Anda di halaman 1dari 26

PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING

TUGAS MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PETERNAKAN AYAM PEDAGING

Disusun Oleh :

YULIANAN PUSPITASARI L200100051

FATA NIDAUL KHASANAH L200100071


TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI dan INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH SURAKARTA

2010

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Mencari pekerjaan dimasa sekarang ini merupakan hal yang cukup sulit. Banyak sekali calon
pekerja yang berkeinginan untuk bekerja di instansi pemerintahan atau swasta,tetapi lapangan
pekerjaan saat ini sangat terbatas, hal ini menyebabkan jumlah pengangguran semakin banyak.
Dilihat dari segi ekonomi individual tentu saja masalah pengangguran itu sangat merugikan
karena manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Oleh karena itu sebagai calon tenaga
kerja, kita harus mampu berpikir kreatif dan inovatif yang mampu membaca peluang serta pandai
memanfaatkan peluang tersebut sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan tidak terfokus
hanya pada satu jenis pekerjaan saja.

Wirausaha merupakan salah satu usaha untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.
Selain menguntungkan dari segi ekonomi, sebagaian besar kegiatan wirausaha juga sangat
membantu usaha-usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat banyak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu pemeliharaan ayam
pedaging karena banyak orang yang membutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan ini banyak
peternak ayam pedaging yang bersaing untuk menyuplai akan kebutuhan daging tersebut.
Faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan terutama peternakan ayam ada tiga hal
yaitu pembibitan (breeding), makanan ternak/pakan (feeding) dan pengelolaan usaha peternakan
(management). Khusus dalam penyediaan bibit ayam, peternak diusahakan untuk dapat memilih
bibit yang berkuallitas. Tujuan penyediaan bibit yang berkualitas adalah agar hasil panen dapat
maksimal. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan oleh peternak terutama mengenai
produktifitas, kondisi dan kesehatan.

Tujuan

Tujuan dari usaha peternakan ayam pedaging adalah:

Dapat melakukan usaha ayam potong/pedaging dengan baik dan memberikan manfaat yang
besar

Dapat memasarkan daging ayam dengan baik

Dapat menjaga kelangsungan usaha dan mengembangkannya

Dapat meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran

Kajian Teoritis

Saat ini telah banyak orang yang mendirikan usaha beternak ayam potong/pedaging, namun
kurang sukses dan banyak yang merugi. Hal tersebut mungkin disebabkan saat mereka akan
mendirikan usaha mereka tidak memperhatikan konsep-konsep dasar berusaha, tidak mengetahui
bagaimana membina serta mengembangkan usaha, dan juga mereka kurang sukses karena
mereka tidak memiliki sikap-sikap berkewirausahaan yang baik dan tangguh. Oleh karena itu
sebelum melaksanakan suatu usaha baru perlu mengetahui hal-hal/aspek-aspek yang
berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah aspek kekuatan (strenght),
kelemahan (waekness), kesempatan (opportunities), dan ancaman (threath). Dengan melakukan
analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut
adalah beberapa hal dari masing-masing aspek diatas:

Strength:

Beternak ayam potong/pedaging tidak begitu sulit


Resiko rugi/gagal kecil dengan modal yang relative kecil

Usaha ini mudah dilakukan dan tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak

Weakness:

Bila anak ayam terserang penyakit atau stress sulit untuk dipulihkan

Sulit mendapatkan anak ayam yang sehat dengan kualitas unggul

Adanya wabah penyakit dapat dengan mudah menular ke unggas lainnya

Opportunities:

Prospek atau peluangnya cukup besar untuk dikembangkan

Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat

Memberikan keuntungan yang cukup besar

Threat:

Banyak jenis usaha yang sama sebagai pesaing

Persaingan dalam pemasaran semakin ketat


BAB II

DESKRIPSI USAHA PETERNAKAN AYAM PEDAGING

Sejarah Singkat

Ayam pedaging merupakan ayam yang sangat banyak dibutuhkan pada saat ini karena memiliki
rasa yang has lain dari ayam ras dan memiliki kekenyalan daging yang lebih alot dibandingkan
dengan ayam ras lainnya.

