Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN

Rencana Pembangunan Pelabuhan Perikanan


Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mato
Di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah

BAB III
METODE STUDI

1.1 METODE PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS DATA YANG AKAN


DIGUNAKAN

1.1.1 Komponen Geo-Fisik-Kimia

1.1.1.1 Kualitas Udara Ambien

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data akan dilakukan oleh Laboratorium yang terakreditasi KAN


dan teregistrasi di KLHK, yaitu dengan cara mengambil sampel gas dan
debu dari udara dengan menggunakan Impinger (Gas Sampler). Gas dan
debu yang ditangkap kemudian dianalisis di laboratorium, untuk
mendapatkan data konsentrasi gas dan debu pada udara ambien.
Tabel 3.1. Pengukuran dan Metode Analisis Kualitas Udara

No Parameter Satuan Metode Analisis Alat

1. SO2 (Sulfur Dioksida) µg/mg3 Pararosanilin Spektrofotometer


3
2. CO (Karbon Monoksida) µg/mg NDIR NDIR Analyzer
3. NO2 (Nitrogen Dioksida) µg/mg3 Saltzman Spektrofotometer
4 Timbal/Timah hitam µg/mg3 Grafimetric
Ekstarktif Hi-Vol AAS
Pengabuan
5. TSP (Debu) µg/mg3 Gravimetric Hi – Vol
Sumber: PP. No. 41 Tahun 1999 Tentang Pengendalian Pencemaran Udara

2) Data dan alat yang diperlukan

Data yang diperlukan adalah :

1.1.1.1.1.1 Nilai parameter kualitas udara Sulfur dioksida (SO2),


Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO2), Debu (TSP) dan
timbal.
a) Data iklim (kecepatan angin)
b) Volume lalu lintas
c) Ritasi pengangkutan material

Alat-alat untuk pengambilan sampel antara lain Impinger (Gas Sampler),


GPS dan kamera digital.

BAB III. METODE STUDI ………………………...……………………………………………………..……III - 1


KERANGKA ACUAN
Rencana Pembangunan Pelabuhan Perikanan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mato
Di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah

3) Lokasi pengambilan sampel

Lokasi sampel direncanakan akan ditempatkan di lokasi tapak proyek dan


sekitar pemukiman yang akan dilalui mobilisasi material, yaitu :

BAB 2. U1 = S 01⁰36’41,4” E 123⁰29’09,5”


BAB 3. U2 = S 01⁰36’35,2” E 123⁰29’09,7”
BAB 4. U3 = S 01⁰36’28,4” E 123⁰29’10,6”
BAB 5. U4 = S 01⁰36’36,1” E 123⁰29’39,5”

4) Analisis data
Data konsentrasi gas dan debu hasil analisis laboratorium kemudian
dibandingkan dengan baku mutu udara ambien berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara.

5.1.1.1 Kebisingan

1) Pengumpulan data

Pengukuran tingkat kebisingan akan dilakukan oleh Laboratorium yang


terakreditasi KAN dan ter-registrasi di KLHK, yaitu dengan cara pengukuran
langsung di lapangan dengan cara sederhana menggunakan alat Sound
Level Meter untuk mengukur tingkat tekanan bunyi (dBA) selama 10
(sepuluh) menit untuk tiap pengukuran. Pembacaan dilakukan setiap 5 (lima)
detik.

2) Data dan Alat yang diperlukan

Data yang diperlukan adalah tingkat kebisingan (dBA) dan jarak lokasi
kegiatan dengan permukiman.

Alat-alat untuk pengukuran/pengumpulan data kebisingan yaitu Sound Level


Meter, GPS, kamera digital dan Tally Sheet.

3) Lokasi pengambilan sampel

Lokasi sampel akan ditempatkan di lokasi tapak proyek dan sekitar


pemukiman yang akan dilalui mobilisasi material, yaitu :
BAB 6. K1 = S 01⁰36’41,4” E 123⁰29’09,5”
BAB 7. K2 = S 01⁰36’35,2” E 123⁰29’09,7”
BAB 8. K3 = S 01⁰36’28,4” E 123⁰29’10,6”
BAB 9. K4 = S 01⁰36’36,1” E 123⁰29’39,5”

4) Analisis data

BAB III. METODE STUDI ………………………...……………………………………………………..……III - 2


KERANGKA ACUAN
Rencana Pembangunan Pelabuhan Perikanan
Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Mato
Di Kabupaten Banggai Laut, Provinsi Sulawesi Tengah

Hasil pengukuran di lapangan kemudian dibandingkan dengan Baku Tingkat


Kebisingan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan. Baku Tingkat
Kebisingan untuk kawasan pemukiman adalah sebesar 55 dB(A).

9.1.1.1 Kualitas Air Laut

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data kualitas air laut akan dilakukan oleh Laboratorium yang
terakreditasi KAN dan ter-registrasi di KLHK, dengan cara pengambilan
contoh air untuk dianalisis di laboratorium. Contoh air diambil dengan
menggunakan water sampler dan dilakukan secara komposit vertikal pada
setiap titik pengambilan contoh.

2) Data dan alat yang diperlukan

Parameter fisik, kimia dan biologi perairan laut, disesuaikan dengan


KepMenLH Nomor : 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut (Lampiran III
Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut).

Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan sampel air laut, antara lain : DO
Meter, Thermometer, Water Sampler Kit, kompas, kamera digital, GPS, dan
Tally Sheet.

3) Lokasi pengambilan sampel

Lokasi sampel akan ditempatkan di perairan laut pada titik lokasi yang
mewakili adanya aliran buangan air limbah atau limpasan air permukaan,
yaitu :

a) AL-1 01°36'41.6" LS 123° 29'03.5" BT


b) AL-2 01°36'37.7" LS 123° 29'06.1" BT
c) AL-3 01°36'33.8" LS 123° 29'04.9" BT

4) Analisis data

Hasil analisis Laboratorium selanjutnya dibandingkan dengan KepMenLH


Nomor : 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut (Lampiran III Baku Mutu
Air Laut untuk Biota Laut).

BAB III. METODE STUDI ………………………...……………………………………………………..……III - 3

Anda mungkin juga menyukai