KAJIAN PUSTAKA
2. 1. Epidemiologi
Kanker tiroid adalah keganasan yang terjadi pada kelenjar tiroid dan termasuk
urutan kesembilan dari angka kejadian kanker di Indonesia, tetapi diantara kelenjar
endokrin, karker tiroid termasuk jenis keganasan paling sering ditemukan. Kelenjar
tiroid merupakan organ tubuh yang relatif jarang mengalami keganasan, dengan
angka kejadiannya meliputi 95% dari keseluruhan kanker endokrin. Kanker tiroid
(Pasaribu, 2009).
perempuan dan laki-laki 3:1. Sekitar 1,7% dari seluruh kanker pada perempuan
adalah kanker tiroid, dibandingkan hanya 0,5% kanker pada laki-laki. Laporan
tentang angka kejadian kanker tiroid bervariasi antara 0,5 sampai 10 setiap 100.000
penduduk, serta merupakan 1% dari seluruh kejadian kanker dan 0,5% dari
penyebab kematian oleh karena kanker. Tumor tiroid relatif sering muncul pada
usia 20-50 tahun. Anak-anak usia dibawah 20 tahun dengan nodul tiroid
juga mempunyai agresivitas penyakit lebih berat, terlihat seringnya kejadian kanker
tiroid tipe anaplastik pada kelompok usia ini. Diagnosis dini dan terapi agresif
segera dianjurkan untuk kanker tiroid terutama tipe anaplastik (Haugen et al.,
2015).
Angka kejadian kanker tiroid meningkat stabil sejak pertengahan tahun 1990an
dan diperkirakan angka kejadian 44.670 pada tahun 2010. Rata-rata angka
kematiannya relatif stabil pada wanita namun sejak tahun 1983 pada laki-laki relatif
meningkat yaitu 1% pertahun dan diperkirakan 1.690 kematian pada tahun 2010
Tumor tiroid paling sering muncul pada usia 20-50 tahun. Anak usia dibawah
20 tahun dengan nodul tiroid mempunyai risiko keganasan lebih tinggi dibanding
keganasan lebih tinggi, juga mempunyai agresivitas penyakit lebih berat, terbukti
dengan tingginya angka kejadian kanker tiroid tipe anaplastik pada kelompok usia
Ditinjau dari aspek histopatologi, kanker tiroid jenis papiler, folikuler, meduler
dan metastasis. Kanker tiroid tipe papiler (Papillary Thyroid Cancer/PTC) dengan
berbagai variannya (konvensional, follicular, tall cell, solid, diffuse sclerosing dan
Faktor risiko yang berperan khususnya pada kanker tiroid berdiferensiasi baik
(well differentiated) tipe papiler dan folikuler adalah radiasi dan goiter endemis
sedangkan untuk jenis medular adalah faktor genetik. Kondisi geografi endemis
nonendemis dengan tingkat yodium tinggi berkaitan dengan tipe papiler. Belum
diketahui suatu karsinogen berperan pada kanker tiroid tipe anaplastik dan medular.
kali lebih besar sedangkan limfoma pada tiroid diperkirakan karena perubahan
PTC tipe sporadik. Jenis radiasi dan lama paparan berkaitan dengan perubahan
Pengaruh usia dan jenis kelamin, risiko pada usia dibawah 20 tahun dan diatas
50 tahun, dimana jenis kelamin laki-laki memiliki risiko keganasan lebih tinggi
daripada perempuan. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala pada masa
lampau, riwayat gangguan mekanik di daerah leher, riwayat penyakit serupa dalam
Lihat tabel 1.
dibedakan menjadi tiga tipe utama yaitu kanker tiroid tipe papiler (PTC), kanker
tiroid tipe folikuler (FTC) dan tipe sel Hürthle (Hürthle Cell Carcinoma/HCC)
adalah kanker tiroid diferensiasi baik dengan angka kejadian tersering (Wartofsky,
2006).