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan
dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi
daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana
pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat
itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia
dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu
pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta
peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Jenis

Berbagai macam jenis ras ayam pedaging yang telah beredar dipasaran, peternak tidak perlu
bingung dalam menentukan pilihannya. Sebab semua jenis ras yang beredar memiliki daya
produktifitas relative sama. Artinya seandainya terdapat perbedaan, perbedaannya tidak
menyolok atau sangat kecil sekali. Dalam menentukan pilihan ras apa yang akan dipelihara.
Adapun jenis ras ayam pedaging yang banyak beredar di pasaran adalah: Super 77, Tegel 70,
ISA, Kim cross, Lohman 202, Hyline, Vdett, Missouri, Hubbard, Shaver Starbro, Pilch, Yabro,
Goto, Arbor arcres, Tatum, Indian river, Hybro, Cornish, Brahma, Langshans, Hypeco-Broiler,
Ross, Marshall”m”, Euribrid, A.A 70, H&N, Sussex, Bromo, CP 707.

Jenis ras ayam yang dipasarkan pada usaha peternakan ini adalah jenis ayam pedaging bisa
disebut juga dengan ayam sayur (Hypeco-Broiler ) dengan berat badan mencapai 3kg.

Alamat Usaha

Usaha bidang peternakan ayam pedaging/potong ini terletak di desa Kalisat Rt 01/01, Mrisen,
Juwiring, Klaten.

Manfaat

Adapun beberapa manfaat berwirausaha peternakan ayam pedaging, diantaranya:

Penyediaan kebutuhan protein hewani

Pendidikan dan latihan ketrampilan dibidang usaha

Tabungan hari tua

Mencukupi kebutuhan keluarga

Pedoman Teknis Budidaya

Penyiapan sarana dan peralatan

Perkandangan

Sistem perkandangan yang ideal untuk usaha peternakan ayam pedaging, meliputi:
Temperatur berkisar antara 32–35 derajat celcius

Kelembapan berkisar antara 60-70%

Konstruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal, yang pentig kuat, bersih, dan tahan
lama

Tata letak kandang agar mendapatkan sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang

Model kandang ayam disesuaikan dengan umur ayam. Untuk anak ayam umur 2 minggu sampai
1 bulan memakai kandang box, untuk ayam berumur 1-3 bulan memakai kandang box yang lebih
besar, dan untuk ayam yang lebih dewasa menggunakan kandang postal

Litter (alas lantai)

Alas lantai/litter harus dalam keadaan kering, maka tidak ada atap yang bocor dan air hujan tidak
ada yang masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter dipakai campuran
dari kulit padi/sekam dengan sedikit kapur dan pasir secukupnya, atau hasil serutan kayu dengan
panjang antara 3–5 cm untuk pengganti kulit padi/sekam.

Brooder

Alat ini berbentuk bundar atau persegi empat dengan areal jangkauan 1-3 m dengan alat pemanas
di tengah. Fungsinya seperti induk ayam yang menghangatkan anak ayamnya ketika baru
menetas.

Tempat makan dan minum

Tempat makan dan minum harus tersedia cukup, bahannya dari bambu,plastik, almunium atau
apa saja yang kuat dan tidak bocor juga tidak berkarat.
Alat-alat rutin

Alat-alat rutin termasuk alat kesehatan ayam, meliputi: suntikan, gunting operasi, pisau potong
operasi kecil, dan lain-lain.

