Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI DALAM TUBUH MANUSIA


Dosen Pengampu : Nur Agung, S.Si.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

ANGGOTA : 1. NURHANA MUKTININGTYAS (015.19.17.381)

2. NURMA OCTAVIA M.S. (015.19.17.382)

3. OKTAVIA KUSUMANING HASTUTI (015.19.17.384)

4. RIDHLATAMA BHAYHAQI (015.19.17.391)

5. SELA ROSI ALVIONITA (015.19.17.402)

6. SHINTA DEFINA (015.19.17.404)

7. SHONIA ERA YULIANA (015.19.17.407)

8. SITI MARKANAH (015.19.17.411)

9. SURYA RENDRA DWIYANDA (015.19.17.413)

YAYASAN PENDIDIKAN KESEHATAN KETONGGO

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI


Jl. Dr. Wahidin 49 tlp (0351) 749569, 744895 Ngawi
2017 / 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
pada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “SISTEM
PENCERNAAN DAN ABSORBSI DALAM TUBUH MANUSIA “ ini dengan baik.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya
maupun segilainnya. Oleh karenaitu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga
kami dapat memperbaiki makalah kami di kemudian hari.

Ngawi, November 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

PETA KONSEP 1
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 2

B. Rumusan Masalah 2

C. Tujuan Penulisan 2

D. Manfaat Penulisan 3

BAB II PEMBAHASAN

A. konsep Pencernaan Dan Absobsi Bagi Tubuh 4


B. Jaringan Organ Yang Terlibat Dalam Proses Reabsorsi 4
C. Proses Pencernaan di Organ Pencernaan( Lambung,Mulut,Usus) 6
D. Enzim Yang Berperan Pada Masing-masing Proses Pencernaan dan Reabsorsi 15
E. Menjelaskan Absorpsi Karbohidrat Protein dan Lemak 18
F. Masalah Keperawatan Yang Berhubungan Dengan Pencernaan Dan Absorpsi Serta
Pemecahan Masalahnya 22

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 25

B. Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 26

ii
PETA KONSEP

1 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sistem pencernaan manusia adalah proses perubahan atau pemecahan atau
makanandari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
menggunakan enzim dan organ organ pencernaan. Sistem pencernaan ini
dibedakan menjadi tiga, yaitu, Pencernaan mekanis yaitu pencernaan makanan
secara fisik, mengubah bentuk kasar menjadi halus, seperti mengunyah,
menggiling, mengaduk, menekan maupun melumatkan (Marrief,2004).
Pencernaan kimiawi atau enzimatis yaitu pengubahan zat makanan dengan
bantuan enzim pencernaan. Pencernaan biologis yaitu pencernaan yang
memanfaatkan kerjasama yang menguntungkan dengan mikroba. Sedangkan
menurut tempat terjadinya, pencernaan dibagi menjadi dua, yaitu. Pertama
pencernaan intrasel adalah pencernaan yang terjadi di dalam sel. Kedua
Pencernaan ekstrasel adalah pencernaan yang terjadi di luar sel atau melalui
saluran pencernaan (Kimball, 1983). Oleh karena itu supaya kita bisa memahami
sistem pencernaan lebih lanjut kita menyusunn makalah ini.
.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan pencernaan?
2. Bagaimana proses reabsorsi yang terjadi pada organ pencernaan tubuh
tubuh?
3. Sebutkan pembagian organ untuk proses pencernaan ?
4. Bagaimana Absorpsi Karbohidrat,Protein,vitamin dan Lemak?
5. Sebutkan enzim yang berperan dalam pencernaan ?
6. Apa contoh ganguuan sistem pencernaan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin diperoleh pada penulisan makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pencernaan.
2. Mengetahui proses reabsobsi yang terjadi pada organ pencernaan tubuh
manusia.
3. Mengetahui pembagian organ untuk proses pencernaan.
4. Mengetahui absorpsi yang terjadi pada Karbohidrat,Protein,vitamin dan
Lemak.
5. Mengetahui enzim yang berperan dalam pencernaan.
6. Mengetahui contoh ganguuan sistem pencernaan ?

2 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang ingin diperoleh adalah supaya kita mampu mengerti
mengenai sistem pencernaan pada manusia dan bisa melakukan
pencegahan serta perawatan pada sistem pencernaan pada manusia.

3 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Pencernaan Dan Absobsi Bagi Tubuh


Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk
hidup memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau
mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi. Pencernaan terjadi pada organisme multi sel,
sel, dan tingkat sub-sel, biasanya pada hewan. Pencernaan biasanya dibagi
menjadi aktivitas mekanik dan kimia. Dalam kebanyakan vertebrata, pencernaan
adalah suatu proses banyak-tingkat dalam sebuah sistem pencernaan, setelah
ingesti dari bahan mentah, kebanyakan organisme lain. Proses ingesti biasanya
melibatkan beberapa tipe manipulasi mekanik(Kimball, 1983).
Pencernaan dibagi menjadi lima proses terpisah (Wilarso, 2001):
1.Injesti : Menaruh makanan di mulut
2.Pencernaan mekanik : Mastikasi, penggunaan gigi untuk merobek dan
menghancurkan makanan, dan menyalurkan ke perut.
3.Pencernaan kimiawi : Penambahan kimiawi (asam, 'bile', enzim, dan air) untuk
memecah molekul kompleks menjati struktur sederhana
4.Penyerapan : Gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
'lymphatic capallaries' melalui osmosis, transport aktif, dan difusi
5.Penyingkiran : Penyingkiran material yang tidak dicerna dari 'tract' pencernaan
melalui defekasi.
B. Jaringan Organ Yang Terlibat Dalam Proses Reabsorsi
a) Usus 12 jari
Merupakan salah satu bagian yang paling pendek dari usus halus.
Perjalanannya bisa di mulai dar bulbo duodenale kemudian melaju terus sampai
ligamentum treitz. Organ ini di namakan juga dengan organ retroperitoneal, sebab
seluruh bagiannya tidak terbungkus secara merata dan menyeluruh oleh selaput
peritoneum. Secara kharakteristik, usus 12 jari ini memiliki tingkat keasaman
cukup rendah. jika di ukur menggunakan ph, maka akan menunjukan angka 9,
yang mana memberikan informasi bahwa usus 12 jari ini merupakan basa. Maka

