GHEA LUTHFIA
OKTARI
2. ZANA HARY
BARUS
3 SIPIL 1
– Organisasi K3
– Pengawasan K3
Pengawasan K3 menjadi tanggung jawab setiap tenaga kerja
dilingkungan kerjanya masing-masing, bukan tanggung jawab
organisasi K3 saja. Pemerik-saan K3 perlu diadakan sesering
mungkin, dan segera ditindak lanjuti untuk lokasi yang potensial
dapat menimbulkan kecelakaan
Peraturan-peraturan yang dimaksud untuk melindungi jiwa tenaga
kerja, peralatan dan bagian-bagian konsrtruksi, tidak ada
manfaatnya kecuali ditetapkan 100 % setiap saat.
Rencana kesehatan kerja dan P3K
Organisasi K3 perlu menginformasikan kepada tenaga kerja mengenai
seluk beluk urusan rumah sakit, dokter, perawatan serta jasa angkutan
ambulance. Perlu diingat bahwa tidak suatu program pun dapat
mencegah semua kecelakaan. Setiap kecelakaan perlu diteliti secara
menyeluruh sehingga didapat informasi yang bermanfaat, dalam upaya
mencegah terjadinya kecelakaan semacam itu kelak.
IMPLEMENTASI PROGRAM K3
DISEKTOR INDUSTRI JASA
KONSTRUKSI
Implementasi program K3 pada sektor industri jasa
konstruksi yang efektif adalah hasil suatu perencanaan,
koordinasi serta komitmen semua karyawan suatu
perusahaan, dari tenaga kerja terbawah sampai pimpinan
teratas. Dalam implementasi program K3 tersebut terdiri
unsur-unsur K3 sebagai berikut :
– Organisasi K3
– Dewan K3 jasa konstruksi
– Kampanye K3
– Asuransi tenaga kerja konstruksi
– Sertifikasi dan lisensi
– Latihan K3
PENYAKIT AKIBAT KERJA
– Secara umum penyakit akibat kerja dapat juga disebut sebagai penyakit jabatan, yang berarti
penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau didapat pada waktu menjalankan pekerjaan.
Menurut undang-undang kecelakaan disebutkan bahwa penyakit yang timbul karena
hubungan kerja termasuk kecelakaan. Penyakit akibat kerja harus mendapatkan perhatian
secara khusus, hal ini dikarenakan bahwa ;
– Penyakit yang terjadi sebenarnya dapat dicegah, untuk itu perlu adanya kesadaran dan kemauan.
– Penyakit yang telah terjadi dapat menimbulkan kelainan / cacat yang tidak dapat dipulihkan kembali.
– Kemungkinan cacat mempunyai frekuensi yang besar.
– Menyebabkan hilangnya waktu kerja.
– Penyakit yang timbul / terjadi adalah akibat tindakan / perbuatan manusia itu sendiri.
– Penyebab penyakit adalah akibat dari apa yang dikerjakan atau yang dihasilkan pekerjaan maupun
peralatan yang dipakai untuk bekerja.
Etiologi penyakit
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat kerja dapat dibagi dalam beberapa golongan yaitu :
– Golongan fisik antara lain ;