Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kleptomania mungkin masih terdengar asing di kalangan masyarakat awam,


sehingga tindakan berlebihan banyak dilakukan untuk menghakimi masyarakat yang terkena
penyakit ini.Kleptomania merupakan gangguan kebiasaan dan impuls yang tidak terkendalikan
(impulse control disorder) Kleptomania diartikan sebagai bentuk gangguan impuls yang tidak
dapat dikendalikan oleh individu untuk memiliki barang-barang yang dilihatnya dengan cara
mencuri. Gangguan ini dilakukan secara berulang (kompulsi) dengan berbagai alasan yang tidak
rasional untuk memiliki benda-benda tersebut.
Beberapa penelitian psikoanalisa menyebutkan bahwa kleptomania disebabkan oleh
berbagai permasalahan dan fase masa anak-anak yang tidak berjalan dengan semestinya,
akibatnya dorongan mencuri merupakan salah satu untuk mengembalikan masa tersebut.
Secara pasti sebab-sebab kemunculan kleptomania masih dalam perdebatan, namun
diperkirakan ketidakseimbangan zat
kimia serotonin di dalam otak diduga menjadi penyebab bentuk abnormalitas ini.
Individu yang mempunyai gangguan kleptomania ditandai oleh kegagalan menahan
dorongan yang timbul untuk mencuri sesuatu yang tidak dibutuhkan atau tidak menghasilkan
uang, ketika dorongan untuk mencuri itu muncul, ia akan merasa tidak nyaman, gelisah dan
dorongan terse akan semakin kuat, setelah tersalurkan, individu tersebut akan merasakan
kepuasaan Pada merasakan kepuasaan. akan kebiasaan saat-saat tertentu individu dapat
merasakan penyesalan terhadap tersebut, akan tetapi penyesalan tersebut tidak dapat
menghentikan kebiasaan buruk tersebut, justru ketika muncul dorongan itu kembali, ia akan
kembali mencuri.

1.2 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk menguraikan mengenai suatu gangguan kebiasaan yang
tidak terkendalikan yang disebut dengan kleptomania. Hal-hal yang akan diuraikan mencakap
hal-hal yang dengan masalah tersebut sehingga diharapkan pembaca akan memahami
penanganan yang dapat dilakukan tehadap orang-orang dengan kleptomania.

BAB 2

ISI

2.1 Definisi

Kleptomania adalah kegagalan berulang umtuk menolak impuls meneuri benda yang
tidak diperlukan untuk penggunaan pribadi atau karena nilai uangnya.Benda yang diambil
sering dibuang, dikembalikan diam-diam, atau disimpan dan disembunyikan. orang dengan
kleptomania biasanya memiliki uang untuk membayar benda yang mereka curi secara impulse.

2.2 Epidemiologi

Prevalensi kleptomania yang tinggi tidak diketahui tetapi diperkirakan sekitar 0.6
persen. Kisaran beragam dari 3 8 sampai 24 persen dari mereka yang ditangkap karena
pencurian di toko. DSM-IV TR melaporkan bahwa gangguan ini tejadi pada kurang dari 5 persen
pencuri di toko yang diidentifikasi. Rasio laki-laki dibanding perempuan pada sampel kliniss.

2.3 Etiologi

2 .3.1 Faktor Psikososial

Gejala kleptomania cenderung muncul pada saat stress yang signifikan (contohnya
kehilangan, perpisahan, dan pengakhiran hubungan yang penting). Beberapa penulis
psikoanalitik menekankan ekspresi impuls agresif pada kleptomania: yang melihat pada aspek
libidinal. Mereka yang berfokus lainnya pada simbolisme melihat arti berdasarkan tindakan itu
sendiri, benda yang dicuri, dan korban si pencuri.

Penulis analitik berfokus pada pencurian oleh anak dan remaja. Anna Freud
mengungkapkan bahwa pencurian pertama dari dompet ibu menunjukkan derajat semua
pencurian berakar di dalam kesatuan antara ibu dan anak. Karl Abraham menulis perasaan
utama diabaikan, dicederai, atau tidak diinginkan.Seorang ahli teori menegakkan tujuh kategori
pencurian pada anak yang melakukannya dengan kronis

1. Sebagai cara memulihkan hubungan ibu-anak

2. Sebagai tindakan agresif

3. Sebagai pertahanan terhadap rasa takut dirusak

4, Sebagai cara mencari hukuman

5. Sebagai cara memulihkan atau menambahkan harga diri

Berhubungan dengan, dan sebagai reaksi terhadap, rahasia kel

7. sebagai kegairahan (kecemasan birahi) dan pengganti tindakan seksual

Satu kategori atau lebih juga dapat berlaku untuk kleptomania dewasa.

