Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS KELOMPOK

PROFIL PUSKESMAS SERTA ANGKA MORBIDITAS PADA BULAN


DESEMBER 2018 DI POLI UMUM PUSKESMAS SUBAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas Kepaniteraan Komprehensif


Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Di Puskesmas Subah

Disusun Oleh :
1. Padaka Aji Basundoro
2. Annisa Rizki Heryanti
3. Dini Ayu Harisriani

Pembimbing

dr. Ida
dr. Nani

KEPANITERAAN KOMPREHENSIF
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
BATANG
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Penulis : Dokter Muda Komprehensif

Periode : 3 Desember- 29 Desember 2018

Bagian : Kepaniteraan Komprehensif Puskesmas Subah

Judul laporan : Profil Puskesmas Dan Angka Morbiditas Pada Bulan Desember 2018
Di Poli Umum Puskesmas Subah

Pembimbing : dr. Ida, dr. Nani

Batang, Desember 2018

Mengetahui,

Pembimbing, Pembimbing,

dr. Ida dr. Nani


KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat
dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan laporan “:Profil Puskesmas Dan Angka
Morbiditas Pada Bulan Desember 2018 Di Poli Umum Puskesmas Subah” ini dengan baik.
Laporan kasus ini disusun untuk memenuhi syarat menempuh Kepaniteraan
Komprehensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang di Puskesmas Subah.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr. Ida selaku kepala puskesmas Subah yang telah memfasilitasi Penulis dalam
penyelesaian laporan ini.
2. dr. Ida dan dr. Nani selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan
memberikan masukan yang berharga bagi Penulis.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
maka Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Semoga penulisan
laporan kasus ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Batang, Desember 2018

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan hidup


manusia. Dengan kondisi yang sehat, manusia dapat melakukan aktivitas sehari-harinya
dengan baik, tanpa terganggu oleh kesehatan tubuh yang kurang optimal. Masyarakat di
Indonesia masih terbilang terbelakang dalam hal menjaga kesehatan, mereka masih kurang
menyadari akan pentingnya untuk menjaga kesehtan diri, keluarga dan lingkungannya, yaitu
memahami akan pentingnya promotiv dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik
mencegah daripada mengobati. Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan
masyarakat di Indonesia terutama masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit
penyakit. Melihat semua masalah kesehatan tersebut, perlu adanya perbaikan dibidang
kesehatan. Untuk itu, sangatlah perlu terselengaranya berbagai upaya kesehatan, baik upaya
kesehatan perorangan maupun upaya kesehatan masyarakat yang sesuai dengan azas
penyelenggaraan. Yang hal tersebut merupakan salah satu fungsi dari puskesmas, sehingga
untuk memperbaiki kesehatan masyarakat tersebut, perlu ditunjang oleh manajemen
puskesmas yang baik agar puskesmas benar-benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.

Manajemen puskesmas adalah rangkaian kegiatan yang bekerja secara sistematik


untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Sehingga terciptalah
masyarakat yang sehat dan produktif, sehingga dapat menekan angka morbiditas dan
mortalitas di masyarakat. Morbiditas merupakan angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalen dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam suatu
populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap
derajat kesehatan masyarakat

1.2. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui profil puskesmas Subah
serta angka morbiditas pada bulan Desember 2018 di Puskesmas Subah
1.3.Manfaat
Penulisan laporan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi angka
morbiditas penyakit pada bulan desember 2018 di Puskesmas Subah.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Puskesmas


Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat
pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas
mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat
dalam wilayah kerjanya. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas
merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

2.2. Manajemen Puskesmas

Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang


bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif.
Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta
pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang
saling terkait dan berkesinambungan (Depkes RI, 2006).

1. Perencanaan Puskesmas
Arah perencanaan puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat 2010. Dalam
perencanaan puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai kondisi
kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan.
Pada dasarnya ada 3 langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu : (a)
identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas
pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan, (b) identifikasi potensi
sumber daya masyarakat dan provider, dan (c) menetapkan kegiatan-kegiatan untuk
menyelesaikan masalah. Hasil perencanaan puskesmas adalah Rencana Usulan Kegiatan
(RUK) tahun yang akan datang setelah dibahas bersama dengan Badan Penyantun
Puskesmas (BPP). Setelah mendapat kejelasan dana alokasi kegiatan yang tersedia
selanjutnya puskesmas membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Proses
perencanaan dapat menggunakan instrumen Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) yang
telah disesuaikan dengan kondisi setempat atau dapat memanfaatkan instrument lainnya.
2. Penggerakkan Pelaksanaan
Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan penjabaran lebih
rinci dari rencana pelaksanaan kegiatan. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan
puskesmas melalui instrumen lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari :
a. Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan pelaksanaan kegiatan
bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas
program intern puskesmas.
b. Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan pelaksanaan dan
monitoring kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, Badan Penyantun
Puskesmas atau badan sejenis dan mitra yang lain puskesmas sebagai wujud tanggung
jawab puskesmas perihal kegiatan.