1. Pemeriksaan Klinis.
Diantaranya usia kurang dari 20 tahun, atau lebih dari 70 tahun, riwayat
radiasi eksternal pada leher selama masa anak-anak dan remaja, riwayat
keluarga dengan kanker tiroid. Adanya suara serak, disfagia, nyeri leher,
pembesaran nodul cepat, tanda adanya kompresi seperti stridor dan dispnea,
invasi sel kanker ke struktur disekitarnya. Tanda dan gejala klinis kanker
didapatkan 40% pasien kanker tiroid ditemukan dengan gejala awal nodul
ditemukan pada pasien dengan kanker tiroid. Namun gejala klinis seperti
suara serak akibat paresis n. laringeus (0,6%) atau metastasis jauh (0,8%)
getah bening leher merupakan gejala awal lebih sering ditemukan pada pria
(21%) dibanding pada wanita (10%). Pada pasien usia kurang dari 40 tahun
berikut, pasien duduk atau berdiri dengan posisi tenang, dengan leher sedikit
massa, pasien diperintahkan menelan menelan air ludah atau air untuk
rata-rata berukuran kurang dari 5 cm, terfiksasi dengan jaringan sekitar dan
ikut bergerak jika pasien menelan. Tanda dari keganasan tiroid adalah
teraba massa padat dan tidak nyeri pada daerah tiroid. Massa terfiksasi pada
keganasan invasif. Suara serak dapat muncul sebagai akibat dari penekanan
pendesakan trakea ataupun esofagus, seperti sesak napas atau sulit menelan.
ireguler seperti pada tiroiditis kronis, lobus piramidal teraba, serta tes
al., 2006).
1. Pemeriksaan Laboratorium
awal nodul tiroid, serum tirotropin (TSH) harus diukur selama evaluasi awal
pasien dengan nodul tiroid. Jika TSH serum di bawah normal, thyroid scan
harus dilakukan. Jika TSH serum normal atau meningkat, thyroid scan
ditemukan pada 72% pasien dengan kanker tiroid tipe folikuler dan 56%
pada pasien dengan kanker tiroid tipe onkositik. Pada pasien dengan
dilakukan pada semua pasien dengan nodul tiroid yang terlihat ataupun
dengan suatu kecurigaan. (Strong recommendation, High-quality evidence)
sering digunakan dalam pemeriksaan tiroid, selain murah USG juga mudah
digunakan dan tidak memiliki efek radiasi. USG dapat menentukan volume
sekitar tiroid. USG yang disarankan adalah USG dengan frekuensi tranduser
tinggi (7,5-10 MHz) karena dapat mendeteksi lesi tiroid kecil (2-3 mm).
Tanda keganasan tiroid sering ditemukan (90% kasus) dengan lesi solid
telah dilakukan untuk mengetahui apakah adanya halo sign (pada tepi
membedakan antara nodul tiroid jinak atau ganas. Hasilnya, indikator yang
dapat digunakan untuk membedakan nodul tiroid jinak atau ganas adalah
adanya invasi pada struktur sekitar tiroid dan adanya metastasis pada
ada penelitian lebih lanjut apakah ada tanda spesifik pada keganasan tiroid.
Vaskularisasi intra nodular meningkat 67% pada kasus keganasan dan
meningkat 50% pada kasus tumor jinak tiroid. Tetapi setidaknya 60%-70%
et al., 2005)
Scan ini juga sering digunakan pada orang yang telah didiagnosis dengan
kanker tiroid berdifferensiasi baik (papiler, folikuler, atau sel Hürthle) untuk
membantu apakah tumor telah menyebar. Karena sel kanker tiroid tipe
kanker tiroid tipe meduler. Untuk tes ini, sejumlah kecil yodium radioaktif
(I131) ditelan (biasanya sebagai pil) atau disuntikkan ke pembuluh darah dan
seiring waktu, yodium diserap oleh kelenjar tiroid. Sebuah kamera khusus
penyakit yang diobati. Pada pasien ini fungsi pencitraan bukan untuk
laring, faring, esofagus, dan mediastinum. Tumor kecil yang terlihat pada
USG (kurang dari diameter 10 mm) dapat terabaikan pada CT dan MRI,
oleh karena itu USG lebih disukai pada kasus tumor multifokal.
