Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

PADA NY. M DENGAN MASALAH HARGA DIRI RENDAH

I. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Klien

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 1 (satu)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Annisa Dharma Puspha dan Fairus Brilliannita
Pasien : Pradita Imas Ambarwati
Keluarga : Lhing Lhing Meilisa
Narrator : Ade Nina Pradana
b. Kondisi Klien: Ny. M merasa dirinya malu, merasa dirinya tidak berguna
bila tidak bekerja, merasa sedih dikarenakan belum mendapatkan
pekerjaan. Ny. M ingin selalu bekerja dan tidak bermalas-malasan karena
sudah terbiasa bekerja keras sejak SD. Keluarga pasien mengeluhkan sejak
pasien berhenti bekerja sebagai pembantu rumah tangga karena pasien
mengalami sakit typoid ± sudah sejak 1 tahun yang lalu. Pasien sering
terlihat sedih, sulit tidur, tidak mau makan, tidak mau mandi, merasa tidak
berguna, merasa tidak berpikir dan tidak berharga.
DO :
1. Kontak mata kurang
2. Pasif
3. Pasien terlihat lesu
4. Afek tumpul
5. Pasien berbicara lamban
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
d. Tujuan Khusus
1) Pasien memiliki konsep diri yang positif
e. Tindakan Keperawatan
SP 1 pasien :
1) MengidentiFikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2) Menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
3) Memilih kemampuan yang akan dilatih
4) Melatih kemampuan yang pertama yang dipilih
5) Memasukkan dalam jadwal kegiatan klien
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi, assalamualaikum perkenalkan nama saya perawat ...
Saya mahasiswa Bina Sehat PPNI yang sedang praktik disini dari pukul
08.00 WIB pagi sampai dengan pukul 14.00 WIB siang. Boleh saya tahu
nama ibu? Dan ibu senang dipanggil dengan sebutan apa ?
b. Evaluasi / Validasi
“Hari ini bagaimana perasaan ibu? Apa kemarin malam ibu tidur dengan
nyenyak ?apa hari ini ibu mempunyai keluhan tidak?”
c. Kontrak
 Topik: “Bagaimana kalau pagi hari ini kita membicarakan tentang
kegiatan yang pernah ibu lakukan selama di rumah sakit? Mungkin
ibu memiliki kegiatan yang ibu suka? Setelah itu, ibu bisa
merencanakan kegiatan tersebut dan segera melakukannya. Ibu
jangan khawatir, saya akan membantu ibu.
 Waktu: “bagaimana kalau kita berbicara sekarang bu? Ibu bisa?
Cuma 30 menit saja kok bu.”
 Tempat: “ibu mari kita tentukan tempatnya / bagaimana kalo di
taman?”

2. KERJA
“Biasanya kegiatan apa yang ibu lakukan dirumah? Atau ibu memiliki
sebuah keinginan yang ingin ibu lakukan… apa ibu memiliki kemampuan
yang ibu miliki? Wah bagus bu..apa ada lagi bu? Saya akan mencatat dan
membuat daftarnya! Apa lagi kegiatan rumah tangga yang biasanya ibu
lakukan? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu? Mencucui
piring… dst ”
“bagus sekali bu, ibu memiliki banyak kemampuan. Jadi dari 5 kemampuan
yang ibu miliki, yang mana bisa ibu lakukan dirumah sakit? Coba kita lihat
kegiatan yang pertama, kemudian kegiatan yang ke 2 ..sampai 5 (misalnya
ada 3 kegiatan yang masih bisa dilakukan). Ada 3 kegiatan yang masih bisa
dikerjakan dirumah sakit bu, itu bagus sekali”
“ sekarang, ibu bisa memilih kegiatan mana dahulu yang ingin ibu
kerjakan… “
“ ibu memilih merapikan tempat tidur ya? Baiklah bu, sebelum kita
melakukannya mari kita lihat kamar ibu terlebih dahulu
“ jika kita ingin merapikan tempat tidur, pertama kali yang harus kita
lakukan adalah memindahkan bantal dan guling terlebih dahulu. Kemudian
jangan lupa selimut juga harus kita pindahkan. Bagus bu! Setelah itu ibu
bisa melanjutkan dengan melepas spreinya, setelah ini kita balik kasurnya.
“ nah, karena kita tadi sudah melepas spreinya kita harus memasang nya
kembali. Kita mulai merapikannya dari atas terlebih dahulu, Ya bagus
seperti itu! Jika bagian atas sudah rapi kita bisa pindah ke bagian bawah.
Kita rapikan di bagian kaki, tarik ujung spreinya terlebih dahulu kemudian
masukkan. Kini, giliran pinggir kasur perlu dirapikan. Masukkan pinggir
kain sprei di bawah kasur. Sekarang ambil bantalnya dan letakkan di atas/
kepala, kemudian ibu bisa meletakkan guling dipinggir atau di tenggah-
tenggah. Selanjutnya meri kita lipat selimutnya dan letakkan dibawah/kaki.
Nah bagus bu… “
“ coba ibu lakukan, jika ibu melakukan sendiri beri tanda M (mandiri), kalau
ibu melakukan tanpa disuruh beri tanda (B) dan jika tidak melakukannya
beri tanda (T)”

