2.1.1 Pemilik
3
Wewenang Pemilik Proyek atau Owner:
Membuat Surat Perintah Kerja (SPK).
Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan isi surat perjanjian
kontrak, misalnya pelaksanan pembangunann dengan bentuk dan material
yang tidak sesuai dengan RKS.
Dalam melaksanakan pembangunan, Pemilik Proyek dapat meminta
Konsultan Pengawas atau Manajemen Konstruksi (MK) untuk mengatur agar
proyek dapat berjalan dengan baik, sehingga Owner tidak perlu repot
memantau setiap saat dan secara detail tentang bangunan yang dibangun.
Namun Owner dapat membuat jadwal rapat mingguan atau bulanan untuk
membahas proyek agar sesuai dengan cita-cita dan keinginan yang
diharapkan Pemilik Proyek, misalnya suatu waktu Owner menginginkan
adanya perubahan desain dalam hal tambah kurang pekerjaan seperti
penambahan ruangan atau pengurangan bentuk bangunan pada bagian
tertentu namun tetap berpedoman pada kontrak kerja konstruksi yang dibuat
bersama Kontraktor sebelum memulai kegiatan pelaksanaan pembangunan
sehingga tidak ada pihak yang dirugikan.
2.1.2 Perencana
4
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas
untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa
perseorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan
Perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur,
landscape, Rencana Anggaran Biaya (RAB) serta dokumen-dokumen
pelengkap lainnya. Konsultan Perencana mendapatkan proyek melalui proses
lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan konstruksi.
5
Supaya tugas dari Konsultan Perencana bisa berjalan dengan lancer,
sebaiknya konsultan perencana membuat jadwal pertemuan rutin dengan
kontraktor untuk membahas hal-hal yang mungkin perlu mendapat
pemecahan dari perencana misalnya pembuatan gambar shop drawing atau
saat approval material sebagai pedoman pelaksanaan proyek. Karena ada
beberapa hal yang umumnya menjadi permasalahan ketika di lapangan,
misalkan dari produk perencana yaitu material yang telah ditentukan pada
RKS sulit ditemukan pada saat pelaksanaan pekerjaan proyek berlangsung
atau harganya terlalu mahal melebihi RAB sehingga kontraktor mengusulkan
persetujuan perubahan material untuk digunakan sebagai pengganti. Intinya,
agar pelaksanaan pekerjaan bisa berjalan dengan baik, maka diperlukan
kerjasama dan hubungan yang baik dan terus menerus hingga proyek selesai
antara Kontraktor dan Konsultan Perencana.
2.1.3 Pelaksana
6
Mempersiapkan fasilitas dan sarana demi kelancaran pekerjaan.
Mempersiapkan bahan-bahan bangunan yang bermutu baik dan memenuhi
persyaratan seperti yang tercantum dalam bestek.
Melaksanakan semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat.
Menyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan tepat pada waktunya sesuai
dengan Surat Perjanjian Kontrak.
Mengadakan pemeliharaan selama proyek tersebut masih dalam tanggung
jawab pelaksana.
Menyediakan tenaga kerja yang berpengalaman serta peralatan yang
diperlukan pada saat pelaksana pekerjaan.
Bertanggung jawab terhadap fisik bangunan selama masa pemeliharaan.
2.1.4 Pengawas
7
Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan.
Mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan konstruksi agar pelaksanaan
pekerjaan berjalan lancar.
Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta
menghindari pembengkakan biaya.
Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar
dicapai hasil akhir yang sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas,
kuantitas, serta waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.
Menerima atau menolak material/peralatan yang didatangkan kontraktor.
Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang
berlaku.
Menyusun laporan kemajuan pekerjaan.
Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau
berkurangnya pekerjaan.
Mengembalikan seluruh tugas yang dibebankan karena perimbangan
dalam dirinya akibat yang muncul di luar kekuasaan kedua belah pihak
dan juga dari pemberi tugas.
Menerima honorium atas jasa sesuai dengan kontrak.
8
rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan, dan bulanan pekerjaan
konstruksi yang dibuat oleh pelaksana konstruksi.
Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (Shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi.
Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As-
built drawings) sebelum serah terima.
Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan menyusun laporan
akhir pekerjaan pengawasan.
Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, berita acara
pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaan
konstruksi sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan
konstruksi.
Bersama penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen
Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.
9
sederhana dan spesifikasi teknisnya jelas. Kemudian, berkas dibuka
pada waktu yang bersamaan.