Kanker tiroid tipe papiler umumnya relatif kecil, berbatas tegas dan
terlokalisir, namun dapat invasif dan menyerang seluruh lobus tiroid atau
keluar dari tiroid ke dalam struktur berdekatan, termasuk laring dan trakea
dan lebih sering esofagus. Wilayah nekrosis kistik sering muncul dalam
deposit multifokal sering tidak terlihat pada CT. Metastasis pada kelenjar
getah bening terjadi sekitar 50% kasus. Gambaran kelenjar getah bening
Kanker tiroid tipe folikuler umumnya bersifat agresif dan invasif secara
lokal, jarang kistik dan jarang bermetastasis ke kelenjar getah bening sekitar
kistik dan perdarahan. Kalsifikasi amorf sering muncul dan lebih dari
kalsifikasi dan invasi lokal. Lebih dari 50% kasus berhubungan dengan
kelenjar getah bening leher dan kelenjar getah bening mediastinum. Sekitar
6. Pemeriksaan MRI
ini, hanya terdapat sedikit literatur tentang MRI tiroid. Semula diharapkan
jaringan tiroid, tetapi sampai saat ini harapan tersebut tidak terpenuhi.
lebih lambat dibandingkan area tubuh lainnya. Secara umum, peran dari
ini, oleh karena fungsi kedokteran nuklir lebih bermanfaat bagi organ
Hal ini juga berkaitan dengan efisiensi biaya (Biersack, et al., 2005).
Peran MRI sendiri sejauh ini pada kanker primer adalah memeriksa
morfologi dari luas masa jaringan dan juga keterlibatan jaringan sekitar
lemak ini tidak selalu ada dan mungkin akan sulit untuk membedakan invasi
tumor pada jaringan sekitar. Invasi tumor pada otot paling baik ditunjukkan
diindikasikan secara klinis. FNAB adalah metode yang paling akurat dan
tiroid tipe folikuler dan nodul koloid hiperseluler (Haugen et al., 2016).
Kanker tiroid tipe papiler adalah jenis keganasan tiroid yang paling sering
ditemukan yaitu 75%-85%, timbul pada akhir masa kanak-kanak atau awal
kehidupan dewasa dan berkaitan dengan riwayat terpapar radiasi. Tumor ini
prognosis lebih baik diantara jenis kanker tiroid lainnya. Faktor yang
mempengaruhi prognosis baik adalah usia dibawah 40 tahun, wanita dan jenis
histologik dominan papilar. Sifat biologi dari kanker papiler ini yakni tumor primer
kecil bahkan mungkin tidak teraba tetapi metastasis ke kelenjar getah bening
dengan massa tumor lebih besar atau terlihat (Wartofsky, 2006; Sharma, 2011).
1. Etiologi
Penyebab pasti dari kanker ini belum diketahui dengan pasti. Faktor
(iodine), genetik dan hormonal serta interaksi diantara ketiga faktor tersebut
penyebab terjadinya tipe ini. Faktor yang berperan pada kanker tiroid tipe
meduler lebih banyak berhubungan dengan genetik dan sampai saat ini
dari perubahan kanker tiroid berdiferensiasi baik seperti tipe papiler dan tipe
2. Patofisiologi
Kanker tiroid tipe papiler berkaitan erat dengan aktivasi TRK dan
2006).
3. Gambaran klinis
Kanker tiroid tipe papiler berbentuk soliter atau lesi mutifokal pada
tiroid. Pada beberapa kasus berbatas tegas dan bahkan berkapsul. Lesi ini
mengandung area fibrosis dan kalsifikasi dan sering berbentuk kistik. Pada
fokus-fokus papiler yang nyata dan dapat dilihat. Nukleus pada sel kanker
potongan melintang. Ketika ada sel papiler pada kanker papiler berbeda dari
Wartofsky, 2006).
bukanlah suatu patokan karena lesi malignan dapat ditemukan pada usia
sangat muda hingga sangat tua. Hal yang penting diketahui adalah berapa
karena nodul atau massa multipel yang tumbuh perlahan menjadi malignan
Biasanya nodul tiroid tidak disertai rasa nyeri, apabila ditemukan nyeri
(Wartofsky, 2006).
