Anda di halaman 1dari 4

1.

Energi terbarukan adalah energi yang bersumber dari alam dan secara
berkesinambungan dapat terus diproduksi tanpa harus menunggu waktu jutaan tahun
layaknya energi berbasis fosil

Bioenergi
Salah satu bentuk energi terbarukan adalah bioenergi. Istilah bioenergi
digunakan untuk energi yang diperoleh dari biomassa, baik itu untuk
menghasilkan listrik dan panas ataupun diproses lagi untuk menghasilkan bahan
bakar cair untuk alat transportasi, contohnya adalah biodiesel,
Panas Bumi (Energi Geotermal)
Panas bumi merupakan salah satu bentuk energi yang tersimpan dalam bentuk panas
di dalam perut Bumi. Panas tersebut berasal dari inti Bumi yang temperaturnya
mencapai lebih dari 5000 derajat Celcius. Panas yang berasal dari inti Bumi itu mengalir
ke arah permukaan hingga akhirnya perlahan hilang ke angkasa. Dalam memanfaatkan
panas Bumi sebagai energi, cara yang dilakukan adalah dengan menggunakan air yang
disirkulasikan ke dalam bebatuan tempat sumber panas Bumi berada. Air yang terkena
aliran panas akan mendidih hingga akhirnya menghasilkan uap. Uap air tersebut
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin hingga listrik akhirnya dihasilkan. Di
Indonesia sendiri, potensi panas bumi sangat tinggi, namun pemanfaatannya masih
jauh dari kata optimal.
Hidropower merupakan sumber energi terbarukan dimana energi yang dihasilkan
berasal dari pergerakan air. Air yang bergerak, seperti jatuhnya air terjun akibat
gravitasi dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin yang selanjutnya energi gerak
tersebut diubah menjadi energi listrik. Secara geografis, Indonesia memiliki banyak
sungai yang dapat dimanfaatkan untuk dapat menghasilkan energi. Potensi hidropower
di Indonesia untuk dapat menghasilkan listrik mencapai angka 70000 MegaWatt.
Namun, angka sebesar itu belum termanfaatkan seluruhnya, hanya sekitar 6 persen
atau 3500 MW saja yang baru dihasilkan.
Energi Solar (Sinar Matahari)
Energi solar tercipta dari sinar matahari atau dari panas akibat penyinaran oleh sinar
matahari. Ada dua jenis energi solar yang dapat dimanfaatkan sebagai energi
terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia, yaitu solar thermal dan solar
photovoltaic. Solar thermal adalah energi panas yang diperoleh dari konversi sinar
matahari. Sedangkan pada solar photovoltaic yang terjadi adalah konversi sinar
matahari secara langsung menjadi energi listrik dengan menggunakan sel photovoltaic.
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki kelimpahan akan energi solar. Apabila
kelimpahan energi solar itu dapat dimanfaatkan dengan baik, maka persoalan “biarpet”
pelistrikan yang kerap melanda sejumlah daerah di Indonesia mungkin tidak akan
terjadi.
Energi Angin
Prinsipnya, energi angin dimanfaatkan dengan mengubah energi gerak yang timbul
akibat pergerakan udara menjadi bentuk energi lain dengan menggunakan turbin.
Beberapa negara di Eropa sangat memanfaatkan energi angin sebagai sumber utama
energi terbarukan, sebut saja Belanda dan Denmark. Kedua negara tersebut memiliki
kecepatan angin rata-rata lebih dari 5 meter per second (m/s) sehingga termasuk ke
dalam negara yang mampu memanfaatkan angin sebagai sumber energi. Bagaimana
dengan Indonesia? Beberapa daerah di Indonesia diketahui memiliki kecepatan angin
rata-rata yang bahkan melebihi angka 5 m/s, seperti misalnya daerah di Indonesia
Timur. Dengan keadaan yang demikian seharusnya Indonesia mampu untuk
memanfaatkan kelebihannya dalam memanfaatkan angin sebagai sumber energi.

1. Monocrystalline Silicon
Dari jenis panel surya yang pertama adalah Monocrystalline Silicon. Panel surya tipe ini menggunakan
material silikon sebagai bahan utama penyusun sel surya. Material silikon ini diiris tipis menggunakan
teknologi khusus. Dengan digunakannya teknologi inilah, kepingan sel surya yang dihasilkan akan identik
satu sama lainnya dan juga memiliki kinerja tinggi.
Tipe panel surya ini menggunakan sel surya jenis crystalline tunggal yang memiliki efisiensi yang tinggi.
Secara fisik, tipe panel surya ini dapat dikenali dari warna sel hitam gelap dengan model terpotong pada
tiap sudutnya.

