Anda di halaman 1dari 2

5.8.

Pernyataan dan Rekomendasi Tentang Trauma Uretra

Pernyataan LE
Trauma tumpul menyebabkan lebih dari 90% cedera uretra. 3
20% kerusakan uretra terjadi akibat fraktur penis. 4
Uretra posterior pada laki-laki mengalami kerusakan dalam 4-19% pada kasus fraktur 3
pelvis. Dalam bidang industri fraktur pelvis yang berhubungan dengan uretra posterior
termasuk cedera non iatrogenic yang paling umum.
Disfungsi ereksi terjadi pada 20-60% pasien setelah trauma ruptur uretra. 3

Rekomendasi
Urethrography retrograde adalah standar emas untuk mengevaluasi cedera uretra.
Uretroplasti yang tertunda adalah prosedur pilihan untuk pengobatan pada gangguan-
gangguan uretra posterior.
Ruptur uretra posterior parsial harus diobati dengan katerisasi uretra atau katerisasi
suprapubik.
Tidak adanya indikasi untuk dieksplorasi segera, cedera uretra posterior dapat
dikarenakan operasi primer yang tertunda.
Cedera tumpul uretra anterior harus diobati dengan katerisasi suprapubic.

5.9. Trauma Uretra Iatrogenik


5.9.1. Pendahuluan
Jenis trauma uretra yang paling umum dalam praktek urologi modern adalah iatrogenic,
berdasarkan katerisasi, instrumensi, atau pembedahan (14,67). Smetode pengobatan terbaru
dan penerapan sumber energi juga dapat melukai uretra. Dalam kebanyakan kasus, lesi uretra
iatrogenic memerlukan pembedahan akibat penyempitan, yang memiliki lokasi dan derajat
bervariasi, dan memerlukan strategi manajemen yang berbeda (68).
5.9.2. Penyebab Trauma Uretra Iatrogenik
5.9.2.1. Katerisasi Transuretral
Trauma uretra iatrogenic biasanya hasil dari katerisasi yang tidak tepat dan berkepanjangan dan
32% penyempitan. Sebagian besar penyempitan ini mempengaruhi uretra bulbar (68). Pada
penempatan kateter transurethral yang salah, tekanan yang diperlukan untuk mengisi balon dan
tenaga yang berhubungan dengan ekstraksi manual jauh lebih besar dibanding ketika kateter
ditempatkan dengan benar. Hal ini mengarah ke kemungkinan lebih besar terjadinya lesi uretra
(69). Pemasangan kateter uretra yang tidak tepat adalah penyebab yang dapat dicegah pada
trauma uretra pasien laki-laki (70).
Risiko cedera uretra jenis ini diperkirakan terjadi 3,2 per 1000 kasus (68). Pembentukan striktur
karena kateter yang menetap di dalam adalah permasalahan utama (67) berpengaruh pada
uretra anterior. Leher kandung kemih jarang terpengaruh dalam kasus tersebut (71).
Ini memungkinkan untuk mencegah atau mengurangi frekuensi pada berbagai luka uretra
iatrogenic.

Anda mungkin juga menyukai