Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PROJEK RBM

JERON, NOGOSARI, BOYOLALI

Disusun Oleh :

Agung Nur Kholis (P27228015062)

Dwi Widayanti (P27228015078)

Greta Tias Triana (P27228015086)

Ikhsani Asri Ashari (P27228015088)

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Praktik Klinik III

PROGRAM STUDI D-IV OKUPASI TERAPI

JURUSAN OKUPASI TERAPI

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN SURAKARTA

TAHUN 2018
PROGRAM PENYULUHAN MENGGUNAKAN MEDIA LEAFLET DI
POSYANDU Ds. JERON, NOGOSARI, BOYOLALI

A. Latar belakang
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Besumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes RI, 2006).
Posyandu merupakan salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk
memudahkan masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan kesehatan
terutama untuk ibu hamil dan anak balita. Keaktifan keluarga dalam setiap
posyandu tentu akan berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah
satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status gizi masyarakat
terutama anak balita dan ibu hamil (Adisasmito, 2007).
Adapun tujuan dari diselenggarakannya posyandu adalah
mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak balita dan angka
kelahiran, mempercebat penerimaan NKKBS, serta meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan
dan lainnya yang menunjang sesuai dengan kebutuhan (Depkes RI, 1989).
Dalam posyandu sendiri biasanya terdapat aktivitas berupa
penyuluhan. Penyuluhan merupakan pengembangan perilaku masyarakat
melalui pendekatan pendidikan non formal untuk membantu menyediakan
pilihan-pilihan agar mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi
secara mandiri. Pendekatan yang digunakan dalam penyuluhan sangat
bervariasi, namun yang diutamakan adalah pendekatan partisipatif dengan
beragam metode, mengutamakan kebutuhan partisipan penyuluhan, dan
berkelanjutan (Amanah, 2007).
Pada penyuluhan seringkali menggunakan leaflet sebagai media
dalam pelaksanaannya. Leaflet adalah lembaran kertas yang mengandng
pesan tercetak untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai
suatu hal atau peristiwa. Biasanya terdiri dari satu lembar dengan cetakan dua
muka dan terdapat lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet. Leaflet
digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu informasi
(Padri, 2011).
B. Tujuan
1. Peningkatan mutu pelayanan posyandu
2. Meningkatkan program pelayanan posyandu
3. Menambah informasi dan wawasan kepada masyarakat
4. Pengertian tentang stunting
5. Penyebab stunting
6. Cara pencegahan stunting
7. Dampak dari stunting
C. Sasaran
Sasaran dari projek adalah semua masyarakat yang mengikuti aktivitas
posyandu. Masyarakat yang mengikuti posyandu sendiri adalah orangtua
balita dan balita. Hal ini bertujuan untuk memberikan informasi dan wawasan
baru kepada orangtua tentang pentingnya pencegahan stunting yang dapat
berdampak pada kesehatan balita di masa yang akan datang.
D. Alat
Projek yang dibuat berupa leaflet yang memberikan informasi kepada
orangtua balita. Leaflet yang dibuat berjumlah 1 materi yang ditujukan untuk
orangtua balita.
E. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, simulasi dan diskusi.
F. Indikator keberhasilan
Penyuluhan dikatakan berhasil jika terapai :
1. Peserta kegiatan penyuluhan memahami dan mengerti tentang apa itu
stunting.
2. Peserta kegiatan penyuluhan memahami dan mengerti penyebab stunting.
3. Peserta kegiatan penyuluhan memahami dan mengerti cara untuk
mencegah stunting.
4. peserta kegiatan penyuluhan memahami dampak dari stunting.

Anda mungkin juga menyukai