2. Polycrystalline
Jenis panel surya ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dicairkan, setelah itu dituangkan
dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kristal silikon dalam jenis panel surya ini tidak semurni pada sel
surya monocrystalline. Jadi, sel surya yang dihasilkan tidak identik antara satu sama lainnya. Efisiensinya
pun lebih rendah dari monocrystalline.
3. Thin Film Solar Cell (TFSC) – wikipedia.org
Jenis-jenis panel surya yang terakhir adalah thin film solar cell. Jenis panel surya ini dibuat dengan cara
menambahkan sel surya yang tipis ke dalam sebuah lapisan dasar. Karena bentuk dari TFSC ini tipis,
jadi panel surya ini sangat ringan dan fleksibel. Ketebalan lapisannya bisa diukur mulai dari nanometers
hingga micrometers.
Begitulah beberapa jenis-jenis panel surya yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat bagi
semuanya, khususnya yang ingin mengetahui tentang jenis-jenis panel surya.

Daya angin ) adalah besaran energi yang dapat di hasilkan oleh angin pada kecepatan tertentu yang
menabrak sebuah kincir angin dengan luas bidang tertentu. Rumus daya angin ini dapat di tuliskan
dengan:
Dengan:

ρa : kerapatan angin pada waktu tertentu (1,2 kg/)


v : kecepatan angin pada waktu tertentu. (m/s)
A: luas daerah sapuan angin (m 2)
Luas daerah sapuan angin dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

A = π.r2
Dengan:

A : luas daerah sapuan angin (m 2)


r : Jari-jari lingkaran turbin/ pajang turbin (m)

Daya Turbin Angin


Daya turbin angin (PA) adalah besaran energi mekanik yang dapat dibangkitkan oleh rotor turbin angin
akibat mandapatkan daya dari hembusan angin. Daya turbin angin tidak sama dengan daya angin
dikarenakan daya turbin angin terpengaruh oleh koefisien daya. Rumus daya angin ini dapat di tuliskan
dengan:

Dengan:
Cp : Koefisien daya
Perancangan pembangkit listrik tenaga angin biasanya memiliki koefisien daya (C P) yang memiliki nilai
dibawah kostanta betz law, dikarenakan adanya rugi-rugi seperti rugi tembaga, rugi besi, rugi bearing,
dan lain-lain. Besarnya nilai CP ini memiliki nilai antara 0 – 0,6 dan juga tergantung pada jenis turbin yang
akan digunakan.

Daya Generator
Daya generator (Pgen) adalah besaran daya elektrik yang dapat dibangkitkan oleh generator akibat
berputarnya rotor generator yang di kopel dengan poros turbin. Besar daya generator ini tergantung dari
efisiensi generator dan efisiensi yang ada pada transmisi mekanik (apabila menggunakan transmisi
mekanik). Sehingga rumus daya yang dapat dibangkitkan oleh generator dapat di tuliskan sebagai
berikut:

Dengan:

ηgearbox : Efisiensi gearbox / transmisi mekanik


ηgen : Efisiensi generator
Dari ketiga rumus diatas maka kita dapat mengambil kesimpulan bahwa daya listrik yang dapat
dibangkitkan oleh generator yang kemudian dimanfaatkan untuk peralatan elektrik ini tidak sebanding
dengan daya angin yang diperoleh. Selisih antara daya yang dihasilakan oleh angin dan daya yang
dihasilkan oleh generator ini sangat besar. Hal ini dikarenakan adanya koefisien daya, efisiensi gearbox
(bila ada), dan efisiensi generator.

Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan fungsi masing-masing blok diagram sebagai berikut: (a)
panel Surya adalah komponen PLTS yang fungsinya merubah cahaya matahari menjadi energi listrik,
(b) solar charge controller adalah komponen PLTS yang fungsinya mengatur pengisian arus ke baterai
dan mengatur arus yang diambil dari baterai ke beban, (c) baterai adalah komponen PLTS yang
fungsinya sebagai penyimpan tenaga listrik arus searah (DC) dari tenaga surya sebelum dimanfaatkan
untuk beban, dan (d) inverter adalah komponen PLTS yang fungsinya mengkonversikan tegangan searah
(DC) menjadi tegangan bolak balik (AC).

Anda mungkin juga menyukai