Pembibitan ternak yang dipelihara harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:

Ternak sehat dan tidak cacat pada fisiknya

Pertumbuhan dan perkembangannya normal

Ternak berasal dari pembibitan yang dikenal keunggulannya

Tidak ada lekatan tinja di duburnya

Pemilihan bibit dan calon induk

Ada beberapa pedoman teknis untuk memilih bibit DOC (Day Old Chicken) ayam umur sehari,
meliputi:

Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat

Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya

Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya

Anak ayam memiliki nafsu makan yang baik

Ukuran badan normal


Bulu bersih dan kelihatan mengkilat,

Hidung bersih

Mata tajam dan bersih

Lubang kotoran (anus) bersih

Perawatan bibit dan calon induk

Dilakukan setiap saat, bila ada gejala kelainan pada ternak supaya segera diberi perhatian secara
khusus dan diberikan pengobatan sesuai dengan petunjuk

Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan

Untuk pemberian pakan dan minum ayam ras broiler ada 2 fase, yaitu fase starter dimulai umur
0-4 minggu dan fase finisher umur 4-6 minggu. Pada usia 0-4 minggu diberi pakan BR1 dan
paada usia 5-6 minggu di beri pakan BR2, biaya pakan dari bibit sampai panen setiap ekor
menghabiskan dana sebesar Rp 15.000

Tabel pemberian minum ayam.

Fase Starter

Umur 1-7 hari 1,8 lt/hari/100 ekor

Umur 8-14 hari 3,1 lt/hari/100 ekor

Umur 15-21 hari 4,5 lt/hari/100 ekor

Umur 22-29 hari 7,7 lt/hari/100 ekor

Fase Finisher

Umur 30-36 hari 9,5 lt/hari/ 100 ekor


Umur 37-43 hari 10 lt/hari/100 ekor

Jadi jumlah air minum yang dibutuhkan tiap 100 ekor pada fase starter adalah 122,6 liter. Pada
fase starter pemberian air minum hendaknya diberi tambahan gula dan obat stress kedalam air
minumnya, pemberian air gula diberikan 5x dari awal hingga tahap panen.

Pemeliharaan kandang

Kebersihan lingkungan kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yang paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yang ulet/terampil saja. Tindakan
preventif dengan memberikan vaksin pada ternak dengan merek dan dosis sesuai catatan pada
label yang dari poultry shoup. Agar bangunan kandang dapat berguna secara efektif, maka
bangunan kandang perlu dipelihara secara baik yaitu kandang selalu dibersihkan dan
dijaga/dicek apabila ada bagian yang rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. Dengan
demikian daya guna kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak
yang dipelihara.

Hama dan penyakit

Penyakit:

Berak darah (coccidiosis)

Gejala:

Tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil
kedinginan.
Penanganan:

Menjaga kebersihan lingkungaan, menjaga litter tetap kering, pemberian obat Tetra Chloine
Capsule diberikan melalui mulut; Noxal, Trisula Zuco tablet dilarutkan dalam air minum atau
sulfaqui moxaline, amprolium, cxaldayocox.

Tetelo

Gejala:

Ayam sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap
terkulasi, kadang berdarah, tinja encer kehijauan yang spesifik adanya gejala “tortikolis”yaitu
kepala memutar-mutar tidak menentu dan lumpuh.

Penanganan:

Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, binatang vektor penyakit
tetelo, ayam yang mati segera dibakar/dibuang, memisahkan ayam yang sakit.

Hama:

Tungau (kutuan)

Gejala:

Ayam gelisah, sering mematuk-matuk dan mengibas-ngibaskan bulu karena gatal, nafsu makan
turun, pucat dan kurus.
Penanganan:

Anitasi lingkungan kandang ayam yang baik, pisahkan ayam yang sakit dengan yang sehat,
dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang encerkan dengan air
kemudian semprotkan dengan menggunakan karbonat sevin dengan konsentrasi 0,15% yang
encerkan dengan air kemudian semprotkan ketubuh pasien. Dengan fumigasi atau pengasepan
menggunakan insektisida yang mudah menguap seperti Nocotine sulfat atau Black leaf 40.