2.3.2 Faktor Biologis

Penyakit otak dan retardasi mental dikaitkan dengan kleptomania, jugan dengan
gangguan pengendalian impuls lain. Tanda neurologis fokal atrofi korteks, dan pembesaran
ventrikel lateral ditemukan pada beberapa pasien.Gangguan metabolisme monoamine,
terutama serotonin, telah didalilkan

2.3.3 Faktor Genetik dan Keluarga

Pada satu studi, 7 persen kerabat derajat pertama memiliki gangguan obsesif
kompulsif. Di samping itu, angka gangguan mood yang lebih tinggi telah dilaporkan di dalam
anggota keluarga

2.4 Tanda dan Gejala


Ciri penting dari kleptomania terdiri dari dorongan atau impuls yang
rekuren(berulang), intrusive, dan tidak dapat ditahan untuk mencuri benda-benda yang tidak
diperlukan. Pasien kleptomania mungkin juga mengalami penderitaan tentang kemungkinan
atau sebenarnya mereka memahami dan tanda manifestasi dari depresi dan kecemasan. Pasien
merasa bersalah, malu, dan terhina karena perilaku mereka.

2.5 Diagnosis

Berikut ini adalah kriteria penegakan diagnosis kleptomania Patologis) menurut


PPDGJ Ill

A. Gambaran yang essensial dari gangguan ini adalah


 Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas
selama dan segera sesudahnya, melakukan tindakan
pencurian.
 Meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya
dilakukan, tetapi tidak setiap kesempatan yang ada
digunakan;
 Pencurian biasanya dilakukan sendiri solitary acy, tidak
bersama-sama dengan pembantunya
 Individu mungkin tampak cemas, murung, dan rasa
bersalah pada waktu di antara episode pencurian tetapi hal
ini tidak mencegahnya mengulangi perbuatan tersebut;

B. curi patologis harus dibedakan dari

 pencurian berulang di toko tanpa gangguan jiwa yang nyata.


dimana perbuatannya kan dengan lebih hati-hati
dan terdapat motif keuntungan pribadi yang jelas:
 gangguan mental organic (F00-F09), dimana berulang kali
gagal untuk membayar barang njaan sebaga
konsekuensi berkurangnya daya ingat dan kemerosotan
fungsi intelektual lain.
 gangguan depresif dengan pencurian (F30-33) beberapa
penderita depresi melakukan pencurian dan mungkin akan
tetap mengulanginya selama gangguan depresi masih ada

2.6 Diagnosis Banding

Karena sebagian besar pasien dengan kleptomania dirujuk untuk pemeriksaan


sehubungan dengan proses hukum setelah penangkapan, gambaran klinisnya dapat diselimuti
gejala depresi dan ansietas yang menyertai Klinisi barus member antara kleptomania dan
bentuk pencurian lain. Untuk diagnosis kleptomania, pencurian harus elalu mengikuti kegagalan
menahan impuls, dan bedna yang dicuri harus tanpa kegunaan segera atau bermilai
monoter.Sebaliknya, pencurian biasa lazim direncanakan, dan bendanya dicuri untuk digunakan
sendiri atau memiliki nilai keuangan. Orang yang melakukan malingering mungkin mencoba
meniru kleptomania untuk mencegah penuntutan.Pencurian yang terjadi sehubungan dengan
gangguan tingkah laku, gangguan kepribadian antisosial, atau episode manik. jelas berkaitan
dengan gangguan mendasari yang pervasive, orang dengan kleptomania tidak secara khas
menunjukkan perilaku antisosial selain mencuri. Pasien dengan skizofrenia mungkin meneuri
sebagai respons terhadap halusinasi dan waham, serta pasien dengan gangguan kognitif
mungkin dituduh mencuri ketika mereka lupa membayar benda tersebut.

2.7 Tatalaksana

Tujuan umum dari penatalaksanaan kleptomania adalah mengubah tingkah laku.


Tatalaksana yang diberikan biasanya pada saat rawat jalan, kecuali kondisi komorbiditas seperti
depresi berat, gangguan makan, atau lebih berbahaya perilaku impulsif pada saatrawat inap.
Pada awal kontak dengan psikiater, scperti yang dijelaskan sebolumnya.penting bahwa
diagnosis diferensial yang tepat menjadi dipertimbangka wawancara harus dilakukan dengan
rasa nyaman sehingga pasien dapat memperca penyakitnya. Pasien mungkin tidak han
mengalami rasa bersalah yang cukup atau malu tentang mencuri, tapi mungkin juga perasaan
yang takut akibat hukum pidana. Pada fase pengobatan akat, tujuannya adalah untuk
mengurangi signifikan atau, idealnya. Memberantas episode mencuri selama beberapa periode
minggu dan bulan.

