Anda di halaman 1dari 9

PERLENGKAPAN BONGKAR MUAT (CARGO GEAR)

Posted by Gerry Liston Putra On Sunday, March 27, 2011 No comments

Cargo gear adalah suatu peralatan angkat untuk bongkar muat dari kapal ke luar kapal, umumnya
berbentuk crane sesuai peraturan cargo gear memiliki batas angkat SWL (Safety Working Load)
dan harus mengacu pada peraturan ISGD.
Perlengkapan Bongkar muat dikapal yaitu peralatan yang digunakan untuk melayani pekerjaan
bongkar muat yang pada umumnya terdapat pada kapal barang ataupun kapal muatan jenis curah,
pekerjaan tersebut meliputi :

 Memuat dan membongkar muatan, perlengkapan, kebutuhan untuk berlayar, pada saat kapal
berada didermaga /Pelabuhan.
 Memuat dan membongkar muatan kapal pada saat kapal berlabuh diperairan,biasanya untuk
memuat dan membongkar muatan keatas tongkang, juga dapat untuk menurunkan peralatan
selam.
 Pekerjaan selain tersebut diatas seperti membuka dan menutup palkah kapal, mengangkat dan
menurunkan pipa atau selang pada kapal tanker.

ICB (International Cargo gear Berau)


Ketentuan pemasangan perlengkapan bongkar muat tersebut tidak sepenuhnya diatur ICB
didalam peraturan klasifikasi melainkan ada yang harus memenuhi peraturan ILO (International
Labour Office) yang mengacu pada peraturan buruh International berkaitan dengan proteksi
terhadap pekerja yang melaksanakan pekerjaan bongkar muat dipelabuhan.

JENIS ALAT BONGKAR MUAT (LIFTING APPLIANCES TYPE)