4 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


makanan yang masuk ke dalam usus 12 jari ini akan berasa basa semua
(Marrief,2004).
1. Membantu pencernaan makanan
Makanan yang masuk ke dalam perut akan di olah di usus 12 jari. Dalam
pengolahan ini di maksudkan agar makanan bisa lebih lebih lembut dan halus.
Kemudian di ambil sari patinya. Sedangkan bagian sisanya akan di lanjut kan
sampai usus besar. Jika sudah tidak ada yang bisa di serap, akan di keluarkan pada
anus dalam bentuk tinja (Marrief,2004).
2. Membantu penyerapan makanan
Makanan yang masuk ke dalam usus 12 jari bukan hana di cerna saja.
Namun juga di serap nutrisi dan gizi yang ada di dalamnya. Misalnya dalam telur
terdapat asam amino yang merupakan bagian dari protein. Zat ini bisa bermanfaat
untuk tubuh. Salah satunya adalah membantu mengganti sel yang rusak. Ada lagi
nasi, sayuran, buah, dan lain sebagainya. Itulah mengapa, pencernaan di usus 12
jari merupakan pencernaan yang penting dan harus di lakukan. Sebab makana
bukan hanya di cerna, tapi juga di serap gizinya (Marrief, 2004).
3. Menghasilkan enzim yang berguna dalam proses penyerapan
Sudah di jelaskan bahwa makanan yang masuk ke dalam usus 12 jari
menjadi basa. Sebab ph atau derajat keasaaman pada bagian ini adalah 9.
Mengapa? Hal ini berkaitan dengan proses pengolahan makanan. Dalam usus 12
jari terdapat beberapa enzim pencernaan yang hanya mampu untuk mengolah
pada lingkungan basa. Misalnya adalah enzim enterokinase, enzim maltase, enzim
lactase, enzim sukrase, enzim peptidase, enzim lipase usus, enzim erepsin atau
dipeptidase, enzim disakrase dan enzim nuklease. Semuanya hanya bisa bekerja
baik dalam kondisi basa. (baca : fungsi enzim lipase) (Marrief,2004).
4. Saluran ke usus halus
Usus 12 jari merupakan saluran langsung dari lambung. Jadi makanan
yang masuk dalam lambung terjadi pengolahan dengan derajat keasaman rendah.
Hal ini berkaitan dengan kinerja enzim yang ada di lambung hanya bisa bekerja
dalam lingkungan asam. Kemudian makanan akan masuk ke usus 12 jari setelah
lolos dari sfinter. Kemudian setelah selesai pemrosesan dan pencernaan pada
sistem ekskresi, makanan akan masuk ke saluran usus halus (Marrief, 2004).

5 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


5. Terdapat mukosa otot

Pada bagian usus 12 jari ini terdapat lapisan lapisan tipis. Hal ini di
gunakan usus untuk membentuk mukosa otot. Keberadaannya membantu dalam
pengolahan makanan agar hasilnya lebih baik dan lebih bisa di cerna lebih lanju
t(Marrief,2004).

b) Usus halus
Merupakan bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara
lambung (baca, fungsi lambung) dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga
bagian yaitu (Marrief,2004):
Duodenum – bagian pendek ini adalah bagian dari usus halus yang
mengambil kedalam makanan dicerna sebagian dari lambung Anda melalui
pilorus, dan melanjutkan proses pencernaan.Duodenum ini juga menggunakan
empedu dari kantung empedu, hati (baca, fungsi hati), dan pankreas untuk
membantu mencerna makanan
Jejunum – Bagian tengah dari usus halus yang membawa makanan dengan
cepat, dengan kontraksi otot seperti gelombang, menuju ileum.
Ileum – Bagian terakhir ini adalah bagian terpanjang dari usus halus Anda.
Ileum adalah di mana sebagian besar nutrisi dari makanan Anda diserap sebelum
dikosongkan ke dalam usus besar.

C. Proses Pencernaan di Organ Pencernaan( Lambung,Mulut,Usus)

1. Mulut

Proses pencernaan dimulai sejak makanan


masuk ke dalam mulut. Di dalam mulut terdapat
alat-alat yang membantu dalam proses pencernaan,
yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (air liur). Di
dalam rongga mulut, makanan mengalami
pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Beberapa
organ di dalam mulut, yaitu (Marrief,2004) :