Penatalaksanaan kleptomania sampai saat ini belum sistematis dan masi diselidiki.
Rekomendasi maish berdasarkan ulasan retrospektif dan laporan kasus. Penatalaksanaan
pemeliharaan untuk kleptomania masih diselidiki.

a Penatalaksanaan Farmakologii

Tidak ada obat yang saat ini disetujui oleh Food AS and Drug Administration (FDA) untuk
mengobati kleptomania oleh karena itu, penting untuk menginformasikan passi dari off laber
enggunakan obat untuk empiris untuk mempertimbangkan pengobatan obat. gangguan ini dan
dasar Berbagai obat. Lermasuk TCA SSRI deptifker ct al .19%) mood stabilizer, dan antagomis
opioid untuk pengobatan Klepto mania (Mcheury et allah diperiksa literature Grant & Kim.
2002), dengan hasil yang beragam. Dalam tinjauan dari so kasus ia, McElroy et al. (991)
mencatat bahwa perawata somatik yang dijelaskan untuk delapan pasien, dengan peningkatan
yang signifikan dilaporkan di tujuh dari mereka. Pengobatan termasuk antidepresan sendirian,
antidepresan dengan antipsikotik atau stimulan, terapi electroconvulsive sendiri, alau terapi
electroconvulsive dengan antidepresan. obat yang paling umum digunakan untuk mengobati
kleptomania adalah anti

B Psikoterapi

Psikoterapi disebut sebagai pengobatan, karena merupakan intervensi, dengan berbagai


macam cara dan metode yang bersifat psikologik, sehingga psikoterapi merupakan salah satu
bentuk terapi untuk pengobatan disamping bentuk-bentuk lainnya dalam ilmu kedokteran jiwa
khususnya.Dalam melakukan psikoterapi wawancara harus lebih mengutamakan aspek tera
data yang diperlukan akan berangsur terkumpul dengan kian membaiknya hubungan
interpersonal yang terjalin antara dokter dengan pasiennya, sehingga berartinya suatu
wawancara tergantung dari sifat hubungan terapis dengan pasiennya tersebut.

2.8 Prognosis

Perjalanan gangguan pada kleptomania dapat membaik dan memburuk tetapi


cenderung kronis. Orang kadang-kadang meng serangan yang tidak mampu menolak impuls
untuk mencu diikuti period bebas yang berlangsung selama beberapa minggu atau bulan.
Angka pemulihan spontannya tidak diketahui, prognosis terapi mungkin baik, tetapi hanya
sejumlah kecil pasien datang meminta bantuan atas keinginan sendiri.

BAB 3

PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Ciri penting dari kleptomania terdiri dari dorongan atau impuls yang rekuren, intrusif
dan tidak dapat ditahan untuk mencuri benda-benda yang tidak diperlukan. Pasien kleptomania
mungkin merasa bersalah dan cemas setelah mencuri namun hal ini tidak dapat
menghentikannya. Pencurian pada kleptomania harus dibedakan dengan pencurian lain seperti
pencurian pada gangguan psikotik uan kepribadian antisosial, atau pada pasien Alzheimer.
Kebanyakan pasien menolak untuk mendapatkan bantuan sampai mereka terlibat dalam proses
yang terbaik dalam mengobati kleptomania adalah Penatalaksanaan psikoterapi.
DAFTARPUSTAKA.

1. Tasman A, Kay J, Lieberman J, Michael B. First, and Michelle B,

2015. Psychiatry: Disruptive Impulse Control, and Conduct

Disorders. Intermittent Explosive Disorder, Kleptomania, and

Pyromania. New York John Wiley. 1383

2. Elvira s, Hadisukanto G. Buku Ajar Psikiatri. Edisi ke 2. Badan

Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta: 1334

3. Prabowo B, Karyono. Gambaran Psikologis Individu dengan

Kecenderungan Kleptomania. Semarang: Universitas Diponegoro;

2014.

4. Maslim, Rusdi, 2003. Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas

PPDGJ-lll. Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika Atmajaya,

Jakarta: 110

ke-2,

5, sadock Sadock v 2014. Buku Ajar Psikiatri Klinis Edisi B, Binarupa angkasa, Jakarta: 355-356.

Anda mungkin juga menyukai