4. Lokal invasi
Tumor dapat tumbuh secara langsung melalui kapsul tiroid untuk
dalam alur trakeoesofageal. Pasien datang dengan serak, suara desah dan
secara klinis metastasis pada kelenjar getah bening sekitar sepertiga dari
pasien pada karsinoma papiler. Bagian yang paling umum dari keterlibatan
medial mengelilingi karotis di kedua sisi, dengan ekstensi dari tulang hyoid
jugularis (level 2-4). Kelenjar getah bening di segitiga posterior leher (level
6. Prognosis
yang sangat tinggi (lebih dari 90%), terutama ketika didiagnosis lebih awal.
pada tahun 2010 pada AJCC Cancer Staging Manual edisi ke-7 berdasarkan
pada stadium kanker pada saat pertama kali didiagnosis, disebutkan bahwa
Lihat tabel 3.
ditemukan pada usia dewasa pertengahan atau diatas 40 tahun. Pada beberapa kasus
folikuler meningkat di daerah dengan defisiensi yodium. Diagnosis tumor ini secara
histopatologi untuk melihat adanya invasi ke kapsul atau pembuluh darah. Kanker
tiroid folikuler bermetastasis terutama melalui pembuluh darah ke paru, tulang, hati
dan jaringan lunak. Penanganan kanker tiroid tipe folikuler dengan tiroidektomi
total diikuti pemberian iodin radioaktif. Sel kanker tipe ini menangkap yodium
kadar TSH sebagai follow–up bahwa dosis yang digunakan bersifat supresif dan
untuk memantau rekurensi tumor. Angka survival rate pada pasien folikuler
1. Etiologi
Paparan sinar radiasi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
kanker tiroid tipe ini. Banyak kasus kanker tiroid pada anak-anak
penyakit lain. Efek dari radiasi timbul setelah 5-25 tahun dan rata-rata 9-10
tahun. Stimulasi TSH jangka panjang merupakan salah satu faktor etiologi
kanker tiroid. Pemberian diet tanpa garam yodium pada binatang percobaan,
pemberian zat radioaktif atau sub total tiroidektomi berakibat stimulasi TSH
meningkat dan dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi karsinoma tiroid
2. Gejala Klinis
Kanker tiroid folikuler berkembang dan tumbuh dengan lambat,
jinak. Gejala klinis dari kanker tiroid tipe folikuler yaitu pembesaran
kelenjar tiroid berupa nodul padat, suara parau karena perluasan tumor pada
jaringan atau tekanan terhadap nervus laringeus rekuren, sakit menelan atau
disfagia karena tumor meluas ke esofagus, berat badan menurun dan fraktur
3. Invasi Lokal
Tumor dapat tumbuh secara langsung melalui kapsul tiroid untuk
4. Metastase
Berbeda dengan penyebaran kanker tiroid papiler, metastase dari
bermetastase jauh (sekitar 20%). Paru-paru dan tulang adalah tempat yang
5. Prognosis
Bentuk yang paling umum dari kanker tiroid dibedakan menjadi papiler
hidup jangka panjang (lebih dari 90 %), terutama ketika didiagnosis lebih
Adenoma Sel Hürthle adalah tumor heterogen yang dapat muncul dengan
berbagai aspek klinis. Neoplasma ini berasal dari sel folikel dan terdiri dari sel
1. Prognosis
keseluruhan adalah 50-60 %. Tumor ini tidak mengambil yodium dan tidak
sensitif terhadap TSH, penekanan tiroid dan terapi radioiodine memiliki nilai
2. Stadium
kanker tiroid berdiferensiasi baik. Untuk keseragaman pada saat ini dipakai
2.5. Terapi
Terdapat beberapa terapi untuk seluruh pasien dengan kanker tiroid. Empat
1. Terapi Pembedahan
Pembedahan adalah pengobatan pilihan dari kanker tiroid papiler dan folikuler.
Sampai saat ini tingkatan operasi dalam hal kelenjar tiroid dan kelenjar getah
radikal. Hasil histologi kanker dan penyebaran secara lokal maupun regional
menentukan jenis pembedahan utama kanker tiroid papiler dan folikuler (Paschke
et al., 2015).
Pembedahan pada kanker tiroid sampai saat ini masih diperdebatkan antara
penganut yang radikal dan lebih konservatif dengan berbagai argumentasi. Pada
mendekati total atau tiroidektomi total (Thomas et al., 2012; Gimm et al., 2001;
Pasaribu, 2006).
Pada kanker tiroid papiler, tiroidektomi total dianjurkan oleh beberapa ahli
yaitu >90%.
total.
