1
Dalam RSNI 03-2396-2001 ditambahkan untuk langit rancangan
ditetapkan :
3) Penerangan buatan
Penerangan buatan merupakan pencahayaan yang dihasilkan oleh
sumber cahaya selain dari cahaya alami. Penerangan buatan sangat
diperlukan pada posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami
atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi lagi.
2
o Mengerjakan barang besi atau baja yang setengah selesai ( =
semi finished )
o Penggilingan padi
o Pengupasan,pengambilan dan penyisihan bahan kapas
o Kamar mesin dan uap
o Alat pengangkut orang dan barang
o Tempat menyimpan barang-barang sedang dan kecil
o Kakus, tempat mandi dan urinoir
Harus paling sedikit mempunyai kekuatan 100 luks.
6. Pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan yang membeda-bedakan
barang-barang kecil yang agak teliti seperti :
o Pekerjaan mesin dan bubut yang kasar.
o Pemeriksaan atau percobaan kasar terhadap barang-barang
o Menjahit tekstil atau kulit yang berwarna muda
o Perusahaan dan pengawasan bahan-bahan makanan dalam
kaleng
o Pembungkusan daging
Harus paling sedikit mempunyai kekuatan 200 luks.
7. Pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan pembedaan yang teliti
daripada barang-barang kecil dan halus harus paling sedikit
mempunyai kekuatan 300 luks.
8. Pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan membeda-bedakan
barang halus dengan kontras yang sedang dan dalam waktu yang
lama harus mempunyai kekuatan antara 500-1000 luks.
9. Pencahayaan yang cukup untuk pekerjaan membeda-bedakan
barang-barang yang sangat halus dengan kontras yang sangat kurang
untuk waktu yang lama harus mempunyai kekuatan paling sedikit
2.000 luks.
3
Menurut Suma’mur (2009), menyebutkan bahwa kebutuhan intensitas
penerangan tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian sulit dilakukan bila keadaan cahaya di tempat kerja tidak
memadai. Untuk lebih jelas, lihat tabel di bawah ini
Nilai pantulan (reflektan) yang dianjurkan menurut Suma’mur (2009), adalah sebagai
berikut :
4
Tabel 2.3 Standar Tingkat Pencahayaan Menurut Kepmenkes No. 1405
Tahun 2002.
Penglihatan bisa menjadi kabur ketika ada penghalang cahaya dari depan
mata (kornea) untuk sampai kebelakang mata (retina). Gangguan pada saraf optik
yang berfungsi untuk mengirim informasi penglihatan ke otak juga antara penyebab
kabur penglihatan
5
Dalam beberapa situasi, gejala kabur penglihatan membutuhkan perhatian segera,
diantaranya
Fotofobia (sensitif terhadap cahaya) adalah suatu gejala dimana mata menjadi
sensitif yang ekstrim terhadap cahaya dan kebencian terhadap cahaya matahari atau
tempat terang. Pasien yang memiliki masalah fotofobia mungkin disebabkan oleh
masalah kesehatan yang berkaitan dengan mata atau sistem syaraf.
Yang lebih penting, fotofobia juga merupakan gejala pada masalah kesehatan yang
lebih serius seperti botulisma, rabies, keracunan raksa atau meningitis. Dengan
demikian, siapa yang mengalami fotofobia akut dianjurkan bertemu dokter
secepatnya.
Perawatan yang terbaik untuk fotofobia ini adalah merawat penyebab masalah.
Didalam Biasanya, ketika faktor penyebabnya telah dirawat, fotofobia akan hilang.
6
Selama menjalani perawatan, pasien harus menghindari terkena cahaya matahari dan
apa cahaya lain yang terang untuk mengurangi ketidaknyamanan. Memakai topi yang
lebar dan kacamata gelap dengan perlindungan ultraviolet juga bisa mengurangi
gejala fotofobia.
Hal utama yang perlu diperhatikan untuk Pengobatan Mata Pedih &
Silau adalah dengan memperhatikan nutrisi tubuh setiap hari, nutrisi tubuh tentunya
kita dapat dari bahan makanan yang kita makan, makanan terbaik adalah dengan
memperbanyak asupan sayur dan buahan dalam menu harian kita dan tentu saja
untuk memaksimalkan nutrisi kita juga perlu suplemen.
Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menyebabkan mengapa mata menjadi
silau dan buram, diantaranya :
Katarak
Presbiopia
Rabun jauh
Mata kering
Rabun dekat
Astigmatisme
Konjungtivitis atau masalah kornea
Selain itu, ada juga beberapa kondisi lain seperti meningitis yang
menyebabkan cahaya menjadi sangat menyakitkan pada mata. Beberapa obat yang
diminum untuk kondisi lain juga dapat menyebabkan sensitivitas cahaya. Contoh
dapat mencakup tetrasiklin, antibiotik, dan digitalis, obat yang digunakan untuk
masalah jantung.
