Copra
Copra
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan mengenai suatu gangguan kebiasaan yang
tidak terkendalikan yang disebut dengan kleptomania. Hal-hal yang akan diuraikan mencakap
hal-hal yang dengan masalah tersebut sehingga diharapkan pembaca akan memahami
penanganan yang dapat dilakukan tehadap orang-orang dengan kleptomania.
BAB 2
ISI
2.1 Definisi
Kleptomania adalah kegagalan berulang umtuk menolak impuls meneuri benda yang
tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi atau karena nilai uangnya.Benda yang diambil
sering dibuang, dikembalikan diam-diam, atau disimpan dan disembunyikan. orang dengan
kleptomania biasanya memiliki uang untuk membayar benda yang mereka curi secara impulse.
2.2 Epidemiologi
Prevalensi kleptomania yang tinggi tidak diketahui tetapi diperkirakan sekitar 0.6
persen. Kisaran beragam dari 3 8 sampai 24 persen dari mereka yang ditangkap karena
pencurian di toko. DSM-IV TR melaporkan bahwa gangguan ini tejadi pada kurang dari 5 persen
pencuri di toko yang diidentifikasi. Rasio laki-laki dibanding perempuan pada sampel kliniss.
2.3 Etiologi
Gejala kleptomania cenderung muncul pada saat stress yang signifikan (contohnya
kehilangan, perpisahan, dan pengakhiran hubungan yang penting). Beberapa penulis
psikoanalitik menekankan ekspresi impuls agresif pada kleptomania: yang melihat pada aspek
libidinal. Mereka yang berfokus lainnya pada simbolisme melihat arti berdasarkan tindakan itu
sendiri, benda yang dicuri, dan korban si pencuri.
Penulis analitik berfokus pada pencurian oleh anak dan remaja. Anna Freud
mengungkapkan bahwa pencurian pertama dari dompet ibu menunjukkan derajat semua
pencurian berakar di dalam kesatuan antara ibu dan anak. Karl Abraham menulis perasaan
utama diabaikan, dicederai, atau tidak diinginkan.Seorang ahli teori menegakkan tujuh kategori
pencurian pada anak yang melakukannya dengan kronis
Satu kategori atau lebih juga dapat berlaku untuk kleptomania dewasa.
Penyakit otak dan retardasi mental dikaitkan dengan kleptomania, jugan dengan
gangguan pengendalian impuls lain. Tanda neurologis fokal atrofi korteks, dan pembesaran
ventrikel lateral ditemukan pada beberapa pasien.Gangguan metabolisme monoamine,
terutama serotonin, telah didalilkan
Pada satu studi, 7 persen kerabat derajat pertama memiliki gangguan obsesif
kompulsif. Di samping itu, angka gangguan mood yang lebih tinggi telah dilaporkan di dalam
anggota keluarga
2.5 Diagnosis
2.7 Tatalaksana
Penatalaksanaan kleptomania sampai saat ini belum sistematis dan masi diselidiki.
Rekomendasi maish berdasarkan ulasan retrospektif dan laporan kasus. Penatalaksanaan
pemeliharaan untuk kleptomania masih diselidiki.
a Penatalaksanaan Farmakologii
Tidak ada obat yang saat ini disetujui oleh Food AS and Drug Administration (FDA) untuk
mengobati kleptomania oleh karena itu, penting untuk menginformasikan passi dari off laber
enggunakan obat untuk empiris untuk mempertimbangkan pengobatan obat. gangguan ini dan
dasar Berbagai obat. Lermasuk TCA SSRI deptifker ct al .19%) mood stabilizer, dan antagomis
opioid untuk pengobatan Klepto mania (Mcheury et allah diperiksa literature Grant & Kim.
2002), dengan hasil yang beragam. Dalam tinjauan dari so kasus ia, McElroy et al. (991)
mencatat bahwa perawata somatik yang dijelaskan untuk delapan pasien, dengan peningkatan
yang signifikan dilaporkan di tujuh dari mereka. Pengobatan termasuk antidepresan sendirian,
antidepresan dengan antipsikotik atau stimulan, terapi electroconvulsive sendiri, alau terapi
electroconvulsive dengan antidepresan. obat yang paling umum digunakan untuk mengobati
kleptomania adalah anti
B Psikoterapi
2.8 Prognosis
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Ciri penting dari kleptomania terdiri dari dorongan atau impuls yang rekuren, intrusif
dan tidak dapat ditahan untuk mencuri benda-benda yang tidak diperlukan. Pasien kleptomania
mungkin merasa bersalah dan cemas setelah mencuri namun hal ini tidak dapat
menghentikannya. Pencurian pada kleptomania harus dibedakan dengan pencurian lain seperti
pencurian pada gangguan psikotik uan kepribadian antisosial, atau pada pasien Alzheimer.
Kebanyakan pasien menolak untuk mendapatkan bantuan sampai mereka terlibat dalam proses
yang terbaik dalam mengobati kleptomania adalah Penatalaksanaan psikoterapi.
DAFTARPUSTAKA.
2014.
Jakarta: 110
ke-2,
5, sadock Sadock v 2014. Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi B, Binarupa angkasa, Jakarta: 355-356.