Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


World Health Organization (WHO) mendifinisikan kesehatan adalah keadaan
sempurna baik fisik, mental, maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit
dan cacat.1
Sehat adalah hak setiap orang. Oleh karena itu setiap orang mempunyai hak
yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan; setiap
orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan; Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya. Di sisi
lain, setiap orang diwajibkan untuk ikut mewujudkan, mempertahankan dan
meningkatkan derajat kesehatan orang lain. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan orang lain. Pembangunan kesehatan
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.2
Menurut Widian Nur, menyatakan bahwa vaksinasi TT pada ibu hamil
pertama kali dilakukan pada tahun 1974. Sangat dianjurkan bagi ibu hamil yang
belum vaksinasi TT untuk segera divaksinasikan, selain untuk melindungi diri ibu
juga memberikan kekebalan pada bayinya yang baru dilahirkan agar tidak terkena
tetanus. Sedangkan bila ibu belum pernah mendapatkan TT atau meragukan, perlu
diberikan sejak natenatal yang pertama sebanyak 2 kali dengan jarak minimal 1
bulan.3
Imunisasi diperkirakan dapat mencegah 2,5 juta kasus kematian anak per
tahun di seluruh dunia dapat dicegah dengan imunisasi4
Di Indonesia, imunisasi merupakan kebijakan nasional melalui program
imunisasi. Imunisasi masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian
Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD31), seperti Tuberkulosis
(TB), difteri, pertusis (penyakit pernapasan), campak, tetanus, polio dan hepatitis

1
2

B. Program imunisasi sangat penting agar tercapai kekebalan masyarakat


(population immunity). Program imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956
dan pada tahun 1990 Indonesia telah mencapai status Universal Child
Immunization (UCI), yang merupakan suatu tahap dimana cakupan imunisasi di
suatu tingkat administrasi telah mencapai 80% atau lebih. Saat ini Indonesia
masih memiliki tantangan mewujudkan 100% UCI Desa/Kelurahan pada tahun
2014.5
Imunisasi yang berkaitan dengan upaya penuruan kematian bayi diantaranya
adalah pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid) kepada wanita usia subur, calon
pengantin wanita dan ibu hamil. Pada hamil imunisasi TT ini diberikan selama
masa kehamilannya dengan frekuensi dua kali dan interval waktu minimal empat
minggu. Tujuan imunisasi ini adalah memberikan kekebalan terhadap penyakit
tetanus neonatorum kepada bayi yang akan dilahirkan dengan tingkat
perlindungan vaksin sebesar 90-95%. Oleh karena itu cakupan imunisasi TT ibu
hamil perlu ditingkatkan secara sungguh-sungguh dan menyeluruh.6
Saat ini masih banyak kelompok wanita usia subur (WUS) yang tidak pernah
terjangkau imunisasi baik sewaktu bayi, anak sekolah, calon pengantin ataupun
saat hamil, sehingga masih diperlukan kedua strategi di atas. Situasi yang sama
juga dialami banyak negara berkembang lainnya, sehingga WHO menganjurkan
program strategi jangka panjang kedua yaitu pemberian imunisasi TT 5 dosis
untuk kekebalan seumur hidup kepada WUS terhadap tetanus. Imunisasi tetanus
toksoid akan memberikan perlindungan optimal bila jarak pemberian dosis tidak
terlalu dekat, yang dipantau dengan bantuan kartu TT seumur hidup (long life card
= LLC).7
Untuk wilayah kerja Puskesmas Tanjung Pinang sendiri dari hasil data
pemantauan wilayah setempat (PWS) periode bulan Januari – September 2014,
didapatkan bahwa cakupan Imunisasi TT untuk Ibu hamil dan WUS masih rendah,
yaitu 31,7 %.8
Berdasarkan uraian latar belakang diatas tersebut maka penulis tertarik untuk
mengetahui pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin (WUS)
dan permasalahnnya di puskesmas Inpres 5/74 Tanjung Pinang tahun 2014.
3

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan umum
Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan dan permasalahn
imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin (WUS) di puskesmas Inpres
5/74 Tanjung Pinang tahun 2014.

1.2.2 Tujuan khusus


1. Mengetahui gambaran pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil dan
calon pengantin (WUS) di puskesmas Inpres 5/74 Tanjung pinang
tahun 2014.
2. Mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan imunisasi TT pada ibu
hamil dan calon pengantin (WUS) di puskesmas Inpres 5/74 Tanjung
Pinang Kota Jambi Tahun 2014
3. Menentukan prioritas masalah dalam pelaksanaan imunisasi TT pada
ibu hamil dan calon pengantin (WUS) di Puskesmas Inpres 5/74
Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2014
4. Menentukan alternatif pemecahan prioritas masalah dalam pelaksanaan
imunisasi TT pada ibu hamil dan calon pengantin (WUS) di Puskesmas
Inpres 5/74 Tanjung Pinang Kota Jambi Tahun 2014
5. Menyusun rencana usulan kegiatan pada alternatif pemecahan prioritas
masalah pada pelaksanaan imunisasi TT pada ibu hamil dan calon
pengantin (WUS) di Puskesmas Inpres 5/74 Tanjung Pinang Kota Jambi
Tahun 2014
6. Menyusun format monitoring dan evaluasi kegiatan pada alternatif
pemecahan prioritas masalah pada pelaksanaan imunisasi TT pada ibu
hamil dan calon pengantin (WUS) di Puskesmas Inpres 5/74 Tanjung
Pinang Kota Jambi Tahun 2014

Anda mungkin juga menyukai