Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA KEGIATAN

TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

Disusun oleh :

Yandri Naldi, S.Kep

Muhammad Hanif, S.Kep

Salfitra, S.Kep

CI KLINIK CI AKADEMIK

(Ns. Rahmi, S.Kep) (Ns. Dian Sari, M.Kep, Sp, Kep, An)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

STIKes PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI

TAHUN 2018
TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR

Judul : Terapi bermain “mewarnai gambar”

A. Latar Belakang
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara
optimal. Dalam kondisi sakit atau anak di rawat di rumah sakit, aktivitas bermain ini tetap
dilaksanakan, namun harus desesuaikan dengan kondisi anak. Pada saat anak dirawat di
rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang tidak menyenangkan, seperti
marah, takut, cemas,sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi
yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit
(Wong, 2009).
Untuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress
yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan
permainan. Tujuan bermainan di rumah sakit pada prinsipnya adalah agar dapat melanjutkan
fase pertumbuhan dan perkembangan secara optimal, mengembangkan kreatifitas anak, dan
dapat beradaptasi lebih efektif terhadap stress. Bermain sangat penting bagi mental,
emosional, dan kesejahteraan anak seperti kebutuhan perkembangan anak dan kebutuhan
bermain tidak juga terhenti pada saat anak sakit atau anak di rumah sakit.
Dinamika secara psikologis menggambarkan bahwa selama anak bermain dengan sesuatu
yang menggunakan alat mewarnai seperi carayon atau pensil warna akan membantu anak
untuk menggunakan tangannya secara aktif sehingga merangsang motorik halusnya. Sangat
pentingnya kegiatan bermain terhadap tumbuh kembang anak dan untuk mengurangi
kecemasan akibat hospitalisasi
Dari data yang didapatkan di RSUP Dr.Kariadi pada tanggal 21 januari 2016 didapatkan
12 dari 16 anak berusia 1-5 tahun. Anak terlihat mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Oleh karena itu, akan
dilaksanakan terapi bermain pada anak usia 4-5 tahun dengan cara mewarnai gambar,
Karena dengan mewarnai gambar imajinasi anak akan terbentuk sehingga rasa yang tidak
nyaman yang dialami anak akan terlupakan.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meminimalkan dampak hospitalisasi pada anak
b. Tujuan Khusus
1. Anak lebih mengenali warna
2. Menurunkan tingkat kecemasa pada klien
3. Mengembangkan imajinasi pada anak

C. Karakteristik Permainan
Permainan yang kita lakukan adalah mewarnai, setiap anak diberikan kertas gambar dan
crayon, kemudian leader memimpin jalannya permainan dengan menginstruksikan kepada
anak-anak untuk mewarnai sesuai dengan apa yang diinginkan. Fasilitator, dan observer
melakukan tugas masing-masing

D. Sasaran Permainan

Kriteria Inklusi :
1. Anak berusia 3-5 tahun (Usia Pra Sekolah)
2. Anak menjalani rawat inap di ruang anak RSUD dr. MA. Hanafiah batusangkar
3. KU anak baik, kesadaran composmentis
4. Anak tidak bed rest
5. Anak kooperatif
Kriteria Eksklusi :
1. Anak menolak mengikuti permainan
2. Anak menjalani program terapi saat waktu pelaksanaan terapi bermain

E. Waktu Pelaksanaan
Tanggal Pelaksanaan : Desember 2018
Waktu : 11.00-11.40 WIB
Tempat : di ruang bermain anak
F. Setting Tempat

L F O

Keterangan :
: Peserta

L : leader

O : Observer

F : Fasilitator

G. Media

1. Crayon
2. Tissue
3. Kertas bergambar
4. Lembar penilaian
5. Hadiah
H. Strategi Permainan
No Waktu Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan dengan mengucapkan Menjawab salam
salam
2. Memperkenalkan diri Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan dari terapi bermain Memperhatikan
4. Kontrak waktu dengan anak dan orang tua memperhatikan

20 menit Pelaksanaan :
2.
1. menjelaskan tata cara pelaksanaan terapi memperhatikan
bermain mewarnai pada anak
2. memberikan kesempatan kepada anak bertanya
untuk bertanya jika belum jelas
3. membagikan kertas bergambar dan antusias saat
crayon menerima peralatan
4. fasilitator mendampingi anak dan memulai untuk
memberikan motivasi kepada anak mewarnai gambar
5. menanyakan kepada anak apakah telah menjawab pertanyaan
selesai mewarnai gambar
6. memberitahu anak bahwa waktu yang mendengarkan
diberikan selesai
7. memberikan pujian terhadap anak yang memperhatikan
mampu mewarnai gambar sampai selesai
10 menit Evaluasi
3.
1. memotivasi anak untuk menyebutkan apa menceritakan
yang di warnai
2. mengumumkan nama anak yang dapat gembira
mewarnai dengan contoh
3. membagikan reward kepada peserta gembira
5 menit Terminasi
4.
1. memberikan motivasi dan pujian kepada memperhatikan
seluruh anak yang telah mengikuti
program terapi bermain
2. mengucapkan terimakasih mendengarkan
3. mengucapkan salam penutup menjawab salam

I. Kriteria Permainan

1. Anak dapat mengembangkan motorik halus dengan menghasilkan satu gambar yang
diwarnai, kemudian digantung
2. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
3. Anak merasa senang
4. Anak tidak takut lagi dengan perawat
5. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
6. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas bermain

J. Pengorganisasian

1. Leader : Yandri Naldi, S.Kep


2. Fasilitator : Muhammad Hanif, S.Kep
3. Observer : Salfitra, S.Kep
4. Anak : Anak yang berusia 4-5 tahun di ruangan anak

K. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. Anak hadir diruangan minimal 3 orang
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruangan anak
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan mewarnai gambar
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk mewarnai gambar
3. Criteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Mewarnai gambar sesuai contoh
d. Anak mampu menyebutkan warna yang dipakai
MATERI TERAPI BERMAIN

A. PENGERTIAN BERMAIN
Bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa
anak yang terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh.
Angapan ini kurang bijaksana, karena beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang secara sukarela untuk
memperoleh kesenangan atau kepuasan,tanpa mempertimbangkan hasil akhir (
Suhendi,2010 ).bermain merupakan suatu aktifitas dimana anak dapat melakukan atau
mempraktikan keterampilan,memberikan ekspresi terhadap pemikiran, menjadi
kreatif,mempersiapkan diri untuk berperan dan berperilaku dewasa ( Aziz A,2005 ).
Jadi kesimpulan bermain adalah cara untuk memperoleh kesenangan agar anak dapat
kreatif dan mengekspresikan pikiran, tanpa mempertimbangkan hasil akhir.
Mewarnai adalah proses member warna pada suatu media. Mewarnai gambar diartikan
sebagai proses member warna pada media yang sudah bergambar

B. KATEGORI BERMAIN
1. Bermain aktif : anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri, Contoh :
Bermain Sepak bola
2. Bermain Pasif :energy di keluarkan sedikit, anak tidak perlu melakukan aktifitas ( hanya
melihat ) Contoh : Memberikan support.

C. CIRI – CIRI BERMAIN


1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut runagan tertentu

D. MANFAAT MEWARNAI
a. Memberikan kesempatan pada anak untuk bebas berekspresi dan sangat terapeutik
b. Mengembangkan imajinasi dan bereksploitasi dengan keterampilan motorik halus
c. Anak dapat mengekspresikan perasaan atau memberikan pada anak suatu cara untuk
berkomunikasi, tanpa menggunakan kata
d. Sebagai terapi kognitif, pada anak menghadapi kecemasan pada proses hospitalisasi

E. KLASIFIKASIKAN BERMAIN MENURUT ISI


1. Social affective play
Anak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh linkungan dalam
bentuk permainan ,misalnya orang tua berbicara memanjakan anak tertawa
senang,dengan bermain anak di harapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
2. Sense of pleasure Play
Anak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya ,dengan bermain
anak dapat merangsang perabaan alat,misalnya bermain air atau pasir.
3. Skill Play
Memeberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh keterampilan tertentu dan anak
akan melakukan secara berulang-ulang misalnya mengendarai sepeda
4. Dramatika play role play
Anak berfantasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah dan ibu

F. KLASIFIKASI BERMAIN MENURUT KARAKTERISTIK SOSIAL


1. Solitary play
Jenis permainan dimana anak bermain sendiri walaupun ada beberapa orang lain yang
bermain disekitarnya. Biasa dilakukan oleh anak balita toddler
2. Parallel play
Permainan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing-masing mempunyai
mainan yang sama tetapi yang satu denga yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak
saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school
Contoh: bermain balok
3. Asosiatif play
Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan aktivitas yang sama tetapi
belumterorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain sesukanya
4. Kooperatif play
Anak bermain bersama dengan sejenisnya permainan yang terorganisasi dan terencana
dan ada aturan tertentu. Biasanya dilakukan oleh anak usia sekolah adolesan

G. FAKTOR YANG MEMEPENGARUHI AKTIVITAS BERMAIN


1. Tahap perkembangan, tiap tahap mempunyai potensi / keterbatasan
2. Status kesehatan, anak sakit, perkebangan psikomotor kognitif terganggu
3. Jenis kelamin
4. Lingkungan : lokasi, negara, kultur
5. Alat permainan : senang dapat menggunakan
6. Intelegensia dan status social ekonomi

H. TAHAP PERKEMBANGAN BERMAIN


1. Tahap eksplorasi
Merupakan tahapan menggali dengan melihat cara bermain
2. Tahap permainan
Selalu tahu cara bermain, anak mulai masuk dalam tahap permainan
3. Tahap bermain sungguhan
Anak sudah ikut dalam permainan
4. Tahap melamun
Merupakan tahapan akhir anak membayangkan permainan berikutnya

I. BERMAIN DI RUMAH SAKIT


1. Tujuan
a. Melanjutkan tugas kembang selama perawatan
b. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman permainan yang tepat
c. Beradaptasi lebih efektif terhadap stress karena sakit atau dirawat
2. Prinsip
a. Tidak banyak energy, singkat dan sederhana
b. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi silang
c. Kelompok imur sama
d. Melibatkan keluarga/orang tua
3. Upaya perawatan dalam pelaksanaan bermain
a. Lakukan saat tindakan keperawatan
b. Sengaja mencari kesempatan khusus
4. Pelaksanaan bermain di rumah sakit di pengaruhi oleh
a. Factor pendukung
Pengetahuan perawat, fasilitas kebijakan RS, kerjasama Tim dan keluarga
b. Factor penghambat
Tidak semua Rs mempunyai fasilitas bermain
DAFTAR PUSTAKA

Dora alfiyanti. Pengaruh terapi bermain terhadap tingkat kecemasan anak usia pra sekolah
selama tindakan keperwatan di Ruang Lukman Rs.Roemani Semarang. Jurnal
keperawatan vol.1. No.1. 2007
Perry, Potter. Fundamental of Nursing Fifth Edition. St.Louis: Mosby Company. 2001
Riyadi, Sujono dan Sukarmin. 2009. Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC
Wong, Donna L, et al. Wong’s essential of pediatric nursing Sixth Edition. St.Louis: Mosby
Company. 2001
Zellawati, Alice. Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak. Majalah ilmiah
informatika vol.2 No.3. Fakultas Psikologi Universitas AKI

Anda mungkin juga menyukai