Panen

Hasil panen dari peternakan ayam pedaging ini dibedakan menjadi dua, yakni hasil utama dan
hasil tambahan. Hasil utama dari ternak ayam pedaging adalah daging ayam. Sedangkan hasil
tambahan dari ternak ayam pedaging adalah kotoran ayam yang dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk.
BAB III

RENCANA PRODUKSI dan PEMASARAN

Sarana dan Prasarana


Lokasi tempat usaha ini cukup strategis dan jauh dari pemungkiman masyarakat sehingga jauh
dari kebisinggan sehingga tidak menyebabkan ayam ini steres, sebab apabila apabila ayam ini
mengalami streres maka ayam akan banyak yang mati. Iklim kandang yang cocok untuk beternak
ayam pedaging meliputi persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 derajat C, kelembaban
berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai dengan aturan yang
ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari pagi dan tidak melawan arah mata angin
kencang serta sirkulasi udara yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang
berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air permukaan bila turun
hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem terbuka agar hembusan angin cukup
memberikan kesegaran di dalam kandang.Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan
yang mahal, yang penting kuat, bersih dan tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang
hendaknya disediakan selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air,
tempat ransum, tempat obat-obatan dan sistem alat penerangan.

Rincian Biaya Produksi

Setelah melakukan langkah-langkah dalam konsep dasar berusaha, maka usaha dapat dimulai
dengan kalkulasi anggaran sebagai berikut:

Rincian Dana

Pembuatan Kandang

Tanah milik sendiri 2000M

Kandang ukuran 20X10m (3kandang)

Bambu 500 batang/kanadang (@Rp5000) Rp 2.500.000 X3 = Rp 7.500.000;

Genting 7000buah/kandang (Rp400/1000biji) Rp 2.800.000 X 3 = Rp 8.400.000;

Paku usuk 20kg/ kandang (Rp12000/kg ) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;

Paku reng 20kg/ kandang (Rp12.000/kg) Rp 240.000 X 3 = Rp 720.000;

Pasir 1rit/kandang untuk tiang (Rp500.000/rit) Rp 500.000X3 = Rp 1.500.000;

Semen 30sak/ kandang utk tiang (@Rp40.000) Rp 1.200.000 X 3 = R3.6000.000;


Spilt / koral 2:3 / kandang (Rp125.000) Rp 875.000X3 = Rp 2.625.000;

Pasir 2rit untuk pembuatan lantai (@500.000/rit) Rp 1.000.000 x 3 = Rp 3.000.000;

Semen 20 untuk pembuatan lantai(@40.000) Rp 800.000 x 3 = Rp 2.400.000;

Rp33.465.000

Biaya tukang bangunan 25 hari

Tukang 3org (@50.000/hr) Rp 3.750.000 = Rp 3.750.000; Laden 8org (@30.000/hr)


Rp 6.000.000 = Rp 6.000.000;

Rp 9.750.000

Peralatan Kandang

Tempat pakan 100biji (@25.000) Rp 2.500.000 x 3 = Rp 7.500.000;

Tempat minum 36biji otomatis (@60.000) Rp 2.160.000 x 3 = Rp


6.480.000;

Gasolet 3biji (@1000.000) Rp 3.000.000 x 3 = Rp 9.000.000;

Sekop Rp 50.000 x 3 = Rp 150.000;

Tabung gas ukran 50kg (@700.000) Rp 700.000 x 3 = Rp 2.100.000;

Ember Rp 40.000 x 6 = Rp 240.000;

Thermometer 1 @5000 Rp 5.000 x 3 = Rp 15.000;

Burder penyekat DOC 42M (15.000/m) Rp 630.000 x 3 = Rp 1.800.000;

Gas1kwintal (@750000) Rp 750.000 x 3 = Rp 2.250.000;

Sekam padi alas kandang 24krg (@8500) Rp 204.000 x 3 = Rp 612.000;


Rp30.147.000

Instalasi listrik

Kabel 2rol (@300.000) Rp 600.000 x 3 = Rp 1.800.000;

