com
Hidup manusia tidak akan terlepas dari 1 “kata” pun. Sebuah “kata” tidak hanya sekedar alat komunikasi
belaka, namun ia dapat menjadi perantara manusia mengungkapkan konten pikirannya. “Kata” menjadi
representasi dari pikiran untuk menyingkapkan keinginan manusia. Manusia tanpa “kata” ibarat seorang
bayi yang baru terlahir, tidak dapat dipahami secara konkret.
Kata merupakan satuan paling besar dari morfologi, sekaligus satuan paling kecil dalam sintaksis.
Dimana ilmu morfologi berarti ilmu tentang bentuk kata, sedangkan sintaksis berarti ilmu tentang tata
kalimat.
Berdasarkan definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata adalah unsur bahasa yang dituliskan atau
diucapkan yang merupakan manifestasi kesatuan perasaan dan pikiran serta digunakan dalam
berbahasa.
Onoma
Rhema
Syndeimoi
2. Sedangkan di Belanda untuk menentukan adanya kelas kata, digunakan kriteria valensi morfologis
dan valensi sintaksis.
Valensi morfologis adalah kemampuan satu morfem dengan morfem lain yang saling
melekat sehingga membentuk suatu kata
Valensi sintaskis adalah kemampuan suatu kata bergabung dengan kata lain sehingga
menghasilkan satu kelompok berupa keseluruhan kalimat.
3. Ramlan, menentukan kelas kata dengan memakai kriteria makna, sintaksis, morfologi dan
gabungan tiga kriteria tersebut.
4. Alisyahbahana menyampaikan bahwa secara tradisional kata diklasifikasikan ke dalam kelas verba,
ajektiva, nomina, adverbial, numerilia, kongjungsi, preposisi, pronominal, interjeksi, artikula.
5. Selain tersebut di atas pendapat tentang pembagian jenis atau kelas kata dalam kaidah bahasa
Indonesia, Sutan Muh. Zain mengklasifikasikan kata-kata dalam bahasa Indonesia terdiri dari 9 Jenis,
meliputi
kata kerja
kata benda
kata pengganti dan kata penujuk benda
kata bilangan
kata sifat
kata tambahan
kata perangkai
kata penghubung
kata seru atau kata lukisan rasa.
6. Peliknya perbedaan pendapat tentang klasifikasi kata telah dimulai lama yang berawal dari
pendapat filosof-filosof asal Yunani
7. Pembagian jenis atau kelas kata di dalam bahasa pada umumnya di dunia, termasuk bahasa
Indonesia, terbagi atas sepuluh jenis atau kelas kata, meliputi :
Nomina (Kata benda)
Verba (Kata kerja)
Kata sifat (adjektiva)
Promina (Kata ganti)
Adverbia (Kata keterangan)
Numeralia (Kata bilangan)
Konjungsi (Kata sambung)
Artikel (Kata sandang)
Interjeksi (Kata seru)
Perposisi (Kata depan)
8. Moeliono berpendapat lain mengenai pembagian kelas kata dalam bahasa Indonesia. Pendapat ini
dianggap paling mutakhir. Ia mengemukakan bahwa kata diklasifikasikan ke dalam lima jenis, yaitu
kata kerja
kata sifat
kata keterangan
rumpun kata benda yang memiliki anggota kata benda, kata bilangan, kata ganti
rumpun kata tugas yang memiliki anggota kata depan, kata seru, kata sambung, partikel dan
kata sandang.
Pembagian kelas atau jenis jenis kata yang dilakukan para bahasawan (ahli bahasa) di atas tentu
telah didasari dan dipertimbangkan dengan matang serta didukung dengan argumen yang kuat.
Dalam kaidah bahasa Indonesia, jenis jenis kata di atas telah dikenal secara luas.
Nomina, bahasawan menyebutnya kata benda merupakan kata yang mengacu pada suatu benda (baik
konkret maupun abstrak). Kata benda harus dikenali karena akan berperan sebagai subjek, objek,
keterangan dan pelengkap dalam kalimat.
Untuk membedakan jenis atau kelas kata benda, dapat mengujinya dengan cara berikut:
Aturan I menambahkan kata “yang + kata sifat” diletakkan setelah kata yang diuji.
