Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat
dan Hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat penyusun selesaikan. Shalawat beserta salam
disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menjadi suri teladan bagi umat
manusia, sumber inovasi dalam dunia pendidikan yang penuh dengan akhlak yang mulia.
Makalah yang berjudul Alat Berat yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Alat Berat dan Pemindahan Tanah Mekanis (PTM). Penyusun menyadari bahwa makalah ini
tak luput dari segala kekurangan dan keterbatasan. Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik
ataupun saran pembaca yang dapat meningkatkan isi makalah ini, khususnya dari dosen mata
kuliah yang bersangkutan supaya penyusun dapat membuat makalah yang lebih baik.
Akhir kata, penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Daftar isi

Kata pengantar ……………..………………….……….….…..…….... i


Daftar isi …………………..………………………….…….…...…….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………...……………….…….……… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………….…………...… 1
1.1 Tujuan dan Manfaat………………………………….……….... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bulldozer………………………………………………………… 2
2.2 Loader………………………………………………………….... 5
2.3 Excavator………………………………………………………... 9
2.4 Motor Grader………………………………………...…………. 14
2.5 Dump Truck…………………………………………………….. 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………....……… 19
Daftar Pustaka…………….…………………………………..………..……. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alat berat yang kita kenal didalam ilmu teknik sipil adalah alat yang digunakan
untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur.
Penggunaan alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi lapangan pekerjaan akan
berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya produksi, tidak tercapainya jadwal atau
target yang telah di tentukan, atau kerugian perbaikan yang tidak semestinya. Oleh karena itu
sebelum menentukan tipe dan jumlah peralatan dan attachmentnya, haruslah dipahami fungsi
dan aplikasinya. Terdapat beraneka macam alat yang sering di gunakan dalam pekerjaan
konstruksi, tetapi yang akan dibahas dalam makalah ini hanya alat-alat yang umum
digunakan untuk pekerjaan konstruksi saja. Adapun alat-alat yang akan di bahas tersebut
antaranya : bulldozer, alat pengangkut seperti loader, alat gali atau excavator, motor grader,
dan alat pengangkut jarak jauh seperti dump trck. Disini akan diberikan juga contoh
perhitungan prodktivitas untuk setiap jenis alat yang akan dibahas.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja yang dimaksud dengan alat alat berat seperti bulldozer , loader ,
excavator , motor grader ,dan dump truck ?
b. Bagaimana cara untuk menghitung produktifitas dari masing-masing alat ?

1.3 Tujuan dan Manfaat


a. Mengetahui pengertian masing-masing alat berat.
b. Membuka wawasan mengenai alaat berat
c. Dapat menghitung produktivitas alat berat.
d. Mengetahui waktu total penggunaan alat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Bulldozer

Gambar 2.1 Bulldozer.

Bulldozer adalah suatu alat berat yang mempunyai roda rantai (track shoe) untuk
pekerjaan serbaguna yang memiliki kemampuan traksi yang tinggi. Bisa digunakan untuk
menggali (digging), mendorong (pushing), menggusur meratakan (spreading), menarik
beban, menimbun (filling), dan banyak lagi. Mampu beroperasi di daerah yang lunak sampai
daerah yang keras sekalipun. Dengan swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak, dan
daerah yang sangat keras perlu dibantu dengan ripper (alat garu), atau dengan blasting
(peledakan dengan tujuan pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah
yang miring dengan sudut kemiringan tertentu, berbukit, apalagi didaerah yang rata. Jarak
dorong efisien berkisar antara 25-40 meter dan tidak lebih dari 100 meter. Jarak mundur tidak
boleh terlalu jauh, bila perlu gerakan mendorong dilakukan secara estafet. Mendorong pada
daerah turunan lebih efektif dan produktif daripada di daerah tanjakan. Attachment yang
biasanya menyertainya antara lain: bermacam-macam blade, towing, winch, ripper, tree
pusher, harrow, disc plough, towed scraper, sheep foot roller, peralatan pipe layer, dan lain-
laiin.
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak
utamanya, artinya traktor yang dilengkapi dozer attachment dalam hal ini perlengkapannya
attachment adalah blade. Sebenarnya, bulldozer adalah nama jenis dari dozer, selain
mendorong lurus ke depan, juga memungkinkan untuk mendorong ke samping dengan sudut
250 terhadap kedudukan lurus.
Jenis pekerjaan yang biasanya menggunakan bulldozer adalah:
 Mengupas top soil dan pembersihan lahan dan pepohonan,
 Pembukaan jalan baru,
 Pemindahan material pada jarak pendek sampai dengan 100 m,
 Membantu mengisi material pada scraper,
 Menyebarkan material,
 Mengisi kembali saluran,
 Membersihkan quarry.