Lampu 10watt 12lmp (@10.000) Rp 120.000 x 3 = Rp 360.000;

Stop kontak 4 broko (@10.000) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;

Rp 2.280.000;

Instalansi air

Pralon 12bj 1/4int (@16.000) Rp 192.000 x 3 = Rp 578.000;

Kran /kandang 2 buah (@15.000) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

Rp 668.000;

Intalasi gas

Selang 20m (12.000/mtr) Rp 240.000 x 3 = Rp 720.000;

Rp 720.000;

Bibit Ayam

Bibit DOC max (@5000) x 2000ayam Rp 10.000.000 x 3 = R30.000.000;

Bibit DOC Min (@3500) x 2000ayam Rp 7.000.000 x 3 = R21.000.000;


Pakan dan obat-obatan

BR-1 (0-4minggu) /kg 6000

BR-2 (5-6minggu) /kg 5000

Sampe 40 hari membutuhkan @15.000 x 2000 Rp 30.000.000 x 3 = Rp 90.000.000;

Rp 90.000.000;

Vitamin

4 hari Vaksin tetes mata ( Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

21 hari Vaksin diminumkan (Rp30.000/2000ekor) Rp 30.000 x 3 = Rp 90.000;

Vitamin lainnya (fotivif) (@250.000/kg) Rp 250.000 x 3 = Rp 750.000;

Gula jawa 5kg/2000ekor x 5 (Rp 13.000/kg) Rp 325.000 x 3 = Rp


975.000;

Rp 1.905.000;

Tenaga kerja 3org utk 3 kandang @700.000 Rp 2.100.000 = Rp 2.100.000;

Rp 2.100.000;
Biaya Listrik

Pemakaian listrik /bln @150.000 Rp 150.000 x 3 = Rp 450.000;

Rp 450.000;

Modal awal pembuatan kandang

Pembuatan Kandang 065.000;

Lantai (semen + pasir) Rp 400.000;

Biaya tukang bangunan Rp 750.000;

Peralatan Kandang 147.000;

Instalasi listrik Rp 280.000;

Instalasi air Rp 000;

Intalasi gas Rp 000;

Bibit Ayam harga @5000 Rp 30.000.000;

Bibit Ayam harga @3500 – 000.000;

Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

Vitamin Rp 905.000;

Tenaga kerja 3org Rp 100.000;

Biaya Listrik Rp 000;

Rp 198.485.000;

Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @5000 adalah sebesar Rp
198.485.000
Jadi modal awal pembangunan ternak ayam jika harga bibit ayam @3500 adalah sebesar Rp
189.485.000;

Jumlah Pendapatan

Harga jual ayam /kg

Berat ayam siap panen max 2kg

Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp 56.000.000 x 3 = Rp168.000.000;

Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam Rp.52.000.000 x 3 = Rp156.000.000;

Masukan Tambahan

Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 40.000 x 3 = Rp 120.000;

Jumlah Pendapatan

Jumlah pendapatan di peroleh dari hasil panen ayam serta hasil pupuk kandang yang di jual

Harga jual /kg

Max 14.000/kg x 2kg x 2000ayam 000.000;

Min 13.000/kg x 2kg x 2000ayam 000.000;

Nilai jual pupuk kandang 20krg (2000/krg) Rp 120.000;


Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.000.000;

Penjualan pupuk kandang Rp 000;

Rp 168.120.000;

Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.000.000;

Penjualan pupuk kandang Rp 000;

Rp 156.120.000;

Keuntungan

Rincian Jumlah pendapatan

Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg Rp 14.000 Rp 168.120.000;

Jumlah pendapatan jika harga ayam /kg 13.000 Rp 156.120.000;

Rincian Jumlah operasional

Bibit Ayam @5000 Rp 30.000.000;

Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

Vitamin Rp 905.000;

Tenaga kerja 3org Rp 100.000;


Biaya Listrik Rp 000;

Rp 124.455.000;

Jika harga bibit ayam @3500 Rp 21.000.000

Pakan dan obat-obatan Rp 90.000.000;

Vitamin Rp 905.000;

Tenaga kerja 3org Rp 100.000;

Biaya Listrik Rp 000;

Rp 115.455.000;

Menghitung Keuntungan (Jumlah Pendapatan – Jumlah operasional )

Pendapatan – operasional

Rp 168.120.000 – Rp 124.455.000 = Rp 43.665.000;

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar
Rp 43.665.000.