7
Berikut ini adalah 10 cara untuk melindungi mata dari silau :
Mungkin ini agak sedikit memaksa, apalagi bagi mereka yang seorang
gamer hardcore dan seorang penulis profesional, dimana hobi dan tuntutan
tingkat radiasi yang disebabkan oleh cahaya dari gadget elektronik seperti
2. Sering-seringlah beristirahat
berkedip dan santai dalam artian 'tidak tegang'. Dengan begitu, selain mata
Anda akan tetap sehat, badan Anda juga akan terjaga kesehatannya.
Jika Anda melakukan hal ini, Sebagian besar mata Anda akan terlindungi
oleh kelopak mata, karena mata Anda terbuka dengan sudut yang lebih kecil
8
dibandingkan ketika Anda melihat layar dengan posisi layar berada di atas
mata Anda
Diet yang baik dapat mencegah penyakit pada mata. Terutama dari
efek berbahaya berupa radiasi cahaya dari layar gadget elektronik seperti
Tanyakan pada dokter atau ahli kacamata yang biasa ada di toko-toko
mengurangi glare dan ketegangan pada mata dari efek radiasi gadget
elektronik.
khusus untuk melindungi mata Anda dari cahaya silau berlebihan. Kacamata
9
Kacamata ini menggunakan lensa khusus yang memang didesain
untuk mengurangi glare atau tingkat kesilauan dari layar monitor baik itu
Ada beberapa cara untuk melakukan hal ini, seperti menjaga dan
voltase yang kecil, atau menghadang cahaya yang masuk lewat jendela
dengan tirai.
7. Atur pencahayaan
gadget elektronik Anda. Atau jika Anda berada di tempat dengan keadaan
depan gadget adalah suatu hal yang sangat disarankan oleh para ahli mata.
alami Anda. Hasilnya? mood dan waktu tidur Anda akan bertambah.
10
9. Jaga jarak Anda dengan layar
dengan layar dengan jarak minimal sepanjang lengan orang dewasa. Hal ini
berlaku untuk semua layar perangkat elektronik, baik itu televisi, komputer,
ataupun ponsel.
Cahaya yang dimaksud bisa datang dari mana saja. Misalnya sinar
matahari, lampu ruangan, lampu jalanan, dan lampu yang kelap-kelip.
11
Ternyata, menurut para ahli ada kaitan yang sangat erat antara mata
yang sangat peka terhadap cahaya dengan kondisi mata kering. Mata kering
sendiri bisa terjadi entah karena air mata yang diproduksi sangat sedikit atau
air mata menguap terlalu cepat.
Biasanya memang orang yang punya mata kering akan sangat peka
terhadap cahaya. Begitu juga orang yang peka cahaya pun kerap
menunjukkan gejala-gejala mata kering.
Mata kering sendiri bisa ditandai dengan gejala seperti ada objek yang
menyangkut di mata, mata seolah terasa berpasir, dan mata mudah lelah.
Kadang, mata kering juga bisa menimbulkan rasa nyeri.
Air mata terdiri dari air, protein, elektrolit, minyak berlemak, dan
berbagai zat untuk melawan bakteri. Campuran hal-hal ini yang membuat
mata Anda bekerja dengan baik. Anda jadi bisa menyaring cahaya yang
diterima mata dengan baik.
12
Sedangkan kalau cairan pada mata kurang atau tidak seimbang, kerja
mata Anda tentu jadi.
terganggu. Mata jadi mudah lelah dan pusing ketika melihat cahaya
yang sangat terang.
1. Brightness Distribution
13
2. Glare atau Silau
14
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang sistem
pencahayaan : 4
3. Shadows (Bayang-bayang)
4. Background
15
Menurut Grandjean (1993) penerangan yang tidak didesain dengan
baik akan menimbulkan gangguan atau kelelahan penglihatan selama kerja.
Pengaruh dan penerangan yang kurang memenuhi syarat akan mengakibatkan
dampak, yaitu:
Kelelahan mata sehinga berkurangnya daya dan efisiensi kerja.
Kelelahan mental.
Keluhan pegal di daerah sekitar mata dan sakit kepala di sekitar
mata.
Kerusakan indera mata dan lain-lain.
16
ditetapkan. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 7 Tahun 1964 tentang
Syarat-Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja,
telah menetapkan ketentuan penting intensitas penerangan menurut sifat
pekerjaan. Kualitas penerangan yang tidak memadai berefek buruk bagi
fungsi penglihatan, juga untuk
lingkungan sekeliling tempat kerja, maupun aspek psikologis, yang dapat
dirasakan sebagai kelelahan, rasa kurang nyaman, kurang kewaspadaan
sampai kepada pengaruh yang terberat seperti kecelakaan kerja.
17
Jarak tersebut dibedakan lagi berdasarkan luas ruangan sebagai
berikut :
18
penerangan umum seperti pada
Lampiran D.
Matikan luxmeter setelah selesai dilakukan pengukuran intensitas
penerangan.
Besaran Pencahayaan :
19
2. Intensitas Cahaya (I)
Intensitas cahaya dapat didefenisikan sebagai berikut :
I
ω
dimana : I : Intencitas cahaya (cd)
φ : Flux cahaya (lumen)
ω : sudut ruang (steradian) = 4π
20
Intensitas penerangan harus ditentukan di tempat di mana
pekerjaannya akan dilakukan.
