PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
seimbang.
membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Pada dasarnya, dari berbagai bentuk
bermakna.
pihak yang terkait, misalnya kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan
bahasa Indonesia.
yang di tingkat sekolah dasar (SD), pada umumnya adalah dituntut agar siswa
1
secara aktif dan kreatif. Upaya yang dapat dilakukan untuk penguasaan
keterampilan
Dalam hal ini, perlu diketahui bahwa penggunaan komponen bahasa secara
optimal akan mempunyai peran yang cukup signifikan dalam turut serta menjawab
telapak tangan kita. Proses yang demikian dapat terealisasi apabila dilakukan
proses realisasinya dapat dilakukan secara bertahap dan dalam setiap tahapan
2
Iptek. Salah satu cara dapat dilakukan dengan mencari berbagai informasi dari
sejumlah sumber yang. Perlu diperhatikan bahwa sumber yang didapat harus
Salah satu hal yang cukup memprihatinkan dan perlu kiranya menjadi
berkomunikasi dengan baik dan benar. Dalam kenyataannya siswa lebih suka
yang perlu disadari bahwa apabila para pemakai bahasa secara aktif menggunakan
bahasa Indonesia dalam berkomunikasi, maka secara tidak langsung turut serta
Pendidikan Nasional dimuat tentang peran bahasa Indonesia dan bahasa daerah,
yaitu:
3
yang teridentiflkasi sebagai faktor penyebab belum tersampaikannya hasil
Berikut hasil hal yang dapat ditemukan dalam rangka pembelajaran bahasa
Indonesia.
kurang.
4
Di sisi lain dapat dinyatakan bahwa sampai saat ini berbagai upaya
belum optimal, salah satunya dengan masih banyaknya siswa SD yang masih
B. RUMUSAN MASALAH
5
C. HIPOTESIS PENELITIAN
yang hasilnya masih bersifat sementara dan kebenarannya masih perlu diuji
kembali dalam sebuah penelitian lain. Dengan kata lain kebenaran hasil
penelitian tersebut belum final dan masih dimungkinkan untuk diteliti kembali.
D.BATASAN MASALAH
siswa.
6
E. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
2) manfaat praktis.
probematika yang terjadi dalam KBM di sekolah pada khususnya. dan dapat
7
F. Sistematika Penulisan
Dalam penelitian ini akan dijelaskan mengenai sistematika penulisan agar pihak
pembaca dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang bagaimana isi karya tulis
ilmiah ini.
sebagai berikut.
perumusan masalah
stematika penulisan.
kajianpustaka
rencana tindakan.
rancangan penelitian
persiapan penelitian
siklus penelitian
instrument
8
BAB IV. Hasil Penelitian, terdiri atas:
refleksi awal
siklusl
siklusll
siklusIII.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN PENGAJARAN
a. Aspek individual
Dalam hal ini, pengajaran dapat diartikan sebagai proses bimbingan dan
titik optimalnya.
anak didik.
tersebut untuk diwariskan kepada generasi yang Iebih muda oleh generasi yang
lebih tua.
10
B. BERMAIN
1. Pengertian Bermain
bermain telah banyak disampaikan oleh beberapa tokoh pendidikan. Dalam hal
ini peneliti hanya menyampaikan secara sederhana, antara lain sebagai berikut:
kesimpulan bahwa dalam kehidupan anak pada hakikatnya sangat akrab dalam
dihasilkan situasi dan kondisi yang menarik dan menyenangkan. Secara tidak
11
2. Jenis Permainan
Terdapat banyak jenis permainan yang dapat dilakukan oleh anak pada
tingkat sekolah dasar. Dalam hal ini jenis permainan dapat diartikan dari berbagai
aspek, diantaranya:
a. Secarafisik
dapat diajak membuat jadvval bersama-sama dari bangun tidur sampai menjelang
tidur lagi.
b. Secara konseptual
c. Secara realistis
seorang guru. Guru yang kreatif dan senantiasa kaya akan ide-ide ilustratif dapat
12
C. KEGIATAN BERMAIN PERAN
Namun kegiatan bermain peran dapat pula dinyatakan sebagai sebuah kegiatan
yang dilakukan dengan cara mendramatisasikan tingkah laku yang terkait dalam
pengajar lain pada umumnya di sekolah, tidak terkecuali guru bahasa Indonesia.
sekolah. Pada umumnya guru hanya menyuruh siswa mengingat dan menghafal
sebuah dialog atau ungkapan yang telah diberikan dan kemudian dipraktekkan.
tindakan ini dibiarkan maka bentuk keterampilan lain tidak akan dapat
berkembang.
sangat bermakna di mata siswanya. Hal ini dapat dibuktikan dengan mampunya
guru dalam merangsang siswanya untuk berbicara. Selain itu dapat dilakukan
dengan memilih bentuk dan jenis kegiatan yang dirancang oleh seorang guru.
