Anda di halaman 1dari 41

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini banyak lembaga pendidikan yang menghasilkan anak didik

khususnya bagi mereka yang terjun dalam bidang pendidikan, mereka sangat

dlharapkan oleh masyarakat terutama oleh negara, Masalah pendidikan adalah

masalah yang penting, maka sudah sewajamya jika mendapatkan perhatian yang

sangat mendalam dan mendasar, dan untuk selanjutnya dlharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap pendidikan yang nantinya dapat berguna bagi

nusa dan bangsa.

Penulis dalam hal ini sengaja memusatkan perhatian pada tingkah laku

disiplin dengan harapan dapat mewujudkan salah satu dari tujuan pendidikan

dan turut serta untuk mencoba memecahkan masalah yang mungkin terjadi

dalam kaitannya dengan disiplin sekolah pada jenjang pendidikan SD sehingga

ada tindak lanjut yang positif.

Selanjutnya tujuan pendidikan nasional telah tercantum dalam

ketetapan MPR,NQ,n/MPR/1988 tentang GBHN. Di dalamnya dicantumkan

tujuan pendidikan secara jelas berbunyi;

Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk

meningkatkan kualitas manusia Indonesia yaug beriman dan bertaqwa terhadap

Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin,

1
bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil, serta

sehat jasmani dan rohani,

Berdasarkan ketetapan tersebut diatas maka tingkah laku disiplin

merupakan pendidikan yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia

Indonesia sebagaimana PPKn harus diberikan di semua tingkat Lembaga.

Pendidikan Formal di Indonesia rnulai taman kanak-kanak sampai Perguruan

Tinggi baik negeri maupun swasta, Karerta tingkah laku disiplin dan PPKn sangat

erat hubungannya yang seialu menyangkut pergaulan manusia untuk menentukan

moral dan perilaku kepribadian bangsa Indonesia, gehingga dengan demikian

dapat memberikan corak dan tingkah laku disiplin yang baik.

Pancasila sebagai dasar negara, secara formal mendasari semua usaha

kegiatan manusia, bangsa dan negara Indonesia, Usaha tersebut secara formal

mendasar semua usaha kegiatan dan mempunyai sanksi hukum, berpedoman pada

pokok pikiran. dalam pembukaan UUD 1945. Selanjutnya secara vertikal

diberikan petunjuk-petunjuk dalam GBHN dan berturut-turut sampai kepada

peraturan yang mudah dari setiap kegiatan. Apabila suatu kegiatan tidak

jelas petunjuk formalnya, musyawarah antara pihak yang berkepentingan

merupakan jalan keluar yang dikehendaki Pancasila,

Pancasila sebagai Pandangan Hidup, menjiwai semua isi usaha

kegiatan Bangsa dan Negara, dalam berbagai bidang kehidupan, dengan

demikian Pancasila merupakan ukuran ideal yang harus dituju oleh setiap

program kegiatan, Dalam hal ini Pancasila sekaligus merupakan ukuran

2
tingkah laku disiplin dari pelaksanaan program tersebut baik dakm kehidupan

pribadi, kemasyarakatan maupun kenegaraan.

Pancasila sebagai Dasar Negara maupun sebagai Pandangan Hidup

tidak dapat dipisahkan karena masing-masing ibarat wadah dengan isinya atau

segi formal beserta matenalnya, oleh karena itu Pancasila merupakan suatu

kesatuan vans terpadu. dengan demikian bila kita mengamalkan dalam bentuk

tingkah Iaku disiplirs maka harus sesuai dengan sila-sila dan norma-norma yang

berlaku dan yang sesuai dengan norma-norma Pancasila.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas maka inti dan tujuan

pendidikan adalah pembentukan dan pembinaan manusia Indonesia seutuhnya,

Daiam rangka pelaksanaan Pendidikan tersebut perlu diambil langkah-

langkah yang memungkinkan adanya tingkah iaku disiplin daiam pelaksanaan

penghayatan dan pengamalan Pancasila oleh masyarakat dan terutama sekolah.

Dengan demikian akan dapat meneruskan dan mengembangkan diri pribadi dari

generasi kegenerasi berikutnya.

Menurut pandangan penulis yang hubungkan antara prestasi beiajar

siswa pada bidang studi PPKn dengan tingkah Iaku disiplinnya, untuk mengatasi

permasalahan yang demikian inilah diperlukan adanya penelitian guna

menciptakan dan membantu di dalam meningkatkan preslasi khususnya dalam

bidang studi Pendidikan Moral Pancasila, Sesuai dengan apa yang penulis

kemukakan diatas, maka penulis iaporan ini penulis memilih judul: "Hubungan

antara prestasi belajar bidang siudi PPKn Dengan tingkah disiplin siswa Kelas II

SD Negri Cemorokandang II Kota Malang.

3
B. Rumusan Masalah

Maksud yang terkandung dalam bagian atas yaitu judul laporan ini

adalah mencari hubungan tingkah laku disiplin dalam kehidupan sehari-hari

antar individu dilingkungan sekolah dimana mereka mendapat pendidikan.

Untuk memudankan menarik kesimpulan yang betiar maka disini dikemwkakan:

1. Bagaimana prestasi belajar siswa Kelas II di SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang Tahun Pelajaran 2010/2011.

2. Bagaimana tingkah laku disiplin siswa Kelas II di SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang Tahun Pelajaran 2010/2011.

Rumusan yang relevan dengan judul karya tulis ilmiah ini sebagai berikut:

1. Prestasi belajar

2. Bagaimana tingkah laku,

3. Bagaimana hubungan antara prestasi belajar

PPKn dengan tingkah laku disiplin siswa-siswi Kelas II SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang.

C. Tujuan Penelitain

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran PPkn

2. Untuk mengetahui tingkah laku disiplin siswa.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hubungan antara prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran PPKn dengan tingkah laku disiptin

4
siswa Kelas II di SD Negri Cemorokandang II Kota Malang Tahun pelajaran

2010/2011.

D. Peniingnya Peneliiian

1, Guna membantu pemerintah khususnya dibidang pendidikan yang

nantinya dapat digunafcan sebagai dasar untuk meningkatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu pendidikan selanjutnya.