1. Blade
Dalam pengoperasian, bulldozer dilengkapi dengan blade yang dapat distel
sedemikian rupa sesuai kebutuhan yang diinginkan, untuk itu dikenal berbagai macam blade
yang dipakai pada bulldozer atau angel dozer yaitu:

 Universal Blade (U-Blade)


Blade jenis ini dilengkapi dengan sayap (wing) yang terdapat disisi blade untuk efektifitas
produksi. Hal ini memungkinkan bulldozer membawa/mendorong muatan lebih banyak
karena kehilangan muatan yang relative kecil dalam jarak yang cukup jauh. Umumnya
bulldozer jenis ini sering digunakan untuk pekerjaan reklamasi tanah (land reclamation),
stock pile work, dan sebagainya.

 Straight Blade (S-Blade)


Straight blade cocok digunakan untuk semua jenis lapangan, blade ini juga merupakan
modifikasi dari U-Blade, maneuver lebih mudah dan balade ini juga dapat menghandel
material dengan mudah.

 Angling Blade (A-Blade)


Angling blade dibuat untuk posisi lurus dan menyudut. Blade ini juga dapat dibuat untuk:
a. Pembuangan ke samping (side casting)
b. Pembukaan jalan (pioneering roads)
c. Menggali saluran (cutting ditches)
d. Pekerjaan lain yang sesuai.
 Chusion Blade (C-Blade)
Chusion blade dilengkapi dengan bantalan karet (Rubber cushion) yang berfungsi untuk
meredam tumbukan. Selain digunakan untuk push-loading, juga digunakan untuk
pemeliharaan jalan dan pekerjaan dozing lainnya mengingat lebar C-Blade ini
memungkinkan untuk meningkatkan kmampuan maneuver.

2. Produktivitas Dozer
Produktifitas dozer sangat bergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.
Perhitungan produktivitas ditentukan dari volume yang dipindahkan dalam 1 siklus dan
dalam 1 jam pegoperasian.

a. Kapasitas Blade
Kapasitas blade dapat dicari dari data pada table atau melalui perhitungan. Rumus dari
kapasitas blade (dalam lcm) adalah:

Nilai W = 1,5 sampai 1,67 (satuan dalam meter) untuk sudut α antara 30-33º.

b. Waktu Siklus
Pengisian blade umumnya dilakukan pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh.
Pada saat kembali, blade dalam keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat
ditentukan dari jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus juga
ditentukan oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time) yang merupakan waktu yang
dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju kendaraan. FT pada
umumnya berkisar antara 0,10-0,15 menit. Waktu yang diperlukan oleh dozer untuk
melakukan 1 siklus adalah:
CT= FT + HT + RT
c. Produktivitas
Perhitungan maksimum produktivitas bulldozer dapat dicari dengan memakai rumus:
Contoh soal:
Hitung produktivitas bulldozer yang digunakan untuk memindahkan pasir kering sejauh 60 m
dengan menggunakan S-Blade yang berdimensi 3,36 m panjang dan tinggi 1,256 m.
Diperkirakan kecepatan dozer adalah 3 km/jam dan kecepatan kembali 4 km/jam dengan
waktu tetap 0,3 menit.waktu operasi 60 menit.
Jawab:
Waktu siklus: CT = 2,1 + 0,3 = 2,4 menit
Produktivitas :