1. DEREK UNTUK BEBAN RINGAN
Derek untuk beban ringan memiliki konstruksi terdiri dari tiang Derek (derrick post or mast)
yang dilengkapi sebuah lengan yang disebut Derrick boom, mekanismenya menggunakan
beberapa kabel baja yang digerakkan dengan winch, pada ujung kabel baja pengangkatnya
dipasang sebuah Cargo hook. (lihat gambar DERRICK RIG FOR LIGHT LIFTING LOADS
terlampir). Derek jenis ini banyak dipasang pada kapal barang jenis coaster dengan bobot mati
s/d 6000 ton, biasanya Derek jenis ini memiliki kapasitas SWL sampai dengan 5 ton yang
dipasang pada setiap antara dua palkah dan didepan palkah no 1 di haluan dan dibelakang palkah
terakhir.
2. DEREK UNTUK BEBAN MENENGAH
Derek untuk beban menengah juga memiliki konstruksi terdiri dari tiang Derek (derrick post or
mast) yang dilengkapi sebuah lengan yang disebut Derrick boom dengan ukuran lebih besar
dibanding jenis Derek beban ringan, mekanismenya menggunakan beberapa kabel baja yang
digerakkan dengan winch, beberapa tambahan blok, pada kabel baja pengangkatnya yang
dilengkapi double block dipasang sebuah Cargo hook atau cargo shackle. (lihat gambar
DERRICK RIG FOR MEDIUM LIFTING LOADS terlampir). Derek jenis ini banyak dipasang
pada kapal barang OCEAN GOING dengan bobot mati s/d 10000 ton, biasanya Derek jenis ini
memiliki kapasitas SWL sampai dengan 25 ton yang dipasang pada setiap antara dua palkah dan
didepan palkah no 1 di haluan dan
dibelakang palkah terakhir. Karena memilik lengan yang lebih panjang, derik jenis ini dapat
mengangkat container
sampai ukuran 20 ton panjang 20 ft
3. DEREK UNTUK BEBAN BERAT
Derek untuk beban berat atau Twin span tackle derrick rig for heavy loads memiliki konstruksi
terdiri dari tiang Derek berbentuk portal (portal derrick post) , tiang Derek
dihubungkan melintang dengan konstruksi bernama cross tree yang dilengkapi sebuah lengan
yang disebut Derrick boom dengan ukuran besar, mekanismenya menggunakan beberapa kabel
baja yang digerakkan dengan winch dimana kabel baja dan blok atas terkait pada cross tree,
beberapa tambahan blok dan winch, pada kabel baja pengangkatnya yang dilengkapi double
block atas dan bawah dipasang sebuah Cargo hook atau cargo shackle. (lihat gambar TWIN
SPAN TACKLE DERRICK FOR HEAVY LOADS terlampir). Derek jenis ini banyak dipasang
pada kapal barang OCEAN GOING dengan bobot mati 10000 ton atau lebih yang memiliki
muatan dengan bobot yang berat, biasanya Derek jenis ini memiliki kapasitas SWL sampai
dengan 100 ton yang dipasang pada setiap antara dua palkah ditengah kapal dan didepan palkah
no 1 di haluan dan dibelakang palkah terakhir hanya dipasang jenis DEREK UNTUK BEBAN
MENENGAH.
4. DEREK UNTUK BEBAN BERAT TYPE UNION PURCHASE
Derek untuk beban berat jenis UNION PURCHASE RIG ARRANGEMENT memiliki
konstruksi terdiri dari tiang Derek berbentuk portal (portal derrick post) , tiang Derek
dihubungkan melintang dengan konstruksi bernama cross tree yang dilengkapi dua buah lengan
pada setiap tiang portalnya yang disebut Derrick boom dengan ukuran besar, mekanismenya
menggunakan beberapa kabel baja yang digerakkan dengan winch dimana kabel baja dan blok
atas terkait pada cross tree, beberapa tambahan blok dan winch, pada kabel baja pengangkatnya
yang terhubung dan ditahan dengan kedua lengannya dilengkapi block dipasang sebuah Cargo
hook atau cargo shackle. (lihat gambar UNION PURCHASE RIG ARRANGEMENT terlampir).
Derek jenis ini banyak dipasang pada kapal barang OCEAN GOING dengan bobot mati 10000
ton atau lebih yang memiliki muatan dengan bobot yang berat, biasanya Derek jenis ini memiliki
kapasitas SWL sampai dengan 50 ton yang dipasang pada setiap antara dua palkah ditengah
kapal dan didepan palkah no 1 di haluan dan dibelakang palkah terakhir hanya dipasang jenis
DEREK UNTUK BEBAN MENENGAH, namun demikian pengoperasian Derek jenis ini lebih
rumit disbanding jenis Derek yang lain.
5. DECK CRANE
Deck crane merupakan alat angkat yang termasuk untuk beban menengah memiliki konstruksi
lebih modern tertumpu pada pedestal yang diatasnya dilengkapi mekanisme yang dapat berputar
360 derajat atau 180 derajat dan sebagai lengan pengangkatnya disebut Jib atau crane boom.
Crane juga menggunakan mekanisme kabel baja yang digerakkan dengan winch, winch berada
pada bagian turret atau rumah crane yang digerakkan dengan motor listrik, pada kabel baja
pengangkatnya yang dilengkapi swivel dipasang sebuah Cargo hook atau cargo shackle. (lihat
gambar DECK CRANE terlampir). Derek jenis ini banyak dipasang pada kapal barang modern
atau kapal muatan curah OCEAN GOING dengan bobot mati s/d 200000 ton, biasanya Derek
jenis ini memiliki kapasitas SWL sampai dengan 50 ton yang dipasang pada setiap antara dua
palkah dan didepan palkah no 1 di haluan dan dibelakang palkah terakhir.
alat bongkar muat kapal

alat bongkar muat kapal merupakan suatu komponen penunjang dalam proses dan waktu bongkar
muat kapal (yaiyalah......boros kata2 dan sangat basi skali ya.hehehe...) sebelum kita membahas
alat-alat bongkar muat kapal ada baiknya saya berikan pengantar tentang istilah dalam proses
bongkar muat kapal.
berikut adalah istilah-istilah dalam proses bongkar muat kapal :