6 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


a. Gigi

Gigi berfungsi untuk mengunyah


makanan sehingga makanan menj adi halus. Keadaan
ini memungkinkan enzim-enzim pencernaan
mencerna makanan lebih cepat dan efisien. Gigi dapat
dibedakan atas empat macam yaitu gigi seri, gigi
taring, gigi geraham depan, dan gigi geraham
belakang. Secara umum, gigi manusia terdiri dari tiga
bagian, yaitu mahkota gigi (korona), leher gigi
(kolum), dan akar gigi (radiks) (salamadian.com). Mahkota gigi atau puncak gigi
merupakan bagian gigi yang tampak dari luar. Setiap jenis gigi memiliki bentuk
mahkota gigi yang berbeda-beda. Gigi seri berbentuk seperti pahat, gigi taring
berbentuk seperti pahat runcing, dan gigi geraham berbentuk agak silindris
dengan permukaan lebar dan datar berlekuk-lekuk. Bentuk mahkota gigi pada gigi
seri berkaitan dengan fungsinya untuk memotong dan menggigit makanan. Gigi
taring yang berbentuk seperti pahat runcing untuk merobek makanan. Sedangkan
gigi geraham dengan permukaan yang lebar dan datar berlekuk-lekuk berfungsi
untuk mengunyah makanan. Leher gigi merupakan bagian gigi yang terlindung
dalam gusi, sedangkan akar gigi merupakan bagian gigi yang tertanam di dalam
rahang. Bila kita amati gambar penampang gigi, maka akan tampak bagian-bagian
seperti pada gambar berikut ini (Marrief,2004).

Bagian-bagian gigi

Email gigi merupakan lapisan keras berwarna putih yang menutupi mahkota gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin. Sumsum gigi (pulpa), merupakan rongga
gigi yang di dalamnya terdapat serabut saraf dan pembuluh-pembuluh darah.
Itulah sebabnya bila gigi kita berlubang akan terasa sakit, karena pada sumsum
gigi terdapat saraf (Marrief,2004).

b. Lidah
Lidah berfungsi untuk mengaduk makanan di dalam rongga mulut dan
membantu mendorong makanan (proses penelanan). Selain itu, lidah juga
berfungsi sebagai alat pengecap yang dapat merasakan manis, asin, pahit, dan
asam. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh

7 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


lidah di tempat yang berbeda-beda. Letak setiap rasa berbeda-beda, yaitu
(Marrief,2004):
1. Rasa asin —–> lidah bagian tepi depan

2. Rasa manis —–> lidah bagian ujung

3. Rasa asam —–> lidah bagian samping

4. Rasa pahit —–> lidah bagian belakang /


pangkal lidah

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat seperti pada gambar berikut ini.
letak kepekaan lidah terhadap rasa
Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan
kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi
dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor
pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel
sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut papila (Marrief,
2004).

c. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah menghasilkan ludah atau air liur (saliva). Kelenjar ludah
dalam rongga mulut ada 3 pasang, yaitu (Marrief,2004):
1. Kelenjar parotis, terletak di bawah telinga.
2. Kelenjar submandibularis, terletak di rahang bawah.
3. Kelenjar sublingualis, terletak di bawah lidah.
Letak kelenjar ludah di dalam rongga mulut dapat dilihat pada gambar
berikut.
1. Kelenjar ludah di dalam mulut

Kelenjar parotis menghasilkan ludah


yang berbentuk cair. Kelenjar submandibularis
dan kelenjar sublingualis menghasilkan getah
yang mengandung air dan lendir. Ludah
berfungsi untuk memudahkan penelanan
makanan. Jadi, ludah berfungsi untuk membasahi
dan melumasi makanan sehingga mudah ditelan. Selain itu, ludah juga melindungi

8 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


selaput mulut terhadap panas, dingin, asam, dan basa. Di dalam ludah terdapat
enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut
yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa).
Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja
dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu 37oC (Marrief, 2004).
2. Kerongkongan
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung antara rongga
mulut dengan lambung. Kerongkongan berfungsi sebagai jalan bagi makanan
yang telah dikunyah dari mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak
terjadi proses pencernaan (Marrief,2004).
Otot kerongkongan dapat berkontraksi secara bergelombang sehingga
mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Gerakan kerongkongan ini
disebut gerak peristalsis. Gerak ini terjadi karena otot yang memanjang dan
melingkari dinding kerongkongan mengkerut secara bergantian. Jadi, gerak
peristalsis merupakan gerakan kembang kempis kerongkongan untuk mendorong
makanan masuk ke dalam lambung. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada
gambar berikut (Marrief,2004).

Gerak peristalsis dalam kerongkongan

Makanan berada di dalam kerongkongan hanya


sekitar enam detik. Bagian pangkal kerongkongan
(faring) berotot lurik. Otot lurik pada kerongkongan
bekerja secara sadar menurut kehendak kita dalam
proses menelan. Artinya, kita menelan jika makanan
telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,
sesudah proses menelan hingga sebelum
mengeluarkan feses, kerja otot-otot organ pencernaan
selanjutnya tidak menurut kehendak kita (tidak disadari) (Wilarso, 2001).
3. Lambung
Lambung (ventrikulus) merupakan kantung besar yang terletak di sebelah
kiri rongga perut sebagai tempat terjadinya sejumlah proses pencernaan. Lambung
terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah yang membulat
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Kardiak berdekatan dengan hati dan
berhubungan dengan kerongkongan. Pilorus berhubungan langsung dengan usus

9 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


dua belas jari. Di bagian ujung kardiak dan pilorus terdapat klep atau sfingter
yang mengatur masuk dan keluarnya makanan ke dan dari lambung. Struktur
lambung dapat dilihat pada gambar berikut ini (Wilarso, 2001).

