Anda di halaman 1dari 4

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

Corporate Ethics Rights, Privileges, Problems and Protection

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

DISUSUN OLEH :

Ica Damayanti (55117120114)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS MERCU BUANA

JAKARTA

2018
FORUM

PT. Krakatau Steel

Penerapan Good Corporate Governance secara konsisten bertujuan agar dapat menciptakan “value”
perusahaan serta meningkatkan kinerja secara berkesinambungan. Tidak sekedar formalitas dan
terjebak pada rutinitas semata. Dalam upaya mencapai visi dan misi perusahaan serta komitmen
implementasi GCG, perusahaan telah menyusun dan mempraktekkan Etika Bisnis dan Etika Kerja yang
merupakan dokumentasi tertulis. Tata nilai perusahaan telah dijabarkan dalam Etika Bisnis dan Etika
Kerja agar dapat terwujud dan terinternalisasi pada sikap serta perilaku kerja sesuai harapan. Etika bisnis
dan Etika Kerja PT KIEC merupakan hasil penyempurnaan dari Etika bisnis dan Etika Kerja PT KIEC
yang diterbitkan pada tanggal 18 Desember 2013. Penyempurnaan ini merupakan bentuk tindak lanjut
dari Surat Keputusan Direksi No.HK 00.01/0044/2015 tentang Penetapan Tata Nilai Ikhlas PT Krakatau
Industrial Estate Cilegon dan upaya perusahaan untuk fokus dalam menginternalisasikan tata nilai dan
budaya perusahaan. Etika Bisinis dan Etika Kerja PT KIEC menjadi landasan sekaligus pedoman bagi
jajaran Komisaris, Direksi, dan Karyawan untuk bersikap dan berperilaku kerja yang berbudaya,
membangun hubungan dengan stakeholders, menciptakan nilai tambah, serta meningkatkan
kepercayaan stakeholders.

1 Pelaksanaan Standar Etika Bisnis Dan Etika Kerja

Konsultasi dan pengaduan masalah-masalah yang berhubungan dengan pelanggaran standar Etika
Bisnis & Etika Kerja: Pelanggaran merupakan sikap, tindakan, ucapan dan tulisan yang menyimpang dari
standar Etika Bisnis & Etika Kerja. Apabila karyawan menemukan keputusan atau tindakan inkonsistensi
dengan Etika Bisnis & Etika Kerja, atau merasa ragu atas tindakan/keputusan yang akan diambil atau
merasa tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi-situasi tertentu, maka karyawan harus segera
memberitahukan kepada atasan melalui komunikasi seperti yang sudah diatur.

2. Media Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing)


a. Perusahaan menerima setiap pengaduan pelanggaran dalam kaitan pelanggaran Etika Bisnis & Etika
Kerja dan pelanggaran PKB.
b. Perusahaan memberikan perlindungan terhadap pelapor.
c. Pengaduan pelanggaran disampaikan melalui : 1) Pelaporan secara langsung kepada Head of Internal
Audit 2) Email : wbs@kiec.co.id 3) Website: www.kiec.co.id (Whistle Blowing System) 4) SMS Centre :
081284087348
d. Perusahaan menjamin kerahasiaan identitas pelapor dan data pengaduan pelanggaran.
e. Penjelasan dan ketentuan selengkapnya diatur dalam Surat Keputusan Direksi dan Work Intruction.