2, Sebgai dasar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa daiam rangka

mengembangkan dan meningkatkan pendidikan selanjutnya khususnya

pada lembaga SD Negri Cemorokandang II Kota Malang, Sebagai dasar

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan juga dalam meningkatkan

disiplin siswa khususnya dalam pelajaran PPKn.

E. Hipotesis Penelitian

"Ada hubungan prestasi belajar PPKn dengan tingkah laku disiplin

siswa-siswi Kelas II di SD Negri Cemorokandang II Kota Malang,"

F. Penegasan Istilah

Untuk menghindari terjadinya kesimpangsiuran dalam penafsiran

setiap istilah yang penulis gunakan dalam laporan ini, maka berikut ini ada

beberapa istilah yang perlu penulis tegaskan. Adapun istilah-istilah itu adalah:

5
1. Prestasi
Menurut WJ.S. Poerwodarminto, yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil

yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan Iain-lain). (Poerwodarminto 1982

halaman 768).

2. Belajar
Menurut Slameto, pengertian belajar sebagai berikut:

Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengamalan individu itu sendiri daiam interaksi dengan lingkungan,

(Slameto, halaman 2),

3. PPKn
Kepanjangan secara Harfiah: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Suatu mata pelajaran wajib yang diberikan di sekolah di Indonesia dari

Taman kanak dengan Perguruan Tinggi.

4. Tingkah Laku
Segala sesuatu yang dilakukan individu baik yang sengaja maupun

tidak baik kelihatan atau tidak (dari berbagai ahli).

5. Disiplin

Menurut WIS. Poerwodarminto pengertian disiplin adalah sebagai


berikut: Disiplin adalah latihan baiin dan watak yang dengan maksud supaya se
perbuatannya selalu mentaati tata tertib. (WJ.S.Poewodarminto halaman
254).

6. Siswa
Menurut Afifudin SRBA, Siswa adalah orang (individu) yang sedang
mengikuti pendidikan formal, (Afifudin SR BA halaman 109).

6
BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Pengertian Prestasi Belajar

1. Pengertiaa Prestasi

Menurut WJ.S, Poewodarminto dalam kamus Indonesia

memberikan batasan tentang pengertian dari pada prestasi yaitu "Prestasi hasil

yang dicapai, dikerjakan atau dilakukan" (Poewodarminto, 1488, halaman 143),

Dengan demikian prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh

siswa melalui kegiatan belajar dan mengajar, Dalam proses kegiatan belajar dan

mengajar di sekolah merapakan hasil yang sebaik-baiknya.

Apabila hasil belajar atau prestasi yang diperoleh siswanya baik,

berarti guru berhasil dalam menyarnpaikan pelajaran yang tetah disajikan

kepada siswanya.

2, Pengertian Belajar

Dalam rnembicarakan proses belajar ini terlebih dahulu kita akan

raengungkapkan dari pada pengertian belajar, karena hai ini sangat rurait

sehingga sulit untuk mengetahui seeara pasti apakah sebenarnya belajar itu,

Menurut Herman Hudoyo, dalam bukunya Interaksi Belajar Mengamr,

mengatakan;
Belajar adalah suatu proses untuk mendapatkan pengetahuan atau
pengalaman sehingga mampu merubah tingkah laku menjadi tetap, tidap
dapat berubah lagi dengan memodifikasi yang sama. (Herman Hudoyo, 1976.
Halaman 305).

7
Dari pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

membawa perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya

mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga bentuk kecakapan,

penghargaan, minat, kebiasaan, sikap pengertian, dan penyesuaian diri,

Pokoknya mengenai segala aspek organisme tubuh. Karena mereka lebih

sanggup menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah atau

menyesuaikan diri dengan keadaan, Dengan kata lain seseorang yang telah

belajar tidak sama dengan saat sebelumnya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar faktor perubahan tingkah laku

haras ada dan belum dikatakan belajar jika didaiamnya tidak ada perabahan

tingkah laku. Perubahan tersebut pokoknya didapatkan pada kecakapan baru

dan pembahan itu terjadi karena usaha itu disengaja,

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Setiap pendidikan mengharapkan agar anak didiknya menjadi orang

yang berguna bagi masyarakat, serta bahagia hidupnya. Begitu pula dalam

proses belajar mengajar di sekolah, guru selalu mengharapkan agar anak

didiknya memiliki prestasi yang semaksimal mungkin. Namun dalam

kenyataannya tidak semua anak didik selalu seperti yang diharapkan, untuk

rnencapai prestasi belajar yang diharapkan semaksimal mungkin itu tidaklah

mudah sebab ada beberapa taktor yang mempengaruhinya.

8
Menurut banyak pendapat vane mengatakan bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar itu dapat berasal dari diri sendiri dan dari luar diri

seseorang atau Kngkungan sekitar, Siti Rahayu Hadinoto, daiam bukunya

kesukaran-kesukaran Belajar, 1976 halaman 1. Yayasan penerbit Fakultas

UGM Yogyakarta, mengatakan:


Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar :
a. Faktor-faktor indogen atau dari diri anak sendiri
b, Faktor-faktor estrogen atau faktor yang berasal dari luar diri anak.
(Sri Rahayu Hadinoto; 1976 halaman 1).

Yang dimaksud dengan sekelompok indogen, yaitu:

a, Yang bersiiat biologis, misalnya anak yang lemah badan yang sering sakit,

tentu tidak dapat belajar dengan baik, karena sakit pelajaran yang diterima

atau sesuatu yang dipelajari tidak terkonsentrasi penuh, anak yang

cacat jasmaninya, misalnya pendengarannya berkurang, sudah

barang tentu tidak dapat belajar dengan normal seperti yang

tidak cacat dalam tubuhnya.

b. Yang bersifat psikologis, seperti halnya yang dikatakan Siti Rahayu

Hadinoto (1976, halaman 383), "Integrasi, bakat, konstalasi, perhatian

dan minat", Jadi secara psikologis hamslah disadari bahwa yang

mendorong belajar banyak sekali,

Sedangkan faktor eksogen. menurut Sumadi Suryobroro, dalam buku

Psiknlogi Pendidikan II, (1975, hal 1283} menjelaskan bahwa faktor yang

mempengaruhi belajar itu "faktor sosial dan faktor non sosial" (Sumadi

9
Suryobroto, 1975 halaman 283). Yang dimaksud dengan faktor sosial ialah

manusia baik kehadirannya secara langsung maupun tidak iangsung kepada

seorang yang sedang belajar, Kehadiran langsung dimaksud misalnya orang

sedang hilir mudik pada ruangan belajar tersebut terganggu dalam

berkonsentrasi terhadap pelajaran yang sedang dipelajari. Sedangkan yang

dimaksud dengan kehadirannya tidak langsung ialah berupa gambar-gambar,

suara nyanyian yang sedang berkumandang, inipun merupakan presensi secara

tidak langsung dari seseorang.

