10, BE & GG, Ica Damayanti, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Social Responsibilities, Universitas Mercu Buana, 2018
10, BE & GG, Ica Damayanti, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Social Responsibilities, Universitas Mercu Buana, 2018
DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2018
FORUM
Keberhasilan sebuah bisnis pada era modern tidak hanya dinilai dari ketekunan dan kerja keras
karyawannya yang tampak dalam hasil kerja berupa angka, namun juga dari manfaat yang diberikan
Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan terutama dalam lingkup wilayah operasinya.
Berlandaskan Tri Hita Karana – Keselarasan dengan Tuhan, Manusia, dan Lingkungan, PT Bukit Uluwatu
Vila Tbk berkomitmen untuk melaksanakan program tanggung jawab sosial (CSR) setiap tahun. Hal ini
sebagai realisasi kontribusi Perseroan untuk memberi manfaat dan perbaikan pada kehidupan
masyarakat dan lingkungan.
Pelaksanaan CSR sebagai tanggung jawab moral dari aktivitas operasional Perseroan memiliki beberapa
tujuan yaitu:
· Meningkatkan hasil kinerja Perseroan melalui peningkatan produktivitas serta lingkungan usaha
yang stabil;
· Mempertahankan reputasi dan citra merek yang baik pada semua lini bisnisnya;
· Memperkuat relasi dengan para pemangku kepentingan, sebab dalam melaksanakan kegiatan
CSR, dibutuhkan peran serta para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah dan masyarakat
pada umumnya;
Dalam mengelola semua aspek kegiatan operasional, Perseroan memiliki komitmen untuk selalu
mempertimbangkan secara penuh dampak yang timbul terhadap para pemangku kepentingan. Sebab itu
Perseroan secara konsisten menaruh perhatian terhadap kelestarian lingkungan dengan melakukan
beberapa bentuk inisiatif tanggung jawab sosial dalam bidang lingkungan hidup diantaranya:
Alila Villas Uluwatu melakukan kegiatan bersih-bersih sebelum & setelah hari Piodalan di Pura Ulun Danu
Beratan, Pura Uluwatu, Pura Muren dan Pura Semer serta melakukan pembersihan Jalan Belimbing Sari
bersama-sama dengan masyarakat Tambyak dan sekitarnya.
Green Campaign dengan cara mengadakan perlombaan memungut sampah organik pada tanggal 26
Februari 2016 di areal hotel.
Alila Villas Uluwatu menyumbangkan 100 pohon Ketapang Kencana untuk ditanam di sekitar areal Pura
Uluwatu untuk penghijauan dan penanamannya dilakukan oleh tim Villa bersama warga Desa Pecatu
pada tanggal 20 Maret 2016.
Program pembersihan pantai Jimbaran yang disebut International Coastal Clean-Up programme tanggal
10 September 2016
Melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal (Tambyak Lestari) untuk mengambil sampah di area
Alila Villas Uluwatu. Sampah-sampah tersebut dipilah dalam beberapa kategori yaitu, digunakan kembali,
didaur ulang dan dikirim ke pembuangan akhir (TPA) milik pemerintah.
Dalam mengelola semua aspek kegiatan operasional, Perseroan memiliki komitmen untuk selalu
mempertimbangkan penuh dampak yang timbul terhadap para pemangku kepentingan. Hal ini
ditunjukkan dalam ketegasan Perseroan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
kerja dengan tujuan meminimalkan jumlah kecelakaan kerja.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam kelangsungan kegiatan usaha, sebab itu
Perseroan memiliki komitmen untuk melakukan pengelolaan SDM yang menitikberatkan pada
peningkatan kualitas dan kemampuan profesionalitas.
Praktik pengelolaan ketenagakerjaan Bukit Uluwatu tidak membeda-bedakan gender, agama, ras,
maupun perbedaan golongan lainnya. Semua warga Indonesia yang memenuhi syarat dan kualifikasi
serta telah melalui tahapan rekrutmen sebagaimana ditetapkan oleh Perseroan memiliki hak yang sama
untuk berkarier di Perseroan. Perseroan juga berkomitmen merealisasikan berbagai program pemenuhan
hak dan kewajiban karyawan sesuai perundang-undangan dan peraturan terkait lainnya sebagai
kebijakan ketenagakerjaan.
Perseroan menaruh perhatian tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan kerja karyawan. Beberapa
fasilitas keselhatan yang diakomodasi Perseroan kepada karyawan antara lain fasilitas kesehatan rawat
jalan, pertanggungan asuransi rawat inap, asuransi jiwa dan kecelakaan kerja.
