/o
5,7%
Jumlah 2459 2745 5204
dan
relah
akne
"
,6% idUlt 3. Disiibusi iokasi akne vutgaris pada kelompok penderita akne

garis
atasi Lokasi akne vulgaris %
mpai
akne
Wajah 3027 85,3
sung
-
Leher 16 0,4
yang Lengan atas 9 0,2
llam Dada
5 o,l
3ruS. Punggung 13 0,4
,6W "
:maI
Wajah dan leher t04 2,9
*ne Wajah dan len-gan atas 20 0,6
Wajah dan dada 47 1,3

:ung
Wajah dan punggung 217 6,t
gian
Leher dan pu?ggung 3 0,t
rhan
Wajah. leher: dan dada 5 0,1
apat Wajah. leher, dan punggung 19 t 0,5
fitas Wajah, lengan atas, dan dada 3-*.lt r 0,1
Wajah. lengan atas, dan punggung ll 0,3

asih
Wqiah,dada, dan punggung 29 0,9
dat, -
Wajah. leher. lengan atas, dan dada 5 0,1
ung Wajah, leher, dada, dan punggung l0 0,3
Pat Wajah. Ieher. lengan atas, dad4 dan punggung 4 0,1
len-
mn Jumlah 3547 100
iya

I
\/olume 43, Nomor l, Tahun 2003 . 39
Media Medika lndonesiana
.4riild

dengan OR:4,975 (p=0,031). Fasial rnerupakan sal41


maka dapat menjadi awal dari akne, namun metabolisme
yang satu-perawatan kulit untuk mengobati aknb vutgaris hanya
trUuf, t"iiup individu berbeda-beda sehingga reaksi
untui< komedo bukan peradangannya. Regenerasi kulil
;;rfi4fu; kelenjar pilosebasea tidak sama pada setiap
terjadi dalaur 30 hari, oleh sebab itu sebaiknya fasial
inii"iai,. oari penllitian juga didapatkan bahwa sebagian
ailakukan rutin sebulan sekali karena fasial bertujuan
Gsar respondin yaitu:bez orang mengisi bahwa tidak
ada e&k'makanun dan 1342 respoden berpendapat ada
untuk mongangkat se[-sel kulityang mati-
efek makanan pada timbulnya akne vulgaris terutama
Banyak orang percaya bahwa akne vul-qaris- disebabkaa
dikalangan penderita akne vulgaris dan -pendapat ini
berbedisecira bermakna dengan OR =3,12 atau dengan oleh kulit ying kotor, padahal jika kita hanya
membersihkan saja tidak akan mengatasinya. (Tabel T).
kata lain ketompok pendeiita akne vulgaris lebih wajah secara berlebihan
merasakan p"nguiuh makanan dibandingkan non akne
Dilain pihak membersihkan
dengan produk-produk seperti alkohal;ba1ed eleanser
vulgaris. (iaUet 5). Berbagai jenis makanan yang
dinlatakan' tesponien sebagai rqakanan- yang dapat
dan-scrub dapat mengiritasi- kulit tebih jauh dan
sel
menyebabkan akne vulgaris terutama daging, makanan
memperparah akne vulgarist, padahal sebenarnya akl
pen[ganti daging, sereal, produk susu dan pengganti susu diperiukin hanya menlbersihkan wajah dua kali sehari
Pei
aun'iung t"ti'ingli adalah daging dan pengganti daging dingan air dan sabun yang lembut untuk mengurangi
9,6%.
minlakyang berlebih dan mengangkat kulityang mati' Ail
ye
Berdasarkan data hasil penelitian, didapatkan nesponden
3l0l orang penderita akne vulgaris, yang tidak sci
melakukan [.giut* fasial, sedangkan 1ang. melakukan
yang menderita akne wlgaris -99ngT frekuensi all
kegiatan fasiaGebanyak44S dari penderita akne vulgaris
dimana rnakin
hembersihkan wajah berhubungan linier bd
kl
penderita akne vulgaris
Tabel 4. Tindakan responden mengatasi akne dari 3.547
B)
ril
pl
Persentase (7o)
Tindakan mengatasi Akne vulgaris
fi
936 26,39
Tidak berobat ki
2Lt4 59,60 (i
Mengatasi sendiri
r1
2,14
Berobat ke Dokter Umum cl
I1,50
Berobai ke Dokter Spesialis kulit tl
0,37 tl
Berobat ke Salon Kecantikan

