100 363 1 PB PDF
100 363 1 PB PDF
Oleh :
Ari Pramono
Guru SMA Negeri 1 Jogorogo, Ngawi
ABSTRAK
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 1
hari tidak lepas dari zat-zat kimia. Ilmu sifat menghargai pendapat orang lain
kimia termasuk dalam rumpun Ilmu akan memperoleh keterampilan
Pengetahuan Alam (IPA). bekerjasama dalam belajar yang lebih
Pembelajaran kimia yang selama sempurna, agar pembelajaran menjadi
ini diterapkan di SMA Negeri 1 indah, menarik, inovatif, koperatif dan
Jogorogo kurang diminati peserta didik bermakna bagi peserta didik.
karena beberapa hal :
Rumusan Masalah
1. Guru lebih dominan dalam
Adapun permasalahaan dari penelitian
kegiatan belajar mengajar.
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
2. Kurangnya aktifitas peserta didik.
3. Banyak konsep dasar yang 1. Apakah penerapan pembelajaran
rendah, rerata nilai kognitif jauh kimia unsur di kelas XII IA-3
hasil belajar peserta didik di sekolah hasil belajar peserta didik pada
secara kognitif dan dapat materi kimia unsur di kelas XII IA-
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 2
1. Mengembangkan wawasan mengajukan pertanyaan, membuat
guru/peneliti dalam meningkatkan kesimpulan, menerapkan apa yang
kualitas mengajar. dipelajari, mendiskusikan dengan
2. Meningkatkan aktivitas peserta mengajarkan kepada orang lain.
didik dalam pembelajaran kimia di (Silbermen, 2004).
SMA Negeri 1 Jogorogo pada
Hasil Belajar
peserta didik kelas XII IA-3
Keberhasilan suatu kegiatan
semester ganjil tahun pelajaran
belajar dapat dilihat dari hasil belajar
2013/2014.
setelah mengikuti usaha belajar, hasil
3. Meningkatnya hasil belajar
belajar merupakan dasar yang
peserta didik pada materi kimia
digunakan untuk menentukan tingkat
unsur mata pelajaran Kimia di
keberhasilan peserta didik menguasai
SMA Negeri 1 Jogorogo pada
suatu materi pelajaran.
peserta didik kelas XII IA-3
Menurut Nawawi yang dikutip
semester ganjil tahun pelajaran
Ruspiwanti (2003:10) Hasil belajar
2013/2014.
adalah “tingkat keberhasilan seseorang
KAJIAN TEORI dalam mengikuti pelajaran, yang telah
Aktivitas Belajar dinyatakan dalam bentuk angka yang
Belajar aktif merupakan suatu diproleh dari proses evaluasi”.
pendekatan dalam pengelolaan sistem Berdasarkan pendapat tersebut maka
pembelajaran, melalui cara-cara belajar hasil belajar merupakan prestasi dari
aktif akan mampu mengarahkan peserta kegiatan belajar sedangkan belajar
didik kepada kegiatan belajar yang lebih menekankan pada proses
mandiri. Seorang peserta didik kegiatan bukan pada hasil belajarnya.
dikatakan telah belajar dengan aktif,
Pembelajaran Kooperatif
apabila didalam proses pembelajaran
Pada pembelajaran kooperatif
telah melakukan sebagian besar
diajarkan keterampilan-keterampilan
pekerjaannya, berfikir menyelesaikan
khusus agar dapat bekerja sama dengan
masalahnya, mampu dan berani
baik di dalam kelompoknya, seperti
mengemukakan pendapat dan
menjadi pendengar yang baik, peserta
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 3
didik diberi lembar kegiatan yang bertanggung jawab atas penguasaan
berisi pertanyaan atau tugas yang bagian materi belajar dan mampu
direncanakan untuk diajarkan. Selama mengajarkan bagian tersebut kepada
kerja kelompok, tugas anggota anggota lain dalam kelompoknya
kelompok adalah mencapai ketuntasan (Arends, 1997).
(Slavin, 1995). Model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw merupakan model pembelajaran
Pembelajaran Kooperatif Tipe
kooperatif, dengan peserta didik belajar
Jigsaw
dalam kelompok kecil yang terdiri dari
Pembelajaran kooperatif tipe
4–6, yang dibagi menjadi kelompok
jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
asal dan kelompok ahli. Hubungan
kooperatif yang terdiri dari beberapa
antara kelompok asal dan kelompok
anggota dalam satu kelompok yang
ahli digambarkan sebagai berikut
(Arends, 2001).