3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian

Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan


instrumen yang sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di puskesmas adalah: a.
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) b. Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai
pengganti dan stratifikasi.
BAB III

PROFIL PUSKESMAS DAN ANALISIS ANGKA MORBIDITAS PENYAKIT

3.1 Profil Puskesmas

A. Keadaan Geografi

Puskesmas Subah merupakan puskesmas perawatan yang ada di Kecamatan

Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah. Letak Puskesmas Subah sangat

strategis karena berada di pinggir jalan raya dijalur pantura tepatnya di Jalan Raya

Subah No 7b terletak pada 6°58'18.45"LS dan 109°52'36.74"BT. Puskesmas Subah

menempati tanah hak milik pemerintah daerah kabupaten Batang seluas 3.335 m2.

Batas wilayah kerja Puskesmas Subah adalah :

 Sebelah Timur : Kecamatan Banyuputih

 Sebelah Barat : Kecamatan Tulis

 Sebelah Selatan : Kecamatan Pecalungan

 Sebelah Utara : Laut Jawa

Gambar Peta Wilayah Kecamatan Subah


Secara umum wilayah kerja Puskesmas Subah mencakup luas wilayah seluas

8.352,170 Km2 yang terdiri dari 17 desa, 68 dukuh, 72 RW, dan 287 RT.

17 desa yang tersebut diatas adalah :

1. Desa Menjangan 10. Desa Durenombo

2. Desa Karangtengah 11. Desa Clapar

2. Desa Mangunharjo 12. Desa Adinuso

3. Desa Tenggulangharjo 13. Desa Sengon

4. Desa Kalimanggis 14. Desa Gondang

5. Desa Keborangan 15. Desa Kuripan

6. Desa Jatisari 16. Desa Kemiri Barat

7. Desa Subah 17. Desa Kemiri Timur

8. Desa Kumejing

B. Keadaan Penduduk

Berdasarkan data dari kantor Kecamatan Subah yang berhasil dihimpun,

jumlah penduduk Kecamatan Subah sebanyak 52.319 jiwa. Laki-laki 25.830 jiwa dan

perempuan 26.489 jiwa yang artinya jumlah penduduk perempuan di Kecamatan

Subah 1,25 % lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk laki-laki. Sex Ratio

terbesar terdapat pada rentang umur 15 – 19 tahun yaitu sebesar 2.301 jiwa.

Sementara Sex Ratio terkecil terdapat pada rentang umur 65-69 tahun, yaitu 844 jiwa.

Secara keseluruhan penduduk Kecamatan Subah lebih banyak perempuan

dibandingkan dengan penduduk laki-laki. Jumlah rumah tangga 18.000, dengan rata-

rata jumlah anggota keluarga 3 jiwa, untuk jumlah penduduk yang yang terbanyak

adalah Desa Sengon yaitu sebanyak 6.889 jiwa dengan 2520 rumah tangga.
Gambar 2 Grafik Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur di

Wilayah Kerja Puskesmas Subah Tahun 2017

Dari Piramida Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Subah di atas,

jumlah penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak pada golongan umur15-19

tahun, yaitu 2355 jiwa untuk laki – laki sedangkan jumlah penduduk perempuan

2301 jiwa.

Desa Subah adalah desa yang paling tinggi kepadatan penduduknya yaitu

18,34/km2 dan daerah terendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Desa

Menjangan yaitu 3,10 km2.

C. Pelayanan / Kegiatan Puskesmas Subah


Pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Subah berupa pelayanan rawat

jalan, pelayanan rawat inap, PONED (Pelayanan Obstetrik Neonatal Emergensi

Dasar) maupun Unit Gawat Darurat ( UGD) yang siap melayani masyarakat. Selain

itu Puskesmas Subah didukung 3 Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Pustu

Karangtengah, Pustu Kemiri Barat dan Pustu Clapar, serta 14 Poliklinik Kesehatan

Desa ( PKD). Namun mengingat jumlah kunjungan di Pustu Clapar tidak sebanding

dengan sumber daya yang dikeluarkan, maka pada tahun 2017 pelayanan di Pustu

Clapar dialihkan dalam bentuk pelayanan di PKD dan Puskeling di Desa Clapar.