Sebagaimana dinyatakan oieh Snelbeker daiarn Toeti (1992: 10) sebagai berikut:
13
Dengan mengalami sendiri maka dimungkinkan siswa akan dapat
(nyata).
D. RENCANA TINDAKAN
peran.
Tah ap l
TahapII
TahapIII.
14
Perlu diketahui bahwa pada setiap tahapan mempunyai karakteristik yang
berbeda antara satu dengan yang lain. Agar lebih mudah dalam pelaksanaan,
maka tahapan dimulai dari tingkat mudah ke tingkat yang lebih sulit.
Tahap I
Pada tahap ini, teknik yang digunakan adalah percakapan yang dipandu.
ungkapan dalam bahasa Indonesia yang disesuaikan dengan tema pada saat itu,
Medianya dapat berupa kartu pertanyaan dan jawaban dalam bentuk acak.
Tahap 2
Saat proses tanya jawab, penanya diberikan kata kunci dan harus diselesaikan
menjadi kalimat tanya sesuai dengan subtema dan situasi dalam permainan
15
Perlu diperhatikan pada tahap ini bantuan apapun kepada siswa dalam
Tahap 3
tahapo kedua. Hanya saja pada waktu mengadakan kegiatan bermain per an,
sesuai dengan subtema saat itu. Kegiatan ini memerlukan alokasi waktu 30 menit
16
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PERENCANAAN PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
mengalokasikan waktu mulai minggu 11 bulan Juli sampai dengan minggu I! bulan
September 2005.
a. Persiapan
c. Pengumpulan data
e. Penulisan/laporan
17
B. SUBJEK PENELITIAN
sampel untuk mencapai tujuan tertentu (Hadi, 2002: 82). Subjek penelitian ini
C. PERSIAPAN PENELITIAN
mana tingkat kemampuan siswa dalam berbicara dengan bahasa Indonesia secara
baik dan benar yang ada di kelas peneliti. Dalam rangka mendapat jawaban yang
akurat peneiiti dapat menggunakan sejumlah instrumen, yaitu: kuesioner dan tes
lisan (awal dan akhir). Dengan menggunakan kuesioner tersebut, maka peneliti
Indonesia.
Indonesia.
18
Hambatan apa saja yang seringkali dialami siswa pada saat
berpasangan.
berbahasa Indonesia.
Sedangkan tes akhir lesan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui sejauh
mana siswa mampu melakukan kegiatan tanya jawab dengan bahasa Indonesia
D. SIKLUS PENELITIAN
Siklus I
Siklus II
19
Siklus III
Prosedur penelitian ini oleh peneliti dibagi dalam tiga siklus, yaitu:
Siklus I
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah
b. Merencanakan tindakan
2. Pelaksanaan
dipandu.
20
Siswa diberi kata-kata kunci yang diberikan kosa kata tentang
peran.
berkompeten.
3. Pengamatan
percakapan dan melakukan pencatatan serta bantuan kepada siswa yang sedang
21
belajar. Pada tahap ini sangat dibutuhkan ketelitian dan keseriusan yang tinggi
4. Refleksi
Siklus I
mengumpulkan data
tindakan perbaikan atau tidak. Apabila dirasa perlu, maka diusahakan ada
berikut:
Siklus II
o Kegiatan pada siklus II ini pada prinsipnya sama dengan kegiatan pada
siklus I.
dan menyimak.
22
Sebelumnya siswa yang akan melakukan kegiatan
dikurangi.
pertanyaan.
porsinya.
Siklus III
pelaksanaan.
23
Pada kegiatan ini siswa saling bertanya jawab dengan
sebelumnya.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
lembar observasi
kuesioner
catatan lapangan
skala penilaian
scenario kegiatan
24
Berikut akan diuraikan kegunaan dari beberapa instrumen di atas,
diantaranya:
akhir penelitian.
kegiatan pembelajaran.
catatan lapangan
25
observasi
kuesioner
b. Melakukan observasi
guru.
c. Pemberian Kuesioner
d. Pemberian Tes
26
Menginterpretasikan hasil tes yang telah diterima.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. REFLEKSI AWAL
yang dilakukan sebelumnya, terbukti dari hasil tes awal berbicara yang
ini hasil rekaman tes berbicara yang dikerjakan oleh siswa Kelas II.