Pascakualifikasi adalah proses penilaian kompetensi dan
kemampuan usaha serta pemenuhan persyaratan tertentu lainnya dari
penyedia barang/jasa setelah memasukkan penawaran. Hal-hal yang
berhubungan dengan pascakualifikasi antara lain:
Panitia/pejabat pengadaan wajib melakukan pascakualifikasi
untuk pelelangan umum pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa
lainnya secara adil, transparan, dan mendorong terjadinya persaingan
yang sehat dengan mengikutsertakan sebanyak-banyaknya penyedia
barang/jasa.
Proses pascakualifikasi secara umum meliputi pemasukan dokumen
kualifikasi bersamaan dengan dokumen penawaran dan terhadap
peserta yang diusulkan untuk menjadi pemenang serta cadangan
pemenang dievaluasi dokumen kualifikasinya.
Dalam hal pelelangan dilakukan dengan pascakualifikasi, dokumen
kualifikasi yang berisi data kualifikasi diambil bersamaan dengan
dokumen lelang dimulai 1 (satu) hari kerja setelah penjelasan dan
disampaikan bersamaan dengan dokumen penawaran. Batas akhir
pemasukan dokumen penawaran sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
kerja setelah penerbitan addendum terakhir.
Dalam hal pelelangan umum dengan pascakualifikasi, terhadap 3
(tiga) penawaran terendah yang memenuhi persyaratan, yang akan
diusulkan sebagai calon pemenang adalah yang telah
lulus/memenuhi syarat penilaian kualifikasi.
Untuk pelelangan umum dengan pasca kualifikasi pengambilan
dokumen kualifikasi dimulai 1 (satu) hari kerja setelah pengumuman
sampai dengan 1 (satu) hari kerja sebelum batas akhir pemasukan
dokumen penawaran.
10
2.2.2 Peserta Pelelangan
Jenis Fasilitas/
Jumlah Keterangan
Peralatan/Perlengkapan
Concrete Vibrator 3 Unit Kondisi 100% Baik
11
Jenis Fasilitas/
Jumlah Keterangan
Peralatan/Perlengkapan
Concrete Mixer 3 Unit Kondisi 100% Baik
Scaffolding 50 Unit Kondisi 100% Baik
Ramset Red Head 4 Unit Kondisi 100% Baik
Lift Rill 1 Unit Kondisi 100% Baik
Hand Compact 2 Unit Kondisi 100% Baik
Pengukur Tekanan Isolasi 1 Unit Kondisi 100% Baik
Theodolite 1 Unit Kondisi 100% Baik
Kereta Sorong 6 Unit Kondisi 100% Baik
Genset 2 Unit Kondisi 100% Baik
Waterpass Automatic 1 Unit Kondisi 100% Baik
Katrol 1 Unit Kondisi 100% Baik
Mesin Las 1 Set Kondisi 100% Baik
Pompa Air 2 Unit Kondisi 100% Baik
Stamper 2 Unit Kondisi 100% Baik
Security Safety Belt 20 Unit Kondisi 100% Baik
Drum Air 6 Unit Kondisi 100% Baik
Dump Truck 1 Unit Kondisi 100% Baik
Pipa Besi Perancah 30 Unit Kondisi 100% Baik
Waterpass 1 Unit Kondisi 100% Baik
Tenaga Ahli/
Jumlah Ijazah Ket.
Tenaga Teknis
Ahli Teknik Bangunan SKA-
1 orang S-1 Teknik Sipil
Gedung Madya
Mandor Pemasangan
1 orang SMK/SLTA SKT
Rangka Atap Baja Ringan
Tukang Besi Beton Bar
1 orang SMK/SLTA SKT
Bender/Bar Bending
Tukang Cor Beton/
Concreator/Concreate 1 orang SMK/SLTA SKT
Operator
12
Tenaga Ahli/
Jumlah Ijazah Ket.
Tenaga Teknis
Juru Gambar/Draftman
1 orang SMK/SLTA SKT
Sipil
Juru Ukur Kuantitas
1 orang SMK/SLTA SKT
Bangunan Gedung
Administrasi 1 orang SMK/SLTA
Catatan: Setiap Personil Inti yang diajukan oleh Penyedia harus
melampirkan hasil scan (pemindaian) surat bersedia ditugaskan
secara penuh, SKA/SKTK, ijazah, KTP, dan NPWP.
Isian kualifikasi lengkap dan benar serta sesuai antara pengisian dan
data yang diupload.
Melampirkan Dukungan Bank sebesar 10% dari HPS.
13