Dengan diungkapkannya faktor-faktor yang tnempengaruhi belajar.

maka untuk mencapai prestasi belajar yang setinggi-tingginya, faktor

penghambat itu perlu diperhitungkan, sebab jika faktor tersebut tetap

mengganggu belajar, maka prestasi belajarpun akan terganggu, Dengan

demikian upaya untuk meningkatkan prestasi belajar harus menghindarkan

adanya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar tersebut harus diatur

sedemikian rapa supaya proses belajar itu berlangsung secara efektif dan

seefisien mungkin.

10
B. Tinjauan Tentang Bidaag Stadi PPKn

1. Pengertian PPKn

Agar jelas pengertian PPKn, maka dijelaskan dari masing-masing kata

berikut ini, berikut kata yang menyatakan:

a. Pendidikan

Banyak sekali devinisi tentang pendidikan namun disini hanya penulis

kemukakan sebagai berikut dari beberapa pendapat dan tokoh-tokohnya:

1. M.J. Lageveld

Dalam buku dasar-dasar pendidikan oleh Dr. Iskandar MSC. 1987. Hal 2

menyatakan:

Pendidikan adalah pertolongan atau bantuan yang secara sengaja oleh

orang dewasa yang belum dewasa dalam perfumbuhannya menuju

kearah kedewasaan, dalam berdiri sendiri dan bertanggung jawab susila, sosial

dan pribadi terhadap segala tindakan yang dilakukan, (Dr, Iskandar, MSC, 1987

hal2.)

2. GBHN tahun 1983

Dalam GBHN itu terdapat pernyataan tentang pengertian pendidikan:

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar imtuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung

seumur hidup, (GBHN, 1973),

Dari kedua pendapat tersebut diatas walaupun perbedaan sebagai

unsur pokok yaitu bahwa di dalam pendidikan mengandung beberapa unsur

11
ialah bimbingan, pembimbing. terbimbing, dan mempunyai tujuan. Hanya

saja keduanya ada perbedmn sedikitnya itu pendapat yang pertama membatasi

bantuan yang diberikan pada anak yang belum dewasa saja, Namun

pendapat yang kedua tanpa membatasi adanya kedewasaan namun

berlangsung seumur hidup baik di sekolah, luar sekolah, keluarga, ataupun di

masyarakat

b. Moral

Secara estimologi "moral" berasa! dari kata "mos" yang artinya tata cara,

adat istiadat atau kebiasaan, sedangkan jama'nya "Moras" daiam arti adat istiadat

atau kebiasaan, kata moral mempunyai arti yang sama dengan Yunani "Ethos "

yang menurunkan kata "Etiku " dalam bahasa Arab kata moral "berarti budi

peketti, yang searti dengan Akhlak. Sedangkan dalam bahasa Indonesia kata

Moral dikenai dengan kebiasaan.

Dalam kamus Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.J.S.

Poenvodarminto, kata moral diarfikan dengan "Ajaran tentang baik buruk dan

perbuatan (Akhlak Kewajiban, dan seterusnya).

Sedangkan menurat N. Driyarkara S, J, dalam buku percitan filsafat

(dasar konsep PPKn, 1987. hal 22) dinyatakan sebagai berikut:

Moral atau kesusilaan adalah nilai yang sebenamya bagi manusia. Dengan

kata lain moral kesusilaan kesempurnaan sebagai manusia atau kesusilaan adalah

tuntutan kodrat manusia, (Bambang, 1987, ha!22).

12
Dari beberapa pengertian tentang moral tersebut diatas, dapat dilihat

bahwa moral memegang peranan penting dalam kehidupan manusia

Indonesia yang berhubungan dengan baik buruk terhadap tingkah lakunya,

Tingkah laku ini mendasarkan diri pada norma-norma yang berlaku dalam

masyarakat, balk itu norma Agama maupun norma Hukum.

Dengan demikian Moral atau Kesusilaan adalah keseluruhan norma

yang mengatur tingkah iaku manusia yang terdapat dalam masyarakat

untuk melaksanakan perbuatan-perbuatan baik dan benar,

C. Pancasila

Pancasisa merupakan dasar negara dan pandangan hidup bangsa

Indonesia, Dengan demikian Pancasila mendasari seiuruh kegiatan kenegaraan

Pancasila sebagai dasar Negara Rapublik Indonesia sebagaimana

dikemukakan oleh Darji dharmodihardjo daiam bukunya Samiaji Pancasila,

sebagai berikut;

Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai falsafah negara,


philosofisce Grandslag dari negara, idiologi negara, Staatsidee dalam hal ini
Paneasila dipergunakan sebagai dasar pengatur pemerintah negara, (Darji
Darmodiharjo, 1981, hal, 19).

Sedangkan menurut tim Penasehat Presiden tentang peiaksanaan

pedoman penghayatan dan pengamalan Pancasila, dalam bukunya Bam&ang

Daruso, yang berjudui Dasar dan Konsep PPKn dinyatakan sebagai berikut:

13
Pancasila sebagai falsafah negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia
mempunyai dua aspek yaitu:
a. Berisikan ajaran-ajaran yang bempa pengetahuan verbal atau
pengetahuan teoritis yang mengandung unsur-unsur historis
sosiologis, antropologis dan kultur serte norma-norma
kehidupan,
b. Berisikan norma-norma yang imanen dan trasidental dan
menjadi pedoman yang hakekatnya untuk diintemalisasikan,
bersifat Universal dan Partikultural. (Bambang Daruso, 1987,
hal. 146).

