Anda di halaman 1dari 7

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran),

Volume 2, Nomor 2, November 2016 http://ejournal.umm.ac.id/


400
P-ISSN 2443-1591 E-ISSN 2460-0873 index.php/jinop

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN LESSON STUDY


PADA MATAKULIAH GENETIKA LANJUT

Poncojari Wahyono1), Iin Hindun2), Muizzudin3), Fuad Jaya Miharja4)


FKIP Univ. Muhammadiyah Malang
Email: ponco1201@gmail.com
Email: iinhindunhindun@yahoo.co.id
Email: salya.purnama@gmail.com
Email: fuad.jayamiharja@gmail.com

ABSTRAK
Lesson study merupakan pembinaan profesi melalui pengkajian pembelajaran yang dilakukan
secara kolegial kolaboratif dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil
belajar. Hasil akhir yang diharapkan dalam pembelajaran adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan soft skills dan hard skills peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Matakuliah genetika lanjut bertujuan agar mahasiswa mampu
menganalisis materi genetik, sintesa protein, hereditas pada manusia, mutasi, genetika populasi
dalam pendekatan molekuler, terampil membuat contoh, model serta mendemonstrasikan model
simulasi karakter, proses kerja materi genetik dan mutasi. Proses pembelajaran pada matakuliah
genetika lanjut dilakukan dengan menggunakan diskusi kelompok. Penerapan pendekatan molekuler
dalam pembelajaran genetika lanjut bertujuan untuk memberikan gambaran konkrit terhadap konsep
genetika yang bersifat abstrak, sehingga mahasiswa mampu berpikir hingga tingkat yang paling
kecil. Kendala yang sering muncul dalam pembelajaran adalah masih rendahnya minat baca
mahasiswa. Hal ini tampak dari kecenderungan mahasiswa merujuk hanya pada satu sumber
bacaan yang berbahasa Indonesia. Hasil yang diperoleh dari implementasi lesson study ini adalah
meningkatnya hasil belajar kognitif mahasiswa menjadi 80.91% dengan keterlaksanaan lesson study
sebesar 91.04%, serta terciptanya 25 karya tulis ilmiah oleh mahasiswa sebagai best-practices
pembelajaran implementasi lesson study pada matakuliah genetika lanjut.

Kata Kunci :pembelajaran berbasis lesson study, genetika lanjut, karya tulis ilmiah

ABSTRACT
Lesson study is an assessment of the profession coaching through learning by
collegially and collaboratively in order to improve the process quality and learning
outcomes. Final results are expected to have an increase and balance between the soft skills
and hard skills of the learners that includes the aspects of competence like attitudes, skills
and knowledge. The course aims to make the students to be more capable on analyzing
genetic material, protein synthesis, heredity in human, mutations, genetics population
inmolecular approach, skillfull in making examples, becoming a model and demonstrating the
character simulation, processes and mutation of genetic material. The learning process in
the subject of genetics is further conducted by using focus groups. The application of
molecular approaches in learning genetics aims to provide a concrete illustration on the
abstract concept of genetics, so that students are able to think at the smallest level. The
obstacles often arised in learning is low motivation in reading by the students. The evidence
can be found from the tendency of students to refer on only one source of reading in
Bahasa Indonesia. The results obtained from the implementation of lesson study is the
increased cognitive achievement of students to be 80.91% with adherence to lesson study
by 91.04%, and the publication of 25 scientific papers written by the students as the
implementation of best-practices learning on lesson study in advanced genetics courses.

Key words: lesson study based learning, advanced genetic, scientific papers

400
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 2, Nomor 2, November 2016, hal. 400-406
401

PENDAHULUAN Berdasarkan hasil observasi, mayoritas


Genetika lanjut merupakan mata- mahasiswa menganggap genetika lanjut
kuliah yang bertujuan mengembangkan sebagai matakuliah yang abstrak, rumit,
kemampuan mahasiswa dalam menganalisis dan menegangkan sehingga tidak bermakna
konsep serta permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Permasalahan
pada materi genetik serta proses sintesa lain yang menjadi perhatian adalah
protein, hereditas pada manusia, mutasi, kemampuan saintifik mahasiswa yang masih
dan genetika populasi. Berkembangnya perlu dikembangkan. Hal ini tampak pada
ilmu pengetahuan bidang bioteknologi kecenderungan mahasiswa lebih tertarik
molekuler menjadi pintu masuk pada sumber belajar yang berbahasa
berkembangnya pembahasan genetika indonesia tidak pada sumber primer yang
hingga tahap molekuler (Suryanto, 2003). mayoritas berbahasa inggris, sehingga sering
Penerapan pendekatan molekuler dalam ditemui adanya kesalahan konsep atau
pembelajaran genetika lanjut bertujuan kurang dalamnya analisis yang diberikan.
untuk menyeimbangkan pengetahuan Kegiatan Lesson Study ini diterapkan
mahasiswa dengan perkembangan mutakhir pada dalam semester Ganjil 2015-2016.
yang berkembang serta untuk memberikan Pelaksanaan lesson study untuk
gambaran konkrit terhadap konsep memperbaiki dan meningkatkan kualitas
genetika yang bersifat abstrak sehingga pembelajaran yang dilakukan. Lesson
mahasiswa mampu berpikir hingga tingkat study merupakan pembinaan profesi yang
reaksi yang paling kecil. dilaksanakan secara kolaboratif dan
Salah satu capaian pembelajaran berkelanjutan yang bertujuan untuk
matakuliah genetika lanjut meliputi meningkatkan kualitas proses dan hasil
terampil membuat contoh, model serta pembelajaran (Widodo, Sumarno, dan
mendemonstrasikan model simulasi Nurjhani, 2007). Pelaksanaan lesson study
karakter, proses kerja materi genetik dan meliputi tahap plan, do dan see yang
mutasi. Proses pembelajaran pada diselenggarakan secara bersama-sama
matakuliah genetika lanjut dilakukan (kolektif-kolegial) dan berkelanjutan serta
dengan menggunakan diskusi kelompok. bertujuan pada peningkatan kualitas
Setiap kelompok wajib membuat model pembelajaran(Andini, 2016).
peraga dalam setiap presentasi. Hal ini Pelaksanaan yang bersifat kolektif-
dimaksudkan untuk mengaktifkan dan kolegial melibatkan hampir semua
menilai unjuk kerja mahasiswa berdasarkan komponen di dalam pembelajaran meliputi
aspek afektif dan psikomotorik, juga untuk tim dosen pembina matakuliah serta
meminimalisir jarak antara raw material mahasiswa baik yang bertindak sebagai
ilmu genetika yang bersifat molekuler model maupun yang bertindak sebagai
dengan kemampuan dalam memahami dan observer. Pada penelitian ini, tim dosen
memaknai konsep atau filosofinya. Model pembina bertindak sebagai supervisor dan
peraga yang dikembangkan menjadi fasilitator pembelajaran, sedangkan yang
media sehingga mahasiswa lebih mudah bertindak sebagai model adalah kelompok
mengaitkan dengan fenomena yang terjadi mahasiswa yang berperan sebagai pemateri/
di sekitar. Dengan demikian, proses pemakalah. Hal ini untuk memberi ruang
pembelajaran menjadi pengalaman belajar mahasiswa mengembangkan kemampuan
yang bermakna. dalam menganalisis masalah, mengolah

Poncojari Wahyono, dkk. Implementasi Pembelajaran Lesson Study


401 pada Matakuliah Genetika Lanjut
402

serta menyampaikannya di depan kelas Pengamatan dilakukan untuk memperoleh


dalam bentuk chapter plan. Pelaksanaan informasi kesiapan pembelajaran
lesson study berlangsung dalam 4 putaran mahasiswa keaktifan dalam kegiatan diskusi
(siklus). Pada tahap plan dibahas rencana serta perbaikan-perbaikan yang dapat
pembelajaran dalam bentuk chapter dilakukan pada pertemuan selanjutnya.
plan berdasarkan diskusi dengan 3. Pendampingan penulisan karya tulis
seluruh komponen yang hadir dalam open Penulisan karya tulis dilakukan oleh
plan. Tahap Do meliputi pelaksanaan dan mahasiswa secara berkelompok terkait
observasi kegiatan pembelajaran pembelajaran yang dilakukan dengan
berdasarkan chapter plan yang disusun lesson study. Hal ini merupakan best-
untuk kemudian direfleksikan pada tahap practices dan solusi dalam pengembangan
see. kualitas pembelajaran melalui praktik
Pada setiap akhir putaran dilakukan pendekatan yang bersifat saintifik melalui
identifikasi terhadap keterlaksanaan kegiatan lesson study.
lesson study dan ketercapaian
pembelajaran yang ditunjukkan oleh HASIL DAN PEMBAHASAN
penilaian kognitif mahasiswa serta produk
1. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
karya tulis pada akhir semester.
Pengembangan kegiatan scientific
METODE dalam penelitian ini dapat dianalisis melalui
keterlaksanaan lesson study pada setiap
1. Deskriptif
putaran dan kenaikan hasil belajar
Penelitian ini merupakan penelitian mahasiswa dalam periode tersebut. Dalam
deskriptif dengan subjek penelitian pelaksanaannya, putaran I dan II dilakukan
berjumlah 136 orang mahasiswa dari 4 sebelum ujian tengah semester sedangkan
kelas (A, B, C, dan D) putaran III dan IV dilaksanakan setelah
2. Pengamatan ujian tengah semester. Keterlaksanaan
Data pengamatan diperoleh melalui lesson study dalam periode tersebut
lembar pengamatan keterlaksanaan diperoleh melalui lembar pengamatan
lesson study dan capaian kognitif keterlaksanaan lesson study yang diisi
mahasiswa.Pengamatan dilakukan oleh observer. Berikut hasil keterlaksanaan
oleh observer (dosen dan mahasiswa). lesson study dijelaskan pada Tabel 1.

Tabel 1. Keterlaksanaan Lesson Study


Putaran
Putaran III &IV
I & II
Keterlaksanaan lesson study 89.17 91.04
Ketidakterlaksanaan lesson study 10.84 8.96

Keterlaksanaan lesson study diperoleh 89.17% (terlaksana). Persentase itu


melalui pengamatan pada setiap pertemuan diperoleh karena tidak semua indikator
meliputi tahap plan, tahap do, dan tahap yangdiamati muncul pada saat kegiatan,
see. Pada putaran I dan II, persentase baik pada tahap plan, do, maupun see.
keterlaksanaan lesson study sebesar Salah satu indikator yang tidak muncul

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 2, Nomor 2, November 2016, hal. 400-406
403

adalah penyusunan rencana perkuliahan Pada dasarnya penerapan lesson study


(RPP) oleh tim dan penyusunan instrumen adalah sebagai wahana pembangun
oleh tim. Dari setiap pertemuan yang profesionalitas pendidik. Interaksi yang
dilakukan pada putaran I dan II, RPP dan dilakukan secara konstruktif dan kolaboratif
instrumen yang digunakan dalam menunjang proses berkembangnya
pembelajaran disusun oleh tim dosen. pengetahuan pada diri seseorang (Parmin,
Pada putaran III dan IV, persentase 2009). Hal ini sejalan dengan pernyataan
keterlaksanaan lesson study yang diperoleh Nursafitri (2015), pembelajaran dengan
mengalami peningkatan menjadi 91.04%. model kolaboratif mampu membangkitkan
Secara umum, menunjukkan adanya perkembangan internal yang mampu
peningkatan kualitas atau penyempurnaan beroperasi hanya jika mahasiswa
pelaksanaan tahap plan, do, see yang berinteraksi dan bekerjasama dengan
dilakukan oleh tim. Namun untuk rekannya. Dengan dibentuknya tim lesson
penyusunan RPP dan instrumen tetap study di dalam sebuah pembelajaran,
dilakukan oleh tim dosen. Namun demikian, memudahkan tugas profesional pendidik.
setiap tahapan pelaksanaan pembelajaran Seperti yang tampak pada pelaksanaan
yang tertulis dalam RPP tetap menjadi penelitian ini. Kehadiran observer di dalam
bahan diskusi sebagai langkah tim lesson study dirasakan sangat
penyempurnaan dan antisipatif. Kekurangan membantu dalam hal 1) persiapan atau
yang ada pada RPP, media dan instrumen perencanaan pembelajaran, 2) memudahkan
tersebut kemudian dicermati dan diperbaiki pelaksanaan pembelajaran terutama jika
bersama-sama oleh tim melalui diskusi harus terus-menerus mengamati kegiatan
terbuka. yang dilakukan oleh mahasiswa. Gambar
11 berikut menggambarkan keterlaksanaan
lesson study pada siklus I dan siklus II.

Gambar 1. Grafik Perbandingan Keterlaksanaan LS pada 4 putaran

Poncojari Wahyono, dkk. Implementasi Pembelajaran Lesson Study


403 pada Matakuliah Genetika Lanjut
404

Tabel 2. Perolehan Nilai Kognitif Mahasiswa selama Pelaksanaan Lesson Study

Tabel Perolehan Hasil Kognitif


Keberhasilan Kelas
Putaran I & II Putaran III & IV
Rata-rata kelas A 82.12 80.67
Rata-rata kelas B 81.20 82.99
Rata-rata kelas C 77.94 77.85
Rata-rata kelas D 75.15 82.14
Rata-rata Total 79.10 80.91

Gambar 2. Grafik Perbandingan rata-rata kognitif tiap kelas

Berdasarkan paparan dan analisis rata-rata kognitif mahasiswa (kelas A)


data penelitian ini menunjukkan sebesar 82.1, kelas B sebesar 81.2, kelas
bahwa pembelajaran genetika lanjut C sebesar 77.9, dan kelas D sebesar
berbasis lesson study dapat meningkatkan 75.20, dengan rata-rata sebesar 79.10.
hasil belajar kognitif mahasiswa (Gambar Perolehan rata-rata tersebut meningkat
12). Paparan dan analisis data putaran I pada putaran III dan IV sebesar 80.9.
dan II menunjukkan bahwa secara klasikal

Gambar 3.Grafik Perbandingan rata-rata kognitif

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 2, Nomor 2, November 2016, hal. 400-406
405

Salah satu indikator yang dapat best practices yang dihasilkan dalam
dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dengan
kegiatan belajar mengajar adalah daya lesson study. Melalui kegiatan ini diperoleh
serap terhadap materi yang diajarkan 25 judul artikel ilmiah yang penulisannya
mencapai prestasi tinggi, baik individu didampingi oleh tim dosen pembina mata
maupun kelompok (Usman, 2000). Daya kuliah. Pendampingan dalam penulisan
serap terhadap materi yang dipelajari dilakukan agar karya tulis tersebut dapat
dapat dilihat dari hasil belajar mahasiswa. diseleksi pada Seminar International ICLS
Pada kenyataannya, memang ada (3-5 November 2016). Keseluruhan artikel
mahasiswa masih memiliki hasil belajar tersebut bukan merupakan jumlah pasti
kognitif pada kisaran yang rendah, namun artikel yang akan diseminarkan, namun
demikian mahasiswa tersebutmampu merupakan modal awal dalam rangka
memberdayakan hasil belajar melalui menghasilkan artikel yang lolos untuk
kegiatan pembelajaran yang didesain secara diseminarkan di tingkat internasional.
menarik melalui lesson study. Hal ini Secara intens, tim dosen memandu
sejalan dengan penelitian Hasanah (2012) mahasiswa dalam menyempurnakan artikel
yang menyatakan bahwa hasil belajar tersebut sesuai dengan aturan yang
merupakan kemampuan aktual yang dapat ditetapkan oleh panitia seminar ICLS.
diukur dan berwujud pada penguasaan
ilmu pengetahuan, sikap keterampilan, dan SIMPULAN
nilai-nilai yang dicapai oleh mahasiswa Dari implementasi lesson study pada
sebagai hasil dari proses belajar. matakuliah genetika lanjut ini maka dapat
Dasna (2004) menyatakan bahwa disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
mengajar dan belajar (teaching and (1) Implementasi lesson study telah
learning) merupakan dua kegiatan yang meningkatkan pengetahuan mahasiswa
saling berhubungan dan bergantung satu tentang konsep, prinsip dan praktek
sama lain. Dasna (2004) menambahkan lesson study. Pada gilirannya, peningkatan
bahwa untuk menciptakan lingkungan pengetahuan tersebut dapat menjadi
belajar yang kondusif, pengajar perlu best practices bagi mahasiswa dalam
memilih model atau metode pembelajaran melaksanakan lesson study di kemudian
yang sesuai dengan karakteristik materi hari. (2) Implementasi lesson study mampu
pembelajaran dan mahasiswa, serta meningkatkan pengetahuan dosen tentang
memilih strategi yang tepat dalam konsep, prinsip dan praktek (best
mengimplementasikan pembelajaran di practices) lesson study. Hal ini pada
kelas. Bila hal itu tercapai maka kegiatan akhirnya meningkatkan kualitas
belajar menjadi suatu hal yang sangat pembelajaran baik dari segi pencapaian
dibutuhkan atau learning becomes a way belajar mahasiswa maupun dari segi teknis
of life and schools become communities pembelajaran yang lebih nyaman dan penuh
of learning. kreativitas. (3) Implementasi lesson study
2. Penulisan Karya Tulis dan pendampingan penulisan karya tulis
Pada akhir pembelajaran semester, ilmiah meningkatkan kolegialitas dosen,
semua kelompok mahasiswa diminta untuk sehingga terjadi pertukaran pengalaman
menyusun karya tulis berbasis lesson study. baik antar dosen, maupun antara dosen
Karya tulis tersebut dimaksudkan sebagai dengan mahasiswa dan sebaliknya. Hal ini

Poncojari Wahyono, dkk. Implementasi Pembelajaran Lesson Study


405 pada Matakuliah Genetika Lanjut
406

tampak pada setiap kegiatan seperti Dasna, I Wayan. 2004. Penerapan Model
perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan Learning Cycle melalui Pengembangan
tindak lanjut. (4) Implementasi lesson Bahan Ajar. Malang: Dirjen Dikti
study telah membangun budaya Depdiknas dan JICA-IMSTEP
keterbukaan dosen dalam melaksanakan Hasanah, Nur 2012. Pengaruh
tugas profesionalmengingat dosen bukanlah Pembelajaran Problem-Based
sumber informasi yang utama sehingga Learning Melalui Strategi Belajar
adanya komunikasi yang baik dengan Review, Question, Read, Reflect,
sesama dosen serta mahasiswa mampu Recite, & Review Terhadap
menghasilkan semangat baru untuk Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil
menghasilkan kualitas pembelajaran yang Belajar Kognitif dan Hasil Belajar
lebih baik dan bernilai.(5) Implemetasi Afektif Siswa Kelas VII SMPN 18
Balikpapan. Tesis tidak diterbitkan.
lesson study menghasilkan dampak
Malang: PPS-Universitas Negeri
positif bagi pengembangan kognitif dan
Malang
soft skill mahasiswa. Mahasiswa
Nursafitri, Laila. 2015. “Improving The
mampu menumbuhkan motivasi dalam
Quality of Learning Through Lesson
mengembangkan kreativitas dan tidak Study.” Jurnal JPSD (Jurnal
sekedar belajar untuk mengharapkan nilai Pendidikan Sekolah Dasar) 1 (2).
semata. http://www.journal.uad.ac.id/
Berdasarkan kesimpulan di atas, ada index.php/JPSD/article/view/2528.
beberapa saran yang diberikan, yaitu: Suryanto, Dwi. 2003. “Melihat
(1) Perlu pendampingan yang lebih intensif Keanekaragaman Organisme
dalam penulisan karya tulis mahasiswa. Melalui Beberapa Teknik Genetika
(2) Perlu tindak lanjut dalam rangka Molekuler.” Program Studi Biologi,
membina komunitas Students Lesson Fakultas Matematika Dan Ilmu
Study Club di program studi pendidikan Pengetahuan Alam, Universitas
biologi sebagai pilot project komunitas Sumatera Utara. http://www.
lesson study dengan cakupan yang lebih academia.edu/download/34805959/
luas di tingkat fakultas atau universitas. biologi-dwis.pdf.
(3) Dukungan pembinaan tersebut sebagai Usman, M. U. 2000. Menjadi Guru
perwujudan pengembangan lesson study Profesional. Bandung: Remaja
di tingkat fakultas dan universitas serta Rosdakarya.
keberlanjutan dan pemeliharaan best Widodo, Ari, Unang Sumarno, and Mimin
practice yang telah terbentuk. Nurjhani. 2007. “Peranan ‘Lesson
Study’ dalam Peningkatan
DAFTAR PUSTAKA Kemampuan Mengajar Mahasiswa
Andini, Thathit Manon. 2016. Calon Guru.” https://publikasiilmiah.
“Implementasi Lesson Study untuk ums.ac.id/handle/11617/672.
Peningkatan Kualitas Proses dan
Kemandirian Belajar Mahasiswa.”
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran)
2 (1): 303–312.

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 2, Nomor 2, November 2016, hal. 400-406

Anda mungkin juga menyukai