5. Pertumbuhan kanker tiroid rekuren pada lobus tiroid sisa jarang dilaporkan
7. Jika perlu ablasi sisa tiroid dengan radioiodin dapat dicapai tanpa
yang sudah diterima. Terjadinya metastasis secara hematogen lebih umum terjadi
dan tidak dapat diobati secara baik dengan terapi radioiodin jika masih ada sisa
dengan usia. Sayangnya, tidak satupun dari mereka digunakan secara luas, sehingga
tujuan untuk mendapat terapi terbaik. Telah terjadi perubahan jenis tindakan
prosedur prognostik pada kanker tiroid (Pasaribu, 2006; Paschke, et al., 2015)
1. Terapi radioiodine
dilakukan operasi adalah radioaktif terapi yodium. Dalam konteks ini, yodium
radioaktif mengacu pada isotop I131, yang memancarkan radiasi beta dengan
penetrasi jaringan rata-rata kanker 1 mm, serta sebagai radiasi gamma dalam
bahkan tanpa lokalisasi yang tepat dari tumor dan potensi penyebarannya,
radioterapi dapat diberikan secara khusus untuk jaringan kanker (Paschke, et
karena adanya n. Laryngeus rekuren dan kelenjar paratiroid, yang berada pada
residual tiroid dapat menjadi jaringan normal tanpa ada tanda keganasan.
tiroid adalah pada tahun 1945. Efikasi dari terapi radioiodin adalah berkaitan
2. Terapi Hormon
pertumbuhan sel kanker. Dalam melakukan terapi kanker tiroid, hormon dapat
yang terstimulasi dari kanker tiroid persisten maupun yang rekuren dengan
menurunkan kadar TSH. Hormon TSH memiliki fungsi utama dalam
Hormon ini disekresi oleh kelenjar tiroid dan mengandung glikoprotein dari sub
unit alpha dan beta. Setelah berikatan dengan reseptor membran, TSH
2006). Prinsip utama terapi hormon tiroid berdasarkan hasil penelitian yang
itu, sekresi TSH dapat dihambat melaui terapi hormon tiroid pada semua pasien
tujuan untuk diagnosis dan terapi kanker tiroid. Uptake radioiodine, sintesis
tiroglobulin, dan sekresi hormon dari sel kanker itu sendiri dapat distimulasi
Hormon LT4 adalah hormon utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan
dikonversi menjadi bentuk aktif dari hormon tiroid, yaitu triiodothyronine (T3),
terutama di liver. Mekanisme ini juga terjadi setelah administrasi secara oral
dari L-T4. Kadar serum T3 lebih stabil setelah administrasi dari L-T4 daripada
(Draeger, 2005).
pada status klinis pasien. Pada pasien yang sudah sembuh, terapi hormonal ini
lebih ditujukan untuk menjaga kadar hormon tiroid dalam kadar rendah tetapi
masih dalam batas yang dapat dideteksi atau sebagai subtitusi sedangkan pada
pasien dengan penyakit persisten atau rekuren, serta kanker tiroid dengan
adalah untuk menjaga supresi dari TSH sekaligus sebagai subtitusi dari TSH
Efek samping dari pemberian levothyroxine (LT4) ini minimal, baik efek pada
3. Kemoterapi
Penelitian terkait kemoterapi pada pasien kanker tiroid baik jenis well
khusus pada pasien dengan tumor yang tidak dapat direseksi, tidak berespon
pada I131, dan sudah diterapi namun tidak berespon dengan radioterapi external.
progresif dan refrakter pada terapi radioiodin. Hanya pada poorly differentiated
tumornya. Selain itu obat-obatan yang dipakai juga dibagi menjadi monoterapi
2. 6. Prognosis
1. Ukuran tumor
selama pembedahan pada tumor tiroid jinak. Sementara pada tumor yang
Pada DTC yang ukurannya lebih kecil dari 1,5 cm angka rekurensi
selama 30 tahun lebih rendah sepertiga kali daripada tumor yang ukurannya
lebih besar. Terdapat hubungan linear antara ukuran tumor dan rekurensi
kanker serta mortalitas baik pada kanker papiler maupun kanker folikuler.