Adapun pengertian secara terpadu yaitu pendidikan kewarganegaraan

adalah sebagai beikut menurut pendapat-pendapat misalnya pada bukunya

Bamhang Asdi dan Srisoeprapto Wiredmingrat mengatakan;

Pendidikan Kewarganegaraan adalah suatu usaha untuk membimbing


perkembangan kepribadian masing-masing warga Indonesia menuju
terbentuknya kepribadian bangsa yang bersumber kepada Pancasila. {Bamhang
Darusao, 1987, ha 147),

Berikut menurut jawaban Mendikbud kepada Komisi IX DPR RI,

tanggai 11 Februari dalam buku Bambang Daruso yang berjudul Dasar dan

Konsen MPMmenyatakan;

Pendidikan Moral Pancasila adalah salah satu bidang studi dalam

sistem pancasila yang merupakan usaha dasar untuk membentuk kepribadian

dan mengembangkan kemampuan warga negara Indonesia mengalihkan

14
pengetahuan, menanamkan pemahaman tentang Pancasila, membentuk sikap dan

perilaku yang dijiwai oleh Pancasila dan menanamkan kemampuan / ketrampilan

untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila. (Bamhang Daniso, 1987, hal 47).

Dari penjelasan tersebut mengandung ketegasan bahwa PPKn adalah

program pendidikan yang berlangsung dalam proses pendidikan karena itu

PPKn bukan suatu proses pengajaran yang merupakan pengaiihan saja. PPKn

bukan dan tidak dapat dikatakan 'Tengajaran Pancasila". Karena merupakan

yang manunggal dari upaya pengajaran Norma, Pengetahuan, dan penanaman

sikap membentuk watak dan kepribadian berdasarkan nilai-nilai/norma-norma

Pancasila. Pengertian maupun metode serta siswa evaluasinya.

2. Dasar Hukum PPKn

Tidak seperti bidang studi yang lain PPKn mempunyai dasar

Konstitusional, yang terdiri dari:

a, UUD 1945, yang terperinci pada:

1. Pembukaan UUD 1945 terdapat pada :

Alenia ke 4 yang merumuskan Pancasila sebagai dasar negara

Indonesia.

2. Pasal 31 UUD'45 yang berbunyi; "Tiap-tiap warga negara berfiak

mendapatkan pengajaran pemerintah mengu&ahakan

dan

menyelenggarakan satu sistem pengajaran Nasional yang berdasarkan

15
Undang-Undang,

b.Ketetapan MPR No, II/MPR/1988, tentang GBHN menetapkan bahwa

PPKn termasuk pendidikan pelaksanaan penghayatan dan pengamaian

pancasila, PPKn serta unsur meneruskan mengembangkan jiwa semangat

nilai-nilai 45 pada generasi muda hams makin ditingkatkan dalam

kurikulum sekolah, mulai taman kanak-kanak sampai perguraan tinggi.

c, Pancakrida kabinet pembangunan Empat, pada krida ketiga yaitu

meningkatkan permasyarakatan idioiogi Pancasila dalam mengembangkan

demokrasi Pancasila dan Kesatuan Bangsa.

d.Kurikulum PPKn tahun 1976, 1977 dan 1978 yang mempakan pentahapan

hahwa PPKn merupakan bidang studi yang berdiri sendiri.

3. Pangkal Tolak PPKn

Sesuai dengan jawaban atas pertanyaan komisi IX DPR RI dalam rapat

kerja Mendikbud serta Menpora tanggal 11 Pebruari 1982, dalam bukunya

Bambang Darmo yang berjudul Dasar don Konsep PPKn dinyatakan "Pangkal

Tolak PPKn adalah UUD 1945 dan Pancasila", dengan berpangkal tolak dari

Pancasila dan UUD 1945, PPKn berupaya untuk membentuk anak didik menjadi

warga negara dan menjadi warga masyarakat yang baik dan bertanggung

jawab, dalam arti mau dan mampu menghayati dan mengamalkan

Pancasila dan UUD 1945, Melalui PPKn anak didik diarahfcan untuk percaya

dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, PPKn mengajarkan sila-sila Pancasila

16
kebulatan yang utuh kepada semua warga negara Indonesia

tanpa membedakan suku, keturunan, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan

sosial, dan sebagainya dengan kata lain jelaslah bahwa PPKn berlaku untuk

semua anak didik sebagai warga negara Indonesia,

4, ObyekPPKn

Yang menjadi obyek PPKn adalah manusia Indonesia diperlukan adanya

sarana bina sasaran akhir sesuai dengan pendapat Bambang Daruso dalam

bukunya yang berjudul Dasar dan Konsep PPKn menyatakan sebagai berikut:

a. Sasaran bina yaitu 8:

1. Manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Manusia yang cerdas

3. Manusia yang terampil

4. Manusia yang berbudi luhur

5, Manusia yang memiliki kepribadian yang kuat

6, Manusia yang tebal semangat kebangsaaraiya

7. Manusia yang mampu membangun dirinya sendiri

8, Manusia yang bertanggung jawab atas bangsanya,

b, Sasaran akhir bahwa didik scbagai manusia Indonesia menghayati dan

mengamalkan Pancasila, sehingga tingkah iaku sesuaillayak dengan siia-sila

Pancasila. manusia yang punya sikap hidup Pancasila adalah:

1, Berrtakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2, Kepentingan pribadi diletakkan dalam rangka kesadaran sebagai

17
makhluk sosial dalam kehidupan masyarakat.

3, Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan lebih besar dari

kepentingan pribadi (Bambang Duruso, 1997 hat. 51).

Demikian PPKn, didik dengan sassran ingin mencapai sasaran itu

diperlukan perhatian hakekat manusia dengan variabelnya yang menurat

Bumbang. Daruso mengatakan dalam bukunya Dasar dan Kansep PPKn

dinyatakan

Variabel-variabel individu anak didik yaitu tingkah Iaku, potensi yang ada

pada diri didik hak dan kewajlban, cita-cita dan aspirasi, tanggung jawab.

Bambang .Daruso, 1987. Hal 151.

4. Tujuan PPKn

Tujuan PPKn tidak dapat dipisahkan dengan tujuan Pendidikan

Nasional yang tercantum dalam ketetapan NPR No. l/MPR/1988 tentang

GBHN yaitu yang berbunyi;

Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk


meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang
beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti
luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh dan bertanggung
jawab, mandiri, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani,
memperdalam semangat nasa cinta tanah air dan memperbelaai semangat
fcebangsaan dan rasa kesetiakawanan sosial, percaya diri, serta bersama-
sama bertanggung jawab atas pembangunan (Tap MPR No, II, 1988).