3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Perasaan ibu sekarang bagaimana setelah kkta berbincang-bincang
dan kita juga sudah berlatih merapikan tempat tidur?
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Setelah saya ajarkan tadi coba ibu ulangi lagi?” Ternyata ibu bisa
melakukan kegiatan di rumah sakit dengan kemampuan yang ibu
miliki. Salah satunya adalah merapikan tempat tidur yang sudah ibu
kerjakan dengan sangat baik sekali. Ibu bisa melakukan
kemampuan ibu di rumah setelah pulang”
b. Tindak lanjut klien / RTL
“ sekarang mari kita masukkan kegiatan merapikan tempat tidur di
daftar yang sudah kita buat. Ibu bisa melakukannya. Bagus. Ketika
bangun pagi dan setelah istirahat ibu bisa melakukannya”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: “ besok pagi, bagaimana jika kita melakukan kegiatan yang
ke dua. Ibu masih ingatkan kegiatan yang masih bisa dilakukan di
rumah sakit selain merapikan tempat tidur ? Ya bagus, mencuci
piring…
 Waktu : “Kira-kira waktuya kapan ya? kalau begitu besok kita bisa
latihan mencuci piring jam 08.00 pagi setelah ibu selsai sarapan.
 Tempat : “Kira-kira tempat yang enak buat kita ngobrol besok
dimana ya, apa masih disini atau cari tempat lain? Sampai jumpa.”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 2 (dua)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Fairuz Brilliannita dan Ade Nina Pradana
Pasien : Lhing Lhing Meilisa
Keluarga : Pradita Imas Ambarwati
Narrator : Annisa Dharma Puspha
b. Kondisi Klien:
DS:
- Pasien mengatakan dirinya malu dan merasa tidak berguna apabila
tidak bekerja.
- Pasien merasakan dirinya sedih dikarenakan belum dapat pekerjaan
- Pasien mengatakan sedih dirasakan setiap sore hari.
- Pasien mengatakan selalu bekerja dan tidak bermalas-malasan karena
sudah terbiasa bekerja keras sejak kecil.
- Keluarga pasien mengeluh sejak pasien berhenti bekerja sebagai
pembantu rumahtangga karena pasien mengalami sakit typoid ± sudah
sejak 1 tahun yang lalu, pasien sering terlihat sedih, sulit tidur, tidak
mau makan, tidak mau mandi, merasa tidak berguna, merasa tidak
berpikir dan tidak bertenaga.
DO:
- Kontak mata kurang
- Pasif
- Afek tumpul
- Pasien berbicara lamban
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
d. Tujuan Khusus
1) Pasien dapa mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang
dimiliki
2) Tindakan Keperawatan
SP 2 pasien :
1) Evaluasijadwal yang lalu (SP 1)
2) Melatih kemampuan kedua yang dipilih klien
3) Melatih kemampuan yang dipilih
4) Memasukkan dalam kegiatan jadwal klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore bu... bagaimana perasaan ibusekarang?” Wahhhh
Nampak cerahya....
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana bu, sudah dicoba merapikan tempat tidur tadi pagi? Bagus
(kalau sudah dilakukan, kalau belum bantu lagi, sekarang kita akan
latihan kemampuan yang kedua. Masih ingat ap kegiatan itu?”
c. Kontrak
 Topik: “sesuai janji saya kemarin, hari ini kita akan berdiskusi
tentang cara mencuci piring”
 Waktu: ”Mau berapa lama kita berbincang-bincang? 30 menit saja
cukup?”
 Tempat: “Tempatnya mau dimana bu? Baiklah disini saja.”
2. KERJA
“Bu.... sebelum kita mencuci piring kita perlu siapkan dulu
perlengkapannya, yaitu sabut/tapes untu kmembersihkan piring, sabun
khusus untuk mencuci piring, dan air untuk membilas. Ibu juga bisa
menggunakan air yang mengalir dari kran ini. Oh iya jangan lupa sediakan
tempat sampah untuk membuang sisa-sisa makanan”.
“sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”
“Setelah semuanya perlengkapan tersedia, ibu ambil satu piring kotor, lalu
buang dulu sisa kotoran yang adadipiring tersebut ketempat sampah.
Kemudian ibu bersihkan piring tersebut dengan menggunakan sabut/tapes
yang sudah diberikan sabun pencuci piring. Setelah selesai disabuni, bilas
dengan air bersih sampai tidak ada busa sabun sedikit pun di piring tersebut.
Setelah itu ibu bisa mengeringkan piring yang sudah bersih tadi dirak yang
sudah disediakan di dapur.” Nah selesai.....
“ sekarang coba ibu yang melakukan..”
“Bagus sekali, ibu dapat mempraktekkan cucipiring dengan baik. Sekarang
dilaptangannya.”