Kelompok Asal
1 2 1 2
1 2 1 2
3 4 3 4
3 4 3 4
11 22 33 44
11 22 33 44
Kelompok Ahli
Gambar 1 : Ilustrasi Kelompok jigsaw
Untuk pelaksanaan pembelajar lembar ahli, (3) mengadakan diskusi,
an kooperatif tipe jigsaw, disusun (4) mengadakan kuis. (5) penghargaan
langkah langkah pokok sebagai berikut; kelompok.
(1) pembagian tugas, (2) pemberian
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 4
KERANGKA PEMIKIRAN menyenangkan dan beban pelajaran
Sulitnya materi pelajaran kimia akan terasa lebih ringan karena
di SMA memang banyak dirasakan dipikirkan bersama dalam kelompok.
oleh peserta didik, hal inilah yang
menyebabkan rendahnya motivasi dan HIPOTESIS PENELITIAN
hasil belajar kimia pada peserta didik. Berdasarkan latar belakang dan
Dari permasalahan tersebut maka kajian pustaka yang telah penulis
penulis sebagai tenaga pengajar apaparkan diatas maka penulis dapat
berupaya memberikan solusi atau jalan memberikan hipotesis tindakan sebagai
keluar untuk mengatasi permasalahan berikut : ”Melalui penerapan
peserta didik, dalam hal ini adalah pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat
upaya menghilangkan anggapan bahwa meningkatkan aktivitas dan hasil
kimia merupakan materi pelajaran yang belajar peserta didik pada materi
sulit, melalui penerapan metode pelajaran kimia unsur di kelas XII IA-3
pembelajaran yang menyenangkan. semester ganjil di SMA Negeri 1
Melalui metode kooperatif Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014”.
diharapkan akan dapat mengubah
METODE PENELITIAN
anggapan peserta didik tersebut dan
dapat menumbuhkan motivasi belajar Setting Penelitian
serta meningkatkan hasil belajar Penelitian ini dilaksanakan di SMA
peserta didik. Dalam kesempatan ini Negeri 1 Jogorogo pada kelas XII
penulis akan mencoba menerapkan dengan jumlah siswa kelas XII IPA
metode pembelajaran Jigsaw. Karena 128 orang. Letak geografis SMA
dengan metode ini peserta didik Negeri 1 Jogorogo cukup strategis
dituntut aktif dan bekerja sama dalam yaitu terletak kurang lebih 30 Km arah
suatu kelompok untuk mencapai tujuan barat daya dari pusat kota Kabupaten
pembelajaran yang diinginkan. Melalui Ngawi. Sekolah ini mempunyai 56
metode ini peserta didik juga dituntut orang guru, dengan 2 orang guru kimia
harus bertanggung jawab terhadap dengan Visi sekolah ”Mewujudkan
materi pelajaran yang dipelajari, disisi manusia yang berkepribadian Indonesia
lain proses pembelajaran akan terlihat bermuatan IMTAQ dan IPTEK yang
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 5
kompetitif, yang peduli dan berbudaya Prosedur / Langkah-Langkah
lingkungan”. Penelitian
Kegiatan yang dilaksanakan
Objek dan Subyek Penelitian
berupa siklus yang dimulai dari aspek
Objek penelitian ini adalah
perencanaan, melakukan tindakan
pembelajaran Kimia dengan Standar
sesuai dengan rencana yang telah
Kompetensi “Memahami karakteristik
dibuat, melakukan pengamatan
Unsur-unsur penting, kegunaan dan
bersama dengan pelaksanaan tindakan
bahayanya serta terdapatnya di alam”.
dan melakukan refleksi untuk
Sedangkan subyek penelitian adalah
memproses data yang didapat pada saat
peserta didik kelas XII IPA-3 SMA
dilakukan pengamatan (observasi).
Negeri 1 Jogorogo sejumlah 32 orang,
Penelitian ini direncanakan akan
semester ganjil tahun pelajaran
dilaksanakan dalam tiga siklus. Tiap
2013/2014 yang meliputi kegiatan guru
siklus menggunakam metode
dan peserta didik serta hasil belajar
Kooperative Jigsaw pada pelajaran
peserta didik selama proses belajar
kimia di kelas XII IPA-3 SMA Negeri
mengajar berlangsung.
1 Jogorogo tahun pelajaran 2013/2014.
lebih selama 3 bulan, yaitu dari bulan tindakan, pengamatan tindakan dan
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 6
Guru menyiapkan bahan ajar sesuai KD yang
dibahas.
Guru melakukan presensi siswa
Guru menyiapkan Lembar Kerja Kelompok
B. Kegiatan Awal
Menjelasan tentang SK dan KD yang akan
dibahas.
Guru menanyakan tugas yang diberikan
tentang kelompok unsur.
