14, BE & GG, Ica Damayanti, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governance, Universitas Mercu Buana, 2018
14, BE & GG, Ica Damayanti, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Corporate Governance, Universitas Mercu Buana, 2018
Corporate Governance
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
DISUSUN OLEH :
JAKARTA
2018
FORUM
Asessment terhadap penerapan GCG pada Len dilaksanakan berdasarkan standar alat uji
Keputusan Sekretaris Menteri BUMN Nomor SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang
Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi Atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
pada BUMN, yang mencakup 6 (enam) aspek pokok pengukuran meliputi (a) Komitmen Terhadap
Penerapan Tata Kelola secara Berkelanjutan, (b) Pemegang Saham dan RUPS, (c) Dewan Komisaris,
(d) Direksi, (e) Pengungkapan Informasi dan Transparansi dan (f) Aspek Lainnya. Aspek-aspek yang
dinilai terangkum dalam 43 indikator dan 153 parameter.
Hasil assessment GCG pada tahun 2013 menjadi landasan perusahaan untuk memperbaiki dan
meningkatkan implementasi GCG secara bertahap dan berkelanjutan di masa mendatang. Hasil
rekomendasi assessmentGCG yang menjadi area of improvement yang sebagian sudah dilakukan dan
masih dalam proses penyelesaian.
Penyusunan dan pengesahan Kebijakan Whistleblowing System oleh Direksi dan Dewan
Komisaris
Penyusunan dan pengesahan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi oleh Direksi dan Dewan
Komisaris
Pengesahan Board Manual oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Pengesahan Code of Conduct oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Pengesahan Code of Corporate Governance (CoCG) oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Pernyataan komitmen atas implementasi GCG oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Pengisian Daftar Khusus oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Penandatangan Pernyataan Benturan Kepentingan oleh Direksi dan Dewan Komisaris
Menetapkan kebijakan mengenai informasi publik dan informasi rahasia dan prosedur
pengungkapan informasi kepada stakeholder
Menetapkan kebijakan mengenai pengelolaan dan pemutakhiran website
Mengikuti sosialisasi pedoman pengukuran GCG dan sharing on excellence penerapan GCG
yang diadakan oleh Kementerian BUMN yang bekerjasama dengan BPKP
Sosialisasi atas Code of Corporate Governance (CoCG), Code of Conduct, Whistleblowing
System dan Pengendalian Gratifikasi.
BUMN Bersih
Sejalan dengan program BUMN Bersih yang dicanangkan oleh Kementerian BUMN melalui
keputusan Menteri BUMN Nomor SK-439/MBU/2013 tanggal 14 Agustus 2013, Kementerian BUMN telah
meluncurkan roadmapBUMN Bersih yang wajib diikuti oleh seluruh BUMN. Berkenaan dengan hal
tersebut, Len menyambut positif dan berkomitmen untuk mengimplementasikannya sebagai upaya untuk
mendukung anti korupsi sejalan dengan nilainilai Len yang bersih dan anti korupsi. Len telah
mengimplementasikan kegiatan assessment BUMN Bersih tahap satu yang dilakukan pihak independen
dengan hasil predikat yang dicapai “Berkomitmen”. Adapun hasil penilaian BUMN Bersih adalah dari
aspek Upaya Internal / Dokumen Aplikasi mencapai skor 8,51 dan aspek Persepsi / Kuesioner mencapai
skor 7,32. Dengan pencapaian tersebut, Len berkomitmen untuk terus konsisten menerapkan tata kelola
perusahaan yang bersih dari gratifikasi dan Korupsi Kolusi serta Nepotisme (KKN). Selanjutnya Len siap
untuk dilakukan pengukuran kembali sesuai dengan tahapan yang ditetapkan secara berkala.
Quiz
Corporate Governance di Indonesia
Perkembangan ekonomi global yang semakin meningkat dewasa ini menuntut perusahaan atau
organisasi untuk mampu menangkap peluang bisnis baik secara lokal maupun internasional.
Perekonomian global dengan segala pernak-perniknya banyak menawarkan dampak yang positif
terutama terjadinya interaksi antara negara dengan perekonomian yang telah maju dengan negara-
negara dengan perekonomian yang sedang berkembang, dan hal tersebut memunculkan berbagai isu
dan tantangan yang lebih kompleks bagi perusahaan atau organisasi.