3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar mencuci piring ?”
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Yaa, coba ulangi lagi yang saya jelaskan tadi bu, heemm bagus
sekali ibu sudah bisa melakukannya hebat.”
b. Tindak lanjut klien / RTL
“Bagaimana jika kegiatan cuci piring ini dimasukkan menjadi kegiatan
sehari-hari? Ibu mau berapa kali mencuci piring? Bagus sekali ibu cuci
piring tiga kali setelah makan.
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: “Besok kita akan latihan untuk kemampuan ketiga, setelah
merapikan tempat tidur dam mencuci piring. Masih ingat kegiatan
apakah itu? Ya benar kita akan latihan merajut.”
 Waktu : “ibu mau ketemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00?
apakah ibu bisa?”
 Tempat : “Kira-kira ibu mau ketemu dimana? Bagaimana kalau di
taman?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 3 (tiga)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Ade Nina Pradana dan Lhing Lhing Meilisa
Pasien : Fairuz Brilliannita
Keluarga : Annisa Darma Puspha
Narrator : Pradita Imas Ambarwati
b. Kondisi Klien: Klien sudah mampu menjelaskan hobi dan kemampuan
yang dimiliki yaitu klien sudah mampu memenuhi kebutuhan diri sendiri,
seperti makan, minum, personal hygiene. Klien Nampak malu-malu dan
sering memelankan suara ketika bicara.
e. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
c. Tujuan Khusus
1) TUK 3: klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan.
d. Tindakan Keperawatan
SP 3 pasien :
1) Evaluasi kegiatan yang lalu sp 1 dan 2
2) Memilih kemampuan ketiga yang dapat dilakukan
3) Melatih kemampuan ketiga yang dipilih
4) Masukkan dalam kegiatan jadwal klien Strategi Komunikasi
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“selamat malam ibu. Gimana kabarnya sekarang? Ibu sudah makan? Ibu
suka dengan menu makan malamnya?”
b. Evaluasi / Validasi
“Gimana bu jauh lebih baikkan kalau ibu mandi dan makan secara
teratur?” “coba kita lihat jadwalnya, kita beri tanda yan bu, bahwa ibu
telah melakukan kegiatan ini, ibu hebat!”
c. Kontrak
 Topik: “Ibu sekarang mari diskusi dan berbicara tentang
kemampuan lainnya yang dapat ibu lakukan.”
 Waktu: “Kita latihan selama 30 menit ya bu”
 Tempat: “ibu mau diskusi dimana? Disini atau ditaman? Baiklah
kalau ibu mau ditaman.”

