BAB I Fix
BAB I Fix
BAB I Fix
PENDAHULUAN
1
1. Memberikan gambaran secara langsung tentang praktik penjualan
suatu perusahaan industri.
2. Memperkaya wawasan yang berkaitan langsung dengan
Prodi masing-masing dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
keahlian para mahasiswa.
3. Memberikan pengetahuan secara langsung tentang
sejarah institusi/perusahaan , masalah, serta solusi yang mereka
lakukan.
4. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa praktik
Pengelolaan kelembagaan sesuai program studi masing-masing
yang diikuti.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Sistem Penjualan pada PT. Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
Sistem penjualan yang digunakan di PT. SRITEX yaitu dengan
sistem penjualan hasil produk. Sebagai produsen tekstil yang terintegrasi
secara vertikal yang mampu memproduksi berbagai mid-stream dan
produk hilir, basis pelanggan SRITEX sesuai dengan strategi
penjualannya bervariasi yang berdasarkan Divisi Produksi. Benang dan
greige yang diproduksi oleh Divisi Spinning dan Divisi Weaving adalah
produk dengan tingkat variasi rendah sehingga dapat diperdagangkan
seperti komoditas.
3
Perusahaan menyimpan sebagian besar benang dan greige dari
Divisi Spinning dan Divisi Weaving, namun juga menjual produk tersebut
langsung ke produsen dan pedagang besar lainnya. Harga untuk
pesanan yang menggunakan strategi penjualan “Made To Stock” ini
didasarkan pada harga spot di pasar internasional. Kain jadi dan garmen
yang diproduksi oleh Divisi Finishing dan Divisi Garment memiliki tingkat
variasi tinggi. Oleh karena itu, perusahaan menjual sesuai dengan
pesanan individual atau dengan pemberian uang muka terlebih dahulu.
Kemudian, perusahaan memproduksinya sesuai pesanan yang
ditentukan pelanggan. Harga untuk pesanan dengan strategi penjualan
“made to order” ini ditentukan berdasarkan volume pesanan. Sistem
pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX yaitu dengan sistem
pemasaran hasil produk.
Sistem pemasaran yang digunakan di PT. SRITEX itu ada 3 yaitu :
1. Penjualan langsung (Dirrect Selling)
2. Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
3. Ekspor
Cara penerapan sistem pemasarannya yaitu :
1. Penjualan langsung ( direct selling )
Adalah dengan cara para pembeli datang langsung kesorum untuk
wisata asing dan domestic yaitu mengadakan kerjasama dengan
biro-biro perjalanan / travel . Diantranya yaitu Negara Asia, Amerika,
Eropa, Australia dan Afrika
2. Pelaksanaan penjualan dari pesanan (Order)
Yaitu dikategorikan sebagai penjualan tidak tetap karena hanya
menunggu pesanan pembuatan barang tertentu dengan modal dan
jenis yang sudah ada dikalangan swasta perorangan dan instansi
pemerintah.
3. Ekspor
Ekspor dilakukan sesuai dengan permintaan , tapi terkadang
terpengaruhi dengan perekonomian dunia yang kadang naik dan
kadang turun.
4
2.3 Sumber Daya Manusia pada PT.Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
SDM merupakan salah satu kekuatan bagi pelanggan usaha perusahaan.
Untuk itu Sritex secara berkala mempersiapkan karyawan yang
berkompetensi tinggi untuk diikutsertakan kedalam Program Pelatihan
dan Pengembangan untuk lebih menguasai bidang pekerjaan yang
dilakukan di dalam ataupun di luar negeri, dengan target bukan hanya
mereka dapat melakukan pekerjaanya dengan benar tetapi dapat berlaku
secara professional dalam mendukung bisnis perusahaan secara
kesuluruhan. PT. Sritex juga merekrut karyawan dari masyarakat sekitar,
ada sekitar 30.000 karyawan yang dipekerjakan. Dengan luas sekitar 135
Hadan 30.000 karyawan ,PT. SRITEX mempunyai jam kerja yang
digunakan ada 3 shif yaitu:
- Mulai pukul 07.00-1400
- Mulai pukul 14.00-22.00
- Mulai pukul 22.00-07.00
5
strategi pemasaran yang seluruhnya dilakukan secara kreatif dengan
arahan yang baik serta sistematis dengan target utama : International
Scale Textiles and Garments Plant.