Pelayanan rawat jalan Puskesmas Subah meliputi kegiatan pelayanan di dalam

gedung Puskesmas Subah maupun kegiatan di luar gedung Puskesmas Subah di

dalam wilayah kerja Puskesmas Subah yang meliputi :

1. Pelayanan di dalam gedung ( Rawat Jalan dan Rawat Inap)

Pelayanan di dalam gedung Puskesmas Subah meliputi ;

a. Pelayanan Pendaftaran Pasien dan Rekam Medis

b. Pelayanan Pengobatan Umum Dan Kesehatan Jiwa

c. Pelayanan Pengobatan Kesehatan Ibu dan Anak – Keluarga Berencana (

KIA- KB)

d. Pelayanan Pengobatan Gigi Dan Mulut

e. Pelayanan Imunisasi

f. Pelayanan Konsultasi Gizi

g. Pelayanan Tata usaha

h. Pelayanan Laboratorium

i. Klinik IMS

j. Pelayanan Kefarmasian

k. Pelayanan Gawat Darurat


l. Pelayanan Rawat Inap

m. PONED

2. Pelayanan di luar gedung

a. Promosi Kesehatan : Berupa Penyuluhan – penyuluhan kesehatan.

b. Usaha Kesehatan Sekolah ( UKS) dan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah

(UKGS)

c. Posyandu Balita: Pendaftaran, Penimbangan, Imunisasi, Pengobatan,

Penyuluhan / Konseling

d. Posyandu Lansia : Senam Lansia, Pengobatan

e. Posbindu : Pemeriksaan Kesehatan, Pemeriksaan Laborat, Pengobatan

f. Pelacakan Kasus : Sweeping Kasus Berpotensi Menular / Wabah

(Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit)

g. Survey PHBS : Penelitian Rumah Tangga dengan Perilaku Hidup Bersih

Sehat (Kesehatan Lingkungan)

h. Puskesmas Keliling : Melaksanakan Pelayanan Kesehatan ke Daerah

terpencil yang Sulit Terjangkau Akses Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

i. Pelayanan Pemeriksaan IMS, VCT HIV-AIDS dan PDP.

Puskesmas Subah mempunyai beberapa pelayanan unggulan yaitu ;

1. Pelayanan MOW

2. Unit Gawat Darurat yang buka 24 jam

3. PONED buka 24 jam

4. Pelayanan gigi dan mulut yang lengkap

5. Sarana penunjang diagnostik, EKG, Laboratorium

6. Program Hallo Bidan yang merupakan suatu sarana komunikasi lewat media

sosial tentang Kesehatan Ibu dan Anak serta konsultasi KB


D. Visi Misi Dan Tata Nilai

1. Visi Puskesmas Subah

Visi Puskesmas Subah adalah “menjadi institusi pelayanan kesehatan dasar

yang berkualitas, profesional, dan berbasis teknologi informasi menuju

terwujudnya masyarakat sehat “

2. Misi Puskesmas Subah

Guna mendukung visi tersebut maka Puskesmas Subah mempunyai misi

sebagai berikut:

a. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu,

merata dan terjangkau dengan berbasis teknologi informasi

b. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat

c. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dengan dukungan

dan kerjasama lintas sektor

3. Tata Nilai Puskesmas Subah

Tata Nilai Puskesmas Subah adalah “ S E H A T I “ :

S = Santun, sopan bertutur kata dan berperilaku


E = Empati, melayani dengan sepenuh hati
H = Handal,memberikan pelayanan terbaik oleh tenaga profesional
A = Akuntabel, dapat dipertanggung jawabkan
T = Teladan, menjadi panutan dan tauladan bagi masyarakat dalam
berperilaku sehat
I = Integritas dalam melaksanakan tugas

E. Tujuan Dan Sasaran Puskesmas Subah

1. Tujuan Puskesmas Subah


Langkah selanjutnya untuk mencapai VISI dan MISI yang telah ditetapkan

adalah dengan merumuskannya dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional,

yaitu penetapan tujuan organisasi. Tujuan merupakan penjabaran atau

implementasi dari pernyataan Misi yang merupakan hasil yang ingin dicapai

dalam kurun waktu.

