Low cost carrier terkenal dengan sebutan bagi maskapai penerbangan berbiaya murah.
Konsep ini diperkenalkan oleh Amerika Serikat sebelum menyebar ke belahan bumi eropa pada
tahun 1990 dan seluruh dunia, dan sudah marak digunakan oleh berbagai maskapai
penerbangan di seluruh dunia pada zaman sekarang. Konsep tersebut terlaksana karena mereka
mengaplikasikan biaya tiket yang murah dengan cara hanya memberikan fungsi pesawat
LCC adalah maskapai penerbangan yang menomor duakan keselamatan penumpang. Namun
yang terjadi sebenarnya tidaklah demikian. Pihak maskapai penerbangan memberikan harga
tiket yang murah dengan mempertimbangkan berbagai hal, diantaranya adalah sebagai berikut.
transportasi, maka harga tiket yang dibayarkan hanya untuk membayar ongkos penerbangan
saja, tanpa bisa menikmati fasilitas yang ada di dalam pesawat terbang. Jika penumpang ingin
tambahan. Juga jika penumpang membawa barang bagasi yang melebihi jatah kapasitas bagasi,
Yang kedua, pada maskapai penerbanagan murah hanya terdapat satu jenis saja. Hal
tersebut untuk menghemat biaya perawatan pesawat, karena hanya membutuhkan satu tim
khusus sesuai kelasnya.selain untuk menghemat biaya perawatan, hal ini juga untuk
sehingga penumpang bisa bebas memilih tempat duduk dimana saja karena tidak ada perbedaan
Yang ketiga, banyak para crew pesawat yang merangkap pekerjaannya. Untuk
menghindari banyak nya pekerja yang bisa membuat biaya untuk gaji membengkak, maka para
crew pesawat tidak hanya memiliki satu pekerjaan tetap, misalnya para pramugari ketika
pesawat sudah lepas landas maka pramugari tersebut langsung membersihkan kabin pesawat.
Selain itu, pihak maskapai juga memberikan mess bagi para crew nya untuk mengurangi biaya
memaksimalkan jumlah penumpang, maka dibuatlah jarak antar kursi lebih sempit. Selain
dengan cara seperti itu, maskapai sering mengadakan promo tiket dengan harga yang sangat
murah. Hal tersebut terjadi karena biaya yang dikeluarkan dalam satu kali penerbangan dengan
penumpang penuh akan sama saja dengan penerbangan dengan penumpang yang sedikit. Maka
memaksimalkan jam terbang armada nya. Dengan cara ini, mereka lebih cepat mendapatkan
penghasilan meskipun dengan biaya penerbangan yang murah. Selain itu, dengan
meminimalkan waktu turnarround juga dapat menghemat biaya parkir pesawat di apron. Selain
itu, penerbangan rute pendek juga mereka gunakan agar penerbangan sering dilakukan.
Yang keenam, penggunaan sistem online dalam pemesanan tiket. Dengan sistem ini,
pihak maskapai akan menghemat biaya dalam pengurusan tiket, karena tidak harus
mengeluarkan kertas untuk tiket, loker tiket, pajak serta komisi terhadap agen perjalanan.
Dengan berbagai pertimbangan seperti yang dijelaskan, maka tak heran jika maskapai
pengguna konsep low cost carrier dapat melakukan bisnis penerbangan dengan biaya yang
sangat murah, bahkan bisa mencapai hampir Rp. 0. Namun terlepas daripada penjelasan-
penjelasan diatas, pada praktik kenyataannya hanya Tuhan YME dan pihak maskapai yang tau
bagaimana mengenai perawatan pesawat dan kondisi pesawat yang digunakan, karena sesuatu
yang mstahil jika suatu celah keburukan diumbarkan kepada konsumen nya. Begitu pula