Pengalaman dan Dukungan
Pengalaman yang dialami Sritex merupakan proses pembelajaran
yang sangat menguntungkan dan sangat berguna bagi perusahaan
untuk menjalankan pola-pola produksi dan pemasaran yang telah
terbukti dengan baik dan benar sehingga dapat menekan resiko-
resiko kerugian yang mungkin timbul baik dari proses produksi yang
sedang dan akan akan dilakukan maupun menentukan cara-cara
menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai kalangan-kalangan
dari dalam negeri ataupun macanegara dengan berbagai bentuk
channeling.
Sritex selalu mencari cara dan berupaya untuk mendapatkan
dukungan besar dari 3 pihak yang dianggap memberikan hasil yang
signifikan terhadap terhadap kinerja Sritex, yaitu : Dukungan dari
keluarga, dukungan dari rekan kerja, dukungan dari para
pegawai/karyawan.
Hubungan dengan konsumen
Sritex sangat mengutamakan pelayanan kepada konsumen seperti
kemudahan untuk datang berkunjung ke lokasi, ,menyediakan
fasilitas kendaraan untuk kelancaran kunjungan, menyediakan
tempat menginap berupa hotel bertaraf serta menyediakan jaminan
sekelas restaurant, sehingga konsumen lebih terfokus pada tujuan
bisnisnya bersama Sritex.
Pengembangan Sistem Teknologi Produksi dan Informasi
Secara cerdas Sritex mengkonsentrasikan pengembangan proses
produksi dengan menggunakan peralatan terkini untuk mengikuti
spesifikasi produk yang diinginkan oleh konsumen dengan prima.
Perluasan Jaringan Pemasaran
Sritex berupaya untuk terus mengembangkan jaringan bisnisnya
dengan hanya membuka 2 marketing offices yang beralokasi di
Jakarta dan Surabaya untuk melakukan pendekatan dengan
konsumen, serta memudahkan mereka dalam mendapatkan
6
pelayanan dari perusahaan dengan tetap mempertimbangkan sisi
profitabilitas.
7
BAB III
8
menembus ke 94 pasar di 55 negara antara lain: Jerman, Australia,
Singapura. Perusahaan ini juga menyediakan produk seragam untuk
perusahaan maupun militer.
Saat ini, mencakup seragam militer dan mendukung produk
selama lebih dari 30 negara.Hal ini juga ditunjuk untuk menjadi mitra
resmi di luar Eropa untuk memproduksi seragam militer untuk NATO.
Hasil produksi seragam militer berupa seragam upacara, seragam
tempur, coverall, jaket tahan api, tahan noda, anti inframerah, tenda, tas,
selimut, sarung bantal,dll.
Perusahaan menunjukkan pendapatan tumbuh sebagai
mendaftarkan CAGR sebesar 12,8% selama 2008-2012. Kontribusi yang
kuat dari pasar ekspor (mencakup 54% dari total pendapatan FY12 +
50% di FY11) ditujukan pada kinerja pendapatan yang solid. Hal ini juga
membantu perusahaan menghilangkan risiko forex pada bahan baku,
yang pada dasarnya berbasis komoditas. Akibatnya, laba kotor dan laba
bersih naik signifikan dengan CAGR sebesar 27% selama 2010-2012.
Dengan meningkatnya batas (dari 17% dan 6,4% pada tahun 2010
menjadi 22% dan 8,0% pada tahun 2012 berturut-turut). Dari 1966-2012
PT. Sritex menggunakan modal pribadi.
Karyawan PT. SRITEX tidak pernah mengadakan demo karena
mereka menanamkan rasa disipin, setiap bulan agustus PT. SRITEX ini
mengadakan upacara untuk memperingati proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan di ikuti oleh semua karyawan dan petinggi PT. SRITEX.