Iumlah
354'l t00 l
fl

Tabel 5. Pendapat t€ntang makanan terhadap akne vulgaris

Efek makanan terhadap akne vulgaris


Kelompok
Ya

t442 215 1657


Tidak akne vulgaris

akne vulgaris 2420 lt27 3547

t342

t108,54,p= 0,000002, oR=3' I 2

Tabel 6. Kegiatan fasial dari seluruh responden !.r.t t


a

Akne Vulgar(s Total


Kegiatan Fasial
Tidak akne vulgaris akne vulgaris
n n

Tidak l 535 3l0t 4l8l

Ya t22 448 5r3

ft =4'650' P=0,03 l'0R= 4'975)

40 Volume 43, Nomor l,Tahun 2008

.
,4rtikel Asli Kejadian dan Faktor Nsiko Akne [lulgaris

r salah
shanyl Tabel 7. Frekuensi membersihkan wajah (perhari)
si kulit
r fasial Frekuensi membersihkan wajah Akne (-) . Akne (+)
rtujuan
Tidak rutin membersihkan w{ ah 420 t097 t5l7

5abkan
<3 kali perhari 973 t772 274s
hanya 3 kali peihari 213 572 785
.bel7). >3 kali perhari 5l 106 t57
ebihan
ean,er
h dan
larnya sering wajah dibersihkan makin rendah angka kejadian Sebagian besar responden kelompok penderita akne
sehari akne Vulgaris ;yang membersihkan wajah lebih dari 3 kali wlgaris menyatakan akne vulgaris bertambah panah oleh
urangi perhari apgka kejadian akne hanya2Vo. efek manipulasi berupa inenggaruk maupun memencet.
ati. (Tabel l0). Hasil uji statistik yang berbeda secara
Angka kejadian tertinggi akne vulgaris pada kelompok bermakna sesuai dengan teori bahwa manipulasi f-rsik
ond€n yang menggunakan kosmetika mencapai 3388 kasus, akne akan memperparah akne terutama oleh infeksi
!uensi sedangkan responden.yang tidak menggunakan kosmetik sekunder.'
makin angka kejadian akne hanya 359 kasus secara statistik
bermakna. (Tabel 8). Bahan-bahan kimia yang ada dalam Responden yang mempunyai riwayat keluarga dengan
kosmetik dapat langsung menyebabkan akne vulgaris. akne vulgaris ternyata terkena akne vulgaris 80,035% :
Biasanya kosmetik ini menyebabkan akne dalam bentuk dan proporsi kelompok tanpa riwayat keluarga akne
ringan terutama komedo tertutup dengan beberapa lesi vulgaris tetapi menderita akne vulgaris : 64,82%o dan
papulopustul di daerah pipi dan dagu. secara statistik bermakha atau dengan kata laln riwayat
keluarga berpengaruh terhadap kejadian akne..vulgaris.
Kebiasaan berganti ganti kosmetik mempengaruhi (Tabel I l).
kejadian akne vulgaris dan secara. statistik bermakna.
(Tabel 9). Dari 5204 responden yang terbanyak Anggota keluarga. kelompok yang terkena' akne vulgaris
menim.bulkan akne vulgaris adalah' kosmetik pembersih, adalah ibu dan ayah.. Kerpungkiriah besar akne
deftoiatif '. dan.' pefawatah,' .s6lebihnya mempunyai merupakan periyakit'leni:tik Oimina pada penderita
persentase yang sangat rendah. Hal ini sesuai dengan adanya peningkatan respon pilosebasea terhadap kadar
tinjauan pustaka bahwajenis kosmetik perawatan seperti normal androgen- dalam darah. Faklgr herediter sangat
pelembab, krem penahan sinarmatahari, dan kremmalam berpengaruh pada besar aktivitas kelenjar sebasea.'u
dapatmenyebabkan timbulnya akne wlgaris.* Apabila kedua orang tua mempunyai parut bekas akne