2.2 Loader

Gambar 2.2 Loader

Alat penggerak loader dapat diklasifikasikan sebagai roda crawler atau ban. Loader
beroda crawler atau crawler-tractor-mounted mempunyai roda yang mirip dengan dozer
hanya dipasang lebih maju ke depan untuk menstabilkan alat pada saat mengangkut material.
Loader beroda ban atau wheel-tractor-mounted terdiri atas 4-wheel-drive dan rear-wheel
drive. Rear-wheel-drive biasanya dipakai untuk menggali 4-wheel-drive cocok untuk
membawa bucket bermuatan penuh.
Bucket digunakan untuk mmenggali, memuat tanah atau material yang granular,
mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu ketinggian
pada dump truck dan sebagainya. Bucket yang dipasangkan pada loader dapat berupa general
purpose bucket, rock bucket, side dump bucket, dan multi purpose bucket. Ukuran bucket
berkisar antara 0,15 m3 sampai 15 m3. Ukuran yang paling sering digunakan adalah 6 m3.
Penggunaan loader yang lain adalah untuk menggali pondasi basement, dengan syarat
ruangnya memungkinkan untuk bekerjanya loader. Disamping itu juga dapat digunakan
untuk memuat material yang telah diledakkan, misalnya pada pembuatan terowongan, pada
daerah pengambilan batu (quarrying). Loader juga dapat digunakan untuk menggali butiran-
butiran lepas bebatuan untuk dibongkar “grizly hopper” pada crusher plant.
1. Aplikasi Loader
Fungsi loader adalah yang paling umum adalah untuk memuat material kedalam alat
pengangkut. Pada area yang datar alat pengangkut dapat diletakkan didekat loader sehingga
gerakan loader akan lebih mudah. Terdapat 3 metode pemuatan material dari kedalam truck
yaitu I shape loading, V shape loading, dan pass loading.
Awalnya pemuatan material kedalam alat pengangkut dilakukan oleh power shovel atau front
shovel, namun karena kapasitas loader makin besar maka penggunaan loader menjadi lebih
seriing. Fungsi lain dari loader adalah untuk menggali basement dan fondasi dengan lebar
yang sama dengan lebar bucket.

2. Produktivitas Loader
Factor-faktor yang harus diperhatikan didalam penentuan produktivitas loader adalah sebagai
berikut:
a. Kondisi material,
b. Tipe bucket dan kapasitasnya,
c. Area untuk pergerakan loader,
d. Waktu siklus loader ,
e. Waktu efisien loader.

Tabel 2.1 Faktor pemuatan bucket (Bucket fill factor, BBF)


Material Factor
Material seragam atau campuran 0,95-1,00
Batu kerikil 0,85-0,90
Batu hasil peledakan (baik) 0,80-0,95
Batuan hasil bebatuan (rata-rata) 0,75-0,90
Batuan hasill peldakan (buruk) 0,60-0,75
Batuan berlumpur 1,00-1,20
Lanau basah 1,00-1,10
Material berbeton 0,85-0,95
Cara menghitung produktivitas adalah dengan menggunakan table-tabel waktu yang
tergantung pada beberapa factor. Waktu muat tergantung pada jenis material yang diangkut.
Waktu berputar ditentukan sebesar 0,2 menit. Waktu bongkar ditentukan berdasarkan tempat
atau kemana material ditempatkan. Selain itu diperlukan koreksi terhadap waktu siklus.
Tabel 2.2 Waktu muat (menit)
Material LT
Berbutir seragam 0,03-0,05
Berbutir campuran dan basah 0,03-0,06
Lanau basah 0,03-0,07
Tanah atau kerikil 0,04-0,20
Material berbeton 0,05-0,20