Prestasi Sritex tidak hanya mencakup aspek bisnis. Sritex telah
empat kali diberikan oleh MURI (Museum Rekor Indonesia). Pada tahun
1995 Sritex membuat rekor baru mengadakan upacara bendera yang
diikuti paling banyak peserta. Pada tahun 2007 Sritex dibuat 3
penghargaan MURI sebagai perusahaan yang mempunyai desain lebih
dari 3000 motif kain, memproduksi seragam militer untuk 16 negara,
paling banyak mengadakan upacara rutin dalam setahun, setiap tanggal
17.
9
3.2 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi PT. Sri Rejeki Isman (SRITEX) kekuasaan
tertinggi di pegang oleh plant Direktur yang dibantu oleh Deputi General
Manager yang membawahi sub ordinate langsung yang di sebut group
hand. Yang di dalamnya ada beberapa divisi yang memiliki beberpa
dapartemen yang mempunyai fungsi masing-masing yang saling
berkaitan. Adapun bentuk struktur organisasi PT.SRIREX adalah sebagai
berikut :
a. DEWAN KOMISARIS
Komisaris Utama : Hj.Susyana
Komisaris : Megawati
Komisaris Independen : Prof. Dr. Ir. Sudjarwardi
M.Eng, ph.D
b. DEWAN DIREKSI
Direktur Utama : Iwan Setiawan Lukminto
Wakil Direktur Utama : Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur Marketing : Arief Halim
Direktur Independen : Dr. M. Nasir Tamara
Tamimi
Direktur Keuangan : Allan M. Severino
Direktur Operasi : Pramono
Direktur Produksi : Phalguni Mukhopadhyay
c. KOMITE AUDIT
Ketua : Prof. Dr. Ir. Sudjawardi
Anggota : - Ida Bagus Oka Nila
- Yose Rizal
d. KOMITE INVESTASI
Ketua : Allan M. Severino
Anggota : - Arif Santoso
- Christanto Kusuma
Nugraha
e. KOMITE GOOD CORPORATE GOVERNANCE ( GCG)
Ketua : Ida Bagus Oka Nila
10
Anggota : - Nasir Tamara Tamimi
- Dadang Setiawan
f. KOMITE HUMAN CAPITAL
Ketua : Dadang Setiawan
Anggota : - Sri Saptono Basuki
-Bagus Wiratama
11
BAB IV
12
Akhir hayatnya, H.M Lukminto menghembuskan nafas terakhirnya
di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Rabu, 5 Februari 2014 pukul
21.40 waktu setempat atau pukul 20.40 WIB di usia ke-67. Kepulangan
Lukminto yang meninggal karena penyakit yang di deritanya ini membuat
keluarga besar SRITEX terkejut.
13
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1) Harus ada tekad dan kerja keras untuk memulai suatu usaha. Dan
usaha itu bisa dimulai dari hal yang kecil dan yang akan berkembang
menjadi besar.
2) Ada beberapa faktor yang mempengarui berkembangnya suatu
usaha yakni faktor internal dan faktor eksternal. Yakni mengenai
Oprasional, SDM, Pemasaran dll. Akan tetapi factor Pemerintah,
Pemasok, Pelanggan/konsumen, masyarakat sekitar, pesaing dan
kemajuan teknologi juga mempengaruhi perkembangan suatu usaha.
3) Banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan usahanya akan tetapi harus ada solusi-solusi alternatif
yang dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut.
5.2 Saran
Demi kelancaran perusahaan dalam menjalankan sebuah bisnis
perlu pemasaran yang lebih optimal dan memperbarui teknologi yang
lebih canggih tanpa mengurangi SDM yang sudah ada.
14
DAFTAR GAMBAR
15
3. Proses Penjahitan Kain menjadi Pakaian Siap Pakai
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.hananmedia.com/2016/01/pt-sri-rejeki-isman-sritex-kunjungan-
perusahaan.html?m=1
http://ekokurniawanjaim.blogspot.co.id/?m=1
http://travelove88.blogspot.co.id/2016/05/babi-pendahulan-a.html?m=1
17