2. KERJA
“apa hobi yang ibu sukai?”
“Ibu bilang suka merajut, jadi bagaimana kalua kita mengisi waktu luang
ibu disini dengan merajut?”
“selain merajut, apa hal lain yang ibu sukai? Kalau begitu bagaiamana saya
kasih ibu katalok tentang cara merajut? Nanti dibaca ya bu..”
“oiya.. bagaimana kalau besok mari kita merajut bersama-sama besok syo
bawakan alat dan bahannya..”

3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajar merajut.”
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Ayo, coba sebutkan lagi cara – cara merajut yang benar.” Bagus.
b. Tindak lanjut klien / RTL
“Ibu senang kalau besok bisa melakuakn hobi ibu?”
“jadi kalau ada waktu luang ibu bisa melakukan hobinya dan mengisi
waktu dengan hal yang bermanfaat.” “ibu bagiaman kalau setiap hari
ibu mareajut dan nanti hasilnya bisa ibu gunakan sehari-hari.”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: “Besok kita ketemu untuk mendiskusikan jadwal kegiatan
dalam secara mandiri.”
 Waktu : “ibu mau ketemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 14.00,
apakah ibu bisa?”
 Tempat : “Kira-kira ibu mau ketemu dimana? Bagaimana kalau
ditaman?”
II. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Keluarga

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 1 (satu)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Lhing Lhing Meilisa dan Pradita Imas Ambarwati
Pasien : Annisa Darma Puspha
Keluarga : Ade Nina Pradana
Narrator : Fairuz Brilliannita
b. Kondisi Klien: klien sudah berlatih beberapa kemampuan dan aktifitas
dirumah sakit. Keluarga mengunjungi klien dan terlihat sedih dan bingung
dengan kondisi klien.
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
d. Tujuan Khusus
1) TUK 6 : klien dapat memanfaatkan sitem pendukung yang ada
e. Tindakan Keperawatan
SP 1 Keluarga
1) Mendiskusikan Masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat klien.
2) Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah serta proses
terjadinya.
3) Menjelaskan cara merawat klien dengan harga diri rendah
4) Bermain peran dalam merawat pasien harga diri rendah
5) Menyusun rencana tindak lanjut keluarga atau jadwal keluarga untuk
merawat klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi pak .Perkenalkan nama saya..... , biasanya dipanggil ,,,,,
. Saya mahasiswa dari Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto.Saya adalah
perawat yang bertugas merawat istri bapak. Kalau boleh tahu nama
bapak siapa?”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak ketika merawat ibu mengalami harga diri
rendah? Apakah sudah ada perkembangan?”
c. Kontrak
 Topik: “Baiklah pak, untuk sekarang bagaimana kalau kita
bercakap- cakap sebentar tentang kondisi dan cara merawat ibu?”
 Waktu: “Waktunya 30 menit, apakah bapak bisa?”
 Tempat: “Bapak ingin kita mengobrol dimana? Bagaimana kalau di
ruangan saya saja. Apakah bapak setuju?”