3. Jumlah Tumor
tumor lebih dari satu jika dilakukan pemeriksaan tiroid dengan sangat teliti.
risiko klinis. Hal tersebut tidak dapat dipastikan sampai dilakukannya studi
sehingga harus dilakukan eksisi pada lobus kontralateral dan ablasi pada
multifokal muncul pada lobus kelenjar tiroid yang pertama kali dieksisi atau
multipel memiliki angka insiden metastase nodul setidaknya dua kali lebih
besar daripada jenis lainnya dan tiga kali pada paru-paru serta metastase
jauh lainnya, dan lebih sering berkembang menjadi penyakit yang persisten
30 tahun pada pasien dengan tumor multipel dua kali lebih besar daripada
secara mikroskopis maupun makroskopis dapat terjadi pada PTC dan FTC,
faring, dan esofagus, atau mungkin tumor bisa mencapai korda spinalis dan
pleksus brachialis. Gejala yang muncul biasanya antara lain suara parau,
5. Metastasis regional
yang tidak diprediksi. Pada satu penelitian, 60% pasien dengan PTC yang
6. Metastasis Jauh
Sekitar 10% pasien dengan PTC dan 25% pasien dengan FTC
mengalami metastase jauh. Metastase jauh terjadi lebih sering pada HTC
dibandingkan PTC atau FTC dan pada usia lebih dari 40 tahun. Pada FTC
paru-paru, dan 10% ke sistem saraf pusat atau jaringan lunak lain. Hasil
tersebut terutama dipengaruhi oleh usia pasien, tempat metastase tumor dan
kemampuan tumor berinvasi, sekitar setengahnya meninggal dalam 5 tahun
dengan metastase jauh sekitar 35% pada 5 tahun pertama, 38% pada 10
tahun berikutnya, dan 30% pada 15 tahun kemudian (Biersack et al., 2005).
1. Usia Pasien
tiroid lebih mematikan pada usia 40 tahun atau lebih. Risiko kematian dari
secara dramatis akan meningkat tajam setelah usia 60 tahun. Pola dari
rekurensi tumor cukup berbeda satu sama lain. Angka rekurensi tertinggi
(40%) pada usia ekstrim, yaitu kurang dari 20 tahun dan lebih dari 60 tahun.
dewasa dan memiliki rekurensi tumor yang lebih sering setelah terapi, tetapi
2. Jenis Kelamin
Survival rate kanker tiroid pada pria dua kali lebih tinggi daripada
wanita. Pria dengan kanker tiroid harus diberi perhatian khusus, terutama
pada usia lebih dari 50 tahun dimana sebagian besar terjadi tumor stadium
2.7.1. Definisi
masyarakat dan obyektif dan mikro yaitu individu dan subyektif. Pengertian ini
orang dengan penyakit kronis, fungsional, psikologis dan penyakit yang tidak bisa
of their position in life in the context of the culture and value systems in which they
live and in relation to their goals, expectations, standards and concerns. Artinya,
kualitas hidup sebagai persepsi individu dari posisi mereka dalam kehidupan dalam
konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan kaitannya dengan tujuan,
harapan, standart dan kekhawatiran hidup. Hal ini merupakan konsep luas yang
fisik, kognitif dan fungsi emosional dan sosial (Preedy & Watson, 2010).
adalah produk interaksi antara kepribadian individu yang terjadi terus menerus
(Ferris, 2010).
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas hidup
adalah persepsi individu mengenai keadaan dirinya pada aspek fisik, psikologis,
social dan lingkungan untuk mencapai kepuasan dalam hidupnya. Kualitas hidup
meliputi persepsi pasien mengenai penyakit yang diderita serta terapinya terhadap
fungsi individu pasien dalam berbagai aspek kehidupan mencakup fisik dan
membandingkan manfaat dari berbagai pilihan terapi atau intervensi klinis, serta
sebagai data untuk penelitian klinis. Pengetahuan mengenai nilai kualitas hidup
juga dapat membantu dalam skrining penyulit tertentu pada pasien-pasien yang
Tiroidektomi total :
1. Usia
konsisten dilaporkan memiliki kualitas hidup total yang lebih tinggi dan
nilai rata-rata yang lebih tinggi signifikan secara statistik pada domain
secara umum dan kualitas hidup secara signifikan lebih baik untuk
2. Jenis Kelamin
memiliki skor total kualitas hidup secara signifikan lebih rendah dan juga
3. Tingkat Pendidikan
Health yang lebih baik. Hal ini mungkin disebabkan oleh pengertian
4. Status Pernikahan
dan kualitas hidup serta domain fungsional yang lebih baik pada pasien
lajang.
6. Status Pekerjaan
yang berstatus bekerja memiliki skor Role Physical dan Role Emotional
yang lebih baik. Hal ini memperkuat pengaruh status pekerjaan terhadap
kecemasan sebesar 44% pada pasien dengan hipotiroid dan eutiroid, yang
tiroid.
waktu. Ketidakstabilan QoL dalam 5 tahun pertama jelas pada pria dan
wanita.