Selanjutnya menurut Mendikbud daiam rapat kerja dengan komisi IX yang

dinyatakan dalam bukunya Bamhang Darusa yang berjudui Dasar dan Konsep

18
PPKn dinyatakan:

a. Memberi arah dan pengertian, pengetahuan dan pemahaman yang


benar tentang Pancasila sebagaimana tercatum dalam Pembukaan
UUD 1945.
b. Menanamkan nilai Pancasila dan pola pikir yang sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945, sehingga timbul keyakinan motivasi dan
kehendak untuk senantiasa sesuai dengan nilai-niiai Pancasila dan
UUD 1945.
c. Menambah ketrampiian warga negara Indonesia untuk
selaiu mempertahankan dan melestarikan Pancasila dan UUD 1945.

Dari pendapat diatas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa:

tujuan PPKn adalah untuk membentuk anak didik menjadi manusia Indonesia

dan warga negara Indonesia, moral merupakan identitas warga negara

mempunyai tingkah laku keyakinan, kehendak sesuai dengan sila-sila

Pancasila, ketrampiian mengamalkan dan melestarikan Pancasila dan UUD 1945

19
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan dan Prosedur Penelitian

1. Rancangan penelitian

Dalam rangka melakukan penelitian setiap orang harus merancang kegiatan

yang akan dilakukan, hal ini agar tujuan yang diinginkan dapat sesuai

dengan tujuan yang diinginkan.

Adapun yang diinginkan meliputi:

a. Memilih metode yang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan

b. Membuat instrumen penelitian

c. Menentukan rumus statisitik yang tepat

2. Prosedur peneiitian

a, Menyusun daftar instrumen daiam bentuk angket yang ditujukan

kepada siswa-siswa guna mendapatkan disipiin siswa,

b. Mengumpulkan data hasil nilai siswa daiam bidang studi PPKn

dari bidang studi yang bersangkutan.

20
B. Populasi dan Sam pel

1. Populasi

Di daiam penelitian tidak mengeunakan populasi, tetapi menggunakan

sampel 45 siswa khusus kelas X-L Jadi dirumuskan penelitian ini

menggunakan sampei khusus Kelas II-l untuk menghemai waktu, biaya dan

tidak menggunakan sama sekaii populasi, mendapat penelitian secara

mendetail satu persatu tapi perlu ditentukan objek yang mewakili popuiasi

penyelidikan. Daiam menentukan objek sangat erat hubunganya dengan

menentukan hal lainnva bahkan penentuan objek hal lain ituiah merapakan dasar

sampei penelitian metode yang, akan dipergunakan untuk menanyakan suatu

objek yang diteliti dan memperoleh data yang dapat dipertanggung jawabkan.

Oleh karena itu perlu diketahui luas sempimya daerah penelitian,Hal ini

untuk menjaga agar penyeienggaraan penelitian nanti tidak terjadi

kesimpangsiuran dalam kaitan diatas dengan judul yang di rumuskan, maka

mengingat pengumpulan data dalam peneiitian ini dari SD Negri Cemorokandang

II Kota Malang maka akan mnghemat waktu, biaya, maka penulis menentukan

sampei adalah hanya Kelas II saja:

2. Penentuan sampel

Menurut Winarno Surachmat dalam bukunya dasar dan teknik

metodoiogi ilmiah menyatakan ada tiga jenis sampei: "Random, sampei

stratifikasi sampei proporsif (yang ditarik dengan sengaja atau non sengaja),

(Winarno Surachmad,1972, hal 93).

Dalam penulisan ini dipergunakan teknik random, yang dimaksud teknik

21
random oleh Sutrisno Hadi dalam bukunya statistik menyatakan:

Satu cara di sebut random kalau kita tidak memiiih individu-individu yang

kita tugaskan, dengan cara ini disebut random atau sampel random (Sutrisno

Hadi, 1987:233),

Kemudian cara random ini terdiri atas tiga macam yaitu dengan: Ordinal,

undian dan random inasi dari bilangan random, kemudian diantara cara yang

penuiis pilih yaitu dengan cara undian, Dengan berdasar pada pendapat

Sutrisno Hadi mengatakan:

Dengan undian atau cara semacam ini, cara memilih-milih telah

dihindari. Cara ini kadang disebut cara mekanik. (Sutrisno Hadi,

1987:223)

Undian ini dilaksanakan oleh penuiis terhadap siswa Kelas II SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang. Adapun jumlah populasi yang terdiri dari keias

X kemudian untuk menentukan sampel tiap kelas ditentukan tiap kelasnya X

siswa, Maka sampel yang demikian dinamakan "Random Sampling".

Alasan mengambil sampel tiap kelas 15 ialah menurut prof Dr, Winamo

Sumchman dalam bukunya Mengantar Pemlitian Ilmiah Dasar Metode Teknik

beliau mengatakan

Untuk peneiitian deskriptif, seperti survey sampel manusia hendaknya

Diatas 30 unit,(Winarno Suracmad, 1985:100),

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

22
Dalam kaitan ini dengan judul yang penulis piiih yaitu hubungan antara

prestasi beiajar PPKn dengan tingkah laku disiplin siswa Kelas II SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang.Maka data adalah interval

2. Sumber Data

a. Sumber data primer : Sumber data langsung dari sumbernya dalam hal ini

diperoleh dari angket siswa.

b, Sumber data sekunder ; yaitu date yang diperoleh dari pihak kedua berupa

dokumen atau nilai rapor.

D. Metode Pengambilan Data

1. Metode Angket

a. Pengertian Metode Angket

Angket adaiah dafiar yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus

dijawab atau dikerjakan seorang anak yang ingin diselidiki oleh responden

b. Alasan menggunakan metode angket

1. Untuk mendapat data secara serentak

2. Untuk mendapat data secara pribadi anak siswa yang teiiti tentang

disiplin

c. Keuntungan metode angket

1. Metode ini adalah metode yang praktis, yaitu dapat digunakan dalam waktu

singkat untuk memperoleh data yang banyak dan dapat dikenakan dalam

tempat yang jauh.