2. KERJA
1) “Kalau saya boleh tahu, apa yang bapak ketahui tentang kondisi ibu saat
ini?” …. “Iya benar sekali, ibu memang suka merenung,mengurung diri
di dalam kamar dan tidak mau bertemu dengan siapapun dan perlu
bapak ketahui bahwa dari perilaku yang ada pada ibu tersebut.
Merupakan ciri – ciri dari orang dengan harga diri rendah. Hal tersebut
biasanya terjadi karena adanya kegagalan dalam mencapai keinginan
atau tujuannya, sehingga hilangnya kepercayaan diri.”
2) “Kesulitan apa yang bapak rasakan ketika merawat ibu dengan kondisi
yang seperti itu?” …. “Memang sulit pak, namun inilah yang terjadi.
Untuk seseorang yang mengalami harga diri rendah hanya dukungan
dari keluargalah yang sangat dibutuhkan. Mereka sangat membutuhkan
dukungan dan pujian dari keluarga untuk menguatkan dirinya
begitupula dengan istri anda. Dukungan seperti apa yang sudah keluarga
berikan pada ibu?”
3) “Baiklah..disini saya akan mengajari bapak sedikit cara untuk merawat
ibu. Kira – kira bapak mengetahui tidak apa saja kemampuan atau hobi
yang dimiliki ibu?” …. “Ya benar, ibu suka menggambar desain. Oleh
karena itu saya berharap bapak juga harus berperan dalam memberi
dukungan dan pujian tentang gambaran yang telah di buat oleh ibu
karena hanya dengan dukungan dan pujianlah ibu bisa menguatkan
kembali kepercayaan dirinya.” …. “Ketika ibu sedang menggambar
desain bapak atau keluarga yang lain bisa menemai dan memberi respon
positif pada ibu.”
4) “ Sebelum bapak memberikan respon positif secara langsung pada ibu,
bagaimana kalau sekarang bapak mencoba terlebih dahulu? Seolah-olah
saya ini ibu.” …. “Bapak dapat mengatakan bahwa hasil gambaran ibu
itu bagus. Bagaimana, apakah bapak sudah siap?”
5) “Ya, bagus sekali. Nanti jika bapak bertemu dengan ibu, jangan lupa
bapak juga melakukan seperti itu.”

3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita mengobrol? Bisakah
bapak jelaskan kembali masalah yang dihadapi ibu dan bagaimana
cara merawatnya?”
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Coba bapak sebutkan lagi proses terjadinya harga diri rendah dan
cara merawat Harga diri rendah.”
b. Tindak lanjut klien / RTL
“Baiklah, untuk pertemuan selanjutnya kita akan kembali mengobrol
tentang kondisi dan rencana untuk keluarga dalam merawat ibu.” “Mulai
sekarang cobalah bapak mendampingi ibunya.”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: “Nanti kita akan bercakap- cakap tentang bermain peran
dalam merawat ibu yang mengalami Harga Diri Rendah.:
 Waktu : “Mau jam berapa kita mau bertemu pak ?” ya baiklah jam
09.00 WIB saja”
 Tempat : Untuk tempatnya di ruang ini saja ya pak, sekarang saya
permisi dulu, dan terima kasih atas kerja sama bapak, selamat pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 2 (dua)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Pradita Imas Ambarwati dan Annisa Darma Puspha
Pasien : Ade Nina Pradana
Keluarga : Fairuz Brilliannita
Narrator : Lhing Lhing Meilisa
b. Kondisi Klien: keluarga sudah mendapatkan penjelasan tentang kondisi
klien dengan cara merawatnya dirumah.
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
d. Tujuan Khusus
1) TUK 6 : klien dapat dukungan keluarga dalam meningkatkan
kebersihan diri.
e. Tindakan Keperawatan
SP 2 Keluarga
1) Evaluasi kemampuan keluarga (SP1)
2) Melatih keluarga merawat langsung klien dengan HDR
3) Menyusun RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Assalmualaikum, pak” sesuai janji saya 2 hari yang lalu sekarang saya
datang lagi”
b. Evaluasi / Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini?” Bapak masih ingat latihan
merawat keluarga bapak, seperti yang kita pelajari dua hari yang lalu?”
c. Kontrak
 Topik: “Baik, hari ini kita akan mampraktekkannya langsung
kepada Bapak.”
 Waktu: “Waktunya 30 menit, apakah bpk bisa?”
 Tempat: “Bapak ingin kita mengobrol dimana? Bagaimana kalau di
ruangan saya saja. Apakah bapak setuju?”

2. KERJA
”Selamat pagi Bapak. Bagaimana perasaan Bapak hari ini?”
”Hari ini saya datang bersama keluarga Bapak. Seperti yang sudah saya
katakan sebelumnya, keluarga Bapak juga ingin merawat ibu agar ibu cepat
pulih.” (kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut).
”Nah Pak/Bu, sekarang Bapak/Ibu bisa mempraktekkan apa yang sudah kita
latihkan beberapa hari lalu, yaitu memberikan pujian terhadap
perkembangan keluarga Bapak/Ibu” (Saudara mengobservasi keluarga
mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada
pertemuan sebelumnya).
”Bagaimana perasaan Bapak setelah berbincang-bincang dengan
keluarga?”
”Baiklah, sekarang saya dan suami ibu ke ruang perawat dulu” (perawat
dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan
keluarga).
3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tadi?”
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Coba bapak praktekkan lagi !”
“Bagus sekali bapak sudah bisa”