Guru membagi kelompok asal yang terdiri 4-6
orang dengan kemampuan yang berbeda
menjadi 8 kelompok.
C. Kegiatan Inti.
Peserta didik diminta mengambil lot untuk
menentukan materi mana yang harus
dikuasainya.
Peserta didik yang mempunyai nomor yang
sama (materi yang sama) berdiskusi untuk
menguasai materi, dan menyusun strategi untuk
menyampaikan kepada temannya. (kelompok
ahli)
Peserta didik ahli tiap topik kembali kedalam
kelompok asal dan menerangkan kepada peserta
didik pada kelompok asalnya dengan cara yang
bergantian
(Kelompok asal ini yang disebut kelompok
Jigsaw)
Peserta didik memperoleh kuis atau pertanyaan
individu yang mencakup semua topic yang yang
telah dibahasnya.
D. Kegiatan Akhir
Penghitungan skor kelompok
Memberikan penghargaan pada kelompok
terbaik.
Tindakan Selama kegiatan dilakukan, kolaborator mengamati
pengamatan kegiatan yang dilakukan peserta didik dengan
guru/peneliti, baik yang positif maupun yang
negatif. Catatan hasil pengamatan akan didiskusikan
untuk mencari solusi yang tepat pada perbaikan
siklus berikutnya.
Refleksi Menganalisa hasil pengamatan untuk memperoleh
gambaran atau hasil yang dicapai dari tindakan
yang dilakukan, yang dijadikan dasar untuk
menyusun rencana tindakan pada siklus berikutnya
sampai mencapai target yang diinginkan.
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 7
Teknik Dan Alat Pengumpulan Data peningkatan aktifitas dan hasil belajar
Penelitian tindakan kelas ini peserta didik. Selanjtutnya berdasarkan
akan dianalisa secara kuantitatif dengan hasil analisa tersebut dilakukan tindak
melihat persentase peningkatan lanjut. Data yang diperoleh dari ujian
keaktifan dan hasil belajar peserta harian peserta didik akan digunakan
didik. Sebelumnya dianalisa secara untuk mengmbil kesimpulan terhadap
kualitatif untuk menukar data, menjadi hasil penelitian tindakan kelas.
sumber dari data kuantitatif.
Teknik dan alat pengumpulan data Indikator Keberhasilan
yang digunakan dalam penelitian Indikator keberhasilan ditentukan
tindakan kelas ini adalah: dengan kriteria sebagai berikut :
a. Pedoman observasi untuk 1. Dalam melakukan aktivitas belajar
mengecek kegiatan peserta didik sekurang–kurangnya 75% peserta didik
dengan guru yang di lakukan aktif mengikuti kegiatan pembelajaran.
berdasarkan indikator yang 2. Kondisi dalam proses pembelajaran
ditentukan sebelumnya. sekurang-kurangnya 75% peserta didik
b. Catatan tentang kejadian yang dapat berhasil menjawab kuis dan
terjadi selama tindakan diberikan, pertanyaan yang diberikan tentang
baik yang positif maupun yang kimia unsur sesuai kriteria standart
negatif. ketuntasan minimal yang diharapkan.
c. Lembaran tes untuk melihat hasil 3. Adapaun Kriteria Ketuntasan
belajar peserta didik. Minimal (KKM) adalah peserta didik
mendapatkan nilai minimal 75.
ANALISA DATA
Data hasil penelitian tindakan
HASIL PENELITIAN
kelas ini akan dianalisis secara
Siklus 1
kualitatif dengan melihat persentase
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 8
Tabel 1. Aktivitas Peserta didik pada siklus 1
Kelompok
No Aktivitas peserta didik
I II III IV V VI VII VIII
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 9
Tabel hasil kuis siklus I sebagai berikut :
Kelompok Nilai Keterangan
I 78 tuntas
II 76 tuntas
III 75 tuntas
IV 75 tuntas
V 72 Tidak tuntas
VI 70 Tidak tuntas
VII 60 Tidak tuntas
VIII 60 Tidak tuntas
Siklus II
Tabel 2 : aktivitas peserta didik pada siklus II
Kelompok
No Aktivitas peserta didik VII
I II III IV V VI VII
I
2 Memberikan saran,gagasan B B B B B B B C
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 10
Kelompok
No Aktivitas peserta didik VII
I II III IV V VI VII
I
10 Kemampuan menarik kesimpulan B C B B C B B B
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 11
dari hasil belajar atau nilai kuis yang masih kurang maksimal pada siklus
didapatkan peserta didik dua kelompok kedua. Seperti halnya pada siklus II,
peserta didik tidak tuntas enam pada siklus III ini dihasilkan perangkat
kelompok peserta didik tuntas pada pembelajaran berupa RPP, Bahan ajar,
topik ini atau naik 25% dari siklus I. LKK, kuis dengan topik Manfaat dan
Dampak Unsur Unsur . Untuk angket
Siklus III pengamatan yang digunakan pada
Siklus tiga ini dilakukan karena siklus III ini masih sama dengan siklus
aktivitas dan hasil belajar peserta didik II.
