Anda di halaman 1dari 16

Laporan Pendahuluan TTV

LAPORAN PENDAHULUAN
PRASAT MENGUKUR TANDA- TANDA VITAL
(TEKANAN DARAH, NADI, SUHU DAN PERNAPASAN)
PADA TN.D DENGAN EFUSI PLEURA
DI RSUD BANJARNEGARA

Di susun oleh :
Nama : Wiwin Hidayanti
NIM : A1103056

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


POLITEKNIK BANJARNEGARA
2012
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksiadanya perubahan sistem tubuh. Tanda
vital meliputi suhu tubuh, denyutnadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai
nilaisangat penting pada fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat
menunjukkan keadaan metabolisme dalam tubuh, denyutnadi dapat menunjukkan perubahan pada sistem
kardiovaskular, frekuensipernapasan dapat menunjukkan fungsi pernapasan, dan tekanan darahdapat menilai
kemampuan sistem kardiovaskuler, yang dapat dikaitkandengan denyut nadi. Semua tanda vital tersebut
saling berhubungan dansaling mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalamkondisi
aktifitas berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebutmerupakan indikator adanya gangguan sistem
tubuh.
Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh perawat digunakanuntuk memantau perkembangan
pasien. Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada klien, tetapi merupakan
tindakanpengawasan terhadap perubahan atau gangguan sistem tubuh.

2. TUJUAN
Tujuan dilakukan pemeriksaan tanda vital pada pasien dengan efusi pleura, yaitu:
- untuk memantau adanya perubahan tanda vital pada pasien
- untuk mendeteksi adanya perubahan system tubuh
- untuk memantau perkembangan pasien

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Tinjauan Teori Prasat


a. Definisi
Tanda-tanda vital digunakan sebagai indikator dari status kesehatan, ukuran-ukuran ini
menandakan keefektifan sirkulasi, respirasi, fungsi neural dan endokrin tubuh. Karena sangat
penting, maka disebut dengan tanda vital.Tanda vital merupakan cara yang cepat dan efisien
untuk memantau kondisi klien atau mengidentifikasi masalah dan mengevaluasi respon klien
terhadap intervensi.
b. Landasn Teori
b.1. Suhu
Suhu yang dimaksud adalah “panas” atau “dingin” suatu substansi. Suhu tubuh adalah
perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang
hilang ke lingkungan luar.
Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh:
1. Usia
2. Olah raga
3. Kadar hormone
4. Irama sirkadian
5. Stress
6. Lingkungan

b.2. Nadi
Nadi adalah aliran darah yang menonjol dan dapat di raba di berbagai tempat pada tubuh.
Nadi merupakan indicator status sirkulasi.
Karakter nadi :
1. frekuensi
2. irama
3. kekutan
4. kesamaan

b.3. Pernapasan/ Respirasi


Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfer
dengan darah serta darah dengan sel.

b.4. Tekanan Darah


Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong
dengan tekanan dari jantung. Merupakan indicator kardiovaskuler. Kontraksi jantung
mendorong darah dengan tekanan tinggi ke aorta. Puncak dari tekanan maksimum saat terjadi
ejeksi adalah tekanan sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri
menimbulkan tekanan diastolic atau minimum. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah:
1. usia
2. stress
3. ras
4. medikasi
5. variasi durnal
6. jenis kelamin

2. Prosedur prasat sesuai Teori


2.1. Menghitung tekanan darah
a. Persiaapan alat
- Tensi meter
- Stetoskop
b. Pelaksanaa
 Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Menyiapkan alat dan bahan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin(duduk/ tidur)
 Membuka lengan baju atau menggulung ke atas
 Meletakkan lenggan atas sejajar dengan jantung, dengan cara diganjal bantal atau buku.
Telapak tangan menghadap keatas. Pastikan lengan atas bebas dari pakaian, agar pengukuran
lebih akurat
 Melakukan palpasi arteri Brakhialis menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tenggah)
untuk merasakan denyut kuat dibagian depan siku
 Memasang manset, meletakkan 2,5 cm diatas arteri tersebut dan bagian tengah bladed
dipasang arteri tersebut, pasang manset melingkari lengan atas tersebut dan kaitkan ujungnya
 Meletakkan tensimeter sejajar dengan mata pemeriksa agar pemeriksaan lebih akurat
 Menggunakan stetoskop
 Memasang stetoskop dengan meletakka diafragma dari stetoskop diatas arteri Radialis, untuk
mendapatkan suara yang maksimal. Kemudian membuka tutup air raksa
 Menutup katup dengan mengunci sampai rapat. Lalu pompa bola tensimeter sampai 30
mmHg diatas tekanan systolic
 Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu pasien gasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Dokumentasi