2. Seiain praktis metode ini juga ekonomis terutama dalam segi tenaga,

23
3. Orang dapat menjawab dengan terbuka atau leluasa tidak dipengarahi

teman-teman yang lain,

d.Kelemahan metode angket

1. Karena dengan metode ini kemungkinan tidak dapat berhadapan

Iangsung dengan responden maka bila ada pertanyaan yang kurang jelas

tidak bisa mendapatkan keterangan lebih lanjut,

2. Pertanyaaan yang terdapat dalam angket telah baku tidak dapat diubah

sesuai dengan sekitamya atau kemampuan responden sifatnya agak kaku,

3. Sukar mengadakan ceking terhadap responden

4. Sulit memberikan jaminan bahwa semua pertanyaan atau angket yang

telah dikeluarkan akan kembali,

e.Usaha mengatasi

1. Sebelum angket itu diisi responden diharapkan untuk memahaminya

terlebih dahulu,

2. Pertanyaan yang diubah hendaknya yang sesuai dengan apa yang akan

diteliti.

3. Hendaknya dalam menerima jawaban responden mempunyai sifat selalu

percaya padanya,

4. Jika itu dikhawalirkan maka hendaknya responden disuruh mengisi

langsung dan ditunggu.

2. Metode Dokumentasi

1. Pengertian Metode Dokumentasi

24
Menurut Winarno Surachmad dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar

dan Teknik Metodhologi Umiak, menyatakan sebagai berikut:

Pengertian Dokumentasi sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa


dan tertulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan
keterangan-keterangan mengenai peristiwa tersebut, (Winarno Surachmad,
1973, hat. 257).

Jika ditinjau dari segi asal, dokumentasi berarti dari kata

"Dokumentasi" ini mengandung pengertian sebagai berikut yaitu sebagai bukti

yang tertulis yang tidak bcrubah kebenarannya serta dapat diperiksa dan dilihat

kemudian hari, Adapun dokumentasi yang dimaksud adalah salah satu cara

mengumpulkan data yang diperoleh dari catatan guru siswa khususnya prestasi

PPKn.

2. Alasan Penguaaan Metode Doknmen

a.Nilai prestasi PPKn ada pada buku induk itu merupakan penggabungan

rata-rata nilai formatif ditambah nilai sumatif dibagi dua jadi hanya sekali

penilaian.

b. Penentuan nilai prestasi pada buku induk dllaksanakan melalui proses yang

panjang oleh guru bahwa sering melalui pengelolaan nilai.

c Untuk mengetahui data-date siswa, baik jumiah maupun prestasinya.

d. Daya tersebut akan mudah diketahui.

3. Kebaikan dan Kelemahan Metode Dokumentasi

a. Kebaikan dokumentasi

1. Dapat mengetahui data yang telah merupakan hasil kegiatan masa

25
lalu dan sekarang.

2. Data yang diperoleh bersifat nyala atau tetap.

3. Tidak terlalu banvak personil yang terlibat dan dapat menghemat

waktu, tenaga, dan biaya.

4. Bila ada hal-hal yang meragukan pengutipan dapat diulang

kembali tanpa terikat dengan waktu.

5. Dapat melengkapi kekurangan dengan menggunakan metode

iainnya.

b. Kebaikan Dokumenter

1. Dimungkinkan ada daftar dokumen yang hilang sehingga datanya

tidak teratur.

2. Sulit mempercepat penyelesaian, apabila datanya mengalami

kesangsian.

3. Dokumentasi ini belum merupakan jaminan kebenarannya. Sebab

data yang diberikan kadang-kadang datanya dibuat-buat.

c. Usaha Mengatasi

1. Data yang diperoleh berdasarkan dokumen hendaknya dikerjakan

secara teliti.

2. Data yang diperoleh dari dokumen diterima yang berwenang.

3. Pengambilan data hendaknya datang/yang ada dalam leger/laport.

F. Strategi Analisa Data

26
1. Kriteria Penelitian Sebagai dasar untuk mengetahui hubungan antara prestasi

belajar PPKn dengan tingkah laku disiplin, maka penulis membuat kriteria

penelitian yaitu:

a. Untuk soal dalam angket terdiri dari 10 soal maka setiap angket dijawab

dengan baik mendapat nilai 10, uatuk penelitian disiplin.

b. Untuk nilai PPKn sebagai dasar prestasi diambil dari buku raport, untuk

ini berpedoman pada buku raport.

2. Kriteria Penelitian Disiplin

1.Jika jawaban itu ya, maka nilai 10

2.Jika jawaban itu kadang-kadang, maka nilai 5

3.Jika jawaban itu tidak pernah, maka niiai 0.

3. Strategi Penulisan Data

Adapun strategi analisis data yang menggunakan ramus koreiasi Product

Moment yang dapat ditulis sebagai berikut:

∑x = Jumlah nilai variabel X


∑y = Jumlah nilai variabel Y
∑ xy = Jjumlah hasil kali variabel X dan Y
p
∑ xy = Koefisien korelasi antara X dan Y
2
∑x = Jumlah kwadrat nilai variabel X

27
∑y2 = Jumlah kwadrat nilai variabel Y
N = Jumlah subyek yang diteliti

Dengan demikian rumus tersebut maka akan dapat dengan mudah dilihat

hasil penyajian hipotesa dari korelasi antara dua variabel dalam penentuan

hasil penulis lakukan yaitu antara proses belajar PPKn dengan

tingkah laku disipiin.

Rumusan Interpretasi Hasil Analisis

Ho = Tidak ada hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan tingkah

disipiin siswa-siswa Kelas II SD Negri Cemorokandang II Kota

Malang. H1 = ada hubungan antara prestasi belajar PPKn dengan

tingkah laku disipiin siswa-siswi Kelas II SD Negri Cemorokandang II

Koto Malang.

28
BAB IV

ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN

A. Penyajian Data

a. Peiaksanaan Pengumpuian Data dengan Angket

Metode ini untuk memperoleh data tentang tingkah laku Disipiin siswa.

Angket ini dibagikan kepada siswa kelas II SD Negri Cemorokandang II Kota

Malang, Mengenai hasil dari kegiatan pengumpulan data dengan metode angket

ini dapat diiihat pada tabel berikutnya.

b. Peiaksanaan Pengumpulan Data Dengan Metode Dokmentasi

Sesuai dengan variabel yang penulis pilih maka dengan metode

dokumentasi ini yaitu penulis ingin mendapatkan data yang bersifat penulis ingin

mendapatkan data yang bersifat khusus, yaitu data yang berapa prestasi belajar

Pendidikan Pancasila (PPKn),

Setelah semua metode terlaksana maka penulis melakukan pengolahan

data tersebut agar dapat disubstitusikan dalam rumus perhitungan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah ramus Product Moment sesuai dengan

tertuang dalam Bab III.