Pendapatan – operasional

Rp 168.120.000 – Rp 115.455.000 = Rp 52.665.000

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar
Rp 52.665.000
Pendapatan – operasional

Rp 156.120.000 – Rp 124.455.000 = Rp 31.665.000

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 13.000.000 dan harga bibit @5000 adalah sebesar
Rp 31.665.000

Pendapatan – operasional

Rp 156.120.000 – Rp 115.455.000 = Rp 40.665.000;

Keuntungannya jika harga jual ayam /kg Rp 14.000.000 dan harga bibit @3500 adalah sebesar
Rp 40.665.000;

Kendala

Setiap usaha pasti memiliki kendala, begitu juga dengan usaha peternakan ayam, kendala yang
dihadapi adalah semakin banyaknya persaingan peternakan ayam, tidak hanya semakin banyak
pesaing tetapi hama dan penyakit yang menyebabkan ayam mati juga menjadi kendala yang
tidak bisa di pandang sebelah mata oleh para pengusaha peternakan ayam.

Antisipasi Persoalan
Beternak ayam pedaging/potong memiliki prospek yang cukup cerah pada masa sekarang ini,
dilihat dari kebutuhan akan daging di Berbagai wilayah yang cukup besar.

Peluang untuk beternak ayam pedaging/potong ini memang menggiurkan akan tetapi didalam
berusaha, kita harus tetap mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul dalam pemeliharaan
dan pemasaran. Melihat persaingan yang terus meningkat didalam pemasaran, maka untuk
mengantisipasi persoalan yang akan timbul, perlu adanya peningkatan pemeliharaan untuk
menghasilkan daging yang segar, sehat dan bebas dari hama dan penyakit serta siap untuk
dipasarkan. Yaitu dengan cara vaksinasi pada ayam dan rutin dalam pembersihan kandang.

Teknik Pemasaran

Pemasaran produk usaha ternak ayam pedaging merupakan salah satu ujung tombak keberhasilan
usaha di bidang peternakan tersebut. Dalam usaha kali ini hasil panen peternakan disalurkan
dengan sistem kemitraan cabang kabupaten Klaten. Dimana hasil panen tersebut telah memiliki
pasarnya sendiri yang mana pengusaha bekerjasama dengan PT. POHKPAN untuk menyalurkan
hasil panen ayamnya.

Bibit ayam pedaging Bentuk kandang ayam

Alas lantai dari kulit padi/sekam Tempat pakan dan minum ayam
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Melihat dari permintaan yang masih belum terpenuhi akan ayam potong saat ini maka
pengembangannya sangat menguntungkan bagi peternak maka dari itu peternakan ayam potong
sangat bagus untuk dikembangkan, dan melihat dari segi kemudahan dalam mengembangkan dan
mudah dalam pemeliharaan ternak ayam potong ini dapat diternakkan secara intensif oleh
peternakan rakyat yang selama ini hanya sebagai usaha sambilan saja.

Saran

Sebaiknya beternak ayam potong dilakukan secara intensif agar mendapatkan hasil yang
maksimal bukan hanya sebagi usaha sambilan bagi peternak dipedesaan.

Untuk peternak yang ada dipedesaan yang telah memiliki ternak ayam potong sebaiknya
dikandangkan bukan dilepas begitu saja untuk menghindari penyakit pada ternak dan manusia.

Anda mungkin juga menyukai