2.2. Menghitung denyut nadi


a. Persiapan alat
- Alat tulis
- jam
b. pelaksanaan
 Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
 Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telinjuk dan jari tengah
 Menghitung denyut nadi selam 1 menit penuh
 Mencatat hasil pemeriksaan
 Menjelaskan hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Dokumentasi

2.3. Menghitung pernapasan


a. Persiapan alat
- Jam
- Alat tulis
b. Pelakasanaan
 Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Menghitung pernapasan bersamaan dengan menghitung denyut nadi
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk/ tidur)
 Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan pada dada pasien
(menghitung dalam waktu 1 menit penuh)
 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Membereskan alat
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
 Dokumentasi

2.4. Mengukur suhu tubuh


a. Persiapan alat
- Thermometer
- Jam
- Alat tulis
- Larutan chlorin 0,5%
- Larutan sabun
- Air bersih
b. Pelaksanaan
 Menyambt klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
 Memperkenalkan diri kepada klien
 Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 Menggunakan sarung tangan
 Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
 Membuka lengan baju pasien
 Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan menggunakan baju pasien atau
kassa
 Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah 350C
 Memasang ujung thermometer ditengah- tengah ketiak dan menganjurkan pasien menjepit
dengan lengannya dengan melipatkan lengan pasien ke dada
 Pemeriksaan thermometer dilakukan setelah kira- kira 10 – 15 menit
 Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian mencatatnya
 Mendisinfersi thermometer dengan larutan chlorine 0,5 % selama 10 menit
 Mencuci larutan chlorine dengan larutan sabun
 Membilas ternoneter dengan air bersih
 Mengeringkan thermometer dengan kassa
 Menurunkan air raksa dan menempatkan thermometer ke tempat semula
 Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
 Merapikan pasien
 Melepas sarung tangan, sebelumnya cuci tangan dalam larutan chlorine 0,5% selama 10
menit.
 Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
 dokumentas