1. PORT DUES: Biaya pelabuhan yang dikenakan untuk penggunaan fasilitas-fasilitas


pelabuhan dan tidak berhubungan dengan suatu pelayanan khusus pada pelabuhan yang
disinggahi.
2. PORT CHARGES: Pungutan Pelabuhan yang dikenakan untuk suatu pelayanan khusus
pada Pelabuhan yang disinggahi.
3. OVERBRENGAN: (pindah lokasi) memindahkan barang dari gudang/ tempat
penumpukan yang satu ke gudang/ tempat penumpukan yang lain dalam daerah
pelabuhan atau dari ship side ke gudang khusus untuk ituGILIR KERJA:(shift) adalah
jam kerja selama 8 jam termasuk istirahat 1 jam kecuali hari jum’at siang istirahat 2 jam,
untuk kegiatan bongkar muat dengan penggantian tenaga kerja bongkar muat pada setiap
gilir kerja
4. GANG TKBM : jumlah tenaga tkbm dalam satu regu kerja
5. STEVEDORE : pelaksana penyusun rencana dan pengendalian kegiatan bongkar muat
di atas kapal
6. QUAY SUPERVISOR : petugas pengendali kegiatan operasional b/m di dermaga dan
mengawasi kondisi barang sampai ke tempat penimbunan atau sebaliknya.
7. CHIEF TALLY : penyusun rencana pelaksanaan dan pengendalian perhitungan fisik,
pencatatan dan survey kondisi barang pada setiap pergerakan b/m dan dokumentasi serta
membuat laporan periodik.
8. TELLY CLERK : pelaksana yang melakukan perhitungan pencatatan jumlah, merk dan
kondisi setiap gerakan barang berdasarkan dokumen serta membuat laporan.
9. FOREMAN : pelaksana dan pengendali kegiatan operasional b/m dari dan ke kapal
sampai ke tempat penumpukan barang atau sebaliknya, dan membuat laporan periodik
hasil kegiatan bongkar muat.
10. MISTRY : pelaksana perbaikan kemasan barang dalam kegiatan stevedoring,
cargodoring dan receiving/ delivery
11. WATCHMAN : pelaksana keamanan barang pada kegiatan stevedoring, cargodoring dan
receiving/ delivery (ada filmx nih...kalo menurut arti kata per kata artinya laki2 tukang
nonton.hahaha yg ada dlm kurung ini hanya becanda.okay)
12. SLACK : adalah perbandingan antara kinerja yang mungkin dicapai dengan kinerja yang
terealisasi.(oiya ..bukan slank lo ya,kalo slank itu mah grup band andalan saya)
13. PERALATAN BONGKAR MUAT NON MEKANIK : adalah alat pokok penunjang
pekerjaan b/m yang meliputi jala-jala lambung kapal (shipside net), tali baja (wire sling),
tali rami manila (rope sling), jala-jala baja (wire net), jala-jala tali manila (rope net),
gerobak dorong, palet.
14. B/M DI REDE : pekerjaan b/m dari kapal yang sandar di dermaga ke tongkang di
lambung kapal dan selanjutnya mengeluarkan dari tali/ jala-jala (eks tackle) dan
menyusun di tongkang serta membongkar dari tongkang ke dermaga dan sebaliknya.
15. COMMANDING HATCH :palka yang menentukan dimana palka tersebut memiliki isi
kerja yang paling banyak dan paling mungkin mempengaruhi waktu awal atas waktu
kerja yang menyeluruh.
16. LIFO TERM : liner in free out, merupakan kombinasi, memuat dengan menggunakan
liner term dan membongkar dengan menggunakan fios term.
17. FILO TERM : free in liner out, juga merupakan kombinasi, memuat dengan
menggunakan fios term dan membongkar dengan menggunakan liner term.
18. SAGGING : muatan terkosentrasi di tengah kapal
19. HOGGING : muatan terkonsentrasi diujung-ujung kapal
20. BULKY : adalah muatan kapal yang bervolume besar tetapi muatannya ringan
21. OVERSTOWING : adalah gambaran buruknya penumpukan (muatan kapal yang
ditumpuk untuk pelabuhan berikutnya di atas muatan muatan pelabuhan bongkar yang
lebih awal)
22. SHIFTING : meindahkan muatan di dalam palka yang sama atau ke palka yang berbeda
atau lewat darat
23. LASHING/ UNLANSHING : mengikat/ memperkuat muatan atau sebaliknya
melepaskan pengikat/ penguat muatan
24. DUNNAGING : memasang atas/ pemisah muatan
25. SWEEPING : mengumpulkan muatan-muatan yang tercecer
26. BAGGING/ UNBAGGING : memasukan muatan curah ke dalam karung atau sebaliknya
yaitu membuka karung atau sebaliknya yaitu membuka karung dan mencurahkan muatan.
27. RESTOWAGE: menyusun kembali muatan dalam palka kapal
28. SORTING: pekerjaan memilih/ memisahkan muatan yang tercampur atau muatan yang
rusak.
29. TRIMMING : meratakan muatan di dalam palka kapal.
30. CLEANING : pekerjaan membersihkan palka kapal.
31. LONGDISTANCE : pekerjaan cargodoring yang jaraknya mellebihi dari 130 meter.