Struktur lambung

Dinding lambung terdiri dari


otot yang tersusun melingkar,
memanjang, dan menyerong. Otot-
otot tersebut menyebabkan lambung
berkontraksi, sehingga makanan
teraduk dengan baik dan bercampur
merata dengan getah lambung. Hal
ini menyebabkan makanan di dalam lambung berbentuk seperti bubur. Dinding
lambung mengandung sel-sel kelenjar yang berfungsi sebagai kelenjar pencernaan
yang menghasilkan getah lambung. Getah lambung mengandung air lendir
(musin), asam lambung, enzim renin, dan enzim pepsinogen. Getah lambung
bersifat asam karena banyak mengandung asam lambung. Asam lambung
berfungsi membunuh kuman penyakit atau bakteri yang masuk bersama makanan
dan juga berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton dan proteosa. Enzim renin berfungsi
menggumpalkan protein susu (kasein) yang terdapat dalam susu. Adanya enzim
renin dan enzim pepsin menunjukkan bahwa di dalam lambung terjadi proses
pencernaan kimiawi (Wilarso, 2001).
Selain menghasilkan enzim pencernaan, dinding lambung juga
menghasilkan hormon gastrin yang berfungsi untuk pengeluaran (sekresi) getah
lambung. Di dalam lambung terjadi gerakan mengaduk. Gerakan mengaduk
dimulai dari kardiak sampai di daerah pilorus. Gerak mengaduk terjadi terus
menerus baik pada saat lambung berisi makanan maupun pada saat lambung
kosong. Jika lambung berisi makanan, gerak mengaduk lebih giat dibanding saat
lambung dalam keadaan kosong. Mungkin kita pernah merasakan perut terasa
sakit dan berbunyi karena perut kita sedang kosong. Hal itu disebabkan gerak
mengaduk saat lambung kosong. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
berikut (Wilarso, 2001).

10 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


Gerak mengaduk pada lambung.

Makanan umumnya bertahan


tiga sampat empat jam di dalam
lambung. Makanan berserat bahkan
dapat bertahan lebih lama. Dari
lambung, makanan sedikit demi sedikit
keluar menuju usus dua belas jari
melalui sfingter pilorus (Wilarso, 2001).

4. Usus Halus
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan
tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari
(Wilarso, 2001) :
1. Usus dua belas jari (duodenum)
2. Usus kosong (jejenum)
3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran
empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim
sebagai berikut(Wilarso, 2001) :
1. Amilopsin (amilase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah zat tepung
(amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).

2. Steapsin (lipase pankreas) Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi


asam lemak dan gliserol.

3. Tripsinogen Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu
enzim yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino
yang siap diserap oleh usus halus.

Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu.


Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari.
Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).
Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna
kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua

11 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


di hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses. Untuk lebih
jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut (biologimediacentre.com).
Pada bagian usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan
saluran empedu. Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga
menghasilkan getah usus halus yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut
(biologimediacentre.com) :
1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa.
2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan
berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna
menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung
di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam
bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein
diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami
pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus. Struktur usus halus dapat
dilihat pada gambar berikut ini (biologimediacentre.com).

Penampang Usus Halus Manusia


Pada dinding usus penyerap
terdapat jonjot-jonjot usus yang
disebut vili (Lihat gambar diatas).
Vili berfungsi memperluas daerah
penyerapan usus halus sehingga
sari-sari makanan dapat terserap
lebih banyak dan cepat. Dinding
vili banyak mengandung kapiler
darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai
darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya
masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan

12 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh
darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung
kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu
membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel
vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak
dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan
akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah
masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut
dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat
melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitamin-vitamin tersebut masuk ke
sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus
halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju
usus besar (biologimediacentre.com).
5. Usus Besar
Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama
dengan lendir akan menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar
terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan
sisa makanan menjadi feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli
juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke
usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.
Usus besar terdiri dari bagian yang naik, yaitu mulai dari usus buntu (apendiks),
bagian mendatar, bagian menurun, dan berakhir pada anus. Untuk lebih jelasnya,
dapat dilihat pada gambar berikut ini (salamadian.com).
Struktur usus besar

13 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


Perjalanan makanan sampai di usus besar dapat mencapai antara empat sampai
lima jam. Namun, di usus besar makanan dapat disimpan sampai 24 jam. Di
dalam usus besar, feses di dorong secara teratur dan lambat oleh gerakan
peristalsis menuju ke rektum (poros usus). Gerakan peristalsis ini dikendalikan
oleh otot polos (otot tak sadar) (salamadian.com).

6. Anus

Merupakan lubang tempat


pembuangan feses dari tubuh. Sebelum
dibuang lewat anus, feses ditampung
terlebih dahulu pada bagian rectum.
Apabila feses sudah siap dibuang maka
otot spinkter rectum mengatur pembukaan
dan penutupan anus. Otot spinkter yang
menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos
dan otot lurik. Jadi, proses defekasi (buang air besar) dilakukan dengan sadar,
yaitu dengan adanya kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan
mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya
feses dapat terdorong ke luar anus (salamadian.com).

14 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


D. Enzim Yang Berperan Pada Masing-masing Proses Pencernaan dan
Reabsorsi

Enzim Yang Berperan Pada Masing-masing


Proses Pencernaan Dan Arbsorbsi

Mulut Lambung Pankreas Usus

•Asam •Enzim Amilase •Enzim Paptidase


Enzim Amilase
Lambung •Enzim Lipase •Enzim Sukrase
•Enzim Pepsin Pankreas/Lipase •Enzim Maltase
•Enzim Lipase Strepsin •Enzim Laktase
Gastrik •Enzim Tripsin •Enzim
•Enzim Renin •Enzim Enterokinase
Karbohidrase •Enzim Lipase
Pankreas •Enzim Disakarae
•Enzim
Erepsin/Dipeptidas
e

1. Enzim pada lambung.


Enzim renin merupakan enzim pada lambung yang berfungsi untuk
mengendapkan zat kasein dari air susu. Kasein adalah protein yang terkandung di
dalam susu (sering disebut keju). Enzim Renin yang dihasilkan oleh dinding
lambung ini berperan untuk mengendapkan kasein agar semua nutrisi di dalam air
susu dapat dicerna dan diserap oleh tubuh (salamadian.com).
Enzim pepsin merupakan enzim pada lambung yang berfungsi untuk
mengubah protein menjadi pepton. Pepsin dihasilkan oleh kelenjar lambung
berupa pepsinogen, kemudian bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin.
Protein yang masuk ke saluran pencernaan adalah senyawa dengan susunan
molekul yang kompleks sehingga harus disederhanakan menjadi molekul yang
lebih sederhana (pepton) oleh enzim pepsin sehingga mudah diserap oleh
tubuh(salamadian.com).
Enzim lipase merupakan enzim pada lambung yang berfungsi untuk
mengubah zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Seperti hal nya dengan
protein, lemak juga terdiri dari molekul kompleks yang harus disederhanakan
menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu berupa asam lemak dan gliserol

15 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


sehingga lambung mudah untuk mencernanya yang nantinya akan diserap oleh
usus halus (salamadian.com).
Selain enzim pada lambung yang telah disebutkan di atas, dalam proses
pencernaan makanan lambung juga dibantu oleh asam lambung (HCL). Asam
lambung ini berfungsi sebagai desinfektan atau pembunuh kuman penyakit yang
masuk ke lambung. Selain itu asam lambung juga berfungsi untuk melindungi
dinding lambung, mengubah pepsinogen menjadi enzim pepsin, menetralisir
makanan yang bersifat alkali yang masuk ke lambung, dan mengubah kelarutan
dari garam mineral (salamadian.com).
HCL yang secara terus-menerus diproduksi oleh lambung meskipun tidak
ada makanan masuk akan dapat menyebabkan penyakit asam lambung atau maag,
yang dapat mengiritasi dinding lambung. Hal ini jika terjadi terus-menerus dalam
jangka panjang dapat beresiko menyebabkan kanker lambung, oleh karenanya
penting untuk selalu makan secara teratur dan tepat waktu(salamadian.com).
2. Enzim pada pankreas
Pankreas dalam tubuh manusia mempunyai fungsi utama yaitu untuk
menghasilkan hormon (fungsi endokrin) dan menghasilkan enzim pencernaan
(fungsi eksokrin). Pankreas merupakan organ yang mengeluarkan hormon insulin
yang berperan untuk mengatur penyerapan glukosa ke dalam sel tubuh.
Kekurangan hormon ini dapat menyebabkan penyakit kencing manis/diabetes
mellitus. Pankreas juga mengeluarkan beberapa enzim pencernaan, yaitu enzim
karbohidrase, lipase pankreas, dan enzim tripsin(salamadian.com).
Enzim karbohidrase berperan penting untuk mencerna amilum yang
terkandung dalam karbohidrat untuk diubah menjadi maltosa atau senyawa
sakarida lainnya dengan molekul yang sederhana. Enzim lipase pankreas
merupakan enzim yang dihasilkan oleh pankreas yang fungsi yang hampir sama
dengan enzim lipase yang dihasilkan oleh lambung, yaitu mengubah
lemakmenjadi asam lemak dan gliserol. Namun enzim lipase dalam pankreas ini
merupakan proses akhir pengolahan lemak sehingga siap dialirkan ke usus dua
belas jari (duodenum) (salamadian.com).
Enzim tripsin mempunyai fungsi penting yaitu untuk mengubah pepton
menjadi asam amino untuk dikirim ke usus dua belas jari. Pepton merupakan
bentuk molekul dari protein yang telah disederhanakan di lambung bantuan enzim
pepsin. Jadi asam amino merupakan molekul dengan bentuk yang lebih sederhana

16 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


dari pepton sehingga akan memudahkan untuk diserap oleh tubuh melalui usus
halus(salamadian.com).
3. Enzim pada usus halus
Usus halus merupakan bagian penting dalam sistem pencernaan karena
disinilah terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Makanan yang diolah
secara mekanik melalui mulut dan diproses secara kimia dengan bantuan enzim
maka sebagian besar dari nutrisi dari makanan yang kita konsumsi akan diserap
oleh usus halus dan akan diedarkan ke suluruh jaringan tubuh melalui pembuluh
darah. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum (usus dua belas jari),
jejenum, dan ileum. Enzim yang dihasilkan di usus halus yaitu enzim maltase,
sukrase, erepsin, laktase, enterokinase, peptidase, isomaltase, dan ribonuklease.
Enzim maltase merupakan enzim yang berfungsi untuk memecah maltosa menjadi
molekul yang lebih sederhana yaitu glukosa. Jadi enzim maltase ini melanjutkan
fungsi enzim karbohidrase yang telah dijalankan di pankreas. Enzim sukrose
berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa
(salamadian.com).
Enzim erepsin mempunyai fungsi untuk memecah pepton menjadi asam
amino. Jadi enzim erepsin ini merupakan bertugas untuk melanjutkan pekerjaan
enzim pepsin di lambung dan enzim tripsin di pankreas. Enzim laktase berperan
untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa agar molekulnya dapat
diserap dengan mudah oleh usus halus(salamadian.com).
Enzim enterokinase merupakan enzim yang mempunyai fungsi khusus
yaitu untuk mengubah tripsinogen menjadi tripsin (untuk di gunakan di pankreas),
serta mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin. Jadi enzim enterokinase ini
bertugas untuk mengaktifkan enzim yang lain agar dapat bekerja secara optimal.
Enzim peptidase merupakan enzim yang dikeluarkan bersama getah usus halus
(intestinum) yang berfungsi untuk mengubah molekul peptida menjadi asam
amino(salamadian.com).

Enzim Isomaltase mempunyai fungsi untuk mengubah maltosa menjadi zat


yang lebih sederhana yaitu komaltosa. Sedangkan enzim ribonuklease merupakan
enzim yang berperan dalam proses replikasi DNA. Jadi enzim ribonuklease ini
bertugas untuk menghidrolisis RNA dan memisahkan ikatan fosfat yang saling
menghubungkan nukleotida(salamadian.com).

17 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


Demikianlah enzim pada lambung, pankreas, dan usus halus yang
berperan penting dalam sistem pencernaan. Walaupun keberadaannya tak kasat
mata, enzim mempunyai fungsi yang sangat penting dalam proses metabolisme di
dalam tubuh. Agar enzim pencernaan dapat terjaga dan selalu bekerja secara
optimal, hal yang sebaiknya kita lakukan antara lain yaitu dengan mengunyah
makanan secara lembut ketika makan, memperbanyak konsumsi serat, asupan
cairan yang cukup, makan secara teratur, mengurangi konsumsi lemak, olahraga
secara rutin, dan menghindari stres(salamadian.com).

E. Menjelaskan Absorpsi Karbohidrat Protein dan Lemak

ABSORBSI KARBOHIDRAT, LEMAK


DAN PROTEIN

18 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


KARBOHIDRAT
Sebagian besar pencernaan kimiawi terjadi dalam usus kecil. Semua zat
tepung yang tersisa (bukan yang telah diuraikan oleh amilase ludah) akan
dikurangi menjadi glukosa oleh amilase yang dihasilkan oleh pankreas atau
lapisan usus kecil itu sendiri. Semua disakarida akan dikurangi menjadi
monosakarida. [Jika seseorang mengalami kekurangan laktase, maka laktosa akan
tetap utuh dan akan menyebabkan masalah pada bagian bawah dari usus besar.]
Enzim yang bertanggung jawab terhadap penguraian karbohidrat disebut sebagai
karbohidrase (awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Proses pencernaan karbohidrat
Makanan + enzim amilase menghidrolisis pati disakarida maltose
menuju lambung amylase ludah dicerna oleh asam klorida dan enzim pencerna
protein enzim amylase yang deikluraka pankreas mencerna pati menjadi
dekstrin dan maltosa penyelesaian pencernaan karbohidrat oleh enzim-enzim
disakaride dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus, berupa maltase, sukrase,
dan lactase (awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Absorpsi karbohidrat
Monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) diabsorpsi melalui sel
epitel usus halus. Bila konsentrasi monosakarida cukup tinggi, absorpsi terjadi
secara pasif. Bila konsentrasi turun absorpsi terjadi secara aktif. Glukosa dan
galaktosa lebih cepat diabsorpsi daripada fruktosa. Mono sakarida melalui
pembuluh vena aorta dibawa ke ahti dimana fruktosa dan galaktosa diubah
menjadi glukosa. Jadi semua disakarida diubah menjadi glukosa pada akhirnya
(awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Ekskresi karbohidrat
Dalam waktu 1-4 jam setelah makan, serat makan dan sebagian kecil pati
yang tidak dapat dicerna, akan memasuki usus besar untuk difermentasikan oleh
mikroorganisme. Produk utama fermentasi karbohidrat dalam usus besar adalah
karbondioksida, hydrogen, metan, dan asam-asam lemak rantai pendek yang
mudah menguap. Pada kadar rendah, sebagian gas-gas hasil fermentasi akan
dikeluarakan melalui paru-paru, tetapi apabila melampaui kemampuan koln untuk
mengabsorpsi, maka gas akan keluar melalui anus (flatus) (awebio.blogspot.co.id,
2012).

19 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


Sumber karbohidrat terdapat dalam serealia, umbi-umbian, kacang-
kacangan, gula, hasil, olahan seperti mie, roti, bihun, tepung-tepungan, selai,
sirup, dan lain sebagainya. Kekurangan karbohidrat dalam jangka panjang dapat
menyebabkan terjadinya kekurangan gizi. Sedangkan apabila terlalu berlebihan
dalam mengkonsumsi karbohidrat dapat menimbulakan bahaya obesitas
(awebio.blogspot.co.id, 2012).
LEMAK
Lemak pertama-tama harus mengalami emulsi oleh air empedu, yang
terbuat dalam ati yang tersimpan dalam kandung empedu, dan dikeluarkan ke
dalam duodenum saat terdapatnya lemak. Triglyceride akan diuraikan menjadi
asam lemak dan glycerol, walaupun sering terdapat satu asam lemak yang terlekat
pada glycerol dan terserap sebagai monoglyceride. Enzim yang mempercepat
reaksi kimia penguraian lemak disebut lipase (awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Proses pencernaan lemak
Makanan + air ludah mengeluarkan enzim lipase lingual hidrolisis
trigliserida digliserida dan asam lemak asam empedu mengelmulsi lemak.
Kemudian Lipase (dari pancreas dan dinding usus halus) menghidrolisis
lemak emulsi digliserida, monoliiserida, gliserol dan asam lemak. Fosfilipase
dari pancreas menghidrolisis fosfolipida asam lemak dan lisofsofogliserida.
Selanjtnya Kolesterol esterase dari pancreas menghidrolisis ester kolesterol
(awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Proses absorpsi lemak
Hasil pencernaan lipida diabsorpsi ke dalam membrane mukosa usus
halus melalui cara difusi pasif. Sumber utama lemak adalah minyak tumbuh-
tumbuhan (minyak kelapa, sawit, jagung, dll), mentega, margarine, lemak hewani,
kacang-kacangan ,susu, keju, makanan yang dimasak menggunakan minyak, dan
lain sebagainya. Defisiensi lemak akan megurangi ketersesiaan energi dan
mengakibatkan terjadinya katabolisme (perombakan protein). Kekurangan lemak
juga dapat menyebabkan terganggunya perumbuhan serta terjadinya kelainan pada
kulit. Sedangkan kelebihan lemak berhubungan dengan kenaikan plasma
(hipertrigliseridermia) juga diakitakan dengan penyakit jantung koroner. Kadar
trigliserida plasma banyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan
kegemukan (awebio.blogspot.co.id, 2012).

20 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


PROTEIN

Protein diuraikan ke dalam unsur asam aminonya. Ikatan antara dua asam
amino disebut sebagai ikatan peptide. Maka dua asam amino yang terikat disebut
dipeptide, tiga disebut tripeptide, empat sampai sepuluh disebut oligopeptide, and
lebih dari sepuluh disebut polypeptide. Enzim yang memisahkan protein-protein
yang asli disebut protease, dan enzim yang memisahkan setiap asam amino
disebut peptidase (awebio.blogspot.co.id, 2012) .
• Pencernaan protein
Asam klorida lambung membuka gulungan protein (proses denaturasi)
enzim pencernaan memecah petida asam klorida mengubah enzim
pepsinogen tidak aktif menjadi bentuk enzim aktif pepsin __. Sehingga
terbentuk campuran polipeptida, protease, dan pepton pancreas mengeluarkan
tripsinogen, kimotripsinogen, porkarboksipeptidase, dan protease
(awebio.blogspot.co.id, 2012).
Sentuhan kimus terhadap mukosa usus halus akan merangsang keluarnya
enzim enetrikonase yang mengubah tripsinogen tidak aktif yang berasal dari
pancreas menjadi tripsin aktif. Trispin dapat mengaktifkan enzim-enzim
proteolitik lain dari pancreas. Kimotripsinogen diubah menjadi karboksipeptidase
dan elastase aktif. Enzim-enzim pancreas ini memecah protein dari polipeptida
menjadi peptide yang lebih pendek, yaitu tripeptida, dipeptida, dan sebagian
menjadi asam amino (awebio.blogspot.co.id, 2012).
Mukosa usus halus mengeluarkan eznim asam amino peptidase yang
memecah dipaptida tertentu menadi asam amino bebas. Mukosa usus halus juga
mengandung enzim dipeptidase yang memecah dipeptida tertentu. Enzim-enzim
proteolitik pada akhirnya dapat mencernakan sebagian protein makanan menjadi
asam amino bebas (awebio.blogspot.co.id, 2012).
• Absorpsi protein
Asam amino segera di absorpsi 15 menit setelah kita makan. Absorpsi ini
menggunakan transport natrium seperti halnya pada absorpsi glukosa.nAsam
amino memasuki system sirkulasi darah melalui vena porta lalu dibawa ke
hati sebagian digunakan oleh ahti dan sebagian lagi melalui sirkulasi darah
yang dibawa ke sel-sel jaringan tubuh. Sebagian asam amino telah diabsorpsi pada
saat asam amino sampai diujung usus halus. Beberapa jenis protein karena

21 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


strukstur fisika atau kimianya tidak dapat dicerna dan dikeluarkan melalui usus
halus tanpa perubahan. Protein yang tidak dapat di absorpsi akan masuk ke dalam
usus besar. Dalam usus besar terjadi metabolism mikroflora kolondan, dan
produknya dikeluarkan dalam bentuk feses (awebio.blogspot.co.id, 2012).
Sumber protein berasal dari bayhan makanan seperti telur, susu, daging,
unggas, ikan, kerang. Selain itu, ada juga sumber protein nabati kacang-kacangan
dan hasil olahnya seperti tahu, tempe, dengan asam amino pembatas metionin.
Protein tidak komplit dengan asam amino pembatas lisin. Defisiensi protein dapat
menimbulakan berbagai penyakit, antara laina, kwashiorkor, marasmus, dan
pertumbuhan terhambat. Sedangkan apabila kelebihan protein akan menimbulakn
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan urea darah, demam,
serta obesitas (awebio.blogspot.co.id, 2012).
VITAMIN & MINERAL
Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat
dan vitamin B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/
tulang. Selain itu, agar sel dan jaringan baru terpelihara dengan baik, maka
kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan (awebio.blogspot.co.id, 2012).
F. Masalah Keperawatan Yang Berhubungan Dengan Pencernaan Dan
Absorpsi Serta Pemecahan Masalahnya.\

Asuhan Keperawatan Anak dengan Masalah Diare


Anamnesa (duwikaton.wordpress.com)
Anamnesa adalah mengetahui kondisi pasien dengan cara wawancara atau
interview. Mengetahui kondisi pasien untuk saat ini dan masa yang lalu.
Anamnesa mencakup identitas pasien, keluhan utama, riwayat kesehatan
sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
imunisasi, riwayat kesehatan lingkungan dan tempat tinggal.
1. Identitas
Meliputi identitas klien yaitu : nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis
kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, suku/bangsa, golongan
darah, tanggal masuk RS, tanggal pengkajian, No. RM, diagnose medis, dan
alamat. Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan klien, dan alamat.