3. Sanksi
a. Setiap pelanggaran yang dilakukan karyawan atas Etika Bisnis dan Etika Kerja ini termasuk kategori
pelanggaran yang dapat diancam Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK).
b. Sanksi yang dijatuhkan adalah sebagaimana yang telah diatur dalam Perjanjian Kerjasama antara PT
Krakatau Industrial Estate Cilegon(PT KIEC) dan Ikatan Karyawan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
(IKAR KIEC) yaitu mulai dari Surat Peringatan hingga PHK. Sedangkan penjatuhan sanksi dilakukan
setelah melalui mekanisme Bipartit berdasarkan ketentuan

Quiz
Corporate Ethic
Etik korporat adalah bentuk etika terapan atau etika profesional, yang meneliti prinsip-prinsip etika dan
masalah moral atau etika yang dapat timbul dalam lingkungan bisnis. Ini berlaku untuk semua aspek
perilaku bisnis dan relevan dengan perilaku individu dan seluruh organisasi. Etika ini berasal dari individu,
pernyataan organisasi atau dari sistem hukum. Konsep etika bisnis tercermin pada corporate culture
(budaya perusahaan). Menurut Kotler (1997) budaya perusahaan merupakan karakter suatu perusahaan
yang mencakup pengalaman, cerita, kepercayaan dan norma bersama yang dianut oleh jajaran
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari cara karyawannya berpakaian, berbicara, melayani tamu dan
pengaturan kantor

Rights
Secara umum, hak adalah klaim atau kepemilikan individu atau sesuatu. Seseorang dikatakan memiliki
hak jika dia memiliki klaim untuk melakukan tindakan dalam suatu cara tertentu atau jika orang lain
berkewajiban melakukan tindakan dalam suatu cara tertentu kepadanya. Hak-hak konsumen (diatur
dalam UUPK Pasal 5) Hak atas kenyamanan keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang
dan atau jasaHak untuk memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikanHak atas informasi yang benar, jelas
dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan atau jasaHak untuk didengan pendapat dan
keluhannya atas barang dan atau jasa yang digunakan.Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan
dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Privileges
Hak privilege merupakan jaminan khusus yang didasarkan pada undang-undang.Hak privilege atau hak
istimewa adalah hak yang didahulukan. Mengenai hak privilege dapat Anda lihat dalam Pasal 1134 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata(“KUHPer”), yaitu suatu hal yang oleh undang-undang diberikan kepada
seorang berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya,sematamata
berdasarkan sifat piutangnya Menurut J. Satrio dalam bukunya yang berjudul Hukum Jaminan Hak
Jaminan Kebendaan, mengatakan bahwa dari perumusan dalam Pasal 1134 KUHPer, tampak bahwa
hak istimewa diberikan oleh undangundang, artinya: piutang-piutang tertentu, yang disebutkan oleh
undang-undang, secara otomatis mempunyai kedudukan yang didahulukan. Hak privilege ini bersifat
accesoir dan tidak dapat berdiri sendiri.

Problem and Protection


Konsumen ialah orang yang memakai barang atau jasa guna untuk memenuhi keperluan dan
kebutuhannya. Dalam ilmu ekonomi dapat dikelompokkan pada golongan besar suatu rumah tangga
yaitu golongan Rumah Tangga Konsumsi (RTK), dan golongan Rumah Tangga Produksi (RTP).
Perlindungan konsumen adalah perangkat yang diciptakan untuk melindungi dan terpenuhinya hak
sebagai contoh para penjual diwajibkan menunjukka tanda harga sebagai tanda pemberitahuan kepada
konsumen. Dengan kata lain, segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi
perlindungan kepada konsumen.
Menurut Undang- undang no.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen Pasal1 butir 1,2 dan 3:
1. Perlindungan Konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen.
2. Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yangtersedia dalam masyarakat,
baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lainmaupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan
3. Pelaku usaha adalah setiap orang perseorangan taua badan usaha, baikyang berbentuk badan
hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan danberkedudukan atau melakukan kegiatan dalam
wilayah hukum negara RepublikIndonesia, baik sendiri maupun bersama- sama melalui
perjanjianmenyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Sumber :
· Hapzi Ali, 2016. Modul BE & GG, Univeristas Mercu Buana.
· https://www.academia.edu/11537901/Etika_Bisnis
· https://www.academia.edu/37469806/ETIKA_PERLINDUNGAN_KONSUMEN
· https://slideplayer.info/slide/2588208/

Anda mungkin juga menyukai