BAB III
TINJAUAN KHUSUS

I. Pengkajian
Tanggal : 21 Juli 2012
Jam : 20.00 WIB
Ruang : Dahlia
1. Data Subyektif
a. Identitas
Nama : Tn.D
Umur : 68 th
Agama : Islam
Alamat : Nagasari Rt.03 Rw.01 Pagentan
Tanggal masuk : 29 Juli 2012
Jam :01.10 WIB
No.RM : 68-71-25
Diagnosa Medis : Efusi Pleura
b. Keluhan utama
Tn.D mengeluh kadang- kadang masih sesak napas namun sudah membaik
c. Riwayat kesehatan
 Riwayat kesehatan sekarang
Tn,D merasa tidak nyaman karena napasnya sesak
 Riwayat kesehatan dahulu
Tn.D mengatakan pernah sesak napas ± 2 hari ini dan memberat sejak 1 minggu yang lalu
 Riwayat kesehatan keluarga
Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita Efusi Pleura
d. Pola kebutuhan sehari-hari
 Pola nutrisi
Sebelum sakit : makan 3x sehari, porsi sedang
ma sakit : pasien tidak nafsu makan ( pasien hanya mau makan ± 2 sendok).
 Pola Eliminasi
um sakit : BAB lunak, teratur 1x /hari. BAK sering, jernih warna urin.
Selama sakit : BAB lunak, kadang.BAK sering, jernih warna
urin.
 Pola Istirahat
Sebelum sakit : tidur malam ± 7-8 jam, tidur siang ±1-2 jam/hari.
Selama sakit : tidur malam ± 7-8 jam (kadang susah tidur), tidur
siang jarang.
 Psikososial Spiritual
- Tn.D mengatakan pengambil keputusan dirundingkan bersama dengan istri
- Tn.D mengatakan selalu sholat 5 waktu.
2. Data Obyektif
2.1. Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum = Baik
- Kesadaran = Composmentis
- TTV = TD : 110/80 mmHg , S : 36,90C,
N : 82x/menit, R : 24x/menit
- BB = 48 kg
- TB = 150 cm
2.2. Pemeriksaan Fisik
 Kepala = metachepal
 Mata = anikteri, tidak ada gangguan dan perdarahan
 Mulut = sianosis
 thorax = C/S1>s2 reguler, P/SD resikuler
 Ekstremitas= tidak ada oedema, dan tidak ada kelainan pada system
ekstremitas seperti kekakuan sendi
2.3. Pemeriksaan Penunjang
Hasil Pemeriksaan
a. Hematologi
LED = 11 Normalnya: Lk = 0 – 15
Pr = 0 - 20
b. Kimia klinik
- SGOT = 24 U/L,t= 370C Normalnya: Lk = ≤ 40
Pr = ≤ 30
- SGPT = 63 U/L,t= 370C Normalnya: Lk = 24 – 190
Pr = 24 - 170
c. Pemeriksaan urine
- warna : kuning
- kekeruhan : jernih
- reaksi/ PH : 6,0
- berat jenis : 1,015
SEDIMEN
- leukosit 0 -1 /LPB
- eritrosit 0 – 1/LPB
- ephitel 1 – 2/LPK
d. Radiologi
Thorax PA:
Kesan : - efusi pleura dektra dibanding foto sebelumnya
kurang
- Besar dari dalam batas normal
e. Pengobatan
- Injeksi Furosenide 3 x 2A
- Captopril 3 x 25mg
- Injeksi Ranitidine 1A / 12 jam
- Injeksi Ceptriaxone 1gr/ 12jam
- Ambroxol 3 x 1 tab

- Curcuma 3 x 1 tab
- Infuse : RL 20 t/m

II. Perencanaan
o Kaji KU dan TTV
o Kaji riwayat alergi
o Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan (TTV)
o Lakukan TTV berupa pengukuran tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, dan nadi pada Tn.
D
o Berikan obat sesuai programnya

III. Pelaksanaan
Dilakukannya pengukuran tanda – tanda vital (TTV) pada Tn.D dengan efusi pleura.

IV. Evaluasi
Setelah Tn.D dilakukan pengukuran Tanda- Tanda Vital (TTV) didapatkan hasil , yaitu :
TD = I30/70 mmHg
N = 82 x/menit
S = 360 C
R = 20 x/menit
BAB IV
PELAKSANAAN PERASAT

Pelaksanaan prasat pengukuran Tanda- Tanda Vital (tekanan darah, denyut nadi,
pernapasan, suhu tubuh pada pasien Tn.D dengan Efusi Pleura:
1. Mengukur tekanan darah
o Persiapan alat
Tensimeter
stetoskop
o Pelaksanaan
Menyambut klien dan keluarga pasien dengan ramah dan sopan
Memperkenalkan diri kepada klien
Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Menyiapkan alat dan bahan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
- Menggulung/ membuka lengan baju klien keatas
- Pastikan lengan atas bebas dari pakaian
- Melakukan palpasi arteri Brakhialis menggunakan dua ujung jari (telunjuk dan jari tengah)
- Pasang manset melingkari lengan atas dan bagian tengah bladder dipasng arteri, kemudian
kaitkan ujdungnya
- Meletakkan tensimeter sejajar dengan mata pemeriksa
- Menggunakan stetoskop
- Memasang stetoskop dengan meletakkan diafragma dari stetoskop diatas arteri Brakhialis
atau diantara bladder
- Tutup katup dengan mengunci sampai rapat, lalu pompa tensimeter
- Kemudian buka kunci perlahan- lahan, dengarkan dan perhatikan angka pada tensimeter.
Saat terdengar bunyi (dup) pertama (systolic) dan perhatikan suara keras yang terakhir
(dyastolik)
- Membuka manset dari lengan pasien, memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien
- Merapikan paien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