27
Tabel 4.1
PROSENTASE
JML
SEKOLAH KELAS
SISWA SB B S R
SDN Cemorokandang
02
kecamatan
IV 24 12.5% 20.8% 29.2% 37.5%
Kedungkandang
Kota Malang
B : Baik
S : Sedang
R : Rendah
Hasil angket pra penelitian menunjukkan bahwa 66.7% dari siswa merasa
ragu-ragu dalam berbahasa Indonesia. Disadari atau tidak, mereka yang takut untuk
berbicara pada hakikatnya juga mempunyai keinginan yang kuat untuk dapat
28
4 SiklusI
1. Perencanaan
Pada siklus ini terdiri atas 4 pertemuan dan pada setiap pertemuan
2. Pelaksanaan
Tahap Pemaparan. Dalam hal ini, beberapa hal yang dilakukan sebagai berikut.
diajarkan.
dimantapkan.
jawabannya.
salah.
pertemuan berikutnya.
Tabel 4.2
SIKLUS I
NO SEKOLAH ASPEK PENILAIAN
PI P2 P3 P4
1. SDN Biro wo 02 kecamatan KEAKTIFAN 69 70 70 73
Malang KEMANDIRIAN 70 75 70 72
KEBERHASILAN 69 75 75 70
.
30
SKALA PENILAIAN:
2. 31-55 : rendah
3. 56-70 : sedang
4. 71-85 : tinggi
kolaborator dalam membuat catatan lapangan. Pada siklus I ini, dari catatan
31
dalam pertanyaan (P3)
peran, peneliti memberi angket kepada siswa setelah proses pembelajaran pada
Tabel 4.3
NO JML URAIAN
4. Refleksi
32
Mereka tanpa lelah belajar dengan melakukan permainan.
tersebut.
lebih efektif.
selanjutnya.
yang luas, sehingga tingkat keefektifannya lebih terjangkau. Tetapi, ketika siswa
sudah bermain 2 kali, mereka cenderung hanya melakukan permainan saja tanpa
33
untuk mengurangi kejenuhan. Untuk membantu siswa di dalam menjawab
pertanyaan agar tidak terjadi kesalahan pada pertemuan selanjutnya, maka siswa
ditempatkan di lokasi yang luas. Untuk bermain peran bukan kegaduhan yang
beberapa tempat dan observer sendiri kurang mampu untuk dapat membuat
satu ke kelompok yang lain untuk menjaga permainan agar dapat berjalan dengan
efektif. Rasa bosan yang muncul karena pertanyaan kurang variasi dapat diatasi
Pada pertemuan terakhir pada siklus I ini, permainan sudah dapat berjalan
dengan lancar dan efektif. Siswa sudah mulai dapat menggunakan bahasa
Indonesia dalam bermain peran. Tetapi bahasa pengantar mereka masih ada yang
menggunakan bahasa Jawa. Pada umumnya ada rasa senang pada siswa dengan
belajar memalui permainan bermain peran, tetapi ada pula siswa yang bosan,
khususnya anak-anak yang sudah merasa pandai dan lebih cepat dari temannya
34
• Siklus II
1. Perencanaan
dengan teknik sedikit panduan melalui permainan bermain peran yang memakai
Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan pada siklus II ini sebagai
berikut.
2. Pelaksanaan
membaca pada siswa. Pada tahap akhir bacaan, peneliti mulai memberikan
35
question substituson drill selama 15 menit untuk membantu siswa dalam
Pada permainan bermain peran dalam siklus II ini siswa hanya diberi
bantuan kata kunci untuk menyusun kalimat tanya. Sedangkan untuk menjawab
3. Pengamatan
siklus II ini tidak mendapat hambatan yang berarti. Dari hasil pengamatan masih
banyak ditemukan siswa yang mendapat kesulitan dalam menyusun kalimat tanya
di dalam permainan. Hal ini disebabkan siswa harus menemukan kata yang tepat
kurang dan kelompok ini memang dari awal tergolong kelompok yang lemah.
