Anda di halaman 1dari 6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gizi Seimbang

2.1.1 Definisi

Gizi seimbang adalah makanan yang terdiri dari beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang
(Sulistyoningsih, 2011)

2.2 Pedoman Umum

Tahun 1992 di selenggarakan kongres gizi internasional di roma yang


membahas tentang pentingnya gizi seimbang sebagai upaya untuk menghasilkan
kualitas sumber daya manusia yang handal. Salah satu rekomendasi penting dari
kongres tersebut adalah anjuran kepada setiap negara agar menyusun pedoman umum
gizi seimbang (PUGS). Departemen Kesehatan RI (2005) mengeluarkan pedoman
praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan tertuang dalam 13
pesan dasar sebagai berikut :

1. Konsumsi Makanan Yang Beraneka Ragam

Makanan yang beraneka ragam yaitu makanan yang mengandung unsur-


unsur zat gizi yang di perlukan tubuh baik kualitas maupun kuantitasnya.
Apabila terjadi kekurangan atas kelengkapan salah satu zat gizi tertentu
pada suatu jenis makanan, akan di lengkapi oleh zat gizi serupa dari
makanan yang lain. Mengonsumsi makanan yang beraneka ragam akan
menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.

2. Konsumsi Makanan Untuk Memenuhi Kecukupan Energi


Apabila konsumsi energi kurang, maka cadangan energi dalam tubuh yang
berada dalam jaringan otot/lemak akan di gunakan untuk menutupi
kekurangan tersebut. Apabila hal ini berlanjut maka akan menurunkan
produktivitas kerja, prestasi belajar dan kreativitas.

3. Makanlah Makanan Sumber Karbohidrat, Setengah Dari Kebutuhan


Energi

Karbohidrat memiliki fungsi utama sebagai penyedia energi bagi tubuh.


Oleh karena itulah konsumsilah karbohidrat setengah dari kebutuhan energi
yang di butuhkan oleh tubuh dan sisanya di penuhi oleh lemak, protein,
vitamin, air dan mineral.

4. Batasi Konsumsi Lemak Dan Minyak Sampai Seperempat Dari Kebutuhan


Energi

Kebiasaan mengonsumsi lemak hewani yang berlebihan dapat


menyebabkan penyempitan pembuluh darah arteri dan penyakit jantung
koroner. Risiko penyakit jantung koroner akan menurun dengan
membiasakan mengonsumsi ikan karena lemak ikan mengandung asam
lemak omega 3.

5. Gunakan Garam Beryodium

GAKY (Gangguan Akibat Kekurangan Yodium) merupakan masalah gizi


yang serius karena dapat menyebabkan penyakit gondok dan kretin.
Kekurangan unsur yodium dalam makanan sehari-hari, dapat pula
menurunkan tingkat kecerdasan seseorang

6. Makan Makanan Sumber Zat Besi

Zat besi adalah salah satu unsur penting dalam proses pembentukan sel
darah merah. Zat besi secara alamiah di peroleh dari makanan. Sumber
utama zat besi adalah bahan pangan hewani dan kacang-kacangan serta
sayuran berwarna hijau tua.

7. Berikan Asi Saja Kepada Bayi Sampai Berumur 6 Bulan

Pemberian asi harus segera di berikan setelah bayi dilahirkan. Setelah 6


bulan kepada bayi di berikan makanan pendamping dan pemberian asi tetap
di teruskan sampai bayi berumur 2 tahun.

8. Biasakan Makan Pagi

Kebiasaan makan pagi juga membantu seseorsng untuk memenuhi kecukupan


gizinya sehari-hari. Jenis hidangan makan pagi dapat di pilih dan di susun sesuai
keadaan.

9. Minum Air Bersih Yang Aman Dan Cukup Jumlahnya

Cairan yang dikonsumsi seseorang terutama air minum tidak kurang dari 2
liter atau setar dengan 8 gelas sehari. Mengonsumsi cukup cairan dapat
mencegah dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh, dan dapat menurunkan
risiko penyakit ginjal.