Tabel 8. Penggunaan kosmetik dan akne vulgaris

Penggunaan kosmetika Akne 1j Akne (+) -

Tidak 167 359 526


Ya t290 3388 4678

f= 4,08. y0,043271
, .,

Tabel 9. Kebiasaan berganti-ganti kosmetik responden


ttt,
Akne Vulgaris
Kebiasaan bcrganti-ganti kosmetik Total
Tidak akne vulgaris akne vulgaris

Tidak t23 I 2354 3585


Ya 426 I 193 t6t9
Jumlah' 1657 3547 5204
(t=27,6e. p:0,000000)

Volume 43, Nomor l,Tahun2008 41


Media Medika Indonesiana ,ptkell

kemungkinan besar anaknya menderita akne. Namun Tindakan mekanik menggosok dan rnenggaruk akne
7.H
selain faktor herediter masih banyak faktor lain yang memperparah keadaaan akne vulgaris, frekuensi fas]i R
dapat mempengaruhi akne wlgaris. dan memlersihkan muka dengan air r".".u ,uj6 s.H
berhubungan linier dengan angka kejadian akne vulgarli*'
t
A
Sedangkan dari hasil penelitian obat-obatan bukan
m€rupakan faktor resiko akne vulgaris tapi dapat
s.B
Kosmetika dan sering berganti-ganti kosmetika €
mencetuskan erupsi akneiformis. Dari keseluruhan berhubungan delgan tingginya angka kejadian aknl
responden hanya 144 orang yang mengkonsumsi obat vulgaris dan dari kelompok yang mempunyai keluargx
yang kesemuanya tidak ada hubungan dengan kejadian terdekat menderita aknejuga terkena akne vulgans.
akneVulgaris, dilain pihak ada peneliti yang menyatakan
steroids, lithium, dan beberapa obat anti epilepsi dan SARAN
jodida dapat merangsang timbulnya akne wlgaris. "
Prevalensi akne vulgaris masih sangat tinggi dikota
SIMPULAN Palembang sehingga diperlukan sosial isasi pencegaha1
terutama pada kelompdk umur 15-16 tahun berupa ca6
Telah dilakukan penelitian prevalensi akne wlgaris pencegahan umum dan caraperawatan kulit yang effekti{
dikota Palembang pada penduduk dengan umur 14-21 mudah dilaksanakan dan murah dengan memakai
tahun dan didapatkan dan didapatkan plevalensi umum pembersih dan pelembab yang non abrasif, dan
akne vulgaris 68,2Yo dan prevalensi berdasarkan menghindari pemakaian produk kosrnetik yang
kelompok jenis kelamin lelaki lebih tinggi dari wanira menyebabkan timbulnya akne terutama kosmetik yan!
(7 8,89%:5 8,5 4Yo), prev alensi spesifrk berdasarkan tipe cenderung menutup kelenjar sebasea kurang dianjurkan.i
akne komedonal 30,1%, papulopustular 35,8%,
Nodulokistik 2,2Yo danuntuk keseluruhan tipe prevalensi DAFTARPUSTAKA
spesifik lelaki lebih tinggi dariwanita.
l. Orkin M. Maibacih HL. dan Dahl M V. editor. Dermatology.
APPLETON & LANGE: California t99 l.
Prevalensi spesifik berdasarkan umur yang paling tinggi
adalah kelompok umur 15-16 tahun.dan distribusi
2. DjuandaA. Hamzah M. Aisah S. editor. fimu penyakit Kulit
Kelamin. FKUI: Jakarta" 1999.
geografis prevalensi akne vulgaris hampirmerata disetiap 3. Klaus W, Richardd dan Dick S. Fitz patricks ColorAtlas
kecamatan di kota Palembang sesuai dengan proporsi and Sinopsis of Clininal Dermatology. Medical publishing
penduduk usia 14-21 tahun, posisi yang paling banyak . . 'Odctm
DivisiOn:Newyork, 2005.
adalah bilateral dan pada daerah wajah. 4. RB, Djames W, B-erge r TG. Andrew,s Disease ottThe
Skin. Clinical Dermatology. WB Saundcr,s company:
Sebagian besar respondenmengatasi sendiri aknenya, dan Newyork.2000.
obat obat yang paling banyak adalah kosmetik dan
5. Buxton PK. ABC of Dermatologfi BMJ Books: London.
2005.
makanan yang sering menyebabkan munculnya akne 6. SK Lwange and Lemeshaw. Sample Size Determination in
vulgaris adalah dagfurg dan pengganti daging. Health Studies. WHO Geneva,2000