29
c. Data Khusus

Data khusus yang penulis peroleh adalah data-data yang berkaitan dengan

variabel-variabe! yang ada pada judul penelitia yaitu "Hubungan Antara Prestasi

Belajar Pendidikan Pancasila dan Tingkah Laku Disiplin Siswa Kelas II SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang" dimana variabei yang pertama diperoleh

dengan menggunakan metode dokumentasi sedangkan variabel yang kedua

diperoleh dengan metode angket.

Adapun tentang data prestasi Pendidikan Pancasila penulis sajikan ada

tabel I, dan ada tingkah laku Disipiin penults sajikan pada tabel II, kemudian

untuk mencari itu disajikan pada tabel 111.

Masing-masing tabel itu disajikan pada Iembar berikutnya,

Tabel I
Nilai Prestasi mata pelajaran PPKn Siswa Kelas II
SD Negri Cemorokandang II Kota Malang

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Angga S. 8
2 Agus Kumiawan 8
3 Ana Setiawati 7
4 Andi Saputra 8
5 Arif Agus W. 7
6 ArifSaputro 7
7 Aldo Andrio 1
8 Dian Novianti 8
9 Danang Sudarmoko 6
10 Dwi Arifiyanto 8
11 Eko Saputra 6
12 Eila Tania Faiziyah 8

30
13 Egis Srimahuda 7
14 Febri Ardiansyah 7
15 Hariroh 8
16 Imam Syafi'i 8
17 Ifa Eka Farida K. 8
18 Juli N. 7
19 Jarnain 8
20 Khoirul Anam 7
21 Khoirul Umam 7
22 Kartini 7
23 Kristianawati 8
24 Laukhil M. 6
25 Likka Anjarwati 8
26 M. Yanto 6
27 Mei Agustin 8
28 Munir 7
29 M. Saifol 7
30 M. Rokhim 8
31 Maya Novita 8
32 M. Idris 8
33 M. Wandriono 7
34 Miftahul Jannah 8
35 M. Usman 7
36 Nafik M. 7
37 Ninik Sofiyaningsih 7
38 Nur Hayati 8
39 Nur Fadil 6
40 Purnawanto 8
41 Puput Setyorini 6
42 Fuji Hartono 8
43 Rahayu Ningsih 7
44 Yeni Astutik 7

31
45 Tita Kiswati 8

Tabel
Nilai Angket Tentang Tingkah Laku

No. Nama Siswa . Nilai Keterangan


1 Angga S. 85
2 Agus Kumiawan 85
3 Ana Setiawati 90
4 Audi Saputra 90
5 Arif Agus W. 85
6 Arif Saputro 85
7 Aldo Andrio 85
8 Dian Novianti 95
9 Danang Sudannoko 65
10 Dwi Arifiyanto 85
11 Eko Saputra 70
12 Eila Tania Faiziyah 90
13 Egis Srimaliuda 90
14 Febri Ardiansyah 80
15 Hariroh 85
16 Imam Syafi'i 85
17 Ifa Eka Farida K. 85
18 Juli N. 90
19 Jamain 90
20 Khoirul Anam 85
21 Khoirul Umam 85
22 Kartini 85
23 Kristiana-wati 95
24 Laukhil M. 65
25 Likka Anjarwati 85
26 M. Yanto 70
27 Mei Agustin 90
28 Munir 90
29 M. Saiful 80
30 M. Rokhim 85
31 Maya Novita 85
32 M. Idris 85

32
33 M. Wandriono 90
34 Miftahul Jarmah 90
35 M. Usman 85
36 NafikM. 85
37 Ninik Sofiyaningsih 85
38 Nur Hayati 95
39 Nur Fadil 65
40 Purnawanto 85
41 Puput Setyorini 70
42 Puji Hartono 90
43 Rahayu Ningsih 90
44 Yeni Astutik 80
45 Tita Kiswati 85

Tabel III
Tabel Persiapan Untuk Mencari Koefisien Korelasi Product Moment antara
Yariabel X dan Y

Nomor Respontien X Y X2 Y2 XY
1 2 3 4 5 6
1 8 85 64 7225 680
2 8 85 64 7225 680
3 7 90 49 8100 630
4 8 90 64 8100 720
5 7 85 49 7225 595
6 7 85 49 7225 595
7 7 85 49 7225 595
8 8 95 64 9025 760
9 6 65 36 4225 390
10 8 85 64 7225 680
11 6 70 36 4900 420
12 8 90 64 8100 720

33
13 7 90 49 8100 360
14 7 80 49 6400 560
15 8 85 64 7225 680
16 6 65 36 4225 390
17 8 85 64 7225 680
18 8 85 64 7225 680
19 7 90 49 8100 630
20 8 90 64 8100 720
21 7 85 49 7225 595
22 7 85 "49 7225 595
23 7 85 49 7225 595
24 8 95 64 9025 760
25 6 65 36 4225 390
26 8 85 64 7225 680
27 6 70 36 4900 420
28 8 90 64 8100 720
29 7 90 49 8100 360
30 7 80 49 6400 560
31 8 85 64 7225 680
32 6 70 36 4900 420
33 8 85 64 7225 680
34 8 85 64 7225 680
35 7 90 49 8100 630
36 8 90 64 8100 720
37 7 85 49 7225 595
38 7 85 49 7225 595
39 7 85 49 7225 595
40 8 95 64 9025 760
41 6 65 36 4225 390
42 8 85 64 7225 680
43 6 70 36 4900 420
44 8 90 64 8100 720
45 7 90 49 8100 360
Jumlah 110 1265 814 107525 9065

B. Analisis Data

Dari data yang diperoleh dan yang telah disajikan pada laporan empiris

berapa tabet-tabel selanjutnya date-data tersebut akan dianalisis guna

mendapatkan pembuktian untuk menguji kebenaran Hipotesa yang telah penulis

kemukakan pada Bab I sebelumnya.