Bidang kerja umumnya diambil 80 cm di atas lantai.
Bidang kerja ini mungkin sebuah meja atau bangku kerja,
atau yang lainnya.
21
Penerangan yang cukup dan diatur dengan baik juga akan
membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan
sehingga dapat memelihara kegairahan kerja. Telah kita ketahui hampir
semua pelaksanaan pekerjaan melibatkan fungsi mata, dimana sering kita
temui jenis pekerjaan yang memerlukan tingkat penerangan tertentu agar
tenaga kerja dapat dengan jelas mengamati obyek yang sedang dikerjakan.
Intensitas penerangan yang sesuai dengan jenis pekerjaannnya jelas akan
dapat meningkatkan produktivitas kerja. Sanders dan McCormick (1987)
menyimpulkan dari hasil penelitian pada 15 perusahaan, dimana seluruh
perusahaan yang diteliti menunjukkan kenaikkan hasil kerja antara 4-35%.
Selanjutnya Armstrong (1992) menyatakan bahwa intensitas penerangan yang
kurang dapat menyebabkan gangguna visibilitas dan eyestrain. Sebaliknya
intensitas penerangan yang berlebihan juga dapat menyebabkan glare,
reflections, excessive shadows, visibility dan eyestrain. Semakin halus
pekerjaan dan mnyangkut inspeksi serta pengendalian kualitas, atau halus
detailnya dan kurang kontras, makin tinggi illuminasi yang diperluka, yaitu
antara 500 lux sampai dengan 100 lux (Suma’mur, 1996).
22
mengunakan penerangan alamiah, akan tetapi setiap tempat kerja harus pula
disediakan penerangan buatan yang memadai. Hal mi untuk menanggulangi
jika dalam keadaan mendung atau kerja di malam hari. Perlu diingat bahwa
penggunaan penerangan buatan harus selalu diadakan perawatan yang baik
oleh karena lampu yang kotor akan menurunkan intensitas penerangan
sampai dengan 30%.
23
mengenali benda tadi. Di ruang yang redup, kontras semakin
berkurang pula (Satwiko, 2004: 66).
b. Silau (glare) terjadi jika kecerahan dari suatu bagian dari interior jauh
melebihi kecerahan dari interior tersebut pada umumnya. Sumber
silau yang paling umum adalah kecerahan yang berlebihan dari
armatur dan jendela, baik yang terlihat langsung atau melalui
pantulan. Ada dua macam silau, yaitu disability glare yang dapat
mengurangi kemampuan melihat (terjadi jika terdapat daerah yang
dekat dengan medan penglihatan yang mempunyai luminansi jauh
diatas luminansi objek yang dilihat), dan discomfort glare yang dapat
menyebabkan ketidaknyamanan penglihatan (terjadi jika beberapa
elemen interior mempunyai luminansi yang jauh diatas luminansi
elemen interior lainnya). Kedua macam silau ini dapat terjadi secara
bersamaan atau sendiri-sendiri (SNI 03-6575-2001).
c. Refleksi dan reflektansi (ReflectionandReflectance). Besarnya
pencahayaan dalam ruangan tidak hanya ditentukan oleh pencahayaan
langsung dari lampu tanpa atau dengan armatur, tetapi juga
dipengaruhi oleh refleksi atau pantulan cahaya dari berbagai
permukaan yang ada pada ruangan tersebut. Besaran pantulan cahaya
dinyatakan dalam prosentase. Adapun besaran refleksi cahaya dari
permukaan yang direkomendasikan dapat dilihat pada tabel berikut
(Frick dkk, 2008).
d. Kualitas warna suatu lampu mempunyai dua karakteristik yang
berbeda sifatnya, yaitu tampak warna yang dinyatakan dalam
temperatur warna dan renderasi warna yang dapat mempengaruhi
penampilan objek yang diberikan cahaya suatu lampu. 17Sumber
cahaya yang mempunyai tampak warna yang sama dapat mempunyai
renderasi warna yang berbeda.
1) Temperatur warna (color temperature) Sumber cahaya putih dapat
dikelompokkan dalam tiga kelompok menurut tampak warnanya:
Pemilihan warna lampu bergantung kepada tingkat pencahayaan
yang diperlukan agar diperoleh pencahayaan yang nyaman. Dari
24
pengalaman secara umum, makin tinggi tingkat pencahayaan
yang diperlukan, makin sejuk tampak warna yang dipilih
sehingga tercipta pencahayaan yang nyaman.
2) Renderasi warna (color rendering) Disamping perlu diketahui
tampak warna suatu lampu, juga dipergunakan suatu indeks yang
menyatakan apakah warna objek tampak alami apabila diberi
cahaya lampu tersebut, yang disebut indeks renderasi warna
(color rendering index) atau CRI. Nilai maksimum secara teoritis
dari indeks renderasi warna adalah 100.
25