Untuk meghitung waktu angkut (LT) dan waktu kembali (RT) digunakan grafik yang
berbeda utnuk setiap jenis loader. Rumus yang digunakan untuk menghitung produktivitas
adalah:
Table 2.3 Faktor penambahan dan penguranga untuk CT (menit)
Uraian Factor
Kondisi tanah:
 Berbutir campuran +0,02
 Diameter < 3 mm +0,02
 Diameter 3-20 mm −0,02
 Diameter 20-150 mm 0
 Diameter 150 > +0,03
 Kondisi tanah asli/lepas +0,04
Timbunan
 Tinbunan dengan tinggi > 3 m 0
 Tinbunan dengan tinggi < 3 m +0,01
 Pembongkaran dari truck +0,02
Lain-lain
 Pengoperasian tetap −0,04
 Pengoperasian tidak tetap +0,04
 Target sedikit +0,04
 Target berresiko +0,05
Tabel 2.4 waktu buang (menit)

Pemuatan DT

 Ditmpah di atas tanah ±0,10


 Dimuat ke dalam truck 0,04-0,07

Contoh soal:
Sebuah loader digunakan untuk memindahkan material dari timbunan setinggi ±3 m ke dalam
truck. Material merupakan material seragam dengan rata-rata berdiameter kurang dari 3,5
mm. loader mempunyai kapasitas 1,20 lcm (loader 910F) dengan jarak tempuh rata-rata 50
m. waktu berputar adalah 1 menit dan efisiensi kerja alat adalah 50/60 menit perjam engan
pengoperasian tetap.
Dari table 2.1 BBF adalah 1
Dari table 2.2 LT = 0,05 menit
Dari table 2,3 faktor koreksi waktu siklus = 0,02 + 0 − 0,04 menit
Dari table 2.4 DT = 0,5 menit
Dari grafik di lampiran pada buku “Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi karangan Ir. Susy
Fatena Rostiyanti, M.Sc. hal 158.” HT dan RT = 2×0,25 menit
CT = 0,05 + 0,02 + 0 – 0,04 + 0,05 + 0,5 = 0,58 menit
2.3 Excavator (Alat Gali)
Yang termasuk didalam alat gali adalah antaranya backhoe, power shovel, atau juga dikenal
sebagai front shovel, dragline, dan clamshell. Backhoe dan power shovel juga disebut alat
penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis. Alat-alat penggali ini mempunyai
as diantara alat penggeraknya dan badan mesin sehingga alat berat tersebut dapat melakukan
gerakan memutar walaupun tidak ada gerakan pada alat penggerak.

1. Alat Penggali Hidrolis


Karakteristik penting dari hydraulic excavator adalah pada umumnya menggunakan tenaga
diesel engine dan full hydraulic system. Excavating operation paling efisien adalah
menggunakan metode heel and toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke
bagian bawah. Power shovel dan backhoe adalah alat berat yang termasuk dalam alat
penggali hidrolis yang dipasangkan bucket di depannya, dimana backhoe menggali material
yang berada dibawah permukaan tempat alat tersebut berada, sedangkan front shovel
menggali material dipermukaan tempat alat tersebut berada.
a. Front Shovel

Gambar 2.3 Front shovel

Front shovel adalah alat yang digunakan untuk menggali material dipermukaan
tempat alat tersebut berada. Kapasitas bucket tergantung dari jenis material. Oleh sebab itu
ada factor koreksi didalam menentukan kapasitas bucket. Factor koreksi tersebut dikalikan
dengan kapasitas bucket (heaped capacity).
Tabel 2.5 Faktor koreksi (BFF) untuk alat gali
Material BFF (%)
Tanah dan tanah organik 80-110

Pasir dan kerikil 90-100

Lempung keras 65-95

Lempung basah 50-90

Batuan dengan peledakan buruk 40-70

Batuan dengan peledakan baik 70-90

Prouktivitas fromt shovel tergantung pada jenis material, ketinggian penggalian, sudut
putaran, besar alat angkut, dan lain-lain. Pengaruh ketinggian dan sudut putaran juga
merupakan factor yang mempengaruhi produktivitas front shovel. Dari itu factor tersebut
diberikan dalam table berikut:

Tabel 2.6 Faktor penggali untuk ketinggian penggalian dan sudut putaran
Persentase Sudut putaran
kedalaman
45º 60º 75º 90º 120º 150º 180º
optimumu
40 0,93 0,89 0,85 0,80 0,72 0,65 0,59
60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69
100 1,26 1,16 1,07 1,00 0,88 0,79 0,71
120 1,20 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,70
140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
160 1,03 0,96 0,90 0,85 0,75 0,67 0,62

b. Backhoe
Backho biasanya digunakan untuk pekerjaan galian pada saluran,terowongan, atau basement.
Backhoe sama dengan front shovel dimana material mempengaruhi produktivitas. Penentuan
waktu siklus backhoe didasarkan pada pemilihan kapasitas bucket. Rumusnya:
Tabel 2.7 waktu siklus backhoe beroda crawler (menit)
Ukuran Alat
Jenis Material
< 0,76 m3 0,94 – 1,72 m3 > 1,72 m3
Kerikil, pasir, tanah organik 0,24 0,30 0,40
Tanah, lempung lunak 0,30 0,375 0,50
Batuan,lempung keras 0,375 0,462 0,60

Tabel 2.8 Faktor koreksi untuk kedalaman dan sudut putar


Kedalaman Sudut Putar (º)
penggalian
(% dari maks) 45 60 75 90 120 180

30 1,33 1,26 1,21 1,15 1,08 0,95


50 1,28 1,21 1,16 1,10 1,03 0,91
70 1,16 1,10 1,05 1,00 0,94 0,83
90 1,04 1,00 0,95 0,90 0,85 0,75

Gambar 2.4 Backhoe

Contoh soal:
Backhoe digunakan untuk melakukan penggalian lempung kerikil, alat mempunyai kapasitas
1,6 m3. Rata-rata kedalaman penggalian adalah 6 m dengan maksimum kedalaman
penggalian adalah 7 m. sudut putar alat adalah 75º. Berapa produktivitas alat jika efisiensi
adalah 50 menit/jam?
Penyelsaian:
BFF (table 2.5) untuk kerikil adalah 90-100%, gunakan 95%
Waktu siklus (table 2.7) adalah 0,30 menit
Persentase kedalaman = 6 m/7 m = 0,86 = 86% S = 1,05
Produktivitas backhoe :
P = 266 m3 / jam

2. Dragline
Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari
pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari alat-alat gali
lainnya.alat dasar dari dragline adalah bucket yang dipasangkan pada boom. Panjang boom
dari dragline sama seperti crane akan tetapi lebiih panjang dari boom alat gali lainnya.

Gambar 2.5 Dragline

3. Clamshell
Pada umumnya clamshell digunakan untuk penggalian tanah lepas se[erti pasir, kerikil,
batuan pecah, dan lain-lain. Clamshell mengangkat material secara vertical. Ukuran bucket
pada clamshell bervariasi antara ringan sampai berat. Bucket yang ringan umumnya
digunakan untuk memindahkan material, sedangkan bucket berukuran berat digunakan untuk
menggali. Pada bucket berukuran berat umumnya dipasangkan gigi yang membantu alat
dalam menggali material.
Gambar 2.6 Clamshell

Perhitungan produktivitas clamshell belum distandarisasikan, oleh sebab itu maka persamaan
untuk clamshell adalah:
Pada umumnya waktu siklus clamshell didapat dari hasil perkiraan berdasarkan pengalaman.

2.4 Motor Grader


Motor grader merupakan alat perata yang mempunyai bermacam-macam kegunaan. Untuk
keprluan perataan tanah, digunakan grader, disamping untuk membentuk permukaan yang
dikehendaki. Grader juga dapat digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan
campuran aspal. Pada umumnya grader digunakan dalam proyek dan perawatan jalan dan
dengan kemampuannya bergerak, juga sering digunakan dalam proyeklapangan terbang.