Selain itu, Perseroan juga memberikan sejumlah jaminan kepada karyawan melalui Jaminan Sosial
sesuai dengan regulasi yang berlaku, yaitu:
1. BPJS Ketenagakerjaan
· Jaminan Kematian;
· Jaminan Pensiun
2. BPJS Kesehatan
Tingkat perputaran karyawan pada tahun 2016 adalah 51 orang. Jumlah ini mengalami penurunan
dibanding 2015 dengan jumlah 58 orang.
Sebagai upaya meningkatkan kompetensi SDM, Perseroan telah menyelenggarakan berbagai program
pendidikan dan pelatihan yang disesuaikan dengan profesi karyawan untuk menunjang kemajuan
Perseroan. Selama Tahun 2016, Perseroan menyelenggarakan 544 program pelatihan yang diikuti oleh
sebanyak 598 peserta.
Quiz
CSR merupakan suatu konsep serta tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sebagairasa
tanggung jawab social serta lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berdiri. Seperti melaksanakan
suatu kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menjaga lingkungan, membangun
fasilitas umum, memberikan beasiswa, dan memberikan bantuan dana untuk kesejahteraan masyarakat.
Indikator keberhasilan dapat dilihat dari dua sisi perusahaan dan masyarakat. Dari sisi perusahaan,
citranya harus semakin baik di mata masyarakat. Sementara itu, dari sisi masyarakat, harus ada
peningkatan kualitas hidup. Karenanya, penting bagi perusahaan melakukan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan program CSR.
Menurut pemahaman saya implementasinya di Indonesia belum berjalan semestinya karena masih
ditemukan beberapa kasus mengenai penerapan CSR di Indonesia, antara lain seperti CSR di PT
Freeport dimana PT. Freeport Indonesia telah memberikan kompensasi terhadap masyarakat Papua,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian masyarakat Papua yang lain tidak mendapatkan ganti
rugi. Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar
$132/tahun, pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak secara otomatis terkerek naik dengan
kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi Freeport, sebagian besar
penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais emas yang tersisa dari
limbah Freeport. Selain permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan Freeport juga
merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM.
Corporate Social Responsibility ( CSR )
Menurut (Kotler & Nance, 2005) mendefinisikannya sebagai komitmen korporasi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sekitar melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi sumber daya
korporasi. Menurut (Widjaja & Yeremia, 2008) CSR merupakan bentuk kerjasama antara perusahaan
(tidak hanya Perseroan Terbatas) dengan segala hal (stake-holders) yang secara langsung maupun tidak
langsung berinteraksi dengan perusahaan untuk tetap menjamin keberadaan dan kelangsungan hidup
usaha (sustainability) perusahaan tersebut. Dari pendapat diatas, menurut pemahaman saya Corporate
Social Responsibility adalah bentuk kerjasama antara perusahaan dengan seluruh stakeholder baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui kebijakan praktik bisnis dan pemberian kontribusi untuk
menjaga keberadaan dan kelangsungan hidup (sustainability) perusahaan.
Dasar pemahaman CSR bagi perusahaan
1. Sukarela (Voluntary)
Suatu perusahaan membantu mengatasi masalah sosial dan lingkungan, oleh karena itu perusahaan
memiliki kehendak bebas untuk melakukan atau tidak melakukan peran ini
2. Kedermawanan (Filantropi)
Menyisihkan sebagian keuntungannya untuk pemberdayaan social dan perbaikan lingkungan akibat
eksplorasi dan eksploitasi
3. Kewajiban (Obligation)
Kewajiban perusahaan untuk peduli terhadap dan mengentaskan krisis kemanusiaan dan lingkungan
Pola atau bentuk CSR juga berkembang dari yang bentuk charity principle kepada stewardship principle
(Anne, 2005). Berdasarkan charity principle, kalangan masyarakat mampu memiliki kewajiban moral
untuk memberikan bantuan kepada kalangan kurang mampu. Jenis bantuan perusahaan ini sangat
diperlukan dan penting khususnya pada masa atau system Negara dimana tidak terdapat system jaminan
sosial, jaminan kesehatan bagi orang tua, dan tunjangan bagi penganggur. Sedangkan dalam
stewardship principle, korporasi diposisikan sebagai public trust karena menguasai sumber daya besar
dimana penggunaannya akan berdampak secara fundamental bagi masyarakat. Oleh karenanya
perusahaan dikenakan tanggungjawab untuk menggunakan sumber daya tersebut dengan cara-cara
yang baik dan tidak hanya untuk kepentingan pemegang saham tetapi juga untuk masyarakat secara
umum..
DAFTAR PUSTAKA
Modul Business Ethic & GCG Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manajemenbisnis/article/viewFile/2324/2109http://journal.uny.a
c.id/index.php/jpakun/article/download/964/774 http://supremasihukumusahid.org/attachments/article/79/
%5BFull%5D%20Telaah%2 http://swa.co.id/swa/trends/business-research/masih-banyak-permasalahan-
dalampelaksanaan-csr