Oleh karena itu, untuk menjawab tantangan dan isu-isu global tersebut oleh perusahaan maka diperlukan
adanya sistem pengelolaan perusahaan yang baik dan setiap personil yang mengedepankan etika, agar
nantinya misi dan visi perusahaan yang telah digariskan mampu tercapai. Salah satu alat untuk mencapai
tata kelola yang baik bagi suatu perusahaan atau organisasi adalah Good Corporate Governance (GCG).
GCG adalah proses untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabiltas perusahaan guna
mewujudkan nilai Pemilik Modal/RPB dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan
stakeholders perusahaan berlandaskan peraturan dan nilai etika. Stakeholders perusahaan antara lain
pemilik, kreditor, pemasok, asosiasi usaha, karyawan, pelanggan, pemerintah dan masyarakat luas.
Untuk mendapatkan manfaat dan tujuan GCG, maka dibutuhkan prinsip sebegai pedomannya, yaitu
sebagai berikut:
1. Transparansi (transperancy)
Pada organisasi yang menerapkan Corporate Governance, transparansi atau keterbukaan menjadi hal
yang wajib untuk diterapkan. Mulai dari keterbukaan akan proses produksi, laporan keuangan sepanjang
keterbukaan tersebut tidak menyangkut rahasia organisasi.
2. Akuntabilitas (accountability)
Akuntabilitas berhubungan dengan sistem yang mengendalikan hubungan antara unit-unit yang ada di
organisasi. Akuntabilitas dilakukan oleh dewan komisaris dan direksi, dan komite audit. Prinsip ini
diharapkan dapat memberikan jaminan perlindungan kepada pemegang saham dan pembatasan
kekuasaan yang jelas di jajaran direksi.
3. Responsibilitas (responsibility
Prinsip ini diartikan sebagai tanggung jawab perusahaan sebagai anggota masyarakat untuk mematuhi
peraturan dan hukum yang berlaku serta kewajiban-kewajiban sosial di tengah masyarakat.
4. Kemandirian (independency)
Prinsip ini mensyaratkan agar perusahaan dikelola secara profesional tanpa ada benturan kepentingan
dan tanpa tekanan atau intervensi dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan-peraturan
yang berlaku. Dengan kata lain, prinsip ini menuntut bertindak secara mandiri sesuai peran dan fungsi
yang dimilikinya tanpa ada tekanan. Tersirat dengan prinsip ini bahwa pengelola perusahaan harus tetap
memberikan pengakuan terhadap hak-hak stakeholders yang ditentukan dalam undang-undang maupun
peraturan perusahaan.
5. Kewajaran (fairness)
Prinsip kewajaran menekankan pada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang sama kepada
pemegang saham minoritas maupun mayoritas, termasuk hak-hak pemegang saham asing serta investor
lainnya. Prinsip kewajaran ini bertujuan untuk mengatasi masalah yang timbul dari adanya hubungan
kontrak antara pemilik dan manajer karena diantara kedua pihak tersebut memiliki kepentingan yang
berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Bahasapedia. Pengertian, Manfaat, Prinsip, Mekanisme Good Corporate Governance. Diperoleh 5
September 2017, pukul 12:00. http://bahasapedia.com/pengertianmanfaat-prinsip-mekanisme-good-
corporate-governance/
Banyumaskab. Pelaksanaan Good Governance di Indonesia. Diperoleh 5 September 2017,
pukul18:00. http://www.banyumaskab.go.id/read/15538/pelaksanaan-good-governancedi-indonesia
Berbagi blogspot. Lima Prinsip GCG (2015, 3 Februari). Diperoleh 5 September 2017, http://yanuarto-
berbagi.blogspot.co.id/2012/02/5-lima-prinsip-gcg.html
Kaihatu, Thomas. 2006. Good Corporate Governance dan Penerapammya di Indonesia. Surabaya:
Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol.8, No. 1, Maret 2006: 1-9.
Kompasiana. Etik dan Good Corporate Governance (GCG) Sebuah Cara Mewujudkan Entitas Bisnis
yang Sehat. Diperoleh 4 September 2017 pukul 20:53, http://www.kompasiana.com/sabirinsaiga/etik-dan-
good-corporate governance-ggcsebuah-cara-mewujudkan-entitas-bisnis-yang-
sehat_57df999e7593733941aef017
Perumnas. Good Corporate Governance (GCG). Diperoleh 5 September 2017, pukul
12:05. http://www.perumnas.co.id/good-corporate-governance/