1.0 Lakukan Kegiatan Fisik Dan Olahraga Secara Teratur

Aktifitas fisik dapat meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat


badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat
proses penuaan

11. Hindari Minum-Minuman Beralkohol

Kebiasaan meminum minuman beralkohol dapat mengakibatkan


terhambatnya proses penyerapan zat gizi, hilangnya zat-zat gizi yang
penting, penyakit gangguan hati, serta kerusakan saraf otak dan jaringan.

12. Makan-Makanan Yang Aman Bagi Kesehatan


Agar makanan atau masakan dapat memenuhi syarat-syarat halal dan aman
untuk dikonsumsi, maka sejak bahan makanan tersebut di tanam sampai siap
di santap , makanan harus diperlakukan dengan baik dan benar.

13. Baca Label Pada Makanan Yang Di Kemas

Peraturan perundang-undangan menetapkan bahwa setiap produk makanan


yang di kemas harus mencantumkan keterangan. Label makanan yang di
kemas berisi keterangan, susunan zat gizi, dan lainnya.

2.3 Pengetahuan

2.3.1 Definisi

Menurut notoatmodjo (2005), pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini
terjadi setelah orang melakukan pengamatan terhadap suatu onjek tertentu.
Pengamatan terjadi melalui panca indra, yakni penglihatan, pendengaran, penciuman,
rasa dan raba. Pengetahuan merupakan hal sangat penting dalam membentuk tindakan
seseorang. Pengetahuan terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkat yang
berbeda-beda.

2.3.2 Tingkatan pengetahuan

Secara garis besarnya dibagi dalam tingkat pengetahuan (Notoatmodjo, 2005)


yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu di artikan sebagai mengingat kembali hal yang telah ada atau terjadi
sebelumnya setelah dan setelah mempelajari atau mengamati sesuatu.
2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan untuk menginterprestasikan suatu onjek


yang telah di ketahui sebelumnya dengan benar.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi di artikan sebagai penerapan suatu objek yang telah di ketahui dan di pahami
dalam situasi yang sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan, membagi-bagi suatu


objek yang telah di ketahui dan dapat mencari hubungan antara komponen-komponen
yang terdapat pada suatu masalah.

5. Sintesis

Sintesis adalah kemampuan seseorang untuk menyusun rangkaian informasi yang


telah ada ke dalam suatu susunan yang baru

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi di artikan sebagai kemampuan seseorang untuk menilai atau meninjau suatu
objek yang telah di lakukan.

2.4 Sikap atau Perilaku

2.4.1 Definisi

Menurut skinner (1938), dalam notoatmodjo (2010), menyatakan bahwa


perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar) selanjutnya teori skinner menjelaskan adanya dua jenis respons, yaitu :
1. Respondent respons atau refleksi, yakni respons yang di timbulkan oleh
rangsangan-rangsangan tertentu yang di sebut eleciting stimuli karena menimbulkan
respons yang relatif tetap.

2. Operant respons atau instrumental respons, yakni respon yang timbul dan
berkembang kemudian diikuti oleh rangsangan yang lain.

2.4.2 Bentuk Perilaku

Berdasarkan teori perilaku tersebut maka perilaku manusia dapat di


kelompokkan menjadi dua nagia yaitu :

1. Perilaku tertutup (Covert behavior)

perilaku yang responsnya masih belum dapat di amati secara jelas. Respons ini hanya
terbatas pada bentuk perhatian, pengetahuan, perasaan, persepsi dan sikap

2. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Merupakan perilaku berupa tindakan atau praktek sehingga dapat diamati


secara jelas. Notoatmodjo (2010) merumuskan perilaku dari teori skinner ini menjadi
perilaku kesehatan dengan definisi perilaku kesehatan adalah respons seseorang
terhadap rangsangan atau onjek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit dan
faktor-faktor yang mempengauhi sehat-sakit (kesehatan) seperti lingkunga , makanan,
minuman, pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai