Anda di halaman 1dari 3

Menjadi Muslim Produktif

24 Juli 2007 oleh Embun Tarbiyah

“Sesungguhnya Allah telah menciptakan tanganmu untuk bekerja. Jika kamu tidak mendapati
suatu pekerjaan untuk urusan ketaatan, maka ia akan mencari beberapa pekerjaan untuk
urusan maksiat”
Produktif adalah kemampuan menghasilkan produk yang bermanfaat bagi diri sendiri,
maupun orang lain. Ketika Nabi SAW ditanya, siapa mukmin yang paling baik, beliau
menjawab: ”Yang paling bermanfaat bagi sekitarnya (Naafi’un, Lighoirihi)”. Produktifitas,
kini menjadi tuntutan bagi setiap muslim. Dakwah Islam akan menang, kalimahnya akan
tegak di bumi jika dilakukan oleh para da’i yang produktif hidupnya.

Hakikat Bekerja
Al ’Amal Huwal Asas!, begitu ungkapan hikmah. Bekerja akan berbicara lebih keras dari
perkataan (Action Speaks Loder Than Words). Kontribusi lebih berarti daripada mencaci.
Produktifitas melakukan proses kerja dan usaha. Bekerja berarti malakukan suatu amal,
berbuat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya, orang lain maupun bagi
agama, bangsa dan negara.
Islam sangat menghargai dan memulyakan kerja. Orang yang berkerja menghidupi dirinya,
keluarganya , bahkan demi kesejahteraan masyarakatnya, di mata Allah jauh lebih utama
ketimbang seorang ’abid yang mengabaikan kerja. Sikap malas adalah aib bagi manusia dan
itulah yang kelak menjadi sebab kemerosotannya. Allah berfirman: ”Jika kamu selesai
menunaikan shalat, maka bertebaranlah di muka bumi dan carilah sebagian karunia Allah”
(QS. Al Jumu’ah:10)
Nabi pun bersabda:”Orang yang bekerja keras demi keluarganya adalah seperti orang yang
berjuang di jalan Allah azza wa jalla” (HR.Tabrani, Baihaqi dan Ahmad)
Dari dalil-dalil di atas, terlihat bahwa Islam adalah agama yang sangat menekankan aspek
amal dan etos kerja positif. Bekerja berarti memberikan pengaruh besar bagi kemajuan dan
perkembangan. Bekerja adalah satu-satunya sarana untuk menundukkan kekuatan alam dan
memanfaatkannya sebaik mungkin demi kesejahteraan umat.
Orang-orang besar dalam Islam bekerja dengan baik . Tak satupun nabi yang diutus di dunia
ini yang tidak bekerja. Nabi Muhammad menggembalakan kambing, berdagang. Nabi Daud
seorang pandai besi, Nabi Adam bercocok tanam, Nabi Nuh tukang kayu, Nabi Idris penjahit,
dan Nabi Musa penggembala. Sebelum menjadi khalifah, Abu Bakar terbiasa pergi ke pasar
untuk berdagang pakaian. Umar bin Khattab terbiasa mengangkut air dengan girbah untuk
kepentingan keluarganya. Fatimah, anak Nabi, sering memutar batu penggiling hingga
tangannya berbekas atau mengambil air dengan girbah hingga pundaknya luka. Imam Malik
aktif berdagang, sedangkan Imam Ahmad bin Hambal sibuk menasakh, meneliti dan
menyusun kitab-kitab. Imam Ahmad bin Umar, penyusun kitab tentang pajak tanah
berprofesi ”penambal sepatu”. Ia menyelesaikan kitab di sela-sela kesibukannya sebagai
penambal sepatu.

Bekerja dunia akhirat


”Dialah Allah yang menjadikan kematian dan kehidupan, supaya Dia menguji kamu, siapa
diantara kamu yang lebih baik pekerjaannya.” (QS.Al Mulk:2)
Allah menciptakan mati dan hidup untuk menguji manusia, siapa yang terbaik pekerjaannya
selama di dunia. Memahami hakikat mati dan hidup adalah penting, tetapi yang lebih penting
adalah bagaimana mengisi kehidupan dunia dan akhirat kelak. Meninggalkan salah satunya
hanya akan membawa bencana. Allah menekankan manusia agar memperhatikan dan
menghargai kehidupan dunianya, di samping kehidupan akhirat yang memang seharusnya
lebih dominan.
”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepamu (kebahagiaan) negeri akhirat
dan jangan kami lupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi..” (QS.Al Qashas:77)
”Yang terbaik di antaramu bukanlah orang yang meninggalkan akhirat demi dunianya, dan
yang meninggalkan dunianya demi akhiratnya, dan dia tidak menyusahkan manusia” (Al
Hadist al Khatib dari Anas)

Syarat-syarat Produktifitas
Produktifitas dalam kehidupan umat Islam tentu saja tidak akan terwujud begitu saja. Berikut
ini beberapa aspek yang dapat dilakukan dalam bekerja, antara lain:
1. Setiap muslim hendaknya selalu meningkatkan kualitas dirinya.
Jadilah manusia pembelajar! Karena hanya dengan belajar, setiap pribadi dapat meningkat
kualitas dirinya, tumbuh dan berkembang, baik dari segi akal, ruhani maupun jasad. Aktifitas
belajar dilakukan agar manusia secara alamiah berproses menjadi lebih dewasa dan
berkualitas dalam menghadapi dan menilai kehidupannya.
Produktifitas sejalan dengan kualitas. Berkualitas berarti memiliki kemampuan. Setidaknya
ada tiga hal yang berkaitan dengan kemampuan; yaitu pengetahuan (knowledge), sikap
(attitude), dan keterampilan (skill). Meningkatkan kualits diri adalah selalu belajar
mematangkan ketiga hal tersebut.
2. Setiap muslim hendaknya me-menej waktu dengan baik
Asy-Syahid Hasan Al Banna mengatakan, ”Waktu adalah kehidupan”. Hasan Al Basri
menasehato ”Sesungguhnya kamu adalah himpunan hari-hari. Setiap hati milikmu pergi,
berarti pergilah sebagian dirimu. Waktu berjalan dan mustahil kembali. Kita harus
memanfaatkannya sebaik mungkin, karena menyiakannya termasuk tindakan jahil. Rasulullah
SAW bersabda: ”Dua macam nikmat dari beberapa nikmat Allah yang banyak menipu
manusia adalah nikmat kesehatan dan kekosongan (kesenggangan)” (HR. Bukhari dari Ibnu
Abbas).
3. Bertawkakal Hanya kepada Allah
Tawakkal kepada Allah saat bekerja penting untuk membangun produktifitas. Tawakkal
adalah bersandar kepada Allah, mengaitkan hati pada-Nya, memperhitungkan sebab-musabab
dan menyerahkan hasil akhir kepada Allah semata. Konsep tawakkal dapat mendorong
manusia menyisingkan lengan baju. Bersungguh-sungguh dalam berkiprah dan bekerja seraya
mengharapkan hasil maksimal dari usaha yang telah dia korbankan, bukannya menanti takdir
dari langit tanpa berusaha yang akibatnya mendorong manusia ke kemalasan dan kehancuran
hidup. Nabi SAW bersabda: ”Upayakan dahulu masalahnya, lalu bertawakallah”
(HR.Turmudzi)
4. Kesesuaian antara Pekerjaan dengan Kecendurangan Aktualisasi Diri
Pekerjaan akan efektif dan produktif jika dicintai bukan dipaksakan. Melakukan pekerjaan
dibenci berarti melakukan ua kerja keras. Pertama mencoba mencintai pekerjaan itu, lalu
melakukan pekerjaan itu sendiri. Jika seseorang yang mencitantai pekerjaannya maka dia
telah mendayagunakan potensinya untuk beraktifitas, melaksanakan gagasan sekaligus
mengaktualisasilkan dirinya.
5. Tidak bekerja dalam kelelahan
Seseorang akan bekerja dengan efektif ketika berada dalam kondisi sehat dan segar. Ada dua
macam kelelahan: kelelahan fisik dan kelelahan pikiran. Keduanya saling berhubungan. Fisik
yang terlalu lelah akan mengakibatkan emosi tidak stabil dan membuat otak tak mampu
berpikir jernih. Bekerja dalam keadaaan lelah (fisik dan pikiran) selain mendzalimi diri
sendiri juga dapat menyebabkan kejenuhan dan menggagalkan produktifitas. Rasul bersabda:
”Sesungguhnya pada badanmu terdapat hak-hak yang harus dipenuhi” (HR.Muslim)
6. Memanfaatkan Teknologi
Teknologi hadir untuk memudahkan pekerjaan. Darimanapun datangnya, ia adalah hikmah
bagi umat Islam untuk dijadikan sarana mengefisienkan dan mengefektifkan usaha. Dengan
teknologi, kerja akan jadi lebih produktif, hemat waktu dan tenaga.
Akhirnya, hidup ini hanya sekali. Kehidupan menurut al Qur’an adalah sesuatu yang menipu
dan sekedar perhiasan di balik gemerlapnya. Akab lebih sia-sia jika tidak diisi dengan
kontribusi. Ayo berbuat, ayo bekerja. Di bumi ini tidak ada tempat sama sekali bagia yang
tidak mau bekerja dan berjuang dalam kehidupan. Wallahu a’lam
”Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang mukmin
akan melihat pekerjaanmu itu” (At Taubah:105)