Gambar 2.7 Motor Grader


Dalam pengoperasiannya, motor grader menggunakan blade yang disebut moldboard yang
dapat digerakkan sesuai kebutuhan bentu permukaan. Sebagaimana diketahui motor grader
adalah tipe peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai variasi pekerjaan konstruksi
(grading). Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan flexibel yang dipunyainya terhadap blade
dan roda-roda ban. Keserbagunaan ini diperbesar dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya,
seperti:
 Scarifier teeth (ripper dalam bentuk penggaruk kecil) dipasang di bagian depan blade dan
dapat dikendalikan secara tersendiri.
 Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
 Elevating grader unit (alat pengatur grading)

Produktivitas grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat perjam pada proyek jalan,
sedangkan pada proyek-proyek lainnya, perhitungan produktivitas motor grader adalah luas
area per jam. Waktu (jam) yang dibutuhkan utnuk menyelesaikan pekerjaan jalan dihitung
melalui rumus:
N (passes) adalah berapa kali motor grader harus melakukan gerakan bolak-balik pada suatu
tempat sebelum hasil yang diinginkan tercapai. Jumlah N tergantung pada kondisi
permukaan, kemampuan operator alat, dan bentuk permukaan seperti apa yang diinginkan.
Lruas (km) adalah panjang ruas yang ditempuh oleh motor grader untuk melakukan 1 pass
dan Vrata-rata (km/jam) adalah kecepatan rata-rata motor grader sepanjang 1 ruas. Rumus
yang digunakan untuk menghitung produktivitas adalah:
Prod = 1000vWE
(m2/jam)=1000×(km/jam)(m)(efisiensi kerja)

Contoh soal:
Jalan tanah sepanjang 12 km memerlukan perataan dan pembentukan permukaannya
kembali. Diperkirakan motor grader yang digunakan untuk pekerjaan tersebut harus
melakukan pass sebanyak 6 kali. Karena kondisi jalan maka dua pass pertama
dikerjakan dengan kecepatan 7 km/jam dan semakin cepat 1 km/jam untuk dua pass
kedua dan ketiga. Berapa lama pekerjaan tersebut dapat diselesaikan jika efesiensi
adalah 45 menit/jam?
Penyelesaian:
2.5 Dump Truck
Dump truck adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan material pada jarak
menegah sampai jarak jauh (500 m atau lebih). Muatannya diisi oleh alat pemuat, sedangkan
untuk membongkar alat ini bekerja sendiri. Ditinjau dari besar muatannya, dump truck dapat
di kelompokkan dalam 2 golongan yaitu:
 On high way dump truck muatannya < 20 m3
 Off high way dump truck muatanya > 20 m3

1. Pemilihan Truck
Kapasitas truck yang dipilih harus seimbang dengan alat pemuatnya (loader), jika
perbandingan ini kurang proporsioanal, maka kemungkinan loader ini akan banyak
menunggu atau sebaliknya. Beberapa pertimbangan (keuntungan dan kerugian) yang harus
diperhatikan dalam beberapa pemilihan ukuran truck adalah sebagai berikut:

Gambar 2.8 Dump Truck

a. Truck Kecil
Keuntungan dalam menggunakan truck berukuran kecil antara lain:
 Lebih lincah dalam beroperasi dan lebih mudah mengoperasikannya
 Lebih fleksibel dalam pengangkutan jarak dekat
 Pertimbangan terhadap jalan kerja lebih sederhana
 Penyesuaian terhadap kemampuan loader lebih mudah
 Jika salah satu truck dalam satu unit angkutan tidak bekerja, tidak akan bermaslah terhadap
total produksi.
Sedangkan kerugiannya adalah:
 Waktu hilang lebih banyak, akibat banyaknya truck yang beroperasi, terutama waktu
pemuatan (loading)
 Excavator lebih sukar memuatnya karena kecilnya bak
 Biaya pemeliharaan lebih besar karena banyaknya truck, begitu pula tenaga pemeliharaan.