Aruran II menambahkan kata “yang sangat + kata sifat” diletakkan setelah kata yang diuji.
Kata-kata seperti pohon, buku, kekasih, orang, pengetahuan dan pikiran termasuk sebagai nomina
(kata benda) karena bisa diikuti oleh kedua kombinasi di atas. Berikut contoh petunjuk menentukan
suatu kata yang tergolong kelas nomina dengan menggunakan pembuktian di atas.
Selain kata-kata tentang benda yang sudah nyata-nyata berasal dari nama suatu benda, terdapat dua
macam jenis kata lain yang juga termasuk nomina (kata benda), yaitu promina kata ganti (promina) dan
numeralia (kata bilangan). Promina (kata ganti) merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan
kata benda lain. Sedangkan numeralia merupakan kata yang digunakan untuk menghitung jumlah
orang, barang atau binatang.
Contoh promina tunggal persona pertama : aku, saya, beta, daku, -ku
Contoh promina tunggal persona kedua : kamu, engkau, anda, kau, -mu, dikau
Contoh promina tunggal persona ketiga : dia, ia, beliau, -nya
Contoh promina jamak persona kedua : kalian, anda sekalian, kamu sekalian
Verba, bahasawan menyebutnya kata kerja merupakan kata yang menyatakan tindakan, keadaan dan
proses yang bukan termasuk kata sifat. Pada umumnya kata kerja berperan sebagai predikat dalam
kalimat. Kita dapat mengetahui suatu kata tergolong kata kerja dengan mengujinya dengan metode
berikut:
Aturan I, Menambahkan kata “dengan + kata benda” diletakkan setelah kata yang diuji.
Aturan II, Menambahkan “dengan + kata sifat” diletakkan setelah kata yang diuji.
Kata-kata seperti bersih, tulis, pergi, tangkap, bicara, lihat, aduk, berpergian, berbicara, usap,
melihat termasuk kata kerja (verba) karena ketika digabung dengan format kedua kontruksi penguji di
atas akan memunculkan makna yang jelas. Perhatikanlah penggabungan kata-kata berikut ini.
Contoh tesebut di atas menunjukkan bentuk verba ada dua jenis yaitu :
Verba asal, yaitu verba (kata kerja) yang bisa berdiri sendiri pada suatu kalimat tanpa afiks
(imbuhan)
Verba turunan yaitu verba (kata kerja) dengan memakai afiks. Berikut penjelasan verba turunan
dalam tabel.
Selain beberapa bentuk verba di atas, terdapat pula bentuk verba (kata kerja) yang lainnya, diantaranya
:
Verba (kata kerja) reduplikasi atau verba atau kata kerja berulang baik dengan afiks (imbuhan)
atau tanpa afiks. Misalnya batuk-batuk, makan-makan, tembak-menembak, berlari-lari.
Verba (kata kerja) majemuk, yaitu verba atau kata kerja yang formasinya melalui langkah
penggabungan suatu kata dengan kata lainnya, tetapi hasil penggabungan tersebut bukan
menjadi idiom. Misalnya : temu wicara, terjun payung, tatap muka, siap tempur.
Verba (kata kerja) berpreposisi, yaitu verba atau kata kerja intrasitif yang selalu dibarengi
preposisi tertentu. Misalnya berdiskusi tentang, tahu akan, cinta pada, terdiri dari, tergolong
sebagai, sejalan dengan, menyesal atas.
Verba (kata kerja) trasitif, yaitu verba yang memerlukan objek. Misal: makan, minum, angkat.
Verba (kata kerja) intrasitif, yaitu verba yang tidak memerlukan objek Misalnya maju, mundur,
terbang, pulang, pergi.
Adjektiva, bahasawan menyebutnya kata sifat adalah kata yang menunjukkan sifat, watak, keadaaan,
tabiat seseorang, suatu benda atau binatang. Di dalam sebuah kalimat, sifat kata umumnya berperan
untuk memperjelas subjek, perdikat, serta objek. Berdasarkan bentuknya kata sifat atau ajektiva
dibedakan menjadi dua macam, meliputi kata sifat atau ajektiva berbentuk tunggal dan ajektiva
berimbuhan.
ajektiva berbentuk tunggal, terdapat keterangan pembanding seperti kurang, lebih, dan paling.