Oleh: Novi Hardian (Training Development ILNA Learning Center)

Sumber: Majalah Al Izzaah No.13/Th.2, 31 Januari 2001

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelakai: Pakis Obat Tradisional Kalimantan
    Kelakai: Pakis Obat Tradisional Kalimantan
    Dokumen3 halaman
    Kelakai: Pakis Obat Tradisional Kalimantan
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • MATERI PRETEST Per I
    MATERI PRETEST Per I
    Dokumen3 halaman
    MATERI PRETEST Per I
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Kisi PKL
    Kisi PKL
    Dokumen6 halaman
    Kisi PKL
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Review Fix
    Review Fix
    Dokumen1 halaman
    Review Fix
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • FTS Soal Bella
    FTS Soal Bella
    Dokumen1 halaman
    FTS Soal Bella
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Laporan Konsul
    Laporan Konsul
    Dokumen70 halaman
    Laporan Konsul
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • BAHAYABORAKS
    BAHAYABORAKS
    Dokumen5 halaman
    BAHAYABORAKS
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen4 halaman
    5
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Tugas Fitoterapi
    Kumpulan Tugas Fitoterapi
    Dokumen3 halaman
    Kumpulan Tugas Fitoterapi
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • 5
    5
    Dokumen4 halaman
    5
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Dapus Perc 5
    Dapus Perc 5
    Dokumen1 halaman
    Dapus Perc 5
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Dapus Perc 5
    Dapus Perc 5
    Dokumen1 halaman
    Dapus Perc 5
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktek Mikro
    Cover Praktek Mikro
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktek Mikro
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktek Mikro
    Cover Praktek Mikro
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktek Mikro
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Ikatan Kovalen
    Ikatan Kovalen
    Dokumen15 halaman
    Ikatan Kovalen
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Zin
    Cover Zin
    Dokumen1 halaman
    Cover Zin
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktek Mikro
    Cover Praktek Mikro
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktek Mikro
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila UAS SEM 1
    Pancasila UAS SEM 1
    Dokumen2 halaman
    Pancasila UAS SEM 1
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila UAS SEM 1
    Pancasila UAS SEM 1
    Dokumen2 halaman
    Pancasila UAS SEM 1
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Pil
    Cover Pil
    Dokumen2 halaman
    Cover Pil
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Zin
    Cover Zin
    Dokumen1 halaman
    Cover Zin
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Praktek Mikro
    Cover Praktek Mikro
    Dokumen1 halaman
    Cover Praktek Mikro
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Pancasila UAS SEM 1
    Pancasila UAS SEM 1
    Dokumen2 halaman
    Pancasila UAS SEM 1
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Zin
    Cover Zin
    Dokumen1 halaman
    Cover Zin
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Prof Fs
    Makalah Prof Fs
    Dokumen1 halaman
    Makalah Prof Fs
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan Resmi Farfis
    Cover Laporan Resmi Farfis
    Dokumen1 halaman
    Cover Laporan Resmi Farfis
    nor sabella alfitri
    Belum ada peringkat
  • Dialog Konseling
    Dialog Konseling
    Dokumen15 halaman
    Dialog Konseling
    Irma Amaliah
    100% (2)
  • Macam Antibiotik
    Macam Antibiotik
    Dokumen12 halaman
    Macam Antibiotik
    Agus Saeful
    100% (2)