9. Jenis Histopatologi
Aschebrook-Kilfoy et al., 2015 dalam penelitiannya menemukan
pasien kanker dalam beberapa dekade. Kombinasi instrumen generik dan penyakit
khusus telah diterapkan untuk menentukan kualitas hidup pada pasien dengan
lebih dari 3000 studi internasional sebagai kuesioner generik pada pasien kanker.
Kuesioner ini telah diterjemahkan dan divalidasi ke lebih dari 50 bahasa. EORTC
QLQ-C30 dan Medical Outcomes Study Short Form 36 (SF-36) memiliki lima
pasien kanker dalam populasi di Indonesia tidak memadai. Publikasi di bidang ini
berfokus pada anak-anak. Sebuah studi tentang kualitas hidup kesehatan pada anak-
agar perawatan suportif yang lebih baik selama intervensi kanker dapat diberikan.
Terbatas penelitian pada kualitas hidup di Indonesia ini dikaitkan dengan tidak
2011).
QoL dalam penelitian kami. EORTC QLQ-C30 adalah kuesioner 30 item khusus
kanker. Instrumen ini berisi lima domain fungsional (fisik, sosial, peran, kognitif
dan emosional), sembilan skala gejala (kelelahan, mual & muntah, dyspnea,
insomnia, kehilangan nafsu makan, sembelit, diare dan kesulitan keuangan) dan
kesehatan global dan skala QoL. Semua tanggapan dalam kuesioner ini
dikelompokkan dalam empat tingkat, dari "tidak sama sekali" untuk "sangat
banyak" kecuali untuk dua item kesehatan global dan kualitas hidup yang
diklasifikasikan dengan tujuh poin dari "sangat buruk" ke "sangat bagus". Skor
sumatif disajikan sebagai 0 sampai 100. Meskipun skor yang lebih tinggi pada
domain fungsional, kesehatan global dan kualitas hidup sesuai dengan kualitas
hidup yang lebih baik, sedangkan skala gejala lebih tinggi berarti QoL yang lebih
buruk. Instrumen EORTC QLQ-C30 (versi 3.0) sudah tervalidasi dalam bahasa
Indonesia dan diterapkan dalam studi kami dengan menggunakan unit QoL izin
EORTC.
EORTC QLQ-C30 into Indonesian Version for Cancer Patients in Indonesia” telah
digunakan untuk menilai kualitas hidup pada pasien kanker di Indonesia dalam
perawatan tinggi-emetogenic (kapasitas untuk menginduksi emesis). Alat yang
mencakup lima skala fungsi (fungsi fisik, fungsi sosial, fungsi peran, fungsi
emosional, dan fungsi kognitif), skala untuk kualitas hidup global dan sembilan
secara khusus untuk pasien kanker dan secara luas digunakan dalam bidang studi
dan uji klinis seluruh dunia. Sosiodemografi dan parameter medis termasuk usia,
jenis kelamin, tahap penyakit, dan jenis kanker tiroid dikumpulkan dari catatan
Prinsip umum perhitungan skor QLQ-C30 terdiri dari penghitungan skala multi-
item dan single-item. Kuisioner ini meliputi lima skala fungsional, tiga skala gejala,
skala status kesehatan global/QoL, dan enam single-item. Masing-masing skala multi-
item mencakup kumpulan item yang tidak terdapat dalam skala lain. Semua skala multi-
item dan single-item berkisar dari skor 0 hingga 100. Skor tinggi skala mewakili tingkat
respon yang lebih tinggi. Dengan demikian nilai tinggi pada skala fungsional berarti
tingkat atau level fungsi yang tinggi atau sehat, skor tinggi untuk status kesehatan
global/QoL berarti kualitas hidup yang tinggi, tetapi skor tinggi untuk skala gejala
berarti tingkat gejala atau masalah yang tinggi juga. Prinsip untuk menghitung skala
1. Nilai rata-rata item yang berkontribusi pada skala, hal ini disebut Skor mentah
(raw score).
2. Dengan menggunakan transformasi linear untuk menstandarisasi skor mentah,
Untuk semua skor, skor mentah (raw score) adalah rata-rata dari penjumlahan
Range
((RS-1)/Range)x100