2. Menghitung denyut nadi


o Persiapan alat
- Alat tulis
- jam
o pelaksanaan
- Menyambut klien dan keluarga pasien dengan ramah dan sopan
- Memperkenalkan diri kepada klien
- Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan
dengan handuk bersih
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin(duduk atau tidur)
- Meraba arteri Radialis dengan menggunakan jari telunjuk dan jari tengah
- Menghitung denyut nadi selama 1 menit penuh
- Mencatat hasil pemeriksaan
- Merapikan pasien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

3. Menghitung pernapasan
o Persiapan alat
- Jam
- Alat tulis
o Pelaksanaan
- Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
- Memperkenalkan diri kepada klien
- Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukab
- Menghitung pernapasan bersamaan dengan menghitung denyut nadi
- Mencuci tangan dngan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin (duduk atau tidur)
- Menghitung pernapasan dengan memperhatikan gerakan pernapasan pada dada pasien
(menghitung dalam waktu 1 menit penuh)
- Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
- Merapikan pasien
- Membereskan alat
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengan handuk bersih

4. Mengukur suhu tubuh


o Persiapan alat
- Thermometer
- Jam
- Alat tulis
- Larutan saflon
- Larutan sabun
- Air bersih
o Pelaksanaan
- Menyambut klien dan keluarga dengan sopan dan ramah
- Memperkenalkan diri kepada klien
- Menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir,mengeringkan dengan handuk bersih
- Ka Menggunakan sarung tangan
- Mengatur posisi pasien senyaman mungkin
- Membuka lengan baju pasien
- Mengeringkan ketiak pasien bila basah oleh keringat dengan menggunakan kassa
- Mengecek kembali thermometer dalam posisi angka dibawah 350C
- Memasang ujung tetmometer ditengah-tangah ketiak dan menganjurkan pasien menjepit
dengan lengannya dengan melipatkan lengan pasien ke dada
- Pemeriksaan thermometer dilakukan kira- kira 10 -15 menit
- Membaca dengan teliti angka pada skala thermometer kemudian mencatatnya
- Mendisinfeksi thermometer dengan larutan saflon selama 10 menit
- Mencuci thermometer dengan larutan sabun
- Membilas dengan air bersih
- Mengeringkan dengan kassa
- Menurunkan air raksa dan menempatkannya ke tempat semula
- Menjelaskan pada pasien hasil pemeriksaan
- Merapikan pasien
- Melepas sarung tangan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mengeringkan dengn hnduk bersih
-

BAB V
PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan prasat mengukur tanda- tanda vital (TTV) yang dilakukan dilahan
praktik (RSUD Banjarnegara) dengan teori sudah sesuai. Misalnya saja pada pengukuran
tekanan darah, tidak terjadi kesenjangan antara teori dengan pelaksanaan yang dilakukan
dilahan praktik. Begitu juga dengan pengukuran suhu tubuh, penghitungan denyut nadi dan
pernapasan, dilakukan sesuai dan sama dengan teori atau dengan kata lain dilakukan sesuai
dengan prosedur.
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan prasta antara teori dengan pelaksanaan dilahan praktik untuk
pemeriksaan tanda- tanda vital (TTV) yang berupa pengukuran tekanan darah, pengukuran
suhu tubuh, menghitung denyut nadi serta menghitung pernapasan (Respirasi) dilakukan
sesuai dengan teori atau dengan kata lain tidak terjadi adanya kesenjangan antara teori dan
lahan praktik. Dan TTV dilakukan sesuai dengan prosedur.

B. Saran
- Bagi mahasiswa praktik
Bagi mahasiswa hendaknya selalu melakukan suatu tindakan sesuai dengan prosedur dan
lebih mempersiapkan materi- materi juga teori tentangprasat sebelum praktik dilahan.
- Bagi petugas kesehatan
Bagi petugas kesehatan hendaknya lebih memperhatikan kenyamanan dari pasien, dan
dapat lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
SUMBER

- Cek list KDPK semester 1.


- Hang out KDPK semester 1.
- Buku Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan edisi 2,
- Musrifatul Uliyah. Aziz Alimul Hidayat Penerbit Salemba Medika, 2008.

Anda mungkin juga menyukai