Pembuktian Hipotesa tersebut menguji tentang ada atau tidaknya hubungan

34
antara prestasi belajar Pendidikan Pancasila dengan tingkah Iaku disiplin siswa,

Apa belajar ada pengaruh terhadap tingkah laku disiplin?. Sebelum menuju

kebagian hipotesa, maka akan dijelaskan tentang teknik analisisnya, agar lebih

mudah dipahami.

1. Teknik Analisis

Teknik yang dieunakan sebagaimana telah disinggung di bagian muka, yaitu

unttik menguji hipotesa yang telah dirumuskan pada Bab I digunakan teknik

statistik dengan rumus korelasi product moment. Dipililmya rumus ini karena

dengan alasan:

a. Nilai yang diperoleh meiaiui metode angket dan dokumentasi adalah

angket dari niiai prestasi belajar Pendidikan Pancasila dan Disiplin,

b. Tidak terlalu panjang hitungannya, dan mengingat rumus tersebut

dianggap yang sesuai dengan perhitungan statistik untuk korelasi

2.Pengujian Hipotesis

Setelah digunakan teknik analisis data guna menguji kebenaran hipotesa

berarti seperti yang tertuang ada Bab II, yang berbunyi "Ada Hubungan antara

Prestasi Belajar Pendidikan Pancasila dengan Tingkah Laku Disiplin siswa

Kelas II SD Negri Cemorokandang II Kota Malang".

Maka sampailah pada bagian ini dilakukan pembuktian dari kebenaran

hipotesis tersebut, dengan mensubstitusikan angket-angket yang telah

dipersiapkan pada tabel III, maka diperoleh perhitungan sebagai berikut:

35
= 0,89984

= 0,899

C. Interpretasi

Setelah diperoleh hasil pengujian hipoiesis maka tibalah kini untuk

menyatakan kebenaran dari Hipotesa dengan cara membandingkan dengan

sesuatu patokan yaitu tabel r product moment sesuai dengan Buku Statistik II

(1987, hal 359) oleh Sulrisno Hadi, maka secara singkat sesuai dengan jumlah

responden dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

36
N Taraf Signif 5%
50 0,279
55 0,266
60 0,254
65 0,244
70 0,235
75 0,227

Bila kita bandingkan dengan tabel r Product Moment pada taraf 5% Sebesar

0,254, maka perhitungan Empiris ditemukan sebesar 0.899 berarti angka r

Empiris lebih besar daripada r tabel Product Moment.

Jadi setelah kita lihat perbandingan tersebut maka dapat dipereleh jawaban

tentang kebenaran dari hipotesa yang berbunyi: Ada hubungan antara prestasi

beiajar Pendidikan Pancasila dengan tingkah iaku disipim siswa.

37
BABV

KESIMPIJLAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasii penelitian dan analisa data tentang hubungan antara prestasi

belajar Pendidikan Pancasila dengan tingkah Iaku disiplin siswa SD Negri

Cemorokandang II Kota Malang Kelas II dapat di simpulkan sebagai berikut;

1. Bahwa dengan tingginya prestasi siswa dalam bidang studi PPKn akan

mempunyai pengarah yang tinggi pula terhadap tingkah Iaku disiplin siswa

Kelas II, hal ini terbukti dari perhitungan empiris yang menunjukkan 0,899

lebih besar dari 0,254 r tabel

2, Semua siswa yang mempunyai nilai prestasi Pendidikan Pancasila yang tinggi

akan mempunyai tingkah Iaku disiplin yang balk seirine dengan kebaikan

prestasinya.

B. Saran-saran

1. Di dalam mengembangkan ilmu pengetahuan hendaknya senantiasa diiringi

dengan kedisiplinan,

2. Bagi lembaga pendidikan dasar dan menengah penulis menyarankan

hendaknya hal yang baik ini dapat dipertahanfcan dan lebih ditingkatkan mutu

pendidikan.

38
DAFTAR PUSTAKA

Afirudin, 1986, Psikologi Anak Usia SD, Solo: Harapan Masa,

Arikunto Suharsimi, 1983. Dasar-dasar Evainasi Pendidikan, Jakarta :


Bumi Aksara.

Agus Sujanto. 1986. Psikologi Kepribadian, Jakarta: Aksara Baru.

Bam bang Daraso, 1986, Dasar dan KonsepPMP. Semarang: Aneka Ilmu,

Darji Darmodiharjo. Dkk. Santiaji Pancasila. Jakarta: Usaha Nasional.

Iskandar Wirjokusumo, WJ.S. 1989, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:


Balai Pustaka.

Siti Raha_vu Hadinoto. 1976. Kesukaran-kesukaran dalarn Belajar. Yogyakarta:


Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM.

Sumadi Hadi, Surya Brata. 1973. Psikologi Pendidikan (Jilid III). Yogyakarta:
Reka
Press.

Sutnsno Hadi. 1983. Metodhe Research (1.11,111). Yogyakarta: FakHltas Psikologi


UGM.

______________1987. Statistikll, Yogyakarta. Yayasan Penerbit Fakultas UGM,

Winarno Surakhmad 1967, Pengantar Penyelidikan llmiah Dasar. Bandung: C.


V. Jemars.

______________ 1985. Dasar-dasar dan Teknik Pengantar Methodologi


llmiah.
Bandung: Transito.

39
PEMERINTAH KOTA MALANG
SEKOLAH DASAR DASAR NEGERI CEMOROKANDANG II
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SURAT KETERANGAN
Nomor / /2011

Yang bertandatangan di bawah ini :


Nama : Dra.SULISTYANINGTYAS
NIP : 19580617 197803 2 012
Pangkat / Golongan :
Jabatan : Kepala Sekolah SD Negeri
Cemorokandang II
Kecamatan Kedungkandang
Kota Malang
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa :
Nama : INDAH WAHYUNI,S.Pd
NIP : 19590622 198010 2 004
Pangkat / Golongan : PEMBINA / IVa
Jabatan : GURU KELAS II (Dua)
SD Negeri Cemorokandang II
Kecamatan Kedungkandang
Kota Malang.
Benar – benar telah mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di SDN
Cemorokandang II Kecamatan Kedungkandang Kota Malang pada tanggal 2
Maret- 16 April 2011.
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenarnya.

Malang, April 2011


Kepala SDN Cemorokandang II

Dra.SULISTYANINGTYAS
NIP. 19580617 197803 2 012

40
41

Anda mungkin juga menyukai