b. Truck Besar
Keuntungan dengan menggunakan truck berukuran besar adlah:
 Untuk kapasitas yang sama dengan truck kecil, jumlah unit truck besar lebih sedikit
 Sopir dan crew yang digunakan lebih sedikit
 Cocok untuk angkutan jarak jauh
 Pemuatan dari loader lebiih mudah, sehingga waktu hilang lebih sedikit.

Kerugiannya adalah:
 Jalan kerja harus diperhatikan karena kerusakan jalan relatif lebih cepat akibat berat truck
yang besar
 Pengoperasiannya lebih sulit karena ukurannya yang besar
 Produksi akan sangat berkurang apabila satu truck tidak bekerja (untuk jumlah yang
relative kecil)
 Maintenance lebih sulit dilaksanakan.

2. Produktivitas
Produktivitas suatu alat selalu bergantung pada waktu siklus. Waktu siklus truck terdiri dari
waktu pemuatan, waktu pengangkutan, waktu pembongkaran muatan, waktu perjalanan
kembali dan waktu antri. Rumus yang dipakai untuk menghitung produktivitas truck adalah:
Factor-faktor yang mempengaruhi waktu siklus truck adalah sebagai berikut:
a. Waktu muat, tergantung pada:
 Ukuran dan jenis alat pemuat
 Jenis dan kondisi material yang dimuat
 Kapasitas alat angkut
 Kemampuan operator alat muat dan alat angkut
b. Waktu berangkat atau pengangkutan tergantung pada:
 Jarak tempuh alat angkut
 Kondisi jalan yang dilalui

c. Waktu pembongkaan muatan tergantung pada:


 Jenis dan kondisi material
 Cara pembongkaran material
 Jenis alat pengangkutan

d. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama dengan waktu pengangkutan.

e. Waktu antri tergantung pada


 Jenis alat pemuat dan posisi alat pemuat
 Kemampuan alat angkut untuk berputar.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Alat berat adalah mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi
konstruksi seperti pengerjaan tanah dan memindahkan bahan bangunan . Alat berat umumnya
terdiri atas lima komponen , yaitu implement , alat traksi , struktur , sumber tenaga dan
transmisinya( power train ), serta sistem kendali .

Bulldozer , loader , excavator , motor grader dan dump truck adalah alat pembantu yang
digunakan oleh manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat/ susah untuk dikerjakan dengan
tenaga manusia / membantu manusia untuk mengerjakan pekerjaan yang berat seperti pekerjaan
pembangunan suatu struktur bangunan baik gedung , jalan, jembatan,irigasi dan pelabuhan udara .

Prinsip kerja alat berat :

a. Bulldozer digunakan untuk menggali (digging), mendorong (pushing),


menggusur meratakan (spreading), menarik beban, menimbun (filling), dan
banyak lagi
b. Loader digunakan untuk menggali, memuat tanah atau material yang granular,
mengangkatnya dan kemudian di angkut untuk dibuang (dumping) pada suatu
ketinggian pada dump truck dan sebagainya.
c. Excavator digunakan untuk alat gali
d. Motor Grader digunakan untuk keprluan perataan tanah, digunakan grader,
disamping untuk membentuk permukaan yang dikehendaki. Grader juga dapat
digunakan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dan campuran aspal.
e. Dump truck digunakan untuk memindahkan material pada jarak menegah
sampai jarak jauh (500 m atau lebih).
Daftar pustaka
https://tosimasipil.blogspot.com/2014/02/makalah-alat-berat_10.html

https://koleksitugasku.blogspot.com/2018/06/makalah-alat-berat.html

https://www.google.com/search?q=alat+berat+wikipedia&oq=alat+berat+wikipedia&sourceid=chro
me&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai