Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Di susun oleh
Kelompok 10 :
FERDHI ISWANTO
FISAHRIN M. IQBAL
ELEN TRIANANDA M.R
IRA ASTUTI
NUR ILMI
RAHMAT DUNGGIO
Penyusun
Kelompok 10
ii
Daftar Isi
Judul i
Kata Pengantar ii
DAftar Isi iii
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1
Bab 2 Pembahasan
A. Gambar Anatomi Kepala Janin 2
B. Bagian Tengkorak 2
C. Bagian Muka 3
D. Hubungan antara tulang tengkorak 3
E. Ukuran Tulang Kepala Bayi Aterm 4
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan 8
B. Saran 8
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepala janin merupakan organ yang sangat sulit dikeluarkan dalam proses
persalinan. Ukuran kepala janin yang bermacam-macam perlu diketahui agar
pengukuran lingkar kepala dan kesesuaian dengan pintu panggul dapat
diperbandingkan, sehingga proses persalinan normal melewati jalan lahir dapat berjalan
dengan baik.
Secara umum bentuk kepala janin dan orang dewasa sama, yang
membedakan hanya pada ukuran, kekuatan struktur jaringan tulang, dan sutura.
Jaringan lunak kepala janin terdiri dari lima lapisan (S-C-A-L-P) yaitu : Skin (S :
Kulit),Connective tissue ,Aponeurosis Galea (A : fascia) lapisan ini merupakan lapisan
terkuat, berupa fascia yang melekat pada tiga otot yaitu ke anterior – m. frontalis, Ke
posterior – m. occipitalis, Ke lateral – m. temporoparietalis. Loose areolar tissue (L:
jaringan areolar longgar), lapisan ini mengandung vena emissary yang menghubungkan
SCALP, vena diploica, dan sinus vena intracranial (mis. Sinus sagitalis superior). Jika
terjadi infeksi pada lapisan ini, akan dengan mudah menyebar ke
intracranial. Dan Perikranium (P: periosteum), merupakan periosteum yang melapisi
tulang tengkorak, melekat erat terutama pada sutura karena melalui sutura ini
periosteum akan langsung berhubungan dengan endostium (yang melapisi permukaan
dalam tulang tengkorak).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
C. Bagian muka (Splachno Cranium)
Susunan tulang muka dan dasar kepala sangat rapat sehingga tidak dapat
melakukan atau terjadi moulage. Kedudukan tulang muka ditentukan dengan meraba
hidung, dagu, mulut, dan rongga mata
3
2) Ubun-ubun kecil (fontanella minor)
“Sutura dan ubun-ubun tertutup pada bayi sekitar 1,5 sampai 2 tahun.”
a. Diameter suboksipito-bregmatika
- Antara foramen magnum ke ubun-ubun basar.
- Jaraknya 9,5 cm
- Akan melalui jalan lahir pada letak belakang kepala, dengan
lingkaran sirkumferensia suboksipito-bregmatikadengan ukuran 32 cm.
b. Diameter suboksipito-frontalis
- Antara foramen magnum ke pangkal hidung
- Jaraknya 11 cm
- Ukuran yang melalui jalan lahir sirkumferensia suboksipito-
frontalis dengan kedudukan fleksi sedang, belakang kepala.
c. Diameter fronto-oksipitalis
- Antara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang kepala
- Jaraknya 12 cm
- Lingkaran fronto-oksipitalis dengan sirkumferensia 34 cm melalui jalan
lahir pada letak puncak kepala.
d. Diameter mento-oksipitalis
- Antara dagu ke titik terjauh belakang kepala.
- Jaraknya 13,5 cm
- Dengan sirkumferensia 35 cm melalui jalan lahir pada letak dahi.
4
e. Diameter submento-bregmatika
- Antara os hyoid ke ubun-ubun besar.
- Jaraknya 9 cm.
- Dengan sirkumferensia 32 cm melalui jalan lahir pada letak muka.
f. Ukuran Melintang
diri pada jalan lahir yang berbentuk corong melengkung ke depan yang disebut putaran
paksi dalam. Sampai beberapa bulan setelah dilahirkan, tulang-tulang kepala bayi
belum menyambung satu sama lain. Namun letaknya telah tersusun berdampingan
secara rapi. Keadaan ini memungkinkan jaringan otak berkembang menjadi lebih besar,
karena terdapat ruang yang bisa mengikuti besarnya otak.Kepala bayi dibentuk oleh
beberapa lempeng tulang, yaitu 1 buah tulang di bagian belakang (tulang oksipital), 2
buah tulang di kanan dan kiri (tulang parietal), dan 2 buah tulang di depan tulang
frontal). Di antara tulang-tulang yang belum bersambung itu terdapat celah yang disebut
sutura. Sutura-sutura ini ada yang membujur dan ada pula yang melintang.
Titik silang celah-celah itulah yang membentuk ubun-ubun depan (besar) dan ubun-
5
antara usia 6-20 bulan. Jika ternyata di bawah usia 6 bulan sutura tulang tengkoraknya
sudah menutup, bisa dikatakan menutup terlalu cepat. Jika masing-masing tulang
sudah bersambungan satu sama lain, biasanya ubunubun juga ikut menutup. Istilah
medis untuk penutupan sutura ini, craniosynostosis, berasal dari kata cranio yang
berarti tulang tengkorak, syn yang berarti bergabung, dan ostosis yang artinya tulang.
Secara kasat mata, akibat proses penutupan tulang tengkorak yang kelewat dini
bisa dilihat melalui bentuk kepala yang tak normal.Ketidaknormalan ini terjadi karena
sutura mana yang menutup lebih dulu. Sebagai contoh, kalau sutura
bagian depan sudah menutup lebih dulu, pertumbuhan kepala akan lebih mengarah ke
Sutura atau ubun-ubun yang sudah menutup bisa mulai diketahui dari
pemeriksaan yang dilakukan saat bayi baru lahir. Dokter yang menolong persalinan
biasanya dengan mudah bisa melihat kelainan itu. Ia akan curiga bila kepala bayi
tampak lebih kecil dibandingkan badan. Yang normal, kepala bayi justru terlihat lebih
besar daripada bagian tubuh lainnya karena keliling lingkar luar kepalanya sama
Tujuan mengukur lingkar kepala bayi pada saat ia lahir ialah untuk mengetahui
tidak hanya sekali, tapi terus dilakukan setiap bulan bersamaan dengan pemantauan
6
Untuk mengetahui apakah ukuran lingkar kepala bayi normal atau tidak, nakes
berpatokan pada grafik lingkar kepala berdasarkan umur yang disebut grafik Nellhaus.
Dengan grafik ini, adanya kelainan pada ukuran lingkar kepala dan proses
pertumbuhannya bisa terdeteksi, baik jik akepala terlalu besar (misalnya karena
pemeriksaan bisa dilakukan dengan meraba ubun-ubun besar bayi, apakah ukurannya
normal atau tidak. Diameter ubun-ubun besar yang normal berkisar antara 0,63,6 cm
dan bila diraba akan terasa berdenyut karena memang ada pembuluh darah di
bawahnya. Pemeriksaan ubun-ubun dan lingkar kepala ini sebenarnya tidak sulit namun
untuk perabaan terhadap sutura kepala bayi yang biasanya agak lebih sulit.
Bagaimanapun, celah antar tulang ini memang tak sebesar ubun-ubun. Jika dari
pemeriksaan ukuran dan perabaan kepala dicurigai ubun-ubun menutup terlalu cepat,
nakes akan memeriksanya lebih jauh dengan CT Scan. Alat ini bisa memberi gambaran
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepala janin terdiri dari bagian tengkorak (Neuro Cranium) dan bagian
muka (Splachno Cranium). Hubungan antara tulang tengkorak disebut sutura, terdiri
dari Sutura sagitalis, Sutura koronaria, Sutura lamboidea dan Sutura frontalis.
B. Saran
Mengetahui anatomi kepala janin dan ukuran kepala akan memberikan
landasan bagi tenaga bidan dalam menentukan jenis persalinan, ketika kepala janin
lebih besar dari pintu panggul maka sebaiknya persalinan normal dipertimbangkan.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://hardinburuhi88.blogspot.co.id/2014/07/makalah-
anatomi-kepala-janin.html
http://midwifel.blogspot.co.id/2011/11/anatomi-kepala-
bayi.html
http://missyoanpurple.blogspot.co.id/2012/09/anatomi-
kepala-janin.html
9