Tarbiyah Dzatiyah adalah sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan) yang diberikan oleh seorang muslim
atau muslimah kepada dirinya sendiri untuk membentuk kepribadian Islami yang sempurna dalam
segala aspeknya, baik ruhiyah, fikriyah, maupun jasadiyah. Dengan demikian, secara singkat tarbiyah
dzatiyah bisa diartikan sebagai tarbiyah mandiri.
Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya
adalah manusia dan batu. (QS. At-Tahrim : 6)
Arti menjaga diri dari neraka, seperti dikatakan Ibnu Sa'di rahimahullah, ialah dengan mewajibkan
diri mengerjakan perintah Allah ta'ala, menjauhi larangan-Nya, bertaubat dari apa saja yang
dimurkai-Nya dan mendatangkan siksa. Inilah makna tarbiyah dzatiyah dan salah satu tujuannya.
2. Jika Anda tidak mentarbiyah diri Anda, siapa yang mentarbiyah Anda?
Siapa yang mentarbiyah seseorang saat ia berusia lima belas tahun, dua puluh tahun, tiga puluh
tahun, atau lebih? Jika ia tidak mentarbiyah diri sendiri, siapa yang mentarbiyahnya? Atau jika tidak
ada pihak lain yang mempengaruhinya? Sebab, kedua orang tuanya secara khusus, atau manusia
secara umum berkeyakinan ia telah dewasa, lebih tahu apa yang lebih mendatangkan maslahat bagi
dirinya, atau mereka sibuk dengan pekerjaan mereka, hingga tidak punya waktu untuk mengurusnya.
Walhasil, jika ia tidak mentarbiyah diri sendiri, ia kehilangan waktu-waktu ketaatan dan moment-
moment kebaikan. Hari dan umur terus bergulir, sedang ia gagal mengetahui titik lemah dirinya dan
ketidakberesannya. Akibatnya, ia rugi saat kematian menjemput. Allah ta'ala berfriman,
َا ْل َج ْم َعِ ِلي َْو َِم يَجْ َمعُ ُك َْم ي َْو َم
(Ingatlah) hari Allah mengumpulkan kalian pada hari pengumpulan (QS. At-Taghabun : 9)
َفَ ْردًا ا ْل ِقيَا َم َِة ي َْو ََم آَتِي َِه َو ُكلُّ ُه ْم
Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (QS. Maryam : 95)
Dan setiap manusia telah Kami tetapkan amal perbuatannya di lehernya dan Kami keluarkan
baginya pada hari kiamat kitab yang dijumpainya terbuka. Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri
pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu. (QS. Al-Isra' : 13-14)
Setiap orang dari kalian pasti diajak bicara Tuhannya, tanpa penerjemah antara dirinya dengan-
Nya (Muttafaq alaih)
Karena itu, barangsiapa mentarbiyah dirinya, insya Allah hisabnya diringankan dan ia selamat dari
siksa, dengan rahmat Allah ta'ala.
Di sapek ini, perumpamaan tarbiyah dzatiyah seperti pohon, yang jika akar-akarnya menancap kuat
di bumi, amak pohon tersebut tetap kokoh, kendati diterpa angin dan badai.
Tapi bagaimana kiat memperbaiki realitas pahit yang dialami umat kita sekarang? Apa langkah
efektif untuk melakukan perbaikan? Dengan ringkas, langkah tersebut dimulai dengan tarbiyah
dzatiyah, yang dilakukan setiap orang dengan dirinya, dengan maksimal, syamil, dan seimbang.
Sebab, jika setiap individu baik, baik pula keluarga, biidznillah. Lalu, dengan sendirinya, masyarakat
menjadi baik. Begitulah, pada akhirnya realitas umat menjadi baik secara total, sedikit demi sedikit.