eh iya nih tadi sumber postingan istilah-istilah dalam proses bongkar muat kapal ini, merupakan
web yang saya lupa alamatnya.jadi buat anda yang merasa dan membaca postingan ini dan anda
adalah sumber dari tulisan istilah-istilah proses bongkar muat kapal,tolong komentari postingan
ini biar saya bisa tautkan link anda sebagai sumber tulisan ini.
nah...setelah membahas tentang istilah-istilah dalam proses bongkar muat kapal sekarang saatnya
saya paste postingan tentang alat bongkar muat kapal.
adapun alat bongkar muat kapal yaitu sebagai berikut :

 CONTAINER CRANE KAPASITAS 40 TON merupakan alat bongkar muat kapal yang
Ditempatkan secara permanen di dermaga dan berfungsi sebagai alat utama guna bongkar
muat peti kemas dari dermaga ke kapal dan sebaliknya.
gambar alat bongkar muat kapal jenis Container Crane

 TRANSTAINER KAPASITAS 40 TON Adalah alat bongkar muat kapal untuk


mengangkut, menumpuk 4 + 1 tiers, lebar span 6 + 1 rows dan membongkar/memuat peti
kemas dilapangan penumpukan (container yard). Alat ini bergerak dan ditempatkan di
lapangan penumpukan petikemas.

gambar alat bongkar muat kapal jenis Transtainer

 FORKLIFT Merupakan alat bongkar muat kapal yang digunakan untuk angkat barang
umum/ general cargo dengan kapasitas angkat tertentu dan mempunyai jangkauan
pengangkatan yang terbatas.
gambar alat bongkar muat kapal jenis forklift

 MOBILE CRANE KAPASITAS < 40 TON Merupakan alat angkat barang umum/
general cargo dengan kapasitas angkat tertentu dan mempunyai jangkauan pengangkatan
yang relatif jauh.

gambar alat bongkar muat kapal jenis Mobile Crane

 REACH STACKER KAPASITAS 40 TON Merupakan alat bongkar muat kapal yang
merupakan kombinasi antara forklift dengan mobile crane yang dilengkapi spreader
(pengangkat petikemas). Sehingga mampu mengangkat petikemas dan mempunyai
jangkauan pengangkatan yang fleksibel (bisa pendek maupun jauh).
gambar alat bongkar muat kapal jenis Reach Stacker

 TOP LOADER alat bongkar muat kapal ini Seperti forklift tetapi mempunyai
kemampuan mengangkat petikemas dan mempunyai jangkauan pengangkatan yang
terbatas.

gambar alat bongkar muat kapal jenis top loader

 TRONTON Adalah truck yang dimodifikasi untuk dapat mengangkut petikemas 20 feet
dan mempunyai daya angkut yang terbatas.
 HEAD TRUCK + CHASSIS adalat alat bongkar muat kapal yang Merupakan truck yang
dirancang dapat menarik chassis ukuran 20 feet maupun 40 feet, mempunyai flexibilitas
tinggi dalam hal pengangkutan petikemas karena chassis dapat dilepas. Umum dipakai di
suatu Terminal Petikemas modern.
gambar alat bongkar muat kapal jenis Head Truck Beserta Chassi
sumber alat bongkar muat kapal :Berbicara Maritim, Pantai, Pelabuhan dan Laut
kalo boleh jujur saya sangat tidak menguasai materi postingan ini maklum saya dari teknik
sistem, nah buat anda yang merasa postingan saya ini buruk silahkan berikan kritik dan komentar
tentang alat bongkar muat kapa

Anda mungkin juga menyukai