Tujuan Puskesmas Subah Kabupaten Batang berdasarkan Misi nya adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatnya cakupan, jenis dan kualitas pelayanan puskesmas.

b. Meningkatnya kualitas manajemen dan profesionalisme SDM puskesmas.

c. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana puskesmas.

d. Meningkatnya peran serta aktif masyarakat dalam penyelenggaraan upaya

kesehatan.

e. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup bersih dan

sehat.

f. Meningkatnya kualitas kesehatan lingkungan.

2. Sasaran Puskesmas Subah

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan dan menggambarkan hal-hal

yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara

operasional. Rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan

fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok yang bersifat

spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai.

Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka Puskesmas Subah

menetapkan sasaran sebagai berikut :

a. Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan puskesmas

b. Meningkatnya kepuasan pelanggan


c. Meningkatnya stándar pelayanan puskesmas

d. Meningkatnya kualitas administrasi perkantoran

e. Meningkatnya disiplin aparatur

f. Meningkatnya kapasitas SDM

g. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana aparatur

h. Meningkatnya kuantitas dan kualitas laporan yang diterbitkan

i. Meningkatnya kuantitas dan kualitas obat dan perbekalan kesehatan

j. Meningkatnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana puskesmas

k. Meningkatnya kuantitas dan kualitas UKBM

l. Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

m. Peningkatan kualitas sanitasi dasar

n. Meningkatnya kualitas sanitasi di TTU, TP3 dan institusi

3.2 Angka morbiditas penyakit

Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden maupun angka

prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian penyakit dalam

suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga berperan dalam penilaian

terhadap derajat kesehatan masyarakat.

Angka kesakitan penduduk didapat dari hasil pengumpulan data dari sarana

pelayanan kesehatan (Facility Based Data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan

dan pelaporan.

Gambaran sepuluh besar penyakit semua golongan umur di Kecamatan

Subah pada tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut


Tabel 1. Sepuluh Besar Penyakit Semua Golongan Umur di

Kecamatan Subah Tahun 2017

10 Besar Penyakit Tahun 2017 Jumlah


Nasopharingitis Akuta (ISPA,common cold) 6011
Obs. Febris 1938
Rhumatoid Arthritis lain 1166
Chepalgia 956
Type 2 : Non Insulin Dependen DM 838
Gastritis 675
Peny Pulpa & Jaringan Perapikal 531
LECET-2 / V.LACERATUM/SCISSUM 429
Pharingitis 412
Dispepsia 362

Sumber : Simpus Puskesmas Subah

Tabel 2. Sepuluh besar penyakit di Puskesmas Subah

10 Besar Penyakit Tahun 2017 Jumlah


Nasopharingitis Akuta (ISPA,common cold) 6011
Obs. Febris 1938
Rhumatoid Arthritis lain 1166
Chepalgia 956
Type 2 : Non Insulin Dependen DM 838
Gastritis 675
Peny Pulpa & Jaringan Perapikal 531
LECET-2 / V.LACERATUM/SCISSUM 429
Pharingitis 412
Dispepsia 362

Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa penyakit tersering pada bulan

Desember 2018 adala Nasopharingitis atau ISPA. ISPA juga menjadi penyakit
tersering di Puskesmas Subah pada tahun 2017. Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA) merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau

lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli

(saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga

tengah dan pleura. Penyakit Infeksi Saluran pernafasan Akut (ISPA) khususnya

Pneumonia masih merupakan penyakit utama penyebab kesakitan dan kematian

pada Balita. Tetapi tidak banyak perhatian terhadap penyakit ini.

Penemuan dan tata laksana kasus Pneumonia merupakan inti kegiatan

pengendalian pneumonia Balita dilakukan secara pasif dan aktif. Penemuan

secara aktif yaitu deteksi dini kasus Pneumonia Balita sesuai kriteria klasifikasi

kasus dan dilakukan disemua UPK mulai Poskesdes, Pustu, Puskesmas hingga

RS. Penemuan secara aktif dilakukan oleh petugas UPK bersama Kader yang

secara aktif mendatangi sasaran diwilayah kerja mereka.


BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan

4.2 Saran

1. Perlu dilakukan evaluasi mengenai tingginya angka kejadian ISPA di Subah segera
mungkin
2. Perlunya monitoring angka kejadian ISPA secara kontinyu
3. Perlunya peninjauan penyebab tingginya angka kejadian ISPA di Puskesmas Subah

Anda mungkin juga menyukai