Misalnya kurang bagus, lebih baik, paling pintar.
Ajekitva berbentuk tunggal bisa ditambah keterangan penguat seperti amat, sangat, benar,
teralu berat, sedikit sekali.
Ajektiva berbentuk tunggal bisa diingkari menggunakan kata tidak seperti tidak sehat, tidak
benar.
Berdasarkan karakteristik kata sifat di atas, kata-kata yang dikelompokkan ke dalam kelas kata sifat
diantaranya baik, indah, maha, sedikit, pandai, senang, berat, benar, sehat, luas
Ajektiva berbentuk tunggal bisa dihimpun dan dipilah ke dalam 5 kelompok, meliputi :
Mayoritas ajektiva berimbuhan (afiks) dibentuk dengan prefiks, sufiks, infiks, konfiks yang diserap dari
bahasa Arab dan bahasa Inggris dan bahasa asing lain yang produktif dalam bahasa Indonesia, seperti
sufiks -i, –al, -iah, -ik, -if, is, –iw, -er. Selain sufiks tersebut, terdapat dua kombinasi afiks yang juga
membentuk ajektiva yaitu konfiks se- + -nya dan ke- + -an, tetapi bentuk dasarnya harus mengalami
pengulangan atau reduplikasi.
Secara detil, contoh ajektiva berimbuhan atau berafiks dapat diamati dalam tabel di bawah ini.
Selain sebagai penghubung kata, konjungtor juga digunakan untuk menyambungkan satu kalimat
dengan kalimat lain dengan cara menggunakan konjungtor di awal kalimat kedua.
Pak Jokowi menderita radang hati. Selain itu, ia juga mengidap penyakit diabetes.
Situasi telah mereda. Akan tetapi, semua orang harus tetap waspada.
Ibu tidak akan setuju dengan pendapatmu. Walaupun begitu, ia akan membebaskan pilihanmu.
Kata konjungsi antara kalimat kalimat satu dengan lainnya tidak selalu seperti sampel di atas. Sampel
lain konjungsi antarkalimat, baik satu kata maupun lebih diantaranya selanjutnya, meskipun demikian,
tambahan pula, walaupun begitu, kecuali itu, kemudian, dengan demkian, namun, setelah itu, tetapi
oleh, karena itu, bertalian dengan itu.
Selain konjungsi di atas, masih banyak lagi jenis-jenis konjungsi. Jika ingin mengetahui lebih lanjut
mengenai pengertian, jenis dan contoh konjungsi. silahkan lihat pada artikel sebelumnya. Konjungsi –
Pengertian, Jenis dan Contohnya.
Interjeksi, bahasawan menyebutnya kata seru merupakan kata yang dapat digunakan untuk
mengungkapkan seruan perasaan meliputi rasa kagum, heran, sedih dan jijik. Kata seru digunakan
dalam kalimat pernyataan atau kalimat perintah.
Contoh kata interjeksi :
Kata artikulus, bahasawan menyebutnya kata sandang merupakan kata yang berperan sebagai
penentu suatu nomina, ajektiva, atau kelas kata lain. Artikulus yang terdapat pada bahasa Indonesia
adalah sang dan si.
– si pencuri sandal itu dipenjara selama satu tahun, sedangkan si koruptor lolos dari aparat. (si
digunakan untuk menyandang kata bermakna negatif)
– sang raja bersikap adil terhadap rakyatnya. (sang digunakan untuk menyandang kata bermakna
positif)
Kata partikel berarti unsur kecil pada suatu benda. Kata partikel berfungsi membentuk kalimat
pertanyaan, kalimat pernyataan dan kalimat perintah. Kata partikel meliputi –kah, –tah dan –lah yang
digunakan dalam kalimat pernyataan dan kalimat perintah serta –pun yang hanya digunakan dalam
kalimat pernyataan.
Sebuah “Kata” sengaja dibentuk untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bayangkan
saja jika tidak ada penggagas aksara bahkan “kata”, kesulitan mengungkapkan maksud hati akan
susah. Semoga artikel jenis jenis kata dalam bahasa Indonesia ini memperkaya wawasan anda.