Secara umum dapat dinyatakan bahwa siswa dapat melakukan permainan dengan
Untuk mendapatkan data yang dapat mendukung kegiatan pada siklus II,
peneliti juga mencatat hasil kegiatan mereka dalam catatan laporan sebagai
berikut:
36
Tabel 4.4
SIKLUS II
NO SEKOLAH ASPEK PENILAIAN
PI P2
1. SDN Cemorokandang KEAKTIFAN 75 70
02 kecamatan KEBERANIAN 75 78
Malang KEBERHASILAN 79 70
SKALA PENILAIAN:
2. 31-55 : rendah
3. 56-70 : sedang
4. 71-85 : tinggi
berikut:
2. Ada beberapa siswa yang tidak aktif karena tidak paham terhadap kata
tanya serta kurangnya kosa kata tentang tema sehingga kesuulitan dalam
37
menyusun kalimat tanya (PI, 2)
Tabel 4.5
NO JML URAIAN
1. 75% Menyatakan sudah jelas dengan peraturan permainan
bermain peran
38
7. 75% Menyatakan lebih menguasai kosa kata melalui
pembelajaran yang terintegrasi
8. 75% Menyatakan sudah memakai bahasa Indonesia dalam
volume sedikit di dalam bermainperan
9. 79% Menyatakan senang belajar dengan bermain peran
4. Refleksi
sebagian besar siswa yang merasa kesulitan dalam menyusun kalimat tanya serta
dalam membuat kalimat tanya dan menjawab pertanyaan. Bantuan peneliti dan
SiklusIII
1. Perencanaan
Dalam perencanaan siklus III ini terdiri atas 2 pertemuan dan tiap
berikut:
39
a. Membuat rencana pembelajaran yang terintegrasi
bagaimana menjawabnya.
2. Pelaksanaan
Waktu yang tersedia pada pembelajaran menyimak pada siklus ini 40 menit
kalimat tanya melalui interpretasi gambar. Pemberian kosa kata pada siswa
melalui kegiatan menyimak dan juga pada waktu siswa berlatih dalam menyusun
melalui permainan bermain peran. Permainan bermaian peran pada siklus III ini
berbeda dengan permainan pada siklus sebelumnya. Pada permainan ini siswa
hanya diberikan gambar yang sesuai dengan subtema yang diajarkan untuk
3. Pengamatan
40
Pelaksanaan kegiatan pada siklus III melalui kegiatan bermain peran dapat
dirasakan berjalan semakin lancar, hal ini salah satunya disebabkan oleh sebagian
besar siswa yang terlibat dalam kegiatan bermain peran sudah dapat beradaptasi
Tabel 4.6
SIKLUS
NO SEKOLAH ASPEK PENILAIAN SEDANG III
PI P2
1. SDN Cemorokandang KEAKTIFAN 79 80
02 kecamatan
Kedungkandang Kota KEBERANIAN 85 83
Malang KEMANDIRIAN 82 85
KEBERHASILAN 83 85
SKALA PENILAIAN:
2.31-55 : rendah
3.56-70 : sedang
4.71-85 : tinggi
menunjukkan hal yang positif pada pelaksanaan siklus III. Siswa sudah mulai
bertanya jawab dengan lancar walaupun masih ada kendala khususnya yang
41
Dari hasil angket yang diedarkan kepada siswa setelah pembelajaran
4. Refleksi
siklus III ini menyatakan bahwa pada umumnya pembelajaran melalui kegiatan
masih dihadapi diantaranya kesulitan siswa dalam menyampaikan kosa kata dan
42
tata bahasa. Kenyataan tersebut, perlu direspon dengan cara meningkatkan
Kedungkandang Kota
rendah.
Prosentase hasil akhir tes akhir berbicara dari ketiga siklus tersebut dapat
Tabel 4.8
PROSENTASE
JML
SEKOLAH KELAS SB B S R
SISWA
SDN Cemorokandang
02 IV 24 33.3% 50% 8.3% 8.3%
kecamatan
Kedungkandang Kota
Malang
43
Keterangan:
R : Rendah S : Sedang
perbandingan antara tes awal dan tes akhir dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9
AKHIR 2 2 12 8
44
BAB V
A. KESIMPULAN
Dampak positif kegiatan bermain peran tanpa disadari oleh siswa telah
peran cukup efektif untuk dilakukan dalam rangka meningkatkan keberanian siswa
dalam berbicara bahasa Indonesia dengan baik dan benar, khususnya bertanya
B. SARAN-SARAN
1. Bagi Guru
a. Dapat menggunakan teknik atau metode yang bervariasi agar siswa tidak
kegiatan mengajarnya.
c. Menggunakan media pembelajaran dengan permainan bermain peran
untuk menciptakan situasi pembelajaran yang menyenangkan
45
sebagai berikut:
2. Bagi Sekolah
46
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah. 1994. Kurikulum SD, SLTP, dan SMU 19944: Garis-Garis Program
Pengajaran.
47
PEMERINTAH KOTA MALANG
SEKOLAH DASAR DASAR NEGERI CEMOROKANDANG II
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SURAT KETERANGAN
Nomor / /2011
Dra.SULISTYANINGTYAS
NIP. 19580617 197803 2 012
48
49
50