22 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


2. Keluhan utama
Merupakan hal yang paling klien rasakan
Contoh : BAB lebih dari 3 x
3. Riwayat Kesehatan Sekarang ( PQRST )
Mengkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa
meliputi palliative, provocative, quality, quantity, region, radiaton, severity scala
dan time. BAB warna kuning kehijauan, bercampur lendir dan darah atau lendir
saja. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali, waktu pengeluaran 3-5 hari
(diare akut), lebih dari 7 hari ( diare berkepanjangan), lebih dari 14 hari (diare
kronis).
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Mengkaji apakah pernah mengalami diare sebelumnya, pemakian
antibiotik atau kortikosteroid jangka panjang (perubahan candida albicans dari
saprofit menjadi parasit), alergi makanan, ISPA, ISK, OMA campak.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji ada atau tidak salah satu keluarga yang mengalami diare.
6. Riwayat Imunisasi
Mengkaji imunisasi yang pernah di berikan kepada klien, seperti imunisasi
Polio, BCG, DPT, dll.
7. Riwayat Psikososial
Psiko sosial sangat berpengaruh sekali terhadap psikologis pasien, dengan
timbul gejala-gejala yang dalami, apakah pasien dapat menerima pada apa yang
dideritanya.
8. Lingkungan dan tempat tinggal
Mengkaji lingkungan tempat tinggal klien, mengenai kebersihan
lingkungan tempat tinggal, area lingkungan rumah, dll.
Pemeriksaan Fisik (duwikaton.wordpress.com)
1. Antopometri
Pengukuran panjang badan, berat badan menurun, lingkar lengan
mengecil, lingkar kepala, lingkar abdomen membesar,
2. Keadaan umum
Klien lemah, gelisah, rewel, lesu, kesadaran menurun.
3. Kepala

23 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


Ubun-ubun tak teraba cekung karena sudah menutup pada anak umur 1
tahun lebih.
4. Mata
Cekung, kering, sangat cekung
5. Sistem pencernaan
Mukosa mulut kering, distensi abdomen, peristaltic meningkat > 35 x/mnt,
nafsu makan menurun, mual muntah, minum normal atau tidak haus, minum lahap
dan kelihatan haus, minum sedikit atau kelihatan bisa minum.
6. Sistem Pernafasan
Dispnea, pernafasan cepat > 40 x/mnt karena asidosis metabolic (kontraksi
otot pernafasan)
7. Sistem kardiovaskuler
Nadi cepat > 120 x/mnt dan lemah, tensi menurun pada diare sedang .
8. Sistem integumen
Warna kulit pucat, turgor menurun > 2 dt, suhu meningkat > 375 derajat
celsius, akral hangat, akral dingin (waspada syok), capillary refill time memajang
> 2 dt, kemerahan pada daerah perianal.
9. Sistem perkemihan
Urin produksi oliguria sampai anuria (200-400 ml/ 24 jam ), frekuensi
berkurang dari sebelum sakit.
10. Dampak hospitalisasi
Semua anak sakit yang MRS bisa mengalami stress yang berupa
perpisahan, kehilangan waktu bermain, terhadap tindakan invasive respon yang
ditunjukan adalah protes, putus asa, dan kemudian menerima.

24 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1. Pencernaan adalah sebuah proses metabolisme di mana suatu makhluk hidup
memproses sebuah zat, dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau
mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi.
2. Organ Yang Terlibat Dalam Proses Reabsorsi
a. Usus 12 jari
b. Usus halus
 Duodenum
 Jejunum
 Ileum
3. Organ Pencernaan terdiri atas :
a. Mulut
 Gigi
 Lidah
 Kelenjar Ludah
b. Kerongkongan
c. Lambung
d. Usus Halus
e. Usus Besar
f. Anus
4. Enzim pencernaan antara lain :
 Enzim pada lambung.
Enzim pepsin
Enzim lipase
 Enzim pada pankreas
Enzim karbohidrase
Enzim tripsin
 Enzim pada usus halus
Enzim enterokinase
Enzim Isomaltase
Enzim erepsin
5. pada pencernaan terjadi Absorpsi Karbohidrat Protein dan Lemak.
6. Contoh gangguan sistem pencernaan adalah diare.

SARAN
Diharapkan kepada pelaku yang bekerja dibidang kesehatan untuk benar-
benar memahami tentang fisiologi pencernaan pada manusia. Agar nantinya tidak
terjadi kesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap keluhan pasien yang
bermasalah dengan system pencernaan.

25 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI


DAFTAR PUSTAKA
http://biologimediacentre.com/sistem-pencernaan-4-proses-pencernaan-makanan/
diakses November 2017.
https://salamadian.com/sistem-pencernaan-manusia-penjelasan-lengkap/ diakses
November 2017.
http://blog-awebio.blogspot.co.id/2012/03/proses-pencernaan-lemak-karbohidrat-
dan.html?m=1 diakses November 2017.
https://duwikaton.wordpress.com/kelas-viii/semester-i/sistem-pencernaan-
pernafasan-dan-peredaran-darah/alat-pencernaan-dan-proses-pencernaan/
diakses November 2017.
Kimball. J. W. 1983. BIOLOGI. Erlangga. Jakarta
Marrief, E.N.2004.Human Anatomy and Physiology 6th Edition. San Fransisco:
Pearson Education Inc.
Wilarso, Joko. 2001. Biologi Pendidikan Dasar. Erlangga . Jakarta

26 | SISTEM PENCERNAAN DAN ABSORBSI

Anda mungkin juga menyukai