Keterangan:
B = Baik C = Cukup D = Kurang
Aktivitas peserta didik pada siklus III Peserta didik tidak mengalami
ini sudah baik, sebagian besar aktivitas kesulitan dalam diskusi, peserta didik
sudah mencapai B = baik 100%, dan sudah terbiasa dengan metode Jigsaw
ada tiga aktivitas yang masih 90 % seperti yang tampak pada indikasi nilai
yaitu Kerjasama dalam kelompok, tabel diatas.
Kemampuan memahami materi, dan
Partisipasi dalam kelompok.
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 12
Tabel hasil kuis pada siklus III
Kelompok Nilai Keterangan
I 85 tuntas
II 90 tuntas
III 80 tuntas
IV 80 tuntas
V 82 tuntas
VI 75 tuntas
VII 70 tidak tuntas
VIII 82 Tuntas
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 13
siklus I, 70 pada siklus II dan 75 pada Pada siklus I nilai peserta didik yang
siklus III . Kelompok VII mendapatkan tuntas hanya 50%, pada siklus II 75
nilai sebesar 60 pada siklus I, 68 pada % dan pada akhir siklus III meningkat
siklus II dan 70 pada siklus III . menjadi 87,5%.
kelompok VIII mendapatkan nilai Untuk mempermudah pemahaman
sebesar 60 pada siklus I, 80 pada siklus peningkatan nilai peserta didik yang
II dan 82 pada siklus III. Secara rata- telah didapatkan seperti yang telah
rata terdapat kenaikan ketuntasan diuraikan diatas, maka penulis dapat
belajar poeserta didik, dari siklus I ke mengambarkan dalam bentuk sajian
siklus II sebesar 25 %, dan dari siklus grafik seperti yang terlihat dibawah ini
II ke siklus ke III sebesar 12,5%, :
artinya pemahaman peserta didik
terhadap materi semakin baik. Hal ini
terlihat dari meningkatnya nilai peserta
didik dari siklus I sampai dengan siklus
III.
100
80
60 Nilai Siklus I
40 Nilai Siklus 2
20 Nilai Siklus 3
0
Kel 1 Kel 2 Kel 3 Kel 4 Kel 5 Kel 6 Kel 7 Kel 8
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 14
1. Pembelajaran dengan metode mampu mengambil kesimpulan dari
pembelajaran kooperatif Jigsaw materi pembelajaran yang dipelajari.
dalam mata pelajaran Kimia dapat
meningkatkan aktivitas peserta didik DAFTAR PUSTAKA
kelas XII IPA-3 di SMA Negeri 1 Lungdren, L. 1994. Cooperative
Learning in The Science
Jogorogo tahun pelajaran
Classroom. New York:
2013/2014. McGraw Hill Companies.
2. Pelaksanaan pembelajaran Kimia
Slavin. 1995. Cooperative Learning
dengan metode pembelajaran Theory. Second Edition.
Massachusetts: Allyn and
kooperatif Jigsaw dapat
Bacon Publishe
meningkatkan hasil belajar peserta
Arends, R. I. 1997. Classroom
didik kelas XII IPA-3 di SMA
Instruction and Management.
Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran New York: McGraw Hill
Companies.
2013/2014.
Arends, R. I. 2001. Learning to Teach.
New York: McGraw Hill
Saran
Companies.
Beberapa saran yang penulis dapat
Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur
sampaikan, antara lain:
Penelitian : Suatu Pendekatan
1. Model pembelajaran kooperatif tipe Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
Edesi revisi
Jigsaw bisa dijadikan salah satu
alternatif model pembelajaran yang Rose, Colin dan Malcolm J.Nicholl,
2003. Accelerated Learning for
digunakan di sekolah.
the 21st century: Cara Belajar
2. Diharapkan peserta didik dapat Cepat Abad XXI. Jakarta :
Yayasan Nuansa Cendakia
membiasakan diri belajar
bekerjasama dalam kelompok untuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Tahun 2006 tentang
menambah pemahaman materi
Struktur Kurikulum Ilmu
pelajaran. Pendikan Soial dan silabus.
3. Peserta didik harus berani
mengungkapkan pendapat,
menjelaskan kepada teman dan
Media Prestasi Vol. XV No.2 Desember 2015 /P-ISSN 1979 - 9225 e-ISSN 2356-2692 15