b. Tindak lanjut klien / RTL


“Mulai sekarang bapak praktekkan cara merawat anaknya seperti yang
saya ajarkan tadi”
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: “Baiklah bu, tiga hari lagi kita akan bertemu untuk
mendiskusikan pengalaman Bapak melakukan cara merawat yang
sudah kita pelajari.
 Waktu : “Mau jam berapa kita mau bertemu pak ?” ya baiklah jam
09.00 WIB saja”
 Tempat : “Tempatnya mau dimana pak?” Bagaimana kalau di sini
saja?” “Baiklah pak, 3 hari lagi saya akan datang” “Senang bisa
membantu ibu”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

(SPTK)

Masalah keperawatan : Harga Diri Rendah

Pertemuan ke : 3 (tiga)

Hari / tanggal :

Jam :

A. PROSES KEPERAWATAN
a. Role Play
Perawat : Annisa Dharma Puspha dan Fairus Brilliannita
Pasien : Pradita Imas Ambarwati
Keluarga : Lhing Lhing Meilisa
Narrator : Ade Nina Pradana
b. Kondisi Klien: keluarga sudah mengerti cara merawat klien dirumah dan
sudah dilatih langsung ke klien. Kondisi klien sudah mampu memulai
berinteraksi aktif dengan orang lain, sudah mampu mengikuti kegiatan
harian diruangan dan latihan beberapa kemampuan.
c. Diagnosa Keperawatan: Gangguan Konsep Diri (Harga diri rendah)
d. Tujuan Khusus
1) TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sitem pendukung yang ada.
e. Tindakan Keperawatan
SP 3 Keluarga :
1) Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
2) Evaluasi kemampuan klien
3) Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. ORIENTASI
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Pak.. bagaimana kabarnya?”
b. Evaluasi / Validasi
”Karena hari ini bapak direncanakan pulang, maka kita akan
membicarakan jadwal Bapak selama di rumah”
c. Kontrak
 Topik: “baik pak, sekarang kita membicarakan jadwal ibu selama
dirumah.”
 Waktu: “bagaimana kalau kita berbicara sekarang pak? bapak bisa?
Cuma 30 menit saja kok pak.”
 Tempat: “ibu mari kita tentukan tempatnya / bagaimana kalo di
ruang ini saja?”

2. KERJA
”Pak ini jadwal kegiatan Bapak selama di rumah sakit. Coba diperhatikan,
apakah semua dapat dilaksanakan di rumah?” “Pak, jadwal yang telah
dibuat selama Bapak dirawat dirumah sakit tolong dilanjutkan dirumah,
baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya”
”Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang
ditampilkan oleh Bapak selama di rumah. Misalnya kalau Bapak terus
menerus menyalahkan diri sendiri dan berpikiran negatif terhadap diri
sendiri, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku
membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi rumah sakit
atau bawa bapak lansung kerumah sakit”

3. TERMINASI
a. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
 Evaluasi Klien (Subyektif)
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berlatih tadi?”
 Evaluasi Perawat (Obyektif)
“Setelah saya ajarkan tadi coba bapak ulangi lagi?”
b. Tindak lanjut klien / RTL
“Mulai sekarang bapak praktekkan cara merawat anaknya seperti yang
saya ajarkan tadi” Ini jadwal kegiatan harian ibu. Jangan lupa kontrol
ke rumah sakit sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan
selesaikan administrasinya!” terima kasih.
c. Kontrak yang akan datang
 Topik: Selanjutnya akan ada perawat yang berkunjung ke rumah
bapak untuk memantau perkembangan ibu selama di rumah.
 Waktu : “waktunya 1 minggu setelah ibu pulang, sekitar jam 13.00
WIB.”
 Tempat : “tempatnya enaknya dimana pak? Di rumah bapak yaa..”
Sampai jumpa.”

Anda mungkin juga menyukai