Tabel 10. Efek manipulasi menggaruk/memercet terhadap Aknb Vulgaris

Efek manipulasi tertentu tcrhadap akne vulgaris


Akne vulgaris
Tidak berubah Bertambah parah

Akne vulgaris t304(37.76%) 2243(63.24%) 3547

Z=21.59. p=0,000000

Tabel I l. Riwayat keluarga dengan Akne Vulgaris !".',

Riwayat keluarga dengan akne vulgaris Akne (-) Akne (+)

Tidak ada 1429 2633 4062


Ada 228 9t4 lt42
/ Jumlah t657 3547

X' = 95,08, p{.000001 OR= 2.18

42 Volume43,Nomorl,Tahun2008
ktikelAsli Kejadian dan Faktor Risika Akne V,atgaris

tf .tn, 7. Halim H, Sambijono lV. Penatalaksanaan Aknc Vulgaris. Acne.NIH Publication. 2006
;r MajalahCermin DuniaKedokteran: Jakarta, 1986. 10. Harahap, Marwali. Ilmu Penyakit Kulit. Flipokrates:
fasial
8. Hanim N. Perencanaan Menu Adekwat. Bagian Gizi Jakarr4 1998.
a rutin Fakultas Kedoktenm Universitas Sriwiiaya: Palembang, I l. Julie C, Harper MD, acne vulagris. eMedicine Speciaiities
rlgaris. 2005. USA, Januari2007, page3
Http ://index. n iams. nih.gov/subject.cfm?SearchType= 12. Http :/www.dms.moph. go. th/inderrn/jorna[/cutis/
metika Categoiy&Category:14. Qucstion and Answers About 2$02lvol7W/o20no2o/o20auglvol70l20ao2o/o20pl0t.pdf.
I aknc
ilu*g,

dikota
gahan
a cara
fehif, Ucapan te'rima kasih kepada mitra bestari pada Volume 43 no. I tahun 2008 :
nakai
dan l. Prof. dr. Kabulrachman, Sp.KK (K). Bagian llmu Penyakit Kulit dan Kelamin" Fakultas Kedokteran Universitas
yang Diponegoro/RS. Dr. Kariadi Semarang.
yang Z. Prof. ni. *. eg. Doemantri, Sp. A (K). Bagian llmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas
:an.l Diponegoro/RS. Dr. Kariadi Semarartg.
3. dr. Banundari Rachmawati, Sp. PK (K). Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RS.
Dr. Kariadi Semarang.
logy. 4. Dr. dr. Winarto, DMM, Sp.M, Sp. MK. Bagian Mikobiologi, Fakultas Kedokteran Universitas piponegoro/RS. Dr.
Kariadi Semarang.
Kulit

\tlas
hing

The
lny:

lon.

rin

t."
!t

Volume43,Nomor l